Tujuh hari kematian ibunya Alvaro Zayn argantara mendapat sebuah fakta kalau ayah kandungnya masih hidup.
ibunya meninggalkan sebuah foto apakah Zayn akan mencari ayahnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Pukul sembilan tiga puluh Zayn terbang dari Jakarta ke Surabaya karena kemalaman Zayn memutuskan menginap di hotelnya besok pagi baru dia akan datang kerumah pak Rahman.
Paginya saat Naura ada di dapur dia mendengar suara Zayn Naura keluar untuk menyambut Zayn tiba tapi dia terlambat salsa lebih dulu menemui Zayn bahkan salsa memeluk Zayn.
Naura kembali ke dapur meneruskan masakan nya tak lama Zayn menemuinya di dapur.
"Kamu baru sampai mas?"Tanya Naura mencoba tersenyum.
"Iya maaf ya lama"Pinta Zayn"Aku antarkan Mbk salsa ke sekolah dulu kita ketemu nanti di kantor".
Naura hanya mengangguk setelah itu Zayn pergi.
Zayn menepati janji nya untuk bertemu dengan Naura saat makan siang Zayn sudah tidak sabar untuk makan siang berdua dengan Naura.
Saat membuka makan siangnya Zayn tersenyum Naura memasakkan makanan yang memang ingin dia makan.
"Kamu tahu nggak Ra selama dua hari ini aku kangen dengan masakan mu ini"Kata Zayn sambil mengunyah makanan.
"Cuma kangen masakan nya kirain kangen sama orang nya"Gumam Naura.
"Kamu ngomong apa Ra?"Tanya Zayn.
"Nggak ngomong apa-apa".
"oh ya Ra nanti habis pulang kerja kita jalan-jalan ya"tawar Zayn.
"kita lihat nanti ya mas"Jawab Naura tak bersemangat"Aku duluan ya".
"kenapa sih dengan Naura kok nggak seperti biasanya?"Tanya Zayn pada dirinya sendiri setelah Naura pergi.
tepat selesai makan hp Zayn bunyi panggilan dari Robby menyuruhnya datang keruangannya.
Robby memanggil Zayn menyuruhnya pergi ke rumah membawa berkas untuk di tanda tangani pak Rahman.
Malamnya Zayn tidak jadi mengajak jalan Naura karena dia harus mengantar salsa kerumah temannya pulangnya sampai jam sembilan malam.
Saat Zayn masuk kamar Naura sudah tidur Zayn mencoba membangunkannya tapi Naura tidak bangun.
Zayn membersihkan dirinya kemudian pergi ketempat bang Udin sebenarnya Naura belum tidur dia cuma kecewa sama Zayn.
Sedangkan Zayn sekarang sedang minum kopi bersama bang Udin.
"kenapa mas Arga?"tanya bang Udin.
"biasa lah bang Udin".
"Apa istri mas Arga lagi marah?"Tebak bang Udin.
"Kelihatannya bang sikapnya nggak sama seperti biasanya"Jelas Zayn.
"Mas Arga buat salah sama istri mas kali"Tebak bang Udin.
"Tapi salahku apa bang Udin?".
"Itulah perempuan mas Arga tahu-tahu marah dan nggak mau bilang salah kita apa ujung-ujungnya kita didiamkan"Jelas bang Udin.
"Istri bang Udin begitu juga?"Tanya Zayn.
"semua perempuan emang begitu maunya dimengerti saranku ya mas,mas Arga lebih peka sedikit kalau sampai berlarut-larut mas Arga akan dibiarkan tidur di luar"Kata bang Udin.
"Gitu ya bang".
"Iya mas".
"Lalu aku harus bagaimana bang?"Tanya Zayn.
"Coba deh mas Arga ajak istri jalan-jalan atau belikan apa gitu mas biar hatinya senang dan mas Arga nggak akan menderita tidur di belakangi"jelas bang Udin sedikit menggoda.
Zayn memikirkan penjelasan bang Udin dia akan melakukan usulan bang Udin,Zayn kemudian kembali ke kamarnya sedangkan bang Udin geleng-geleng sambil bergumam ternyata muka ganteng nggak jadi jaminan istri merajuk.
Di kamar Zayn melihat posisi Naura masih sama ketika dia tinggal keluar.
Zayn ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Naura dia menghadap ke Naura yang saat ini memunggunginya.
Zayn juga sambil memikirkan apa yang akan di belikan untuk Naura besok lama kelamaan matanya terpejam dengan sendirinya.
Naura terbangun mendengar alarm di hpnya dia pergi mandi setelah itu ke dapur seperti biasa membantu membuat sarapan.
Zayn terbangun dan sudah melihat Naura bersiap pergi ke kantor Naura juga sudah menyiapkan semua kebutuhan Zayn.
Kali ini Naura bahkan tidak pamit sama Zayn seperti biasanya, Zayn menghela nafas dan berdiri pergi mandi.
Pulang mengantar salsa Zayn menelpon Raka, Zayn bertanya apa biasanya yang di berikan Raka saat pacarnya lagi ngambek Raka mengusulkan untuk membelikan perhiasan
Zayn menyuruh memilihkan sebuah kalung yang biasa saja.
Tak lama Raka mengirim gambar beberapa model kalung semuanya terlalu mewah Zayn menolaknya gambar kedua yang dipilih Zayn modelnya biasa dan ukurannya juga kecil kalau soal harga jangan ditanya bisa di buat beli satu unit mobil mewah.
Zayn akan memberikannya pada Naura saat dia pulang kerja.
Ditempatnya Raka lagi mendesah Zayn yang jatuh cinta raka lah yang di buat susah.