Sungguh perjalanan yang penuh liku dan misteri! Dari seorang penyendiri dengan masa lalu kelam, Sean menjelma menjadi sosok yang ditakuti sekaligus dihormati, bahkan kekuatannya mampu mengguncang sebuah kerajaan. Keputusannya untuk "pensiun" dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada Sang Pencipta membuka lembaran baru bagi alam semesta.
Kelahiran Ling di tengah hutan belantara, jauh dari hiruk pikuk dunia luar, seolah menjadi jawaban atas permintaan Sean. Kehidupan damai Ling di hutan, pertemuannya yang tak terduga dengan dunia luar, dan bakatnya yang luar biasa membawanya ke Akademi Peacock, tempat di mana potensi tersembunyinya mulai terungkap.
Pertemuannya dengan Dekan Fu Dai menjadi titik balik penting dalam hidup Ling. Bimbingan khusus dari sang Dekan membuka jalannya untuk memahami dan mengendalikan 'Napas Pembekuan Roh', sebuah kekuatan unik yang misterius. Latihan yang keras dan pengetahuan yang ia dapatkan di akademi perlahan mengikis kebingungannya dan mengasah kemampuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.Xg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
serangan monster roh
Aula Bunga Krisan yang megah, dengan pilar-pilar berukir rumit dan hiasan bunga krisan emas yang berkilauan redup di bawah cahaya lentera, terasa menyesakkan. Bukan karena kurangnya udara, melainkan karena atmosfer ketegangan yang begitu pekat hingga nyaris bisa diraba. Wajah-wajah yang tadinya ramah kini dipenuhi keraguan dan saling curiga. Bisikan-bisikan tajam yang menyiratkan tuduhan teredam oleh keheningan yang lebih mencekam, seolah menunggu bom waktu untuk meledak.
Grace, dengan kedua tangannya mengepal erat di pangkuannya,.Haya Zo, berdiri tegak di sampingnya, memancarkan aura dingin yang menusuk. Matanya yang setajam elang menelisik setiap gerak-gerik Kepala Keluarga Ling, mencari celah kebohongan.
Haya Zo menimpali tanpa mengalihkan pandangannya dari Kepala Keluarga Ling. "Dan jejak itu muncul bersamaan dengan simbol keluarga Anda. Kebetulan yang terlalu mencurigakan, bukan begitu, Kepala Keluarga?" Nada suaranya datar namun mengandung tuduhan yang jelas.
Kepala Keluarga Ling, seorang pria dengan rambut yang mulai memutih di pelipis namun postur tubuhnya tetap tegap, menarik napas dalam-dalam. Raut wajahnya menunjukkan campuran antara kemarahan dan keputusasaan. "Saya sudah bersumpah demi kehormatan keluarga Ling, kami tidak terlibat dalam kejahatan ini! Seseorang sedang bermain api, berusaha mengadu domba kita dengan memanfaatkan sejarah kelam masa lalu. Apakah kalian benar-benar sebegitu mudahnya terhasut oleh permainan murahan seperti ini?" Suaranya meninggi di akhir kalimat, menyiratkan frustrasi yang mendalam.
Seorang tetua dari klan lain menyahut dengan nada sinis, "Sejarah kelam itu meninggalkan luka yang terlalu dalam untuk diabaikan begitu saja, Kepala Keluarga Ling. Simbol keluarga Anda adalah bukti yang sulit untuk disangkal."
Tepat saat perdebatan semakin memanas, dan tuduhan-tuduhan mulai dilontarkan dengan lebih terbuka, suara Fu Bai memecah atmosfer yang hampir tak tertahankan itu.
"Cukup!"
Suara itu, meskipun tidak lantang, memiliki otoritas yang mampu membungkam semua orang. Kepala-kepala menoleh serempak ke arah Fu Bai. Dengan postur tenang dan tatapan mata yang jernih namun tajam, ia berdiri di antara kubu yang saling bertikai. Usianya yang sebaya dengan Haya Zo dan Grace tidak mengurangi wibawa yang terpancar darinya. Ada aura kebijaksanaan kuno yang melekat padanya, seolah ia telah menyaksikan banyak badai berlalu.
"Kita berkumpul di sini, di Aula Bunga Krisan yang seharusnya menjadi simbol persatuan dan harapan, bukan untuk mengungkit kembali abu masa lalu atau melemparkan tuduhan tanpa dasar yang kuat," lanjut Fu Bai, suaranya mengalir tenang namun mampu menjangkau setiap sudut ruangan. "Ancaman yang sesungguhnya sedang mengintai di luar batas tembok kita. Energi gelap yang dirasakan oleh Grace, laporan mengerikan tentang kehancuran dari Jenderal Xiao Bai, dan simbol keluarga Ling yang ternoda... bukankah jelas bahwa kita sedang menghadapi musuh yang licik dan tersembunyi?."
Ia mengalihkan pandangannya ke Haya Zo. "Haya Zo, ketajaman intuisimu tidak diragukan lagi. Namun, intuisi tanpa bukti konkret bisa menjadi pedang bermata dua. Kita harus berhati-hati agar kecurigaan tidak membutakan kita dari kebenaran yang lebih besar." Kemudian, tatapannya beralih pada Kepala Keluarga Ling. "Kepala Keluarga Ling, saya percaya pada kehormatan yang Anda junjung tinggi. Namun, Anda juga harus memahami kekhawatiran yang dirasakan oleh yang lain. Kita semua terluka oleh masa lalu, dan rasa takut akan pengulangan tragedi itu sangat nyata."
Fu Bai menghela napas pelan. "Kita harus bersatu. Jika kita membiarkan prasangka dan dendam menguasai kita. Kita harus mencari kebenaran bersama-sama, bukan saling menyalahkan."
Di saat ketegangan dan saling curiga mencengkeram Aula Bunga Krisan di istana kerajaan, sebuah alarm darurat berbunyi nyaring di seluruh penjuru Akademi Peacock, memecah ketenangan yang seharusnya damai. peringatan suara lonceng berdentang tanpa henti, mengirimkan gelombang kepanikan ke jantung setiap murid dan profesor.
Seorang murid penjaga, dengan napas tersengal-sengal dan wajah pucat pasi, berlari memasuki ruang komando akademi, tempat para profesor senior berkumpul. "Laporan... darurat! Gelombang monster roh... tingkat empat... mendekati akademi dari berbagai arah!" dan Raja kerajaan Krisan yang sedari tadi diam dan memperhatikan tersenyum tipis.
Berita itu bagai sambaran petir. Kepanikan langsung merebak di antara para murid yang sedang beristirahat di asrama mereka. Teriakan kaget, langkah kaki tergesa-gesa, dan suara pintu yang dibanting terdengar di seluruh penjuru akademi. Namun, para profesor senior, dengan pengalaman dan ketenangan mereka, segera mengambil alih situasi. Suara perintah yang tegas dan jelas menggema melalui sistem pengeras suara akademi, mengarahkan para murid untuk berkumpul sesuai dengan tingkat kultivasi mereka.
"Semua murid ranah Langit tingkat satu ke atas! Segera berkumpul di depan gerbang utama dan di sepanjang perimeter akademi! Bawa senjata dan formasi tempur kalian! Ini bukan latihan!"
Dalam waktu singkat, halaman depan akademi dan tembok-tembok pertahanan dipenuhi oleh para murid yang aura energi spiritualnya mulai terpancar kuat. Pedang terhunus, jimat-jimat bercahaya, dan formasi-formasi tempur kuno mulai terbentuk. Wajah-wajah yang tadinya mengantuk kini dipenuhi tekad dan kesiagaan.
Sementara itu, para murid baru dan mereka yang ranah kultivasinya masih di bawah Langit dievakuasi dengan cepat dan terkoordinasi menuju ruang perlindungan bawah tanah akademi. Para profesor dan murid senior yang ditugaskan memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan tanpa kepanikan yang berlebihan.
Di bagian barat tembok akademi, berdiri Fang Yin. Cahaya obor di sekitarnya menyoroti kecantikan jelitanya yang kini memancarkan kedewasaan dan ketenangan seorang pemimpin. Rambut hitamnya yang panjang tergerai tertiup angin malam, dan tatapan matanya yang tajam mengawasi kegelapan di luar tembok. Sebagai murid elit Akademi Peacock yang disegani, ia memimpin barisan murid yang telah siap dengan berbagai jenis senjata dan formasi pertahanan yang solid. Aura energi spiritualnya yang matang dan kuat memberikan rasa aman dan keyakinan kepada para murid di bawah komandonya. "Ingat formasi 'Sayap Garuda'! Jangan panik, ikuti komandoku!" serunya dengan suara lantang namun menenangkan.
Di sisi timur akademi, Pangeran Zhao Han berdiri dengan gagah di atas tembok. Siluet tubuhnya yang tegap terlihat jelas di bawah cahaya bulan sabit. Wajahnya yang tampan kini memancarkan ketegasan dan kebijaksanaan seorang jenderal perang. Energi spiritual berwarna biru keperakan berputar di sekelilingnya, siap untuk diluncurkan kapan saja. Sebagai murid elit yang memiliki kemampuan strategis yang tinggi, ia mengatur pertahanan di sisi timur, mengawasi setiap pergerakan di kegelapan. "Pasang jaring energi! Prioritaskan monster yang mencoba terbang!" perintahnya dengan nada tenang namun penuh otoritas.
Di bagian utara akademi, Song Kang berdiri di garis depan dengan pedang kembar di tangannya. Senyum tipis namun penuh keyakinan menghiasi wajahnya yang tampan. Rambutnya yang kunig keemasan berkilauan tertimpa cahaya obor, dan matanya yang cerah menatap kegelapan dengan tatapan menantang. Meskipun sering terlihat santai, dalam situasi genting seperti ini, ia menunjukkan sisi seorang pejuang yang berani dan tak kenal takut. "Jangan biarkan satu pun monster melewati garis ini! Tunjukkan pada mereka semangat Akademi Peacock!" serunya dengan semangat membara.
Namun, jantung pertahanan akademi, tempat ancaman terbesar diperkirakan akan datang, adalah sisi selatan. Di sana, empat sosok murid elit berdiri berdampingan, memancarkan aura energi spiritual yang luar biasa kuat hingga terasa menekan udara di sekitar mereka. Bai Yue, dengan busur peraknya yang siap menembakkan panah-panah mematikan. Xiao Li, dengan kedua belatinya yang berkilauan dalam kegelapan, siap bergerak secepat kilat. Lin Feng, dengan perisai besarnya yang terbuat dari sisik naga purba, berdiri kokoh bagai tembok. Dan Lin Yue, dengan tongkat yang memancarkan cahaya mistis, siap melancarkan serangan yang dahsyat.
Kabar yang beredar di antara para profesor menyebutkan bahwa gelombang monster roh kali ini tidak hanya dipenuhi oleh monster tingkat empat yang ganas, tetapi juga terdapat monster roh tingkat lima yang kekuatannya setara dengan seorang profesor, bahkan monster roh tingkat enam yang legendaris, makhluk purba dengan kekuatan yang menghancurkan. Pertempuran di selatan akan menjadi ujian sesungguhnya bagi para murid elit Akademi Peacock, sebuah pertarungan hidup mati untuk melindungi rumah dan kehormatan mereka. Suasana di seluruh akademi dipenuhi ketegangan yang mencekam, menunggu kedatangan gerombolan monster yang mengancam akan menelan segalanya dalam kegelapan. Angin malam membawa bau tanah dan aura monster yang semakin mendekat, pertanda bahwa pertempuran akan segera dimulai.
Tepat ketika aura ketegangan di selatan akademi mencapai puncaknya, di mana Bai Yue, Xiao Li, Lin Feng, dan Lin Yue bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, sebuah riak energi yang tak biasa muncul di langit malam. Bukan aura monster yang menakutkan, melainkan energi spiritual yang murni dan sangat kuat, berdenyut seperti jantung raksasa. Sebagian besar murid senior yang berjaga di tembok selatan dan sekitarnya mendongak, alis mereka bertautan karena kebingungan dan rasa ingin tahu.
Dari kegelapan langit malam, sebuah siluet perlahan turun. Sosok itu awalnya tampak samar, namun semakin mendekat, wujudnya semakin jelas. Seorang remaja laki-laki, diperkirakan berusia sekitar delapan belas tahun, melayang turun dengan tenang. Cahaya bulan menyinari wajahnya yang tampan dengan garis rahang tegas dan tatapan mata yang tajam namun dingin. Rambutnya yang dulunya hitam legam kini berwarna kuning keemasan yang mencolok, tergerai sedikit berantakan memberikan kesan seorang bad boy yang karismatik dan berbahaya. Tubuhnya tegap dan atletis, jauh berbeda dengan gambaran samar seorang bocah kecil yang mungkin pernah mereka dengar namanya.
Keheningan menyelimuti seluruh area selatan akademi. Para murid senior yang bersiap untuk bertempur membeku di tempat mereka, mulut mereka sedikit terbuka karena terkejut. Mereka merasakan aura energi spiritual yang luar biasa kuat yang terpancar dari remaja itu—sebuah aura yang terasa setara, bahkan mungkin melampaui, aura para profesor senior yang mereka kenal.
"Si-siapa... orang ini?" bisik seorang murid senior tingkat akhir dengan nada tak percaya.
"Energi... macam apa itu?" sahut murid senior lainnya dengan suara gemetar.
Bahkan Bai Yue, Xiao Li, Lin Feng, dan Lin Yue, para elit akademi yang biasanya tenang dan penuh percaya diri, tampak sedikit terkejut. Mereka merasakan tekanan energi spiritual yang luar biasa dari remaja yang baru tiba itu. Mereka mungkin pernah mendengar samar-samar tentang murid istimewa yang diasuh seorang leluhur di masa lalu, namun sosok di hadapan mereka sama sekali tidak sesuai dengan gambaran seorang bocah.
Tiba-tiba, seorang murid senior yang lebih tua, yang telah berada di akademi cukup lama dan mungkin pernah melihat sekilas Ling kecil bertahun-tahun lalu, berbisik dengan mata melebar, "Ti-tidak mungkin... bukankah itu... Ling?"
Bisikan itu merambat cepat di antara para murid senior yang berada di dekatnya. "Ling? Murid yang dulu menghilang bersama Tuan Leluhur Fu Bai?"
"Tapi... dia sudah sebesar ini? Dan penampilannya..."
"Dan energinya! Dia... sekuat ini?"
Di bagian barat akademi, Fang Yin, yang merupakan murid elit dan lebih senior, mengernyitkan dahinya, merasakan aura yang samar-samar familiar namun sangat berbeda. Ia mengingat samar-samar sosok bocah kecil yang dulu dikenalnya dan sangat dekat dengannya. Perubahan penampilannya sangat drastis, namun ada sesuatu di tatapan matanya yang dingin yang terasa familiar.
Di timur, Pangeran Zhao Han, sebagai murid elit dan memiliki jaringan informasi yang luas, menatap sosok remaja itu dengan tatapan menyelidik. 'itu Ling, Pangeran Zhao Han tersenyum tipis karenaia tidak pernah menyangka perubahannya akan sebegitu mencolok. Kekuatan energi spiritualnya jelas bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam waktu singkat.
Di utara, Song Kang, dengan mata terbelalak, langsung mengenali aura yang sudah sangat di kenalnya. "Ling?!" serunya tanpa sadar, suaranya bercampur antara keterkejutan dan kegembiraan. Ia adalah salah satu dari sedikit murid senior yang benar-benar mengenal Ling di masa kecilnya. Perubahan penampilan dan kekuatannya ini benar-benar di luar dugaannya.
Remaja yang ternyata adalah Ling itu mendarat dengan ringan di antara Bai Yue dan Lin Feng, tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Tatapan matanya yang dingin dan tajam menyapu barisan monster roh yang mulai terlihat di kejauhan, mata mereka yang merah menyala dalam kegelapan.
"Sudah lama," ucap Ling dengan suara bariton yang dalam dan dingin, sangat berbeda dengan suara anak-anak yang terakhir kali para murid senior dengar tentangnya. "Sepertinya aku datang tepat waktu."
Bai Yue, sebagai yang paling tenang di antara keempat elit selatan, memberanikan diri bertanya dengan nada hati-hati, "Ling? Benarkah itu kau? Ranahmu..."
Ling menolehkan kepalanya sedikit, tatapannya yang dingin bertemu dengan mata Bai Yue. "Tuan Leluhur Fu Bai memberiku bimbingan yang... intensif. Ranah Raja tingkat tiga. Cukup untuk menangani ini."
Ucapan Ling yang tenang namun penuh keyakinan itu bagai petir yang menyambar sebagian besar murid senior yang menyaksikan kedatangannya. Ranah Raja tingkat tiga? Itu adalah ranah yang setara dengan para profesor senior akademi! Bagaimana mungkin seorang remaja yang dulunya hanya bocah kecil bisa mencapai tingkat kultivasi yang begitu tinggi? Keheranan dan kekaguman bercampur aduk di benak mereka. Sosok bocah polos yang dulu hanya menjadi cerita kini berdiri di hadapan mereka sebagai seorang remaja tampan dengan aura seorang bad boy dan kekuatan yang luar biasa, sebuah kejutan yang tak terduga di tengah ancaman gelombang monster yang mengerikan. Kedatangan Ling membawa harapan baru, namun juga menimbulkan pertanyaan besar tentang apa yang sebenarnya terjadi selama bertahun-tahun pengasingannya bersama Tuan Leluhur Fu Bai.
Bahkan Song Kang dan Fang Yin sudah sangat tidak sabar untuk menyapa dan berbincang-bincang dengan Ling , yang sepuluh tahun lalu tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak bersama Tuan leluhur.