Kisah Pangeran Yang Terbuang

"Ying Jie jie, apa yang hendak kamu lakukan?"

Namun Putri Zhang Jiang Ying bersikap seolah tidak mendengar teguran sahabatnya itu. Telapak tangan kanannya terus saja bergerak hendak menyentuh wajah Zhao Jinlong.

Akan tetapi belum juga telapak tangannya yang putih bagai kain kafan itu menyentuh pipi kiri Zhao Jinlong, telapak tangan kiri bocah sakti itu telah menangkap telapak tangan itu.

"Sudah selesai, Tuan Putri."

Setelah merasa cukup memeriksa keadaan Zhang Jiang Ying, Zhao Jinlong segera turun ke bawah setelah melepas genggamannya yang menangkap tangan tuan putri dingin itu.

Dia lalu kembali ke kursinya tadi, terus duduk di situ dengan tenang. Sikapnya sama sekali tak mereaksi tindakan Zhang Jiang Ying terhadapnya tadi yang entah apa maksudnya. Seakan-akan tidak pernah terjadi sesuatu antara dirinya dengan Putri Zhang Jiang Ying.

Sedangkan Zhang Jiang Ying, sejenak menatap telapak tangan kanannya yang masih terangkat di udara. Beberapa kejap berikut perlahan tangannya diturunkan ke bawah.

Lalu memandang ke arah Zhao Jinlong yang sudah duduk tenang di atas kursi. Tatapan matanya yang seolah menyiratkan sejuta makna yang tersembunyi menatap bocah itu dalam heran.

Kenapa Zhao Jinlong bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dengannya? Padahal dia hendak memegangnya tadi. Kenapa dia tidak menanyakan? Malah....

"Ying Jie jie, tadi kamu mau melakukan apa?" tanya Yang Xiu Xiang masih penasaran. "Kamu seperti hendak memegang Zhao Jinlong...."

"Lupakan saja!" sahut Zhang Jiang Ying bernada acuh dalam suara datarnya.

Lalu, tidak ingin Yang Xiu Xiang mengejar rasa penasarannya, Zhang Jiang Ying cepat-cepat bertanya kepada Zhao Jinlong tentang hasil pemeriksaan bocah sakti itu.

"Bagaimana? Penyakit apa aku derita sebenarnya kalau kamu menganggap aku terkena penyakit, terkhusus terkena racun?"

"Sebenarnya Anda terkena Racun Melati Beku yang dipadu dengan sihir, Tuan Putri," sahut Zhao Jinlong menjelaskan.

"Racun Melati Beku...?!"

Zhang Jiang Ying dan Yang Xiu Xiang serta kedua pelayan mereka merasa asing dan aneh mendengar nama racun tersebut. Keduanya sama sekali tidak tahu dan tidak pernah mendengar sebelumnya.

Dan juga kedua nona bangsawan kecil itu tampak seperti tidak percaya kalau ada racun seperti itu.

Sedangkan Bibi Ningyan yang punya pengetahuan luas, meski belum pernah mendengar nama racun tersebut, tapi dia percaya kalau ada jenis racun seperti itu.

"Apa ada jenis racun seperti itu?" tanya Zhang Jiang Ying dengan naif dan bodohnya dengan nada tidak percaya.

"Iya, apa ada racun seperti itu?" tanya Yang Xiu Xiang ikutan seperti orang bodoh, padahal dia anak yang pintar. "Kedengarannya kok aneh gitu.... Apa kamu tidak mengada-ada, Zhao Jinlong?"

"Tuan Putri, Yang Xiao jie! Kalian percaya saja yang dikatakan Tabib Zhao," Fangmei, pelayan Zhang Jiang Ying, yang sedari tadi diam tiba-tiba ikut bicara. "Dia tidak mungkin membohongi kita."

"Benar, Tuan Putri, Yang Xiao jie, Tabib Zhao berkata benar, tidak mungkin mengada-ada," Fengxia, pelayan Yang Xiu Xiang juga tak mau kalah. "Percayalah!"

"Tuan Putri, Yang Xiao jie, meski Tabib Zhao masih tergolong anak kecil," Bibi Ningyan ikut berbicara, "tapi pengetahuannya tentang ilmu pengobatan dan ilmu racun pastilah cukup mendalam. Tidak ada salahnya kalian percaya."

★☆★☆

Mendengar ucapan ketiga pelayan itu yang seperti mendukung Zhao Jinlong, membuat Zhang Jiang Ying maupun Yang Xiu Xiang tidak bisa berbuat apa-apa selain percaya saja.

Tapi selanjutnya Yang Xiu Xiang mengajukan pertanyaan yang jelas menguji pengetahuan Zhao Jinlong tentang racun aneh yang disebutkan itu.

"Kalau begitu, apa itu Racun Melati Beku jika kamu tahu?"

"Nama racun itu saja sudah membuat Anda merasa aneh dan tidak percaya, Yang Xiao jie," sahut Zhao Jinlong dengan kalem dan tenang saja. "Apalagi jika saya menjelaskan tentang racun itu, tentu Anda akan semakin merasa aneh dan lebih tidak percaya lagi."

"Huh! Alasan kamu saja," Yang Xiu Xiang langsung mendengus kesal untuk menutupi keterkejutannya yang mengakui akan kebenaran ucapan Zhao Jinlong terhadapnya. "Bilang saja kamu tidak tahu!"

Zhao jelas tidak ingin meladeni ucapan ngelantur Yang Xiu Xiang itu. Dia kembali beralih memandang Zhang Jiang Ying yang seperti masih tampak bingung dengan keanehan racun yang menimpanya. Lalu bocah sakti itu berkata seolah meminta ijin.

"Saya hendak melakukan pemeriksaan berikutnya, Tuan Putri. Apakah diperkenankan?"

"Apa kamu belum selesai memeriksaku, Zhao Jinlong?" tanya Zhang Jiang Ying seperti heran, tapi nada suaranya datar saja. "Tadi kamu bilang sudah selesai 'kan?"

"Tadi itu pemeriksaan awal, Tuan Putri," sahut Zhao Jinlong menjelaskan. "Sekarang pemeriksaan selanjutnya."

"Kamu sepertinya bertele-tele sekali, Zhao Jinlong," dengus Yang Xiu Xiang bernada ketus. "Kenapa kamu tidak langsung menyembuhkan saja penyakit Tuan Putri?"

"Yang Xiao jie, pengetahuan Anda masih terlalu dangkal untuk memahami sistem pengobatan," kata Zhao Jinlong seolah menyindir, tapi tetap kalem dan tenang. "Jadi..., saya sarankan Anda lebih baik diam dan menyaksikan."

"Kamu...."

"Yang Xiao jie, tenanglah!" Bibi Ningyan langsung menegur dengan lemah lembut. "Biarkan Tabib Zhao memeriksa Tuan Putri. Jangan kamu menghambat!"

"Dia menghinaku, Bibi," berang Yang Xiu Xiang tidak terima.

"Sudah..., tenanglah dulu...!"

Sementara Zhang Jiang Ying masih bingung untuk mereaksi situasi yang terjadi. Jadi, dia tampak diam saja dan menanti akan apa yang bakal dikatakan Zhao Jinlong.

Sedangkan Bibi Ningyan, tanpa menghiraukan Yang Xiu Xiang yang masih kesal dan jengkel, dia berkata kepada Zhao Jinlong untuk melanjutkan tugasnya.

"Silahkan kamu lanjutkan pemeriksaan, Tabib Zhao."

"Baik...."

"Tuan Putri, penyakit dingin yang Anda rasakan selama ini, hal itu... Anda rasakan sejak Anda lahir bukan?" Zhao Jinlong kembali beralih pada Zhang Jiang Ying.

"Iya," sahut sang putri dingin mengakui. Juga dibenarkan oleh Bibi Ningyan, pelayan sekaligus emban pengasuh sang putri sejak lahir.

"Tapi perlu Anda tahu, Racun Melati Beku yang Anda idap selama ini, itu bukan sejak lahir. Apa Anda menyadarinya?"

Putri Zhang Jiang Ying tidak langsung menjawab atau menanggapi ucapan Zhao Jinlong. Begitu juga dengan Yang Xiu Xiang yang langsung menatap bocah sheen tong itu kembali.

★☆★☆

"Dari mana kamu tahu, Nak?" Bibi Ningyan yang langsung merespon ucapan Zhao Jinlong itu dengan terkejut heran.

"Sekarang saya tanya, sejak kapan Tuan Putri tidak bisa mengekspresikan rasa sedih, marah, atau rasa bahagia?" tanya Zhao Jinlong tetap bernada kalem dan tenang.

"Sejak aku berumur enam tahun," kata Zhang Jiang Ying menuturkan yang sebenarnya mengandung kesedihan tapi tampak datar saja di wajahnya, "aku tidak pernah lagi menangis, meski sebenarnya aku bersedih.... Aku terkadang ingin marah, tapi tidak bisa mengekspresikan.... Terkadang aku juga merasakan bahagia, tapi aku tidak bisa mengungkapkannya...."

"Itulah efek dari Anda terkena Racun Melati Beku, Tuan Putri," kata Zhao Jinlong menanggapi. "Berarti Anda terkena racun itu sejak Anda berumur lima tahun. Karena efek orang yang terkena Racun Melati Beku baru bisa dirasakan setahun kemudian."

Bibi Ningyan yang mengasuh Putri Zhang Jiang Ying sejak masih orok tampak angguk-angguk kecil. Dia amat membenarkan analisa Zhao Jinlong sekaligus semakin mengakui keilmuan bocah itu di bidang pengobatan.

Zhang Jiang Ying tampak diam saja seperti bingung. Otaknya seperti buntu untuk memahami lebih dalam semua penjelasan Zhao Jinlong tentang penyakit yang dia derita.

"Bagaimana dengan penyakit dingin yang dirasakan Tuan Putri?" tanya Yang Xiu Xiang yang memahami penjelasan Tabib Zhao nampak serius. "Apa itu... bukan efek dari Racun Melati Beku?"

"Bukan," sahut Zhao Jinlong yakin, "itu bukan efek dari racun tersebut. Racun Melati Beku tidak membuat penderitanya merasakan dingin sama sekali."

"Racun ganas itu hanya membekukan darah serta organ tubuh lainnya, termasuk otak," lanjut Zhao Jinlong. "Itulah makanya terkadang Tuan Putri tampak bingung dan tidak bisa memahami perkataan lawan bicaranya karena kerja otaknya terhambat oleh efek racun tersebut."

"Ah..., ternyata begitu...," gumam Zhang Jiang Ying agak lirih.

Tampak dia terpekur memikirkan ucapan Zhao Jinlong barusan. Baru dia tahu dan sadari bahwa selama ini kenapa otaknya seperti buntu untuk berpikir dan memahami sesuatu, ternyata otaknya terserang Racun Melati Beku.

Ternyata begitu....

"Adapun penyakit dingin yang Anda rasakan sejak lahir, Tuan Putri," kata Zhao Jinlong selanjutnya, "hal itu bisa jadi karena efek dari sihir yang ditanamkan pada Anda semenjak Anda masih di dalam kandungan...."

"Bisa jadi juga ada efek tambahan lainnya," lanjut Zhao Jinlong terus menerangkan. "Misalnya... Tuan Putri memiliki elemen energi es yang masih tersegel, tapi terkadang energi itu bereaksi karena efek dari sihir yang membuat Anda kedinginan sepanjang hidup."

"Oh, apa aku memiliki elemen energi sakti?" tanya Zhang Jiang Ying antusias.

Kalau dia memiliki satu saja elemen energi sakti yang didambakan banyak orang, betapa senang hatinya.

"Itu baru dugaan, Tuan Putri," sahut Zhao Jinlong terus terang. "Butuh pemeriksaan lagi lebih lanjut."

Tapi jawaban Zhao Jinlong itu sudah membuat senang di hati sang putri dingin, sebenarnya. Tapi tentu saja tidak bisa dia ekspresikan.

Yang bisa mengekspresikan rasa senang hanyalah Yang Xiu Xiang serta ketiga pelayan mereka. Tentu saja mereka amat senang kalau misalkan Putri Zhang Jiang Ying punya elemen energi sakti.

"Apa semenjak lahir kulit Anda berwarna putih pucat begitu, Tuan Putri?" tanya Zhao Jinlong selanjutnya seperti menebak.

"I-iya," Zhang Jiang Ying mengakui dalam rasa kejutnya sebenarnya, tetapi ekspresinya tampak datar saja. "Ka-kamu tahu kenapa bisa begitu?"

Zhao Jinlong tidak lantas menjawab pertanyaan Zhang Jiang Ying. Dia beralih memandang pada Bibi Ningyan, lalu berkata bernada tanya.

"Bibi, apakah ada peristiwa yang terjadi sebelum Tuan Putri dilahirkan?"

Tentu saja Bibi Ningyan terkejut mendapat pertanyaan seperti itu dari Tabib Zhao, amat terkejut. Dia tidak menyangka kalau anak kecil bernama Zhao Jinlong itu akan melontarkan pertanyaan yang amat sulit dia jawab itu.

Kalau dia menjawab pertanyaan Zhao Jinlong, itu sama saja dia membuka rahasia istana yang sudah dikunci rapat-rapat....

★☆★☆★