NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti Tanpa Nasab

Pengantin Pengganti Tanpa Nasab

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Anak Haram Sang Istri / Wali Nikah
Popularitas:358.5k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Kepergian Nayla menjelang pernikahannya, membuat semua orang bersedih, termasuk Laura sang kakak.

Ketika takdir membalikan kehidupan dan menulis cerita baru, Laura harus menerima kenyataan bahwa ia harus menjadi pengantin pengganti sang adik, Nayla. Untuk menikah dengan calon suaminya bernama Adam.

Namun, ketika akad nikah akan berlangsung, sang ayah justru menolak menjadi wali nikahnya Laura. Laura ternyata adalah anak haram antara ibunya dengan laki-laki lain.

Pernikahan yang hampir terjadi itu akhirnya dibatalkan. Fakta yang baru saja diterima lagi-lagi menghantam hati Laura yang masih di rundung kesedihan. Laura lalu meminta pada Adam untuk menunda pernikahan hingga dia bertemu dengan ayah kandungnya.

Bagaimana perjalanan Laura mencari ayah kandungnya? Apakah dia akan bertemu dengan ayah biologisnya itu? Dan bagaimana kisah cintanya dengan Adam? Baca kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Enam

Ariel menatap layar laptopnya yang redup. Meskipun ruangan itu hangat, hatinya terasa dingin. Hasil meeting tadi seperti petir menyambar di siang bolong—perusahaannya kalah tender. Dan di ujung sana, dengan senyuman bersinar dan percaya diri yang mengganggu, berdiri Laura, putrinya yang tak pernah dia akui. Satu-satunya keturunan darah dagingnya, namun dia hanya bisa melihatnya dari jauh.

“Pak Ariel, kamu baik-baik saja?” suara Rani, sang sekretaris, menginterupsi lamunan. Gadis berambut pendek dengan mata cerah itu melangkah lebih dekat, mencerminkan rasa khawatir di wajahnya.

“Oh, ya. Aku baik-baik saja.” Ariel berusaha tersenyum, meski tahu senyum itu hanya pelindung dari lukanya yang dalam. “Cuma ... sedikit lelah.”

Rani mengangguk, meski tidak sepenuhnya yakin. “Kenyataan memang sulit diterima, Pak. Tapi kita masih bisa mencoba lagi di tender berikutnya, kan?”

“Coba lagi?” Ariel tertawa pahit. “Rani, kita sudah menghancurkan reputasi kita di sini. Daniel dan sekretarisnya Laura pasti sudah merayakan kemenangannya di kantor mereka.”

Tepat pada saat itu, kembali ke benak Ariel adalah gambaran putrinya Laura, gadis cantik dengan hijabnya, tersenyum bangga sambil memegang dokumen tender. Laura mampu mencapai sesuatu yang Ariel sendiri tidak bisa, dan kegagalan ini semakin mempertegas jarak yang menganga di antara mereka. Dia semakin sulit menerima gadis itu karena hari ini Laura seolah melambaikan bendera perang.

“Tapi, Pak Ariel, jangan biarkan kekalahan ini mengontrol hidupmu,” Rani berkata lembut, mencoba memberikan dukungan. “Kita harus bergerak maju.”

“Aku … Aku tahu. Namun, terkadang apa yang terjadi hari ini akan mempengaruhi jalan pikiran kita.” Ariel berkata sambil mengalihkan pandangannya keluar jendela. Pohon-pohon menjulang tinggi, daunnya bergetar lembut seolah ikut merasakan beratnya pikiran Ariel.

Setelah Rani pergi, Ariel merasakan sekelebat rasa nyeri di dadanya. Tidak hanya tentang tender yang hilang, namun juga kehilangan yang tidak pernah bisa dia akui. Dalam perjalanan hidupnya, dia selalu membayangkan Laura sebagai bagian dari dirinya, meski pada kenyataannya, mereka terpisah oleh dinding yang dia bangun sendiri.

“Kenapa aku tidak pernah mencarinya?” Ariel bergumam, menyesali ketidakberdayaannya. “Apa yang terjadi jika aku hanya ...”

Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, ponselnya bergetar. Pesan dari Rani: “Ingat untuk menyetir hati-hati, Pak. Ayo istirahat!”

Ariel hanya membaca pesannya tanpa membalas. Dia mengambil tasnya dan melangkah menuju parkiran. Kaki-kaki beratnya terasa seperti melangkah di pasir basah. Dia merasa terjebak dalam pikirannya sendiri, berputar-putar di dalam perasaan yang rumit ini. Akhirnya, dia menemukan mobilnya dan masuk ke dalamnya, menghidupkan mesin yang berisik itu.

Di dalam mobil, bayangan Laura kembali datang. Gadis itu tidak hanya menyakiti Ariel dengan cara profesional. Dia juga meruntuhkan dinding-dinding emosional yang telah Ariel bangun. Seharusnya Ariel bisa bangga pada anaknya, namun justru rasa sakit itulah yang lebih kuat.

"Apa kau sengaja menjatuhkan mentalku dengan bekerja di perusahaan lawanku?" tanya Ariel dalam hatinya.

Ariel kembali kepikiran dengan hasil meeting tadi. Perusahaannya kalah tender dan dimenangkan oleh Laura, anaknya yang tak diakuinya. Dia tidak bisa memahami bagaimana hal ini bisa terjadi. Apakah Laura benar-benar memiliki kemampuan yang lebih baik darinya?

Ariel mengemudi dengan pikiran yang masih terganggu. Dia tidak memperhatikan jalan di depannya, dan tiba-tiba dia tidak bisa menghindari tabrakan dengan truk yang berada di depannya.

Ariel mendengar suara keras dan merasakan mobilnya terguncang. Dia membuka mata dan melihat bahwa mobilnya telah menabrak truk yang berada di depannya.

Mobil Ariel terlihat sangat rusak, dengan bodi yang penyok dan kaca yang pecah. Ariel sendiri terlihat sangat lemah, dengan darah yang mengalir dari kepalanya.

Sopir truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut segera keluar dari mobilnya dan berlari menuju Ariel. "Tolong, ada yang bisa membantu?" sopir truk tersebut berteriak.

Beberapa orang yang berada di sekitar kecelakaan tersebut segera berlari menuju Ariel dan membantunya keluar dari mobil yang rusak. Mereka kemudian memanggil ambulans untuk membawa Ariel ke rumah sakit.

Saat ambulans tiba, paramedis segera membawa Ariel ke dalam ambulans dan memberikan pertolongan pertama. "Dia mengalami cedera kepala yang cukup parah," salah satu paramedis berkata. "Kita harus membawanya ke rumah sakit secepat mungkin."

Ambulans kemudian berangkat menuju rumah sakit, dengan sirene yang berbunyi keras. Ariel masih terbaring di dalam ambulans, dengan wajah yang penuh darah dan mata yang terpejam.

Tidak lama kemudian, ambulans tiba di rumah sakit dan Ariel segera dibawa ke ruang operasi untuk menjalani operasi darurat.

Sementara itu di rumahnya, Ratna berjalan mondar-mandir di ruang tamu, merasa gelisah dan tidak tenang. Dia tidak bisa menjelaskan apa yang membuatnya merasa seperti ini, tapi dia tahu bahwa sesuatu tidak beres.

Tiba-tiba, telepon di ruang tamu berbunyi. Ratna segera mengangkatnya, berharap bahwa panggilan tersebut akan membuatnya merasa lebih baik.

"Halo?" Ratna berkata dengan suara yang lembut.

"Selamat sore, Ibu Ratna," suara di seberang telepon berkata. "Saya dari rumah sakit. Kami memiliki kabar tentang suami Anda, Ariel."

Ratna merasa seperti ada yang mengganjal di hatinya. "Apa yang terjadi?" Ratna bertanya dengan suara yang penasaran.

"Pak Ariel mengalami kecelakaan mobil," suara di seberang telepon berkata. "Dia saat ini sedang di rawat di rumah sakit kami."

Ratna merasa seperti ada sesuatu yang menghantamnya. Dia tidak bisa memahami apa yang terjadi. "Apa ... apa yang terjadi?" Ratna bertanya dengan suara yang penuh kecemasan.

"Pak Ariel mengalami cedera kepala yang cukup parah," suara di seberang telepon berkata. "Dia saat ini sedang di rawat di ruang ICU. Kami meminta Anda untuk segera datang ke rumah sakit."

Setelah bicara dengan orang rumah sakit selesai, Ratna segera mengabari Adam, putranya yang masih bekerja di perusahaan.

"Adam, kamu harus segera pulang," Ratna berkata dengan suara yang penasaran. "Papamu mengalami kecelakaan mobil. Dia saat ini sedang di rawat di rumah sakit."

Adam terdiam sejenak, tak percaya dengan apa yang mamanya katakan. Dia tampak sangat terkejut. "Apa ... apa yang terjadi, Ma?" Adam bertanya dengan suara yang gugup.

"Papa kamu mengalami cedera kepala yang cukup parah, Nak." Ratna berkata dengan suara yang terbata karena gugup. "Dia saat ini sedang di rawat di ruang ICU. Kita diminta untuk segera datang ke rumah sakit."

Adam langsung menutupi sambungan ponselnya dan segera meninggalkan kantor dan menuju ke rumah menjemput mamanya untuk bersama menuju rumah sakit.

1
Ririn Nursisminingsih
semoga tidak ada gangguan lagi yaa laura sama daniel
Marisa Hafizoh (hafizoh_17)
ramaikan yuk novel author hafizoh judul "Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri"
Ririn Nursisminingsih
karma kmu udah nolak anakmu dan myakiti marni..
Ririn Nursisminingsih
seorang ayah tega sama anak kandungnya jahat kmu ariel
Ririn Nursisminingsih
laura jg down karena papamu yg pengecut ayoo semangat.. taklukan dunia
Ririn Nursisminingsih
ayo laura tunjukan pada papamu yg pengecut itu kmu bisa dan mnjadi wanita yg sukses dg usahamu sendiri
Ririn Nursisminingsih
laki2 pengecut ndak bertanggung jawab... pergi yg jauh laura biar ayahmu mnyesal
Ririn Nursisminingsih
ariel. pengecut seorang ayah tidak mngakui anaknya
elly fitriyatun
Penasaran akan kaah sebagus cerita2 sebelumnya...smgt trs kk menulisnya
Nitnot
Luar biasa
Rezeki
berharap laura dan adam berjodoh
selain bisa memperbaiki hubungan laura dgn aril dan sumarni ,juga mempertegas tdk akan ada masa lalu diantara aril dan marni.
hingga kebesaran hati ratna mendapatkan anak juga menantu dmasa tua nya
bunda DF 💞
good
Mardiana
baru baca mam...sedih 😥
Iin Maria
mlh yh Keren daniel dia lelaki sejati
Surya Ningsih
Buruk
Surya Ningsih
itu karma utk ibu yg menelantarkan anaknya sendiri.....
Surya Ningsih
dia bukan manusia dia binatang sedangkan binatang aja sayang sama anak nya.....
lily yerusa
Luar biasa
Surya Ningsih
Buruk
Arieee
bagus 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!