Ketika hidayah datang menyentuh hati, namun masalalu yang kelam terus menghalangi kaki untuk melangkah kembali ke jalan suci.
Kisah Zee, seorang pelacur kota yang ingin Hijrah namun menemui banyak rintangan dan tantangan. Apakah hidayah Allah mampu membawanya kembali? Atau dia akan menyerah pada keadaan?
Baca kisah lengkapnya di sini😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan_Neen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Penolakan
“Kue... kue....”
Suara Azizah menggema di lorong sempit gang senggol tempatnya tinggal.
Dia membawa kotal kue yang dibawa dari tempat temannya sejak pagi, tapi sampai sekarang belum ada yang laku satu pun.
Semua orang nampak hanya memperhatikan Azizah yang berjalan melewati mereka, namun saat ditawari malah membuang muka.
Berkali-kali Azizah mencoba sabar dan mengucap istighfar, agar tak sampai mambuat ulah saat menjajakan jualannya.
Nih orang-orang pada kenapa sih? Batinnya.
Azizah terus berjalan dari gang ke gang, menawarkan kepada ibu-ibu yang sedang duduk di depan rumah, tapi satu pun tak ada yang mau membelinya.
Sudah tengah hari dan semuanya utuh. Azizah memutuskan untuk kembali ke kosannya dan beristirahat.
Namun langkahnya terhenti saat melihat sebuah warung yang terletak di dekat jalan besar.
Titipin ke warung-warung aja kali ya? Batin Azizah lagi.
Wanita itu pun berjalan ke sana, berharap pemiliknya mau dititipi kuenya.
“Assalamualaikum,” salamnya.
Seorang pemuda tambun muncul dari arah dalam toko.
“Waalaikumsalam,” sahutnya sedikit bingung.
Pasalnya, dia kenal Azizah dan wanita itu belum pernah sekalipun mengucap salam setiap kali datang ke tempatnya.
“Bang, boleh nitip kue nggak? Gue kebetulan bikin lumayan banyak,” tanya Azizah.
“Oh... bo-boleh. Taro aja di etalase, Teh,” sahut pemuda tersebut.
Azizah tersenyum dan menghela nafas lega, karena akhirnya ada yang mau menolong usahanya.
Dia pun segera menaruh satu kotak ke atas etalase.
Tiba-tiba, seorang ibu muncul dari daalam yang tak lain adalah si pemilik toko.
“Ada apa nih? Ngapain lu naro-naro tuh kotak di sono?” tanya ibu tadi.
“Ini, Bu. Si eneng mau nitip kue di toko kita,” jawab si pemuda.
“Nitip?" Ibu itu berjalan ke arah etalase dan melihat kue di kotak Azizah.
“Kagak ada. Disini nggak nerima penitipan kue,” ucap si ibu.
“Lah kenapa, Mpok? Kan ini juga ada yang nitip di mari,” debat Azizah.
“Kita ini Cuma nerima titipan yang baik-baik. Yang halal. Kita mah cari barokah, bukan celaka. Nih bawa lagi aja,” tolak si ibu.
“Lah ini halal, Mpok. Pake bahan-bahan bener semua nggak ada bahan haramnya,” elak Azizah.
“Iya, Bu. Kan cuma kue,” bela si pemuda.
“Elu kagak tau apa-apa. Nih, dia tuh p*rek. Pasti tuh kue dibikin pake uang hasil dia jual diri. Haram. Udah suruh ambil lagi aja, kalo nggak mau gue buang nih,” ancam si ibu.
Nyeri. Itu yang dirasakan Azizah ketika kembali mendapat penolakan, setelah akhirnya sempat ada yang mau menolongnya.
“Balikin lagi tuh kue-kue haram ke dia. Buruan! Gue kagak mau warung gue kena si*l gara-gara nerima barang haram dari p*rek ini,” seru si ibu kepada pemuda tambun itu.
Azizah pun segera mengambil kotak kuenya dan pergi dari sana.
Ya Allah, sakit banget rasanya. Kek gini amat ujian orang pengin berubah, batin Azizah.
Lelehan bening lolos begitu saja. Bahkan Azizah yang terus mengusapnya, tak bisa menghalau setiap bulir yang keluar tanpa diminta itu.
Sesek banget dada gue. Rasanya kek nggak bisa nafas, batin Azizah lagi.
Dia berjalan cepat ke kosannya, karena sudah tak sanggup lagi untuk berkeliling dan terus mendapatkan tatapan hina orang terhadapnya.
Azizah menangis, isaknya benar-benar terdengar pilu. Lebih menyedihkan dari pada saat ibunya meninggal.
Apa sesulit ini, ya Allah. Bantu hambamu ini untuk tetap tegar, batin Azizah.
Rini yang sejak tadi tidur, langsung terbangun mendengar tangisan Azizah yang sangat keras.
“Zee... ya ampun, Zee. Lu kenapa?” tanya Rini.
Dia mendekati wanita berambut kemerahan itu, dan memeluk Azizah yang tak mampu menjawab semua pertanyaannya.
“Sssttt... lu tenang ya. Ada gue,” ucap Rini mencoba menenangkan.
Bersambung ▶️▶️▶️
Jangan lupa like, comment dan rate novel aku ya 😄, kasih dukungan banyak-banyak ke sini 🙏
siap² kondangan... 🤭😂😂😂😂
siap² kondangan... 🤭😂😂😂😂
pengiring dari belakang... gak kelihatan kah🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣
aku malah ikut²an deg²an 😂😂😂...
gimana ya reaksi emak nya Irsyad🤔🤔🤔
jadi kau gak sendiri dan gak rusak sendiri...😌...
jadi mungkin ini yang di gariskan sama othor nya kau berjodoh sma Irsyad untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan mu...
nyambung gak ya comend nya🙈
jadi kau gak sendiri dan gak rusak sendiri...😌...
jadi mungkin ini yang di gariskan sama othor nya kau berjodoh sma Irsyad untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan mu...
nyambung gak ya comend nya🙈
galau nya dah overdosis.... krn kemungkinan terburuk nya...