Sistem Kekayaan Tak Terbatas

Bab 13.Kasus Penculikan Anak.

Sebuah mobil sport Bugatti sedang berjalan dengan kecepatan sedang.

Seorang pemuda tampan duduk di dalam kemudi kemudian seolah senyum tipis terukir di bibirnya. Pemuda tersebut tidak lain adalah Rangga.

Dia baru saja pulang dari rumah orang tua Tania. Tak kuasa menahan senyum dia masih teringat betapa antusiasnya kedua orang tua Tania saat melihatnya.

Kemudian kedua orang tua Tania mulai memperkenalkan dirinya yang pertama adalah ibunya dia memperkenalkan namanya bernama Maya Wiratama dan kemudian memperkenalkan suaminya bernama Hendi Sudrajat.

Sedangkan nama Tania sendiri adalah, Tania Wiratama Sudrajat.

Berbagai macam pertanyaan seperti siapa namamu di mana rumahmu, apa pekerjaanmu dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan mulai dari yang detail paling sederhana hingga pertanyaan yang lebih menjurus ke hal-hal sensitif seperti,

"Jadi, nak Rangga kapan kamu akan berencana untuk menikahi Tania? tanya Maya.

"Ibu! apa yang kamu katakan!" kata Tania dengan wajah memerah.

"Memangnya kenapa? Jika kalian sudah berpacaran bukankah sudah sewajarnya kalian akan membahas ke jenjang yang lebih serius.

Jika kalian terlalu lama berpacaran hal itu tidak akan baik. Takutnya, segala hal akan menjadi lebih sulit dikendalikan jika kalian tidak memiliki ikatan yang jelas."

"Akan tetapi, jika kalian sudah menikah maka kalian bebas melakukan apapun. Aku bahkan sudah menantikan kelahiran cucuku yang gemuk dan sehat entah itu laki-laki ataupun perempuan terserah kalian."

Mendengar itu Tania tercengang sampai tidak bisa berkata-kata namun yang jelas wajahnya menjadi semakin memerah sementara Rangga sendiri juga hanya terkekeh geli saat mendengar ekspresi Tania yang seolah-olah sangat tertekan. Akhirnya dia berkata kepada Maya yang bermaksud untuk menggoda Tania.

"Jangan khawatir tante saya berjanji akan menikahi Tania dalam waktu dekat. Setidaknya biarkan kami berdua lulus kuliah terlebih dahulu Setelah itu kami akan menikah dan memberikan cucu sebanyak yang Tante mau."

Tania sendiri yang dari tadi menunduk dengan wajah merah dan malu-malu ini langsung mengangkat wajahnya dia menatap Rangga kemudian memelototkan matanya dengan ekspresi galak seolah akan menelannya hidup-hidup.

Melihat itu Rangga sama sekali tidak menunjukkan ekspresi bersalah justru dia mengedipkan satu matanya dan tersenyum simpul, seolah yang dia katakan sebelumnya adalah hal yang sangat wajar.

Kembali ke masa sekarang.

Rangga masih terus menyetir mobil Bugatti miliknya, tak bisa dipungkiri jika dia benar-benar puas dengan performa mobil sport yang satu ini. Memandangi berbagai macam fitur lengkap yang tersaji di depan matanya kemudian dia dengan iseng mengaktifkan sistem infotainment.

Perlu diketahui jika mobil Bugatti miliknya memiliki sistem infotainment yang terhubung dengan internet jadi dia bisa mengakses berbagai jenis dan terbaru mengenai segala hal yang terjadi entah itu lagu populer yang sedang menjadi trend terbaru mobil keluaran terbaru dan bahkan sampai Informasi mengenai berbagai macam masalah lainnya, seperti kecelakaan lalu lintas hingga tindakan kriminal yang melanggar hukum.

Dan mobil itu dilengkapi dengan sistem AI bernama Siri. Rangga hanya perlu menekan sebuah tombol yang ada di tengah-tengah setir mobil. Memanggil siri dan menanyakan berbagai macam informasi yang ingin ia ketahui.

Dia ingin mengetahui kejahatan seperti apa atau pelanggaran kriminal seperti apa yang sedang marak akhir-akhir ini.

Tiba-tiba terdengar suara mekanis yang menggema di dalam mobil tersebut.

Dan tidak lama kemudian suara dari seorang wanita yang terdengar kaku dan tanpa emosi menyampaikan sebuah informasi.

Siri: "Berita terbaru hari ini, sebuah kasus penculikan anak yang menghilang secara misterius sedang menjadi perhatian. Polisi saat ini masih menyelidiki kasus ini. Masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati dan menjaga anak-anak mereka. Jika Anda melihat hal yang mencurigakan atau situasi yang berbahaya, segera hubungi pihak berwenang."

Mendengar itu seberkas keterkejutan melintas di mata Rangga,

"Hah penculikan anak kah? Aku baru mendengarnya. ucapnya tanpa sadar.

Kemudian Rangga teringat jika dirinya sebelum mendapatkan sistem terlalu sibuk bekerja untuk menopang biaya hidupnya

Dia juga selalu mengerjakan berbagai tugas kampus yang diberikan oleh Dion dan teman-temannya yang selalu menindasnya. Saat itu Rangga benar-benar tak berdaya jika dia berani mengajukan keberatan dikit saja, dia akan dipukuli sampai mati.

Jadi hidupnya benar-benar penuh tekanan dan tidak sempat memikirkan hal apapun. Namun, kini setelah mendapatkan sistem, hidupnya telah berbeda. Segala kemewahan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya dan nampak sangat mustahil untuk dimiliki mulai dia dapatkan satu persatu.

Kembali Ke Cerita.

Kemudian Rangga kembali bertanya,

"Siri mengapa begitu sulit untuk menangkap para penjahat ini?

Beberapa detik kemudian suara mekanis tanpa emosi menjawab pertanyaan Rangga.

Siri: "Penculikan anak bisa sangat sulit untuk dipecahkan oleh polisi karena beberapa faktor. Pertama, sering kali tidak ada bukti atau saksi yang bisa membantu dalam penyelidikan. Selain itu, pelaku mungkin menggunakan taktik cerdik, seperti menyamar atau menyembunyikan identitas mereka. Polisi juga menghadapi tantangan ketika informasi yang tersedia terbatas, dan pelaku bisa dengan cepat menghilang atau berpindah tempat. Teknologi yang digunakan oleh pelaku untuk menghindari deteksi juga membuat penyelidikan semakin rumit. Selain itu, setiap jenis penculikan membutuhkan pendekatan yang berbeda, dan terkadang penyelidikan harus melibatkan koordinasi antara berbagai instansi. Semua ini menjadikan proses penangkapan pelaku penculikan anak sangat menantang."

Setelah mendengar itu Rangga mengangguk-anggukkan kepalanya dia sedikit memahami tentang kesulitan yang dihadapi oleh para polisi jika itu penjahat tingkat tinggi memang bisa dipastikan mereka memiliki beberapa kemampuan yang tidak bisa dianggap remeh. Atau sederhananya mereka adalah ahli di bidangnya.

Saat Rangga sedang merenungkan berita yang baru saja dia dengar tiba-tiba suara sistem menggema di dalam pikirannya.

Ding..

[Misi sistem telah terpicu.

Selamatkan negara tuan rumah dari ancaman para petarung asing yang mulai menjalankan bisnis ilegal menculik anak-anak dan melakukan bisnis perdagangan organ manusia.]

Seketika kepala Rangga seperti dihantam oleh sebuah palu besar keterkejutan yang luar biasa melintas di matanya dan sekaligus membuat jantungnya berdebar.

Hah! Apa? Apakah benar-benar ada petarung dari negara asing berani masuk ke negara Leaf Maple kami?

Menculik anak-anak? jual beli organ? apa-apaan ini? Ucapnya diselimuti kemarahan yang sangat luar biasa.

Leaf Maple. Itu adalah nama negara tempat Rangga dilahiran. Terdiri dari berbagai kota yang ada didalamnya, termasuk kota Greenville dan kota Black Rock.

Informasi dari sistem ini, benar-benar mengejutkan dirinya. Dia tidak menyangka jika negara leaf Maple yang terlihat aman dan damai sedang berada dalam ancaman mengerikan oleh pihak asing yang berniat menggerogoti dan menghancurkan kestabilitasan negara dari dalam.

Sebagai warga negara yang sangat menjunjung tinggi keadilan dia secara pribadi akan melakukan yang terbaik untuk menghentikan kejahatan ini. Jika itu dulu dia mungkin hanya akan berdoa sebanyak-banyaknya berharap pihak berwenang dapat melakukan yang terbaik untuk menangkap mereka.

Dia ingin melihat detailnya dengan lebih jelas dan akhirnya dia bertanya pada sistem.

"Sistem, coba jelaskan detailnya."

Ding..

[Sekelompok orang asing telah memasuki negara tuan rumah untuk melakukan penculikan terhadap anak-anak, melakukan tindakan ilegal seperti jual beli organ ke negara asing lainnya.

Pihak kepolisian kesulitan menangkap sekelompok orang-orang ini karena mereka bukanlah orang biasa, melainkan seorang petarung yang berada di ranah Bumi dan ranah Langit dengan berbagai level dan tahapan yang berbeda-beda.]

Sekali lagi Rangga terkejut.

"Hmm... Ternyata mereka seorang petarung kah? Pantas saja para petugas kepolisian kesulitan menangkap mereka. Dan lagi, mereka berada di ranah Bumi dan Langit. Jelas, manusia biasa tidak bisa menangkap mereka. Akan tetapi, dimataku mereka hanyalah semut yang tidak layak disebutkan." Gumam Rangga dengan sinis.

Tiba-tiba suara sistem kembali menggema dipikirannya.

Ding...

[Misi dadakan terpicu]

Terdapat pergerakan mencurigakan dari seseorang yang berniat melakukan penculikan terhadap beberapa anak perempuan berusia 10 tahun. Jaraknya sekitar 800 meter ke arah barat. Diduga dia bukan manusia biasa, tetapi Petarung yang berada di ranah Bumi. Segera selamatkan korban dari ancaman para penculik]

"Oh...Kebetulan sekali, salah satu dari mereka ada di sini. Sepertinya, aku bisa melepaskan amarahku padanya. Selain itu, aku juga ingin melatih otot-ototku yang sedikit terasa agak kaku karen jarang berolahraga akhir-akhir ini." Ucapnya sambil senyum menyeringai.