NovelToon NovelToon
Menikah Muda Dengan CEO

Menikah Muda Dengan CEO

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Perjodohan / Tamat
Popularitas:16.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Imas Gustina

Menikah mungkin di inginkan bagi semua orang.

Tapi tidak dengan gadis ini, yang tiba-tiba di seret oleh seorang laki-laki tampan. di paksa menikah dengannya. karena perjanjian dari ibunya secara diam-diam menginginkan jika anaknya segera menikah, untuk menyambung hidup lebih baik.

di statusnya yang masih sekolah. dengan terpaksa ia menikah dengan tuan muda tampan dari pemilik perusahaan terkenal Morgan Group.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imas Gustina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terkagum-kagum

"Sudah sampai cepat turun gadis bodoh"bentak Devid. Yang sudah mulai turum dari mobilnya dan membenarkan jas putih yang ia pakai. Meski sebenarnya jas itu masih terpakai rapi tak ada kusutan sama sekali.

Salsa yang semula pura-pura tidur di kursi belakang, akhirnya tertidur juga tadi di kursi belakang saat perjalanan pulang. Wajah gadis itu nampak kusut terlalu lama tidur. Bahkan tak ada auranya sama sekali. Rambutnya juga acak-acakan menjular kemana-mana.

"Siapa yang memanggilku."gumamnya yang mulai terbangun dengan mata masih terpejam.

Dengan perasaan malas, ia beranjak keluar dari mobil, ia mengusap ke dua matanya yang susah terbuka, sekilas melirik ke arah Devid yang sudah masuk lebih dulu ke rumahnya.

ia langsung membuka matanya lebar, melihat Devid sudah jauh dari pandangan matanya. "Kenapa dia gak menungguku"gumam Salsa. Meloncat berdiri dari duduknya.

Dukkk...

Bukannya langsung berdiri Salsa kepentok atas mobil. Karena terlalu banyak gaya, an ia juga terburu-buru mau ngejar tu lelaki sialan di depannya.

"Awww... sakit."gumam Salsa, mengusap ubunnya yang kepentok atas pintu masuk mobil.

"Kayaknya nih mulai benjol deh"lanjutnya merengek kesakitan. "Awas kamu Devid, gak malah nungguin malah ninggal aku. Jadinya aku kepentok kan. Sakit lagi, awas saja aku gak mau tinggal diam. Wanita harus kuat jangan mau di ijak-ijak sama boss kaya itu. Lagian kalau aku terus mengalah bukannya masalah selesai. Aku semakin menderita di injak-ijak harga diriku. Gengsi dong entar di mata teman-teman aku di sekolahan nantinya."gerutu Salsa, yang mulai melangkahkan kakinya mengikuti Devid.

Meskipun sudah jauh ia berusaha berjalan semakin cepat agar bisa mengikuti Devid. "Heh. Bodoh berhenti."teriak Salsa. Membuat semua pelayan di rumah itu menoleh ke arahnya.

Pasti di pikiran mereka, berani sekali wanita itu mengatakan tuannya bodoh, padahal di rumah gak ada sama sekali yang bisa menentang keputusan Devid. Ataupun semua ucapan Devid. Tapi wanita itu bahkan berani menghinanya.

Salah satu pelayan wanita menarik tangannya dan bersembunyi di balik tembok ruang tamu. "Ssstttt" desis pelayan itu. "Non Salsa diam, kalau tuan Devid melihat non Salsa, bisa habis non Salsa nantinya"ucap pelayan itu yang mencoba menyelamatkan Salsa dari amukan Devid entat.

Saat pelayan itu menarik tangan Salsa, tepat Devid menoleh ke belakang mencari siapa yang berani menghinanya dengan tatapan tajamnya. Seperti seekor singa lapar yang siap menerkam mangsanya hidup-hidup.

"Emangnya kenapa? apa aku salah?"tanya Salsa bingung melihat wajah kebingungan pelayan itu.

"Tadi non Salsa mengucapkan kata bodoh, bahkan seisi rumah tidak ada yang berani menentangnya termasuk adiknya. Dan non Salsa berani berbicara seperti itu pada tuan Devid."ucap pelayan itu.

"Bi pergilah, biar aku yang bicara sama dia"saut Devian berdiri di belakang pelayan.

"Iya tuan" pelayan itu menunduk dan melangkahkan kakinya pergi meninggalakan Salsa tanpa banyak bicara lagi.

Salsa menoleh ke arah Devian, matanya berbinar seketika melihat cogan di depannya. Bikin mata, hati dan jantungnya meleleh seketika.

"Ayo ikut aku"ucap Devian menarik tangan Salsa keluar dari rumahnya. Salsa yang semula kagum berubah menatap sini ke Devian. "Lepaskan aku, kamu mau bawa aku kemana?" Tanya Salsa terus meronta.

"Diamlah, jangan banyak bicara. Aku mau kamu tahu aturan di rumah ini jika kamu ingin selamat"ucap Devian.

Salsa mengerutkan keningnya, "maksud kamu apa?" Tanya Salsa pada Devid.

"Sudah ikuti aku dulu, diam dan jangan meronta" Devian membawanya berhenti tepat di halaman rumah.

"Duduk"ucap Devian.

Salsa dengan terpaksa menuruti apa kata Devian. Iya meski dia tampan tapi kalau di rumah ternyata dia sama saja seperti Devid. Sama-sama nyebelin wajahnya. Seakan ia menarik kata-katanya dulu yang sempat bilang dia sangat tampan.

"Udah cepetan mau ngomong apa?" Kata Salsa jutek.

Salsa sudah mulai memasang wajah seriusnya, siap mendengarkan apa kata Devian padanya nanti. Tapi sepertinya ia tak bisa menarik kata-katanya pernah bilang dia tampan. Dia memang benar-benar tampan.

"Kamu di rumah ini berarti kamu harus menuruti semua peraturan di rumah ini. Di sini yang berkuasa adalah kak Devid. Tapi saat kamu membuat salah sedikitpun pada kak Devid. Keluarga aku yang akan bertindak menghakimimu. Itu juga kalau kak Devid setuju. Kalau kamu di luar berdua dengannya gak ada yang bisa menghakimimu kalau bukan kak Devid sendiri. Kamu paham maksud aku" tanya Devian.

"Enggak!!"ucap Salsa dengan polosnya menggelengkan kepala. Memang dia hanya diam mengamati cara bicara Devian yang tiba-tiba tak bisa membuatnya berkedip.

"Sayang banget aku harus menikah dengan Devid. Jika aku menikahnya dengan Devian dulu aku dengan senang hati menerimanya tanpa menolak"gumam Salsa dalam hati dengan mata terus menatap kagum pada Devian yang masih berdiri didepannya.

"Hey..kamu paham gak?" Tanya Devian mengibaskan tangannya ke wajah Salsa.

"Sangat tampan"gumamnya.

"Maksud kamu?" Tanya Devian mendekatkan wajahnya ke wajah Salsa dengan jarak satu telapak tangan. Hebusan napas berat Devian terasa di desiran napanya.

Salsa yang terkejut sontak medorong tubuhnya ke belakang hingga terpojok ke sandaran temapt duduk di halaman taman. Jantunya terasa berdegup sangat kencang. "Jantungku rontok"gumam Salsa memegang dadanya.

"Kamu kenapa? Sakit?" Tanya Devian yang mulai duduk di samping Salsa. Mencoba cek suhu tubuhnya di dahi dan ke dua pipinya.

"E--enggak." Ucap salsa terpatah-patah.

"Ini cowok benar-benar membuatku gak bisa napas"gumammnya tersenyum dengan mata berbinar menatap kagum wajah Devian. Bahkan perhatiannya, tolong jangan seperti ini bisa matai gak bisa napas aku di sini, gumam Salsa dengan mulut menganga menatap kagum wajah pergevk di depannya

"Sa... "Bentak Devian, dengan tangan menepuk pundak Salsa.

"Eh.. iya ada apa kak"ucapnya yang baru sadar, dari lamunan tatapan kagumnya pada wajah tampan di depannya itu.

"Kalau kamu gak paham dengan apa yang aku bicarakan, kamu nanti temui aku di ruang tamu saat Devid pergi ke kantor. Dan sekarang kamu cepat kembali dan layani Devid memakai dasinya atau menyiapkan semua bajunya. Jika tidak entah apa yang akan ia lakukan padamu nantinya. Dan aku juga tidak bisa membantu kamu."ucap Devian mengingatkan Salsa.

"Baiklah, tapi setidaknya aku sekarang boleh sebentar menatap kamu?" Tanya Salsa, seolah ia tak sadar dengan apa yang dia ucapkan.

Devian mengernyitkan matanya, "Maksud kamu?" Tanya Devid bingung.

"Eh.. engak-engak maaf tadi aku salah ngomong"ucapnya dengan ke dua tangan di kibaskan ke arah Devian.

Aduh bego banget aku, apa yang aku kakatakan padanya, kalau dia tahu dan semuanya tahu, bisa mati kutu aku, benar-benar memalukan kamu salsa, gerutunya dalam hati dengan tangan kiri memukul-mukul kepalanya pelan.

"Apa yang kamu lakukan" tanya Devian menatap aneh pada Salsa.

Wajah Salsa memerah seketika, dengan senyum semringai terpaut di wajah cantiknya.

"Eh.. Oh..telingaku berdenging aku kira kemasukan air jadi aku pukul-pukul kepalaku" ucap Salsa beralasan. Meski alasannya tak masuk akal sih, tapi itu yang ada dalam pikirannya yang bisa ia ucapkan pada Devian dari pada ia mati kutu di depannya.

"Sudah dulu ya, aku harus ke kamar Devid"ucap salsa beranjak berdiri, ia segera kabur dari depan Devian. Dari pada ia harus putar otak untuk mencari alasan yang logis didepannya.

Haduh, aku sangat malu, apa yang harus aku lakuakn nantinya setiap Devian mengajakku bicara. Aku sudah gak punya muka lagi di depan Devian sekarang, gerutu Salsa berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamar Devid. Padahal sih sebenarnya ia tidak tahu di mana kamar Devid berada.

"SALSA...??" Teriak Devid menggelegar ke penjuru ruangan.

"Itu cowok gak bisa apa mulutnya di rem dikit, aku udah dengar kali Gak perlu teriak-teriak segala"gumam Salsa menghentkkan kakinya kesal, berjalan menghampiri Devid di depannya yang tak sadar Salsa berada tak jauh darinya tadi.

1
pena_sf:)
si banci kaleng
Anak Lanang
bodoh.pergi aja salsa kamu g prnh di hargain
Saidah Saidah
lagi kesal salsa nya
Elvi Nintri
👍💪
Elvi Nintri
😘
ulala lala
Kecewa
Yismanida
penulis kok sering salah tulis nama sih...
Resa Levia
Masya Allah Zhao Lusi🥰🥰🥰
Reza Indra
Biasa
🌻Ruby Kejora
Hai kak q mampir dan favoritin novelnya 😊
Reza Indra
😥😥😥
Reza Indra
Ceritanya bikin males bacanya... 🤦🏼‍♀🤦‍♀
Reza Indra
Wajah kya' gini yg bikin baper nichh.. dn lebih seMangat dlm menyiMak Ceritanya.. 👍🏻👍🏻👍🏻❤❤🧡❤❤😘😘😘😘
Hanip Hanipah
ko nangung si jadi ga jelas lanjut dong
Novi Hamidah
Lumayan
Ririn Amri
Kecewa
noralesiachris_tonga
astaga nyesek nya Ampe sini thot
Purvideeshida Shida
ceritanya bagus mantap ❤️❤️❤️
Sulaiman Efendy
MSKI UDH TRBONGKAR SIAPA PENJAHATNYA, TPI BNAR2 CERITA & ENDING YG TDK MMUASKAN
Sulaiman Efendy
CERITA TRBURUK, DN BNYK HAL YG TK TERJELASKN DISINI
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!