Nadilla menjadi tamu undangan di pesta Pernikahan atasan nya seketika malahan berubah menjadi pesta pernikahan nya sendiri,
Semua berjalan dengan sangat indah.
hingga seketika rotasi kehidupan nya mulai berubah, perpisahan membuat kedua nya belajar dari kesalahan.
Hingga pada suatu kesempatan mereka di pertemukan lagi, akan kah mereka bersama lagi....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tris rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.27 BANGKIT
💖 LIKE DAN VOTE NYA SAYANG💖
"Bagaimana bisa kau tega melakukan nya Nadilla" Pekik Dimas memekak telinga.
"Bukan kah kau tau itu adalah impian ku Nadilla" pekik nya lagi memukul kuat tangan nya ke dinding tembok.
BRAGHH!!!
Pekikan Itu seperti tamparan keras untuk Nadilla, dia begitu sangat ketakutan dan menundukkan kepala nya ia terisak cukup pelan akan tetapi air mata nya sudah mengalir dengan sangat deras nya.
Wajah tampan itu sudah tidak lagi teduh,sangat terpancar kemarahan Di netra coklat nya.
Kini tangan Dimas sudah berdarah,
Nadilla melihat kilatan sinar dari mata nya ia marah ia kecewa, ingin sekali Nadilla meraih tangan suami nya itu, akan tetapi tubuh nya terasa berat untuk bangkit rasa bersalah nya lebih besar dari ke khawatiran nya.
***
Ini sudah seminggu dari dari kejadian yang sangat menakutkan di malam itu, tapi kejadian itu masih sangat hangat di ingatan Nadilla,
Sejak kejadian malam itu Dimas tidak pernah kembali ke rumah orang tua nya itu, Sepengetahuan dari Frans terakhir suami nya kembali ke Appartment mereka,
Tidak hanya dengan Dimas , Nyonya Hadiwinata juga tampak sangat kecewa kepada Nadilla.
Bahkan sudah beberapa hari ini Nyonya Hadiwinata ikut suami nya ke Surabaya mungkin sengaja untuk menghindari Nadilla.
Setiap hari Nadilla menghubungi auami nya tapi tidak pernah ada jawaban, begitu juga Assisten nya hanya memberi jawaban yang tidak membuat Nadilla tenang.
Sinar mentarai masuk ke celah gorden kamar sedikit memberikan sebuah energi untuk nya bersemangat, perlahan Nadilla mencoba membuka mata nya yang terasa berat.
Dia mencoba bangkit, Ya aku harus bangkit, Hidup ku harus terus berjalan, akan sampai aku seperti ini sudah berhari-hari aku di sini, aku harus memperbaiki kesalahan ku ya..harus" ucap nya menyemangati diri nya.
Sudah hampir seminggu ini dia tidak keluar dari kamar nya, Dimas juga tidak menghampiri nya, atau menanyakan keadaan nya.
Hanya dua pembantu di rumah besar itu yang setia mengunjungi nya untuk sekedar melihat keadaan nya, menghantarkan makanan atau minuman ke kamar nya.
Tapi tidak masalah bagi Nadilla ini memang kesalahan nya."Aku akan ke kantor nya, aku harus menemui nya" ucap Nadilla menghapus kasar sisa Air mata nya dengan tangan nya.
Nadilla pergi keluar dari kamar nya melangkah ke arah dapur,dia ingin memasak makan Siang untuk suami nya.
Dengan cekatan dia memasak sayur sup, dan Ayam goreng kesukaan suami nya itu, Mbak Ana tampak membantu nyonya muda nya itu.
"Umm Enak " Nadilla mencicipi makanan nya,
"Baiklah selesai semoga Dimas akan menyukai nya" ujar nya penuh harap.
Nadilla selesai mengganti pakaian nya dia tampak Anggun dan cantik, tapi mata nya tidak bisa tertutupi masih terlihat membengkak dan sedikit menghitam karena berhari-hari menangis.
Mbak Ana menghampiri nya membawa kotak makanan yang sudah di siapkan Nadilla tadi.
"Terima kasih Mbak Ana" ujar Nadilla.
"Hati-hati non" balas Mbak Ana.
"iya mbak.
Nadilla pergi ke Gedung perkantoran tempat suami nya bekerja itu dengan Gred supir yang selalu standby di rumah itu.
Nadilla berjalan Memasuki gedung besar itu, Beberapa tampak memberikan senyuman untuk nya, Mereka tau Nadilla Adalah istri Dimas Hadiwinata Atasan mereka itu.
Ting
Pintu lift khusus Vip itu sudah terbuka, Nadilla melangkah ke arag ruang kerja suami nya itu, di sana tampak Tania sedang sibuk dengan pekerjaan nya.
"Selamat siang Tania" Sapa Nadilla lembut
Tania menengadahkan kepala nya dan langsung bangkit "Nona Nadilla se-se -lamat siang" ucap Tania terbata
"Tania apakah suami saya Ada di dalam" Tanya Nadilla tersenyum
Tania mengernyitkan dahi nya "hah ,Tuan Dimas?" Tania bingung.
"Iya apakah suami saya sedang Sibuk,Tania?"
Tania tampak gugup.
"Um ...A-a pakah Nona tidak tahu Tuan Dimas sedang perjalanan tugas ke London tanggal 3 lalu" ucap Tania sedikit ragu.
Nadilla membulatkan netra nya, ia terkesiap tubuh nya melemas, kaki nya serasa tak kuat untuk berdiri mendengar ucapan Tania. "Apa, ke London?"
hah ke London benarkah tanggal 3 berarti dua hari setelah kejadian Malam itu? ingat Nadilla.
Atau Mungkin saja ini akal-akalan Dimas untuk menghindari ku, padahal dia ada di dalam?
Bagaimana mungkin Dimas tega pergi ke London tanpa memberitahu ku, Aku kan istri nya.
"Tuan Mike juga bersama nya Nona" ucap Tania menyentakan lamunan Nadilla.
"Hah Mike bersama nya juga? ujar nya masih tidak percaya.
Jika Mike bersama nya juga, Ini bukan sekedar Perjalanan Kerja, Nadilla mengingat Mike yang selalu Mengajak Dimas ke klub dan sering membayar wanita untuk bersama.
Nadilla memegang dada nya yang terasa sesak bahkan teramat sesak seperti mendapati hantaman yang sangat amat kuat mengenai dada nya.
TBC