apa jadinya jika seorang santri pondok pesantren diharuskan bersekolah disekolah umum. annasya semenjak ayahnya meninggal dia harus menikah muda kemudian pindah sekolah ke sekolah umum.
araf abinaya diusianya yg masih 18 tahun dia harus menikah dengan seorang gadis anak dari sahabat ayahnya. akankah cinta berpihak pada mereka? akankah annasya merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ia dapatkan selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rulinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Sudah 2 hari nasya dirawat di rumah sakit, selama itu juga araf selalu setia menunggu nasya setiap plg sekolah. Bahkan buku pelajaran pun dibawanya ke rumah sakit untuk belajar menghadapi ujian. Jika pagi sampai siang biasanya Hana dan teman-temannya datang menengok. Mami pun setiap hari datang menengok nasya.
Nasya yang memperhatikan araf sedang sibuk dengan buju-bukunya memanggil, "mas..." panggil nasya
"ya sayang kenapa?" araf mendongak melihat ke arah nasya
"aku pengen makan sop buah sama jagung bakar" ucap bumil cantik itu
"iya sayang aku keluar dulu cari ya kamu disini sama imah dulu" ucap araf kemudian beranjak
Nasya tersenyum melihat betapa araf dan keluarganya begitu menyayangi dan memanjakan nasya. Terlebih mami leni dia sangat overprotektif terhadap nasya. Nasya merasa bersyukur pada Allah telah diberikan keluarga baru seperti mereka.
Setelah kepergian araf mami leni dan zaki datang, mami membawa sup ayam jamur dan ekado roll. Nasya sangat senang dia pun sumringah bagai anak kecil yang diberi mainan.
"mami trrima kasih banyak" ucap nasya senang karena menerima suapan sup dari mami
"udah jangan sungkan besok-besok bilang kamu mau makan apa" ucap mami sambil tersenyum melihat betapa lucu tingkah nasya.
"sya... temen lu yang pake kerudung itu siapa namanya?" tanya zaki sambil tersenyum ke arah nasya
"kenapa? abang suka?" nasya bertanya balik
Zaki tersenyum lebar, nasya paham kemudia lanjut berkata, "namanya Farhana assyifa, dia udah siap tuh kak buat nikah muda"
"hah serius kamu sya?" tanya zaki yang langsung bangkit dari duduknya menghampiri nasya. Nasya mengangguk, "mi..." zaki melihat ke arah mami
Mami melirik ke arah zaki kemudian menyuapi nasya lagi, "mami cari tau dulu latar belakangnya"
"Ibunya single parent mi pemilik butik pakaian muslimah, ayahnya seorang pengusaha namun udah nikah lagi dan tinggal dengan keluarga barunya" jelas nasya
"terlahir dari keluarga broken home ya..." gumam mami
Nasya mengangguk, "tapi hana sangat baik mi, dia berulang kali menolong aku. sepenglihatan aku selama 6 bulan sekolah dia anak yang solehah, rajin ibadahnya supel juga mi"
"memangnya kamu udah move on dari nabila?" tanya mami pada zaki
"Sedang mencoba mi" ucap zaki yang kemudian duduk disamping nasya
"mami ga mau anak orang jadi pelarian zaki" ucap mami tanpa memandang zaki.
"mami... zaki juga butuh seseorang mi" keluh zaki sambil memanyunkan bibirnya
"lagian udah bukan waktunya zaki pacaran zaki maunya nikah mi" sambung zaki
"dulu sama nabila abang kenapa ga langsung nikah aja bang? pacaran sampe 8 tahun lama banget. nyicil rumah udah mo lunas ya mi" ucap nasya sambil menengok ke arah mami
"Nabila yang ga mau diajak nikah" sahut zaki lemas
"owhhh" sahut nasya ber owh ria
Tidak berapa lama araf datang dengan membawa tentengan nasya sumringah, "ada mas?" tanya nasya saat melihat suaminya
"suami baru dateng juga udah ditanyain makanan. tapi kayanya kamu udah makan ya?" selidik araf
"iya tapi masih mau jagung bakar mas" ucap nasya manja
"wahhh kamu sekarang makannya banyak ya sya ati-ati jadi gendut nanti araf cari cewe lain lob" ejek zaki
"iya mas??" tanya nasya yang menatap melas pada araf
"ga lah sayang. bang lu apaan dah jangan bikin bini gue mewek. Dasar kompor!" araf berceloteh sambil memberikan jagung bakar keinginan nasya
"kalau sampe araf beneran cari lagi mama coret dari daftar warisan!" ketus mami
"ga mi, jangan dengerin abang mi. Lu ya bang dasar jomblo akut!" kesal araf
"mas araf bang zaki itu udah ga jomblo dia lagi minta bantuan mami untuk ngelamar hana" jelas nasya
"hana temen sekelas kamu itu?" tanya araf yang diangguki nasya
"mang dia masih jomblo?" tanya araf
"aku mana tau mas, tapi setau aku dia ga pernah pacaran mas" ucap nasya menjelaskan.
"araf sih setuju mi apalagi hana anaknya baik dan setia kawan" ucap araf pada mami
tok.... tok.... tok....
Tiba-tiba pintu diketuk, "assalamu'alaikum" ucap 3 orang teman nasya yang datang ingin menengok nasya
"kebetulan banget orangnya dateng" ucap mami membuat hana, vita dan nita bingung
"gimana kabar lu sya?" tanya hana pada nasya
"alhamdulillah udah lebih baik. besok udah boleh pulang kok" jawab nasya
"wahhh asyik dong kita bisa main ke rumah u ya belajar bareng bentar lagi kan ulangan umum" ujar vita berseru senang
"hana, vita, nita kenalin itu abang ipar aku namanya bang zaki" ucap nasya memperkenalkan iparnya pada teman2 nasya
"kita dah jenalan kok sya, semalam kan udha dianter pulang juga hehehe" jawab nita cengengesan
"wahhh abang ternyata gerak cepet juga ya" ejek nasya. zaki tersiph malu dia menunduk dengan wajah merah padam
"itu aja kalau mami ga paksa mana mau abangmu anter mereka" sahut mami sambil mengupas jeruk
"mami nasya mau..." ucap nasya yang melihat maminya mengupas jeruk kemudian mami menyuapkan jeruk ke mulut nasya.
"tante leni manjain banget nasya ya udah kaya anak sendiri" ucap hana pada leni
"menantu kan juga anak perempuan kita hana. sama aja kaya anak kita sendiri cuma bedanya ga melahirkan dan membesarkan"
"wahhh pasti bahagia banget yang jadi menantu tante leni" ucap hana sambil menopang pipi chubby-nya
"kamu mau jadi menantu tante? anak tante masih 1 noh yang belum nikah" mami mencoba memancing reaksi hana
"iya hana mami baik banget tau, lebih manjain aku daripada mas araf sama bang zaki. Mami juga enak diajak ngobrol apalagi sambil belanja atau ke salon" jelas nasya yang disenyumi mami leni
"hmmm jarang banget ada mertua begitu" desah hana
Vita mendekat pada hana, "hana lu beneran kebelet nikah ya?"
"iya kayanya vit dari kemarin tau kayanya dia ngebahas itu mulu" ucap nita yang dipelototi oleh hana
"gimana hana mau ga sama anak tante itu?" tanya mami pada hana yang menunjuk zaki dengan mulutnya
Hana menengok pada zaki, "abang zaki..." panggil hana dengan suara dilembut-lembutkan.
Zaki menengok, "apa hana..." zaki senyum-senyum
"emang bang zaki dah siap nikahin aku?" tanya hana yang langsung membuat semua terkejut tidak terkecuali zaki.
"hah..." zaki langsung melongo
"tuh kan tante bang zaki ga mau, mungkin aku kurang cantik" ucap hana sambim menatap pada leni dengan wajah yang dibuat sok imut
Semua tertawa riuh melihat kelakuan hana. Vita dan nita pun menggoda hana, "udah deh han lu ama bimo aja dia kan naksir u juga" cetus vita
KESEEEL😡