21+
Pernikahan yang dianggapnya sempurna telah ternoda dengan pengkhianatan , membuat Yuda seakan mati rasa dan tak percaya lagi dengan yang namanya cinta .
Tapi ...demi sang buah hati yang begitu merindukan sosok seorang ibu , ia rela melakukan apapun , bahkan untuk membuat perjanjian pernikahan dengan seorang wanita yang baru dikenalnya .
Apa ia bisa menerima orang yang baru dikenalnya untuk menjadi ibu baru anaknya ?
Atau ia akan mempertahankan cintanya hanya untuk seseorang yang pernah sangat menyakitinya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon difadipho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Hari ini sungguh berbeda bagi Luna
...
Ada kelegaan tersendiri untuknya . Urusan dengan Pak Herman selesai , semua hutangnya lunas setelah sekian lama mereka harus terus dihantui perasaan takut setiap kali anak buahnya menagih ke rumah , apalagi dengan bunga yang terus membengkak setiap bulannya .
Siang ini ...bersama Pak Arya mendatangi rumah paling megah di kampung nya itu , rumah yang selalu dijaga beberapa anak buahnya di depan . Rumah yang menjadi tempat menyeramkan bagi orang yang pernah terlibat masalah keuangan di sana , karena Pak Herman terkenal kejam dan tak akan memberi ampun atas keterlambatan pembayaran setiap korbannya .
Sewaktu ia masuk tadi ..ada 2 penjaga di depan , salah satu adalah orang yang pernah mendatangi rumahnya kala itu .
Rupanya Pak Herman sudah menunggu kedatangan mereka di ruang tamu .
Tak seperti saat ke rumahnya waktu itu , Pak Herman kali ini terlihat sopan dan sama sekali tak menunjukkan kekuasaannya seperti biasa .
Rupanya Pak Arya membawa uang cash di tas yang sedari tadi dibawanya . Tanpa banyak bicara ia segera mengeluarkan uang dari tas , berikut perjanjian tertulis yang ternyata juga sudah disiapkan sebagai bukti pembayaran , yang ditanda tangani mereka bertiga .
Tak ada percakapan panjang , setelah selesai mereka berpamitan pulang dan penjaga di depan nampak ramah saat mereka keluar rumah .
Mungkin mereka sedikit segan dengan kedatangan Pak Arya kesini .
Selesai .
Ia menarik nafas lega . Merasa bersyukur sudah tidak berurusan dengan para rentenir itu . Sekarang Mamanya bisa hidup tenang , tidak ketakutan seperti biasanya saat para penagih hutang mulai datang setiap bulannya .
" Terima Kasih Pak ." Ucapnya saat mereka berdua di dalam mobil .
Arya mengangguk ." Kita ke rumah dulu sekarang ." Jawabnya .
Mereka langsung ke rumah Arya , karena ia perlu membicarakan juga rencana pernikahan dengan Mamanya dan juga Sasa .
Ia belum menceritakan ke Sasa soal ini , karena ingin memberikan kejutan padanya . Pasti akan membahagiakan buat Sasa saat mendengar kabar ini ,ada Luna juga disana .
" Bagaimana kalau bulan depan ?" Usul Mama kemarin .
Ia hanya mengangguk setuju waktu itu . Berusaha bersikap biasa , walaupun ada ketegangan di dadanya .
Bagaimana pun juga ini tetap sebuah pernikahan . Sebuah komitmen yang harus dijalaninya , meski sudah ada perjanjian di antara keduanya ...
1 Tahun ...dan setelah itu semua akan berakhir , hidupnya akan kembali seperti sekarang . Hanya berdua dengan Sasa saja .
Ia menghela nafas pelan . Saat itu nanti ...ia tak tahu apa yang akan terjadi , semoga semua baik-baik saja sampai saat perjanjian itu berakhir dan tidak ada yang akan merasa tersakiti .
Semoga ...
Sampai di rumahnya ...
Ia berbelok dan satpam langsung membuka gerbang melihatnya datang .
Setelah memarkir mobil di halaman , mereka berjalan masuk . Sasa berlari menghampiri dan langsung memeluk Luna .
Sambil menuntun Sasa , ia masuk ke dalam .
" Hai ...udah datang kalian ." Karina menghampiri di ruang tamu .
Luna bergegas mendekat dan bersalaman , lalu mereka berempat duduk di sofa .
Tak lama Mbak Minah menyajikan orange juice , lalu kembali ke dapur .
" Luna ... Arya sudah cerita semuanya ." Karina membuka obrolan .
Luna mengangguk .
Sementara Sasa yang duduk di sampingnya , menyandarkan kepala dan tangan nya melingkar di perut Luna .
Arya hanya menatap tingkah putrinya itu , tanpa berkomentar .
" Kata Arya , kamu sudah setuju kalau hanya ada akad nikah saja , tanpa resepsi ."
Luna nampak terkejut , karena tidak ada pembahasan soal ini antara mereka . Ia menatap ke Arya sebentar ...
" Iya Bu ." Jawabnya akhirnya .
" Bagaimana kalau acaranya bulan depan ?"
" Apa ..!" Sentak Luna , lagi-lagi membuatnya terkejut . Walaupun kemarin Arya sempat bilang akan dilakukan dalam waktu dekat , tapi ini bulan depan ....
" Kenapa , kamu keberatan ?"
Lagi-lagi Luna menatap Arya , yang hanya menggelengkan kepalanya .
" Nggak ..Bu ." Jawabnya terbata .
" Hmmm ...baguslah , untuk persiapan biar kita yang menyiapkan semuanya , juga untuk urusan surat-surat nya , tapi Mama kamu sudah tahu kan ?"
" Iya sudah .."
Kemarin ia hanya bercerita kalau Pak Arya ingin acaranya dalam waktu dekat , tapi kalau untuk bulan depan ...mungkin ini akan mengejutkan Mama nya juga nanti .
" Besok kita akan datang ke rumah kamu ,untuk melamar secara resmi ."
Luna hanya mengangguk , jantungnya berdegup tak karuan . Ia akan dilamar besok , dengan seseorang yang bahkan tak pernah dibayangkan sebelumnya .
" Dan untuk resepsi ...bisa kalian bicarakan lagi ...karena bagaimana pun ini pernikahan pertama buat kamu , jadi akan sangat penting sebuah pesta resepsi bagi seorang perempuan ." Lanjutnya .
Luna tersenyum ." Iya Bu ...kalau buat saya nggak masalah kalaupun tidak ada resepsi , mungkin dengan acara yang sederhana saja sudah cukup ."
Karina mengangguk ,sambil menatapnya .
" Oma ...memang besok ada apa ?" Tanya Sasa , sedari tadi ia hanya mendengarkan saja percakapan mereka .
Karina tertawa , lalu memberi kode kepada Arya untuk menjelaskan semua .
" Sa ..." Panggil Arya .
Sasa menoleh menatap papanya .
" Papa mau menikah sama Tante Luna ." Ucapnya singkat .
Sasa membelalakkan matanya . " Jadi ...Tante Luna mau jadi Mamanya Sasa beneran ?" Tanya nya antusias .
Arya mengangguk mantap .
Tak jauh dari ruang tamu , Minah dan Suster Mia yang tanpa sengaja mendengar percakapan mereka , tak kalah terkejutnya , mereka saling pandang , tanpa bersuara .