Tuan D seorang Pangeran dari bangsa Drakula, ia harus menikah dengan seorang gadis dari bangsa manusia yang lahir di Bulan Purnama.
Hingga pada suatu malam, Tuan D bertemu dengan Liana. Seorang gadis cantik yang kebetulan juga lahir di bulan purnama. Saat itu Liana tengah berlari dari kejaran dua orang penjahat yang hendak membunuhnya.
Tanpa berpikir panjang, Liana meminta pertolongan dari Tuan D, karena tidak ada orang lain yang ditemuinya pada malam itu.
Akankah Tuan D mau membantunya? Adakah Syarat yang Tuan D berikan pada Liana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuan D Dipaksa Menikah
Di Transylvania, saat Ratu terpental karena terkena sihir yang tak sengaja di lontarkan oleh Boscha, tiba-tiba muncul sebuah cahaya dengan kilauan sinar. Seakan menangkap Ratu dan dalam sekejap sinar itu hilang membawa serta Ratu Bella.
Melihat kilauan sinar yang membara membuat Boscha harus menutupi wajahnya dengan lengannya. Ia terperanjat ketika tahu Ratu Bella hilang bersama sinar itu. Kemana Ratu Bella?
Boscha kembali kedalam kastil memerintahkan anak buahnya untuk mencari Ratu Bella di sekitar Trasylvania. Ia yakin pasti ada seseorang yang membantunya dan tak jauh dari tempat itu.
Ratu Bella masih tersadar dengan jelas ketika dirinya bersama dengan cahaya itu berteleportasi ke sebuah tempat yang tidak ia ketahui.
Ia berada di tempat yang berdinding bebatuan. Langit-langit atapnya pula terdapat stalaktit vertikal ke arah bawah. Lantainya masih berupa tanah dan becek. Udaranya lembab berbau tanah dan terdengar gemericik tetesan air. Dibawah bebatuan bersembunyi kalajengking dan beberapa hewan kecil lainnya. Tempat itu gelap dan terlihat ada cahaya di ujung lorong .
"Aku di sebuah gua? dimana aku?" gumam Ratu Bella seraya ingin menghilang dengan kekuatannya dan keluar dari gua itu, namun tak bisa
"Aku tak bisa menggunakan kekuatanku, apakah itu jalan keluarnya?" gumamnya lagi.
"Ratu Bella, apakah kau sudah tidak bisa menggunakan kekuatanmu lagi?" terdengar suara wanita yang menggema dengan timbre suara berat.
Ratu Bella mencari sosok yang berbicara padanya tapi ia tak menemukannya, seakan seluruh kekuatan yang ia punya hilang.
"Siapa kamu?!" tanya Ratu Bella dengan tegas tanpa ketakutan.
"Kau sudah tak mengenaliku suaraku?" tanya wanita yang sosoknya masih tak terlihat.
"Alexandra?" terka Ratu Bella
"Hahaa terimakasih kau masih mengingat ku,"
"Dan apakah kau yang telah menyelamatkanku?" tanya Ratu Bella
"Aku hanya berbalas budi."
"Tapi bukankah kau telah..." ucapan Ratu Bella langsung di sela oleh wanita itu.
"Mati..?hemm bisa di katakan aku telah mati tetapi aku hidup kembali menjadi sosok lain dan terperangkap." ucapnya
"Ratu Bella aku akan mengirimmu kembali kepada keluarga mu, tapi berjanjilah untuk segera menikahkan D. Aku yakin jika anakmu menikah nanti dia akan menjadi penguasa yang hebat. Lalu bebaskan aku dari genggamannya. Aku terkurung puluhan tahun di sini, hanya kau yang bisa menolongku." ucap wanita itu yang masih tak mau menampakkan dirinya.
"Tapi Aku tidak..." belum lagi Ratu Bella selesai berkata tiba-tiba sebuah cahaya kembali muncul whuuss ia dan cahaya itu menghilang bersamaan
Cling
Dalam hitungan detik Ratu Bella telah kembali di rumahnya.
"Alexandra, aku tidak bisa berjanji. Tetapi aku akan mengusahakannya." batin Ratu Bella seraya menitikkan air mata kepada seseorang yang dulu pernah ditolongnya.
Mereka tak mempunyai hubungan darah, apalagi sahabat. Mereka hanya orang asing yang bernasib sama yang saat itu menjadi tawanan, dia yang namanya tak boleh disebut.
"Bella," pekik Nenek Mary yang melihat Bella sudah berdiri di depan rumahnya.
Nenek Mary langsung menghamburkan pelukannya kepada Bella dan dibalas pelukannya oleh Bella. Mary kemudian melepaskan pelukannya lalu memegang wajah Bella dan mengecup pipinya.
"Aku senang kau kembali, anakku." ucap Mary yang sudah menganggap menantunya itu anaknya sendiri.
Bella dengan mata yang sendu berkata pada Mary, "Ma, aku bertemu dengannya. Orang yang menyelamatkan D,"
Mary menutup mulutnya dengan kedua tangannya seakan tak percaya. Kedua lututnya melemas. Jika bukan karena wanita itu. Mungkin D dan keluarganya akan berakhir.
"Lalu, dia masih hidup?" tanya Mary.
"Dia berubah menjadi seperti kita, aku bertemu dengannya. Tidak aku tidak melihat wujudnya, aku dan dia hanya berkomunikasi lewat udara, mungkin lewat kekuatannya karena saat ini dia terperangkap oleh makhluk busuk itu," jelas Bella.
"Astaga, aku merasa bersalah. Kita harus menyelamatkannya, tetapi bagaimana caranya." tanya Nenek Mary.
"Dia menginginkan D untuk memegang kendali kerajaan bangsa Drakula. Kita harus menikahkannya segera," sahut Bella dengan antusias.
"Hemm siapa yang ingin kau nikahkan ibu?" ucap D yang mencuri dengar pembicaraan Ibunya dan Neneknya kemudian menghampiri Bella dan memeluknya.
"Aku senang Ibu kembali dengan selamat. Sampai kapan kalian akan berbicara di depan, ayo masuklah," ujarnya lagi seraya mengajak Bella dan Nenek untuk masuk ke dalam
"Sayang kamu harus segera menikah. Siapa yang ingin kau nikahi? Manusia itu atau wanita dari kalangan kita yang pernah nenek pilihkan untukmu?" ucap Bella menawarkan seraya masuk ke dalam dan duduk di kursi sofa ruang tamunya.
"Aku tidak tertarik selain dengan Liana. Tetapi Aku tidak bisa menikahinya dengannya segera, manusia itu butuh waktu untuk bisa menerima ku,"
"Tapi D..." ucapan Bella terhenti karena neneknya menyela ucapannya seraya memegang bahu Bella dengan pelan.
"Berikan dia waktu, pernikahan itu tidak bisa di paksakan. Apalagi mereka dari kalangan manusia. Dan lagi, Liana harus menyiapkan dirinya untuk berubah menjadi seperti kita saat bulan purnama tepat ketika mereka telah menikah. Maka kekuatan D akan bertambah." ucapan sang Nenek membuat D terkejut.
"Tidak nek, aku tidak akan pernah membuat Liana menjadi seperti kita. Aku telah berjanji padanya. Dan aku akan sebagai laki-laki sejati harus bisa memegang janjinya." Bantah D yang menolak perintah neneknya.
"Ini bukan soal janji. Tapi ini menyangkut kehidupan kita dan menyangkut Alexandra orang yang saat itu menolong mu! apa kau tak ingat! Kita harus melawan musuh besar kita hanya itu satu-satunya," ucap Nenek Mary.
"Jika kau tidak mau, Aku takut Liana akan jatuh ke tangan yang salah. Seperti Boscha contohnya. Ingat D tentang persoalan darah Liana yang special membuatnya akan terus diincar drakula lain, termasuk musuh besar mu," ujar Bella meyakinkan dan kini D ragu akan janjinya. Akankah ia harus menuruti keinginan orang tuanya.
"Selezat itu kah Liana? aku ingin sekali bertemu dengannya," ucap Lauren, adik Ratu Bella.
"Untuk apa kau bertemu dengannya? jangan coba-coba menyentuhnya. Dia hanya milikku," ancam Tuan D.
"Haha dasar drakula bucin," ucap Martin seraya terkekeh.
"Martin, kau dulu lebih bucin darinya," timpal Nenek Mary
"Aku hanya ingin lihat seperti apa Liana, apakah dia cantik? karena kau tahu D, gosip kau mencintai Liana sudah terdengar hingga ke klan drakula bagian selatan, dan aku yakin sebentar lagi Liana akan menjadi ancaman para wanita drakula," jelas Lauren sengaja membuat hati Tuan D resah.
"Ah para wanita itu mereka hanya bisa berbicara tapi tidak akan bisa menyakiti Liana. " ucap Tuan D dengan sombongnya.
Tuan D seperti idola bagi wanita drakula, yang muda maupun yang sudah tua sekalipun akan terpikat dengan pesona Tuan D. Drakula saja terpikat apalagi manusia, begitu melihatnya pasti akan meleleh.
"D...Kau harus segera menikah paling tidak bulan depan, purnama depan. Kau harus menikahi Liana sekaligus menjadikannya Ratu Drakula. Dengan begitu kekuatanmu dan kekuasaanmu akan bertambah besar dan kau bisa melawan musuh utama kita. Tolong pikirkan permintaan Ibu," ucap Ratu Bella kemudian beranjak pergi diikuti oleh sang Nenek.
Tuan D tidak menjawab, ia hanya terdiam dan berpikir dengan matang.
Maaf Bu, Nenek dan semuanya. Aku hanya akan menuruti kemauan Liana, aku mencintainya dan tidak ingin memaksanya demi kepentingan ku sendiri.