Chacha memang anak haram, tapi haruskah dia dikhianati oleh keluarganya dan dijadikan istri pengganti?!
Cukup lama Chacha disiksa, dan kegunaan terakhirnya yaitu menikahi orang cacat untuk saudara tirinya!
Bastian, CEO Hutama Group membeli Chacha atas dasar hutang ayahnya, dan dia harus setuju demi neneknya.
Awalnya dia pikir semuanya akan baik-baik saja setelah menikah. Namun ternyata dirinya bagai masuk ke kandang harimau ke luar ke kandang buaya.
Pria di depannya yang terkenal kejam, tidak menganggapnya sedikit pun sebagai seorang istri.
Dengan penuh kesabaran, Chacha tetap memperlakukan Bastian dengan baik dan tulus.
Akankah benih-benih cinta muncul dalam pernikahan mereka?
Atau akankah saudara tirinya kembali untuk memenangkan hati Bastian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
*Episode 27
Pemakaman nenek Chacha sudah selesai. Sebagian orang sudah pulang. Yang tinggal hanya Chacha, Danu, Bastian, Raditya, juga Sarah. Sedangkan Keke, dia tidak hadir di pemakaman itu.
Sarah sebenarnya sangat ogah untuk datang. Tapi, mengingat Chacha adalah bagian dari keluarga Hutama, mau tidak mau, dia harus datang memperlihatkan wajah sedih dan ikut perihatin atas apa yang Chacha rasakan.
Melihat Chacha terus saja menangis di makam neneknya, Sarah mencoba menunjukkan keperduliannya terhadap Chacha. Ia menyentuh pelan bahu Chacha yang sedang memeluk papanya.
"Yang sabar ya, Nak. Ini sudah takdir yang Maha kuasa," kata Sarah sambil terus memasang wajah sedih.
Chacha tidak menjawab. Sedangkan Danu berbisik pelan di telinga Bastian.
"Pintar sekali mereka bersandiwara ya bos."
"Biarkan saja."
Melihat situasi yang tidak menguntungkan seperti ini, Sarah pun meninggalkan Chacha. Sebenarnya, ia mengharapkan Chacha memeluk dirinya setelah ia berkata seperti itu. Dengan begitu, ia bisa menunjukkan pada Bastian kalau dirinya juga sangat Chacha butuhkan.
Sarah berpindah posisi. Ia berjalan ke samping Bastian yang berada di sebelah kiri Raditya.
"Kasihan Chacha, dia pasti sangat sedih sekali," kata Sarah setelah ia berada di samping Bastian.
Bastian tidak menanggapi apa yang Sarah katakan. Ia hanya diam saja, begitu pula Danu yang sudah tahu seperti apa Sarah dan keluarga Raditya memperlakukan Chacha selama ini.
"Nak Bastian, sebaiknya biarkan Chacha pulang ke rumah kami dalam beberapa hari. Setidaknya, dia bisa merasakan kehangatan keluarga jika tinggal bersama kami," kata Sarah.
"Tidak perlu. Chacha bisa merasakan kehangatan keluarga tanpa harus tinggal di rumah kalian."
"Tapi, Bastian .... "
"Bos muda sudah membuat keputusan, tolong hormati keputusan bos muda, nyonya Sarah," kata Danu menyela.
"Baiklah kalau begitu," kata Sarah sambil tersenyum. Ia sedang susah payah menyembunyikan kekesalannya yang ia rasakan saat ini.
"Cha, ayo kita pulang," kata Bastian dengan lembut sambil menyentuh tangan Chacha.
"Iya," ucap Chacha singkat sambil melepaskan pelukan dari papanya.
"Kamu gak nginap rumah papa aja, Cha?" tanya papa pula.
"Tidak. Chacha tidak bisa tinggal di rumah kalian." Bastian yang menjawab pertanyaan itu.
"Lho, kenapa nak Bastian?"
"Karena Chacha bukan putri keluarga Raditya lagi. Dia adalah menantu keluarga Hutama. Kalian paham kan apa yang aku maksud?"
"Sudahlah, Pa. Anak kalau sudah menjadi istri orang, ya beginilah jadinya. Tidak ingat rumah, tidak ingat keluarga," kata Sarah.
"Cukup sandiwaranya tante Sarah. Kalian tidak punya senjata lagi untuk mengancam aku," ucap Chacha angkat bicara.
Perdebatan itu terhenti seketika saat kedatangan mama dan papa Bastian.
"Sayang, maafkan mama yang baru bisa datang sekarang," kata Merlin sambil membawa Chacha ke dalam pelukannya.
"Mama."
"Sabar sayang. Kamu harus kuat," kata Merlin sambil membelai kepala Chacha dengan lembut.
Sarah yang melihat kedekatan Chacha dengan Merlin merasa sangat iri. Ia tidak menyangka kalau Chacha diterima dengan sangat baik di keluarga Hutama. Keluarga yang sangat terpandang dan juga punya kekuasaan besar dalam segala hal.
_____
Sarah memasang wajah kesal sejak keluar dari pemakaman. Ia menggerutu terus menerus pada Raditya hingga mereka sampai ke rumah.
Keke yang duduk di sofa ruang keluarga, merasa aneh dengan wajah muram yang Sarah tunjukkan.
"Udah selesai, Ma?" tanya Keke.
"Udah."
"Lho, kok mukanya murung gitu? Ada apa sih?"
"Gimana gak murung coba, mama itu sedang sangat amat kesal."
"Kesal? Kesal kenapa?"
"Kesal karena si Chacha lah. Karena siapa lagi?"
"Ngapain kesal, Ma. Harusnya heppy dong mama. Kita bisa lihat Chacha sedih karena kehilangan orang yang dia sayang."
"Kamu kok bego banget sih, Ke."
"Mama kok ngomong gitu sih sama aku," kata Keke kesal.
"Dengan meninggalnya nenek Chacha, kita tidak punya senjata lagi buat ngancam tuh anak. Gimana sih."
"Eh, iya juga ya. Kok, aku gak mikir ke sana ya."
"Itu karena kamu gak gunain otakmu buat berpikir."
"Ih, mama. Nyebelin banget sih. Gitu aja kesal. Kita masih punya banyak cara kok buat nyakitin Chacha. Lagian, aku jamin nih, sekarang, dia pasti sedang menderita hidup dalam keluarga Hutama."
"Kamu kok bisa seyakin itu sih? Emangnya kamu lihat kalo Chacha menderita menikah dengan Bastian?"
"Ya aku sih gak lihat dengan mata kepala aku. Tapi, aku tahu siapa Bastian."
"Jangan sok tahu kamu. Kamu gak tahu aja kalo sekarang, si kutu busuk itu sangat bahagia menjadi bagian dari keluarga Hutama."
"Mak--maksud mama?"
"Kamu tahu, Bastian itu sangat perhatian pada Chacha. Belum lagi nyonya Merlin yang begitu peduli dengan si kutu busuk itu. Ih ... bikin kesal tau gak," kata Sarah menggenggam tangannya dengan erat.
"Apa mama bilang? Mama lihat kalau mereka peduli dengan Chacha?" tanya Keke memastikan.
"Bukan hanya lihat, lihat banget malahan. Kamu gak tahu aja kalo keluarga Hutama datang ke pemakaman nenek si kutu busuk. Sok-sok nunjukin perhatian mereka lagi. Belum tuh si Bastian yang bikin ... aduuuh, kesal banget."
"Beneran, Ma?"
"Aduh, udah dibilangin benar. Kamu kok malah nanya lagi sih."
"Gak mungkin."
"Apanya yang gak mungkin. Orang mama lihat dengan mata kepala mama sendiri."
penderiraan chacha lbih berat dr kmu tegar lah ...biar kmu bisa memperbaikix