Sebuah kejadian mengerikan justru mengubah takdir seorang bocah manusia biasa menjadi seseorang yang dapat menjalani praktik kultivasi.
Berguru pada para jagoan kultivator yang hebat dan berkeliling dunia, Yao Han menyerap banyak ilmu dan pengalaman dalam perjalanan menggapai tingkat praktik tertinggi.
"Keabadian-! Aku datang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maswaw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MTI 026- Membuat Pil
Meirong tidak salah dengan ucapannya karena setelah dia menunjukkan jurus aneh miliknya, Yao Han terpana. Sudah tidak terhitung berapa kali Yao Han dibuat terpana oleh ketiga gurunya.
"S-Sihir apa itu, Guru Hong?"
"Namanya Tubuh Perisai Api, termasuk tiga sihir api terkuat Rongrong. Fungsi utamanya sebagai pertahanan dan terkadang digunakan untuk menyerang." Yutian menjelaskan.
Meirong mendengkus pelan, merasa jengkel karena Yutian menjelaskan lebih dahulu dan memanggil namanya seenak jidat. Dia menahan diri untuk tidak melemparkan Api Feniks pada Yutian.
"Seperti yang kau dengar Han'er, ini namanya Tubuh Perisai Api..."
"Bisakah Guru Hong menunjukkan jurus api terkuat lainnya?"
Meirong menggeleng pelan, bersamaan dengan Api Feniks yang menyelimuti tubuhnya perlahan menghilang.
"Maaf jika aku menghentikan rasa antusiasmu, Han'er. Terlalu cepat untukmu melihatnya."
Sebenarnya alasan Meirong menunjukkan sihir Tubuh Perisai Api tidak lain sebagai motivasi agar Yao Han tidak sempat malas berlatih.
Kecepatan adalah hal penting dalam praktik kultivasi, tetapi dia juga mengingatkan agar Yao Han tidak buru-buru. Terlalu cepat juga berakibat buruk.
Yao Han memahami maksud baik Meirong dan tidak berniat membujuk gurunya. Setelahnya itu, dia mulai berlatih membuat bola api.
Bisa dikatakan Yao Han sudah mampu mengalirkan Qi dengan baik, tetapi mengubah Qi menjadi unsur alam seperti api bukan hal mudah.
Dia sedikit bingung karena secara teori harusnya dia bisa membuat sihir bola api dalam waktu kurang dari satu hari. Setelah berpikir sejenak, barulah dia menyadari pikiran dan hatinya tidak terlalu tenang karena rasa antusiasnya yang tinggi.
Yao Han bermeditasi selama beberapa jam. Dan hasil latihan mulai terlihat pada hari ketiga. Yao Han berhasil membuat bola api kecil seukuran jari jempolnya. Dia berusaha untuk menekan rasa senangnya agar tidak kehilangan fokus.
"Bagus, Han'er. Pertahankan itu. Tidak peduli ukuran bola api yang kau buat, kuncinya adalah kestabilan. Setelah kau berhasil memegang kuat 'kunci' ini, kau boleh membuat bola api berukuran lebih besar," pesan Meirong tersenyum senang.
"Baik, Guru."
Dua hari setelahnya, Yao Han mampu menguasai sihir dasar unsur api dengan baik. Dia mampu membuat bola api sampai seukuran setengah tubuhnya.
Tadinya dia berniat membuat bola api yang jauh lebih besar lagi, tetapi dia urungkan. Yao Han lebih fokus pada kunci kestabilan yang nantinya juga digunakan dalam menjaga bentuk api alkemi.
Latihan selanjutnya adalah membuat bola api melayang disekitar tubuh. Ini membutuhkan fokus lebih besar lagi dari sebelumnya, sehingga Yao Han bermeditasi dulu sebelum berlatih.
Hasilnya cukup mencengangkan, kurang dari satu hari Yao Han bisa membuat bola api itu melayang disekitar tubuhnya. Bahkan bukan hanya satu, tetapi tiga. Yao Han melakukan atraksi dengan tiga bola api melayang itu, membuat Meirong bertepuk tangan heboh.
Selama dua minggu, Yao Han terus berlatih sampai dia bahkan bisa membuat bola api dengan satu jari dan wajah mengantuk. Melihat betapa 'ahlinya' Yao Han dengan sihir unsur api tersebut, Meirong memutuskan mengajarkan Yao Han sihir api lainnya.
Beberapa bulan berlalu, tidak terhitung sihir api yang Yao Han pelajari dan dia kuasai dengan baik. Diantara semuanya, sihir yang paling disukai Yao Han bernama Lentera Api.
Sihir ini menciptakan bola-bola api kecil yang melayang disekitar tubuh. Yao Han pernah berpikir teknik ini mirip seperti kunang-kunang yang berkeliaran dimalam hari
Fungsi utamanya adalah menyerang musuh. Bola-bola api kecil ini digerakkan melalui kekuatan pikiran. Sementara Yao Han menjadikannya sebagai mainan atau penghangat dimalam hari.
Meirong juga mengajarkan dasar-dasar formula api alkemi miliknya yang sekarang bernama Api Tungku Feniks. Enam bulan sejak Yao Han berlatih sihir api, dia pun mulai berlatih membuat api alkemi.
Satu bulan pertama, Yao Han bisa memunculkan api alkemi berwarna keunguan sebesar jempol jarinya. Ini sudah pencapaian luar biasa dan membuat Meirong senang, tetapi ukuran apinya belum cukup jika digunakan sebagai tungku membuat pil.
Dua bulan kemudian, Yao Han berhasil meningkatkan ukuran api alkeminya sampai ukuran yang dia inginkan.
Yang mengejutkan ketiga gurunya adalah warna api alkemi Yao Han adalah ungu kebiruan, tidak sama dengan warna api alkemi Meirong yang seharusnya berwarna ungu kemerahan.
"Han'er mengikuti semua petunjuk dengan benar, tetapi kenapa warnanya berbeda?" gumam Meirong kebingungan, "Bagaimana menurutmu, Senior?"
"Mungkinkah jenis api alkemi baru? Tidak mungkin. Juga tidak ada yang salah. Dari panas api ini, jelas dia berhasil menguasai formula api alkemi milikmu." Feng Xian mengelus dagunya, ikut terheran dan bingung.
Terlepas dari warna api alkeminya yang aneh, Yao Han tidak berhenti sampai disana. Selama satu bulan dia terus berlatih menjaga kestabilan ukuran api alkemi.
"Han'er, sudah waktunya aku menunjukkan cara membuat pil."
"Baik, Guru."
Ditemani kedua gurunya, Yao Han pergi ke gudang penyimpanan.
"Apa ada yang salah, Guru?" tanya Yao Han saat melihat guru cantiknya tampak gelisah.
"Hm, bagaimana aku mengatakannya, ya... Meski aku sudah cukup lama tidak bermain pedang dan membuat pil, tetapi entah kenapa saat ingin membuat pil setelah sekian lama membuatku gugup..." Meirong tertawa kecil.
"Oh, ada juga situasi yang membuatmu gugup, Rongrong?" ledek Yutian.
Meirong meliriknya sekilas, tetapi tidak menanggapi. Dia kemudian mengalihkan perhatiannya pada Yao Han. Yutian berdecak kesal lalu mencari tempat yang pas untuk menonton.
Sebelum mulai membuat pil, Meirong menjelaskan ada dua belas tingkat pil. Tingkat ini menentukan gelas alkemis.
Alkemis Perunggu seperti Yao Han, selain membuat bubuk obat, seharusnya juga bisa membuat pil tingkat satu. Jika dia berhasil membuat satu jenis saja dari pil tingkat satu , maka dia satu langkah lebih jauh memantapkan diri sebagai Alkemis Perunggu.
Pil juga memiliki kualitas, yaitu normal, baik, super, dan sempurna. Pil dibawah kualitas normal dianggap gagal karena mengandung banyak racun pil. Kualitas pil sendiri bisa dibedakan dari penampilan aromanya. Untuk yang satu ini, akan Meirong berikan penjelasan setelah dia membuat satu jenis pil.
Pil yang ingin Meirong tunjukkan cara pembuatannya bernama Pil Pengumpul Qi, jenis pil tingkat satu yang paling sederhana. Satu set bahannya terdiri dari tiga jenis tanaman sihir, salah satunya adalah rumput madu.
Meirong mengambil waktu sebentar untuk menenangkan diri, sebelum mulai memunculkan api ditangan kanan. Setelah apinya stabil, dia memasukkan tiga bahan bergantian ke dalam api.
Ketiga bahan perlahan menjadi cairan yang melayang didalam api. Meirong menyatukan cairan tersebut dan menunggu sekitar setengah jam. Hampir bersamaan dengan api yang meredup, muncul enam butir pil.
Meirong menghela napas lega, begitu juga dengan Yao Han. Pemuda itu baru menyadari hampir lupa bernapas.
Catatan:
Sihir bola api dan lentera api yang dipelajari Yao Han terinspirasi dari jurus elemen api di anime Naruto, yaitu Fireball (Gokakyo) dan Demon Latern (Onidorou).
Saya kasih catatan begini supaya pembaca bisa sedikit membayangkan. Kalau gak mau baca catatan, ya gak masalah, boleh di skip.
Mudah, kan?
yao han ada perasaan sama fu mian kali ya???????
yao han, buktikan ke mereka, kalau mereka salah. semangat..!!