NovelToon NovelToon
Marcelline Hart

Marcelline Hart

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Putri asli/palsu
Popularitas:601
Nilai: 5
Nama Author: S.Lintang

Dia.. anak, Kakak, saudara dan kekasih yang keras, tegas dengan tatapannya yang menusuk. Perubahan ekspresi dapat ia mainkan dengan lihai. Marcelline.. pengendali segalanya!

Dan.. terlalu banyak benang merah yang saling menyatu di sini.
Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.Lintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. -

Marcelline diam terbaring di kamarnya, tubuhnya sedikit kurang enak badan. Pikirannya kacau.

"Pada akhirnya gue tetap kehilangan," pikir Marcelline miris.

Marcelline menggerakkan kepalanya saat mendengar pintu kamarnya di buka, di sana ada Azalea yang berdiri menunduk dengan Anggi di sampingnya.

"Bunda yang minta Adek buat keluar dan jenguk kamu, Kak. Jangan marah sama Adek ya, dia nggak ngelanggar kok," jelas Anggi dengan lembut.

Marcelline diam saja, ia kembali menatap ke samping dengan tatapan kosong, membuat Azalea menatap Anggi.

"Nggak papa, kamu masuk aja, ajak Kakak ngobrol biar Kakak nggak kesepian. Bunda tinggal buat kasih kalian waktu." Anggi memegang pipi Azalea sebentar sebelum pergi.

Azalea mengambil napas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan. Dengan perlahan pula kakinya terayun mendekati Marcelline yang masih dengan posisi yang sama.

Azalea duduk dan memegang kaki Marcelline yang terbungkus selimut tebal.

"Bunda bilang sama Adek, Kakak lagi kurang sehat, udah makan?" tanya Azalea.

"Kalau udah berarti udah minum obat dan vitamin nya kan Kak? Biar sakitnya nggak perlu lama-lama di dekat Kakak," lanjut Azalea lagi.

Marcelline terus diam tanpa memberi tanggapan, melirik pun tidak membuat Azalea menunduk sedih.

"Kakak masih marah banget sama Adek ya? Adek minta maaf banget Kak, Adek juga nggak sadar apa yang Adek keluarin dari mulut Adek. Adek nyesel Kak," racau Azalea sudah menangis sesenggukan.

"Lea ngerti dan paham sama kemarahan Kakak. Tapi Kak, jangan sakit, tolong," pinta Azalea.

Tidak ada sahutan apa-apa dari Marcelline.

"Kakak nggak mau di ganggu ya? Kalo gitu Adek keluar, balik ke kamar lagi aja." Azalea berdiri dan hendak pergi.

"Dek!"

Azalea berhenti dan berbalik, kembali duduk dan tersenyum lebar.

"Apa Kakak pilih kasih selama ini?" tanya Marcelline pelan.

Azalea menggeleng. "Enggak sama sekali. Adek seneng setiap kali Kakak manjain Bang Azri kok, Adek nggak merasa iri. Tapi kemarin Adek capek Kak, Adek pengen pulang kesini, makanya Adek nekat pulang diam-diam. Dan karena Kakak marah, Adek jadi ikutan kebawa marah dan malah ngeluarin semua kata-kata yang nggak enak di dengar. Maaf, Adek nyesel untuk itu, tapi Adek juga sayang sama Abang kok, sayang banget, tapi Adek nggak bisa berbuat apa-apa lagi," lirihnya menunduk sedih.

Marcelline memeluk Azalea.

"Maaf kalau Kakak belum jadi Kakak yang sempurna buat kamu ataupun Abang kamu," lirih Marcelline.

"No, Kakak bahkan udah jadi lebih dari yang sempurna buat kita berdua," bantah Azalea.

"Justru, kami yang belum bisa jadi Adek seperti yang Kakak mau," lanjut Azalea merasa bersalah.

Marcelline melepas pelukannya dan mencium kening Azalea sangat lama. Menangkup wajah adik perempuannya.

"Hukuman kamu selesai, tapi tetap, kamu nggak diizinkan untuk keluar dari rumah kecuali ada kepentingan yang mendesak, yang mengharuskan kamu harus keluar, seperti sekolah contohnya. Dan tetap ada pengawalan untuk memastikan," ucap Marcelline lembut tapi tegas.

Azalea tersenyum lebar mendengar itu. "Adek nggak jadi home scoolling? Adek sekolah lagi? Bareng Abang?" tanyanya bahagia.

Marcelline mengangguk. "He'em. But.. kamu di larang bertemu dengan Delano. Di kebetulan manapun akan mempertemukan kalian nantinya, kamu harus secepat mungkin menghindar," pesan Marcelline yang membuat senyum Azalea menghilang perlahan.

"Kak...."

"Ini mutlak dan kamu tidak diberikan pilihan Lea. Jadi kamu harus terima," ujar Marcelline memotong.

1
Carlos Vazquez Hernandez
Cocok di hati nih.
Anrai Dela Cruz
Keren deh ceritanya, thor mesti terus bikin cerita seru kayak gini!
Asher_Sanou3u
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!