NovelToon NovelToon
Lintang Sang Baga

Lintang Sang Baga

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Diam-Diam Cinta / Kencan Online
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Ada yang kayak mereka nggak sih? Jodoh lewat chat? Ya ampyuun CHAT?? Iya ho'oh! Mereka nggak pernah ketemu, cuma bertukar kabar melalui pesan ketikan, nggak ada pidio kol (video call). Cuma deretan huruf tapi membuat hidup mereka semprawut!

Giliran ketemu secara nggak sengaja di dunia nyata, mereka malah kayak musuh bebuyutan! Pas kembali ke aplikasi, weeeh sayang sayangan lagi.

Di sini yang koplak siapa sebenarnya? Lintang nya? Bang Baga? atau.... Yang nulis cerita??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada dia, sakit pun nggak dirasa

Mentari pagi menyelinap masuk melalui celah gorden kamar Baga, membangunkan pemuda itu dari tidurnya yang sama sekali nggak nyenyak. Tubuhnya terasa remuk redam, kepalanya berdenyut nyeri, dan tenggorokannya kering kerontang. Wajar aja sih kalau sakit, lha wong tubuh sengaja diguyur hujan hampir dua jam lamanya kok. Meski begitu, ada hikmah dari kekonyolan yang dia lakukan semalam.. Yaitu, dia bisa ngomong berdua dengan Lintang dan menyampaikan permintaan maaf langsung pada gadis kemoceng itu. Ah, bukan gadis kemoceng lagi tapi Star!

"Kok puyeng gini ya, apa aku mau mati?" gumam Baga dengan pertanyaan konyol sambil berusaha bangkit dari tempat tidur.

Dengan langkah gontai kayak zombie baru lepas dari habitatnya, Baga menemui emak bapaknya. Mereka sedang sarapan, Baga hanya berpamitan tanpa mau ikut bergabung bersama kedua orang tuanya. Meski dipanggil dua tiga kali oleh emak Deepika, dia hanya menoleh sambil tersenyum tipis. Bilang jika akan sarapan di kantor aja.

Mengendarai mobil dengan kecepatan standar, Baga juga tahu kalau dia lagi nggak fit hari ini. Jangan sampai membahayakan pengguna jalan lain dengan ugal-ugalan nggak karuan, tak lupa dia juga memakai masker dan kacamata agar nggak ketara jika matanya semerah itu akibat demam.

Dia tahu, demamnya ini bisa jadi masalah. Tapi, dia nggak mau mengecewakan timnya. Apalagi ini kasus pertama yang melibatkan dirinya langsung. Nama bapaknya menjadi taruhan jika dia malas-malasan, seenaknya sendiri dalam bekerja.

Suasana kantor firma hukum bapak Abhi pagi itu terasa lebih sibuk dari biasanya. Para karyawan tampak berkutat dengan tugas masing-masing, berkas-berkas menumpuk di meja, dan suara ketikan keyboard saling bersahutan. Baga sudah masuk ke ruang tim dengan langkah tegap, berusaha menyembunyikan rasa sakitnya.

Di ruang tim, beberapa rekan kerjanya sudah datang dan mulai berdiskusi tentang kasus-kasus yang sedang mereka tangani. Baga bergabung dengan mereka, berusaha fokus dan memberikan kontribusi terbaiknya.

Saat Baga sedang asyik berdiskusi, pintu ruangan tiba-tiba terdengar bunyi ketukan. Lalu dua detik kemudian ada seorang perempuan yang menyampaikan jika ada anggota baru yang akan bergabung dengan tim nya Baga. Baga acuh aja. Terserah. Dia nggak begitu peduli dengan masuknya orang baru di dalam tim nya, jadi ketika yang lain sibuk menatap ke arah pintu, Baga masih aja fokus dengan laptopnya.

"Maaf ai datang tersumbat. Perkenalkan nama ai Lintang Denara, ai bagian IT yang akan membantu mengeringkan tugas-tugas di tim kita. Salam kebal!"

Begitu mendengar suara itu.. Nama itu.. Seketika Baga mendongak dan terkejut dengan sosok manis yang menampakkan pesona.. Typo nya! Baga bahkan sampai berdiri dari kursinya.

"Star..?" ucap Baga dengan nada tak percaya, bercampur senang.

Lintang berdiri di ambang pintu dengan senyum tipis di bibirnya, dia sih tersenyum ke arah lain tapi bagi Baga ini udah lebih dari cukup untuk memenuhi gizi booster nya hari ini. Dan Lintang tampil memukau, dia memakai atasan blus lengan panjang berwarna sampanye dengan detail draperi di bagian leher. Bahan blus tampak halus dan berkilau, ditambah celana panjang berwarna biru keabu-abuan dengan model wide-leg. Tas tangan kecil berwarna krem berpola quilted dan aksen charm merek Dior ditenteng di tangannya. Lalu ditutup dengan sepatu pumps berwarna krem bertumit tinggi. Sempurna! Lintang bak model yang lagi soan ke kantor hukum.

Lintang duduk di kursi yang berseberangan dengan Baga. Sekarang bukan lagi ke pekerjaan, fokusnya bercabang karena ada Lintang di sana. Lalu Lintang? Dia langsung menyibukkan diri dengan dua laptop di depannya, lihat kiri, scroll kanan. Nggak tertarik melihat ke arah lain selain benda elektronik di depannya.

Rapat selesai tiga jam setelahnya. Lintang hanya duduk diam tapi otaknya bekerja, dia emang tukang typo dengan segala kejlimetan haqiqi ketika bicara tapi punya kecerdasan di bidang IT yang nggak banyak dimiliki orang-orang pada umumnya. Apalagi Lintang datang dari rekomendasi langsung dari pemilik perusahaan ini, mana ada yang berani nyenggol dia jika seperti itu.

"Dipaksa siapa mau ke sini lagi, hmm?" Baga menarik kursi agar bisa duduk lebih dekat dengan Lintang.

Lintang melirik sekilas, memperhatikan penampilan Baga... Memakai kacamata, masker, dan suaranya terdengar lebih deep dari biasanya. Helaan nafas terdengar,

"You sakit?" tanya Lintang tanpa mau menjawab pertanyaan Baga.

"Enggak."

Baga mundur, dia takut membuat Lintang nggak nyaman karena dia terlalu memaksakan diri agar bisa dekat kembali dengan Lintang seperti waktu di aplikasi chat dulu. Mungkin Lintang butuh waktu untuk menata hati dan menerima kenyataan jika Zyan609 adalah Baga.

Keduanya diam. Ada dalam satu ruangan, hanya berdua, tapi malah kebisuan yang menemani mereka. Baga menatap Lintang dari samping, mungkin emang bener.. Tiba-tiba dia teringat masa-masa pacaran sama Bintang212 di aplikasi chat kemarin. Senyumnya terulas tapi tentu saja nggak terlihat karena tertutup masker yang dia pakai.

"Mau bakso bakar? Ini udah waktunya makan siang." tawar Baga sambil menyangga kepalanya dengan tangan kiri.

"No. Ai diet." Jawab Lintang tanpa menoleh.

"Kalau bakso kriwil. Lagi viral tuh, dan katanya enak."

"No. You nggak gudeg kan? ai bilang, ai lagi diet."

"Tapi dari jarak segini aja, aku bisa denger suara perut mu yang keroncongan lho. Badan udah setipis triplek gitu, ngapain diet."

Lintang melotot. "Haiiis.. Up to you!"

"Jadi mau apa? Aku beliin, bakso urat mau?"

"Kenapa dari bermacan-macan jenis makanan you selalu nawarin ai bakso?! You lagi nyindir ai kan? You pasti mikir ai mirip pentolan bulat-bulat itu?!" omel Lintang sambil menatap Baga tajam.

"Karena kamu pernah bilang, kamu paling suka makan bakso. Katamu, kamu sampai mau sungkem sama yang nyiptain bakso saking enaknya makanan itu. Eh, besoknya pas nyoba soto, kamu juga bilang mau sungkem sama yang nyiptain soto karena belum pernah nemu makanan semantul itu." Baga terkekeh. Teringat chat lucu, random dan absurd dari Bintang212 yang selalu menceriakan hari-harinya.

Lintang diam beberapa saat. Ada perasaan haru karena Baga ingat momen kecil mereka ketika dia bercerita di aplikasi chat beberapa bulan yang lalu.

"Whatever." Lintang menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah dengan menatap ke arah lain.

Yang dilakukan Baga adalah berdiri, dia berniat mencarikan makan siang untuk Lintang. Dia tentu nggak mau di cap cowok modal omdo ketika udah ada di depan ceweknya, Baga ingin ngasih act of service yang terlewatkan selama setahun ini karena mereka pacaran jalur online. Tapi baru saja berdiri dan akan melangkahkan kaki, Baga mendadak limbung. Untung saja dia cepat berpegangan pada kursi yang tadi dia duduki, sehingga dia nggak sampai jatuh terjengkang.

Lintang ingin bertanya, tapi enggan dia lakukan. Terserah Baga aja, mau melakukan apa, begitu pikirnya.

Alih-alih menyuruh orang untuk membeli makan siang buat Lintang, Baga lebih memilih berusaha sendiri. Keluar dari kantor, ternyata cuaca di luar sangat panas. Baga bisa merasakan suhu tubuhnya makin naik karena cuaca yang nggak nice ini. Setengah jam berlalu dan Baga sudah kembali ke kantor dengan membawa berbagai makanan yang sekiranya disukai Lintang.

Baga kembali ke ruang tim dengan langkah sempoyongan. Dia memegang erat paper bag berisi makanan untuk Lintang, berusaha sekuat tenaga agar tidak menjatuhkannya. Panas tubuhnya semakin menjadi-jadi, kepalanya berdenyut nyeri, dan pandangannya mulai berkunang-kunang.

"Sial," gumam Baga pelan. Dia merasa tubuhnya benar-benar mencapai batasnya.

Dengan sisa tenaga yang ada, Baga berhasil mencapai meja Lintang.

"Silahkan tuan putri, makan siang tuan putri udah tersedia. Silahkan menikmati.." Baga menaruh empat jenis paper bag food dan satu plastik berisi tiga minuman berbeda.

"Astaga..." Lintang terkejut melihat semua makanan yang Baga bawakan untuknya.

"Ai nggak serakus itu, kenapa you bawa banyak makanan dan minuman ke sini? Enggak sekalian you bawa pedagang sama berombaknya?? " sinis Lintang sambil geleng kepala.

"Nggak apa-apa. Pilih aja makanan yang pengen mau makan," Baga langsung duduk agak jauh dari Lintang. Rasanya dia udah nggak punya tenaga sama sekali hanya untuk berdebat.

Lintang mengernyitkan kening, bukan langsung menikmati makanan yang baru saja dibawa Baga tapi pandangannya tertuju pada lelaki yang kini menunduk menaruh kepalanya pada sandaran tangan di atas meja.

"Are you okay?" tanya Lintang ragu.

"Eheem." Balas Baga. Masih menunduk.

"Are you sick?" sekali lagi Lintang bertanya, kali ini sambil berjalan mendekati Baga.

Dengan ragu tangan Lintang terulur untuk menyentuh pundak Baga, dan betapa terkejutnya Lintang saat merasakan suhu tubuh Baga seperti terbakar dari dalam.

"Astaga! KENAPA YOU NGGAK BILANG KALAU LAGI SIKAT?? BENER-BENER YOU YA!!"

Dan Lintang langsung berlari keluar ruangan untuk meminta pertolongan. Ya semoga aja Baga nggak kenapa-kenapa ya gaess ya..

1
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
yasalam..
aku malah mikirnya dia kasih Paramex tadi🤦🏻‍♀️ taunya feminax😐
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
siram biar gak Pesing 😭
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
keren..
bisa kali Tang ungkap akun² anonim disini yg kurang kerjaan mampir² di trending org 😌
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
ini kira mbak tisya ada niat video mereka gitu buat kirim ke emaknya baga🤣🤣🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
keren mah effort nya baga 🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
$emvak off 😐🔥
demi dedek emesh feminax pun di sikat
$emvak off 😐🔥: ya tau kn gini2 juga prnh punya dedek emess 🤣
total 2 replies
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐🐊
untung dikasih feminax bukan. Kiranti 🤣🤣🤣🤣🤣
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐🐊: ngerti lah mau esuk suruh belanja iku sama binian🤣🤣🤣
jyannn
total 2 replies
𝐋𝐨𝐯𝐢𝐚 𝐌𝐨𝐨𝐧𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭
semangat berkarya thor
🌼Lιȥȥყ Dαყ 💤
sukses buat karya barunya thor
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
wahhh semangat baga🤣🤣sampai beli kue pun tak kira²🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
La Rue
kosakatamu Tang Lintang 🤣🤣🤣
𝐙⃝🦜Ro makin sultin
you bilang gak suka tapi perhatian you bikin makin cinta
𝐙⃝🦜Ro makin sultin
abis ujan2nan semalem makanya mau dikeringkan ya ai,, manggilnya ai aja lah daripada ntang atau star
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
udah terlanjur ga🤣🤣tinggal cari caranya saja gimna bisa dekat sama gadis komecheng🤭🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
gini amat si ntang 🤣🤣🤣🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
yuk ntang ketemu sja si baga biar jelas hubungan kalian kemana kedepannya 🙊🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
/Joyful//Joyful/sekalian aja thor di kerjaainn si baga nya🤣🤣🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
sebelumnya lintang yang lacak🤣🤣sekarang baga😂😂sini baga ku kasih tau yang mau kamu lacak dekat denganmu lho/Facepalm/🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤ‌🇻‌‌🇮‌‌🇳‌_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
laki2 emng harus eportt, keren
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
panggil damkar Tang, buruaaaaannnnn... ‼️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!