[UPDATE 2–3 CHP PERHARI]
Liu Xian, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil dirawat oleh Liu Long, pemimpin Sekte Naga Langit. Meski tidak memiliki bakat dalam kultivasi, Liu Xian menyimpan mimpi besar: menjadi seorang kultivator yang mampu membawa kedamaian bagi dunia.
Namun, kenyataan berkata lain. Semua orang percaya bahwa Liu Xian hanyalah pemuda biasa tanpa masa depan. Hingga suatu hari, ketika sedang menjalankan sebuah tugas sederhana di hutan, ia tanpa sengaja menemukan sebuah kristal misterius yang tiba-tiba menyatu dengan tubuhnya.
Apa sebenarnya benda itu? Dan jalan seperti apa yang akan terbentang bagi Liu Xian setelah pertemuan takdir tersebut?
Ikuti perjalanan Liu Xian menapaki jalannya menuju puncak kekuasaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26: Pertarungan Kultivator Bertopeng 3
BAB 26: Pertarungan Kultivator Bertopeng 3
Pertarungan antara Liu Xian dan naga hitam berlangsung sangat lama. Namun, sampai sekarang belum ada satu pun yang kalah ataupun mau mengalah. Hutan tempat mereka bertempur kini benar-benar telah rata dengan tanah. Sejauh mata memandang, tak ada lagi pepohonan maupun rumput yang tersisa.
"Sial, kenapa kau tak kunjung mati!" kata naga hitam dengan suara berat.
"Jika ingin aku mati, maka kalahkan aku. Tapi itu tidak akan mudah, karena aku sama sekali tidak berniat mengalah," ucap Liu Xian sambil tersenyum sinis di balik topengnya.
Naga hitam menghembuskan napas api kehitaman dari mulutnya untuk membakar Liu Xian. Namun, kecepatan Liu Xian masih jauh di atas naga hitam tersebut. Ia kembali melesat dan melancarkan Tapak Obsidian Raksasa ke arah naga hitam, dan serangannya tepat mengenai tubuh lawannya.
BOOOMMM!!
Ledakan keras terdengar kembali ketika Tapak Obsidian Raksasa menghantam tubuh naga hitam hingga membuatnya terpental dan jatuh menghantam tanah dengan keras.
GROOAARRR!!!
Naga hitam meraung dengan dahsyat, kemudian mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi menuju Liu Xian. Ia kembali menyemburkan napas api kehitaman dari mulutnya untuk menyerang.
Namun, serangan itu masih terlalu lambat dibandingkan kecepatan Liu Xian yang luar biasa. Sayangnya, Liu Xian berpindah ke posisi yang salah, membuat kibasan ekor naga hitam tepat menghantam tubuhnya dan melemparkannya ke tanah.
BOOOMMM!!
Ledakan keras kembali terjadi, menciptakan kawah besar di tanah. Darah segar mengalir dari sudut bibir Liu Xian hingga menetes ke bawah topeng yang ia kenakan.
"Pertarungan ini sudah berlangsung lama... dan perjalananku masih sangat jauh," gumam Liu Xian lirih.
"Hahaha! Apa kau sudah menyerah? Inilah akibatnya jika kau melawan kehendak kami!" ejek naga hitam.
"Menyerah hanya dilakukan oleh pecundang dan sampah. Tapi aku bukan salah satu dari keduanya. Aku tidak akan pernah menyerah... bahkan sampai napas terakhir!" kata Liu Xian tegas.
Aura biru yang sangat besar meledak, menyelimuti seluruh tubuh Liu Xian. Siluet naga Azure kembali muncul, dan kali ini benar-benar membentuk wujud naga sempurna sepanjang dua ratus meter. Jika bukan karena naga itu terbuat dari aura Liu Xian, siapa pun yang melihatnya pasti mengira itu naga Azure yang sesungguhnya.
Liu Xian menggenggam erat tombak perak di tangannya. Dalam sekejap, tubuhnya melesat dengan kecepatan tinggi, menyerang naga hitam dengan kekuatan dan kecepatan luar biasa.
Gerakan Liu Xian sama sekali tidak bisa diikuti oleh mata naga hitam, tapi serangannya terasa sangat nyata dan menyakitkan. Bagaimana tidak, selain menyerang dengan tombak peraknya, Liu Xian juga melepaskan ribuan Jarum Kristal Transparan sebesar ibu jari.
Meskipun hanya sebesar ibu jari, serangan tersebut sudah cukup untuk menembus kulit naga hitam dan membuatnya merasakan rasa sakit yang luar biasa. Liu Xian terus menyerang tanpa henti selama hampir dua puluh menit, hingga akhirnya ia berhenti, terengah-engah sambil menatap tajam ke arah naga hitam.
Meskipun kelelahan, Liu Xian masih bisa tersenyum dari balik topengnya, karena tubuh naga hitam telah dipenuhi oleh jarum kristal transparan serta luka tusukan akibat tombak peraknya.
"I-ini... tidak mungkin..."
Itulah kata terakhir yang diucapkan oleh naga hitam sebelum jatuh ke tanah dan menghembuskan napas terakhirnya. Tubuh raksasanya tidak kembali berubah menjadi manusia, melainkan berubah menjadi sebuah kristal besar berwarna hitam yang memancarkan aura menakutkan.
"Akhirnya... selesai juga," ucap Liu Xian lega.
Namun belum sempat ia menikmati kemenangan itu, tubuhnya yang masih melayang di udara tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan mulai jatuh. Tepat sebelum dirinya menghantam tanah, gumpalan cahaya biru keluar dari tubuh Liu Xian dan berubah menjadi sosok pria berarmor naga berwarna biru yang merupakan Qing Long.
Qing Long langsung menangkap tubuh Liu Xian agar tidak membentur tanah. Mereka berdua mendarat dengan perlahan, debu halus berterbangan di sekitar mereka.
"Terima kasih... Qing Long," ucap Liu Xian lirih dengan suara lemah.
"Sudah menjadi kewajibanku, Tuan," jawab Qing Long sambil menunduk hormat.
"Hah... aku sungguh sangat lelah," Liu Xian menghela napas panjang. "Baru kali ini aku bertarung melawan lawan yang jauh lebih kuat dariku. Bahkan aku sampai harus menggunakan aura Raja Naga sampai tahap maksimal."
"Sekarang Tuan bisa beristirahat dengan tenang," kata Qing Long lembut. "Namun hamba sarankan agar Tuan terus meningkatkan kekuatan. Dengan begitu, Tuan dapat mengeluarkan potensi energi Raja Naga yang sesungguhnya."
"Jadi... yang aku gunakan saat pertarungan tadi masih belum sempurna?" tanya Liu Xian, sedikit terkejut.
"Bahkan masih sangat jauh dari kata sempurna, Tuan," jawab Qing Long mantap.
"Begitu ya... Jadi bagaimana jika aku berhasil mencapai tahap sempurna?" tanya Liu Xian penasaran.
"Maka Tuan akan benar-benar menjadi seekor Naga Azure sejati," jawab Qing Long penuh semangat.
"Sepertinya masih sangat jauh untukku mencapai tahap itu," ucap Liu Xian pelan.
"Eh... apa itu?" tanya Liu Xian sambil menunjuk ke arah kristal hitam besar yang mengambang di udara.
"Entahlah, Tuan. Namun dari yang aku lihat, itu adalah kristal yang berasal dari naga hitam," jawab Qing Long.
"Kristal itu kelihatannya aneh. Sebaiknya aku simpan saja dulu," ucap Liu Xian, lalu berjalan menghampiri kristal tersebut.
Liu Xian mengamati kristal hitam itu untuk beberapa saat, namun ia sama sekali tidak tahu kristal apa itu. Karena tidak ingin pusing memikirkannya, Liu Xian kemudian melambaikan tangannya, dan dalam sekejap kristal hitam itu langsung hilang, masuk ke dalam cincin ruang miliknya.
"Qing Long, aku ingin beristirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga. Bisakah kau berjaga di sini?" tanya Liu Xian.
"Perintah Anda tentu saja harus saya patuhi dan turuti, Tuan," jawab Qing Long dengan hormat.
Liu Xian tersenyum senang dari balik topengnya. Tanpa menunda lagi, ia kemudian duduk di atas tanah dan mulai melakukan kultivasi untuk memulihkan kembali tenaganya.
**
Di sebuah gua yang sangat gelap dan jauh dari perkotaan maupun kekaisaran, seorang pria sepuh dengan topeng giok biru menutupi wajahnya tampak tengah duduk tenang sambil berkultivasi.
Namun tak lama kemudian, matanya terbuka lebar, seolah ada sesuatu yang mengusik pikirannya.
"Pemimpin, maaf mengganggu," ucap seorang pria paruh baya dengan topeng perak di wajahnya sambil menunduk hormat.
"Katakan," ucap pria sepuh yang dipanggil pemimpin itu, suaranya dalam dan berwibawa.
"Topeng Emas, Topeng Merah, dan Topeng Hitam telah kalah... dan mereka bertiga telah gugur dalam pertarungan melawan seorang Kultivator Kristal Abadi," lapor pria paruh baya itu.
Mata pemimpin itu menyipit, aura gelap seketika muncul di sekeliling tubuhnya. "Kultivator Kristal Abadi, huh... memang luar biasa," gumamnya perlahan. "Kalau begitu, kumpulkan semua Tetua Topeng. Katakan ada keadaan mendesak."
"Baik, Pemimpin," jawab pria paruh baya itu, lalu segera berbalik dan pergi meninggalkan gua.
Setelah pria itu menghilang, pemimpin bertopeng giok biru itu menatap ke langit-langit gua yang gelap.
Suara rendahnya bergema pelan namun penuh tekanan.
"Sudah saatnya... Sekte Topeng Iblis bangkit kembali."