NovelToon NovelToon
VLINDERS

VLINDERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Era Kolonial / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Maria bereinkarnasi kembali setelah kematiannya yang tragis oleh tunangannya yang mengkhianati dirinya, dia dieksekusi di kamp konsentrasi milik Belanda.

Tragisnya tunangannya bekerjasama dengan sepupunya yang membuatnya mati sengsara.

Mampukah Maria membalaskan dendamnya ataukah dia sama tragisnya mati seperti sebelumnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 SEKOTAK KUE LAPIS LEGIT TERASA MANIS

Diruangan kerja, duduk Rexton dan Maria saling berhadap-hadapan.

Sekotak kue lapis legit tersaji di atas meja, dengan ditemani sebotol jenevar, sepertinya mereka urung menikmati hidangan dari rumah makan di kediaman Grand duke Herman sepulang dari kota dan memilih menyantap kue seribu lapis itu di kantor kerja milik Rexton.

Rexton memotong kue lapis legit untuk mereka berdua.

"Aku tidak tahu rasa kue lapis legit sepanjang hidupku, dan dari seorang pelayan rumah makan bernama Boris, aku mengenalnya, setelah dia menawariku kue ini", ucapnya.

"Ya, kue lapis legit memang hidangan asal Eropa, terutama bangsa kami menjadikan kue panggang ini sebagai andalan negeri Nederland", kata Maria.

"Apa kau sangat suka kue ini ?" tanya Rexton.

"Ya, aku menyukai rasa kapulaga yang khas dari kue berlapis seribu ini", sahut Maria.

Maria membaui aroma wangi kapulaga, cengkih, kayu manis, adas manis dari kue lapis legit yang khas.

"Harum sekali aromanya...", lanjutnya. "Dan aku sangat menyukai harum rempah-rempah yang tercium dari kue lapis legit ini", sambungnya.

Maria mengembangkan senyum manisnya seraya berkedip.

"Aroma wangi rempah-rempah ini lah yang menjadikan kue seribu lapis ini berbeda dari kue lainnya bahkan tiada bandingannya rasanya", pujinya.

"Hmmm, yah, aku mengerti...", ucap Rexton seraya tersenyum simpul.

"Apa kau juga menyukainya ?" tanya Maria.

"Karena kamu menyukainya maka aku juga suka kue lapis legit ini", sahut Rexton.

"Benarkah ?" tanya Maria dengan mata terbelalak lebar.

"Yup...", sahut Rexton dengan anggukkan kepala.

"Kalau begitu, kita habiskan kue ini", kata Maria.

"Ya, baiklah...", jawab Rexton.

"Baiklah, kita potong lagi kuenya", kata Maria bersemangat.

Rexton hanya tersenyum, melihat tingkah laku Maria, dipandanginya perempuan yang menjadi pasangannya itu penuh perhatian.

"Oh, iya, Maria...", ucap Rexton lalu terdiam.

"Ya, Rexton...", sahut Maria.

Maria menoleh ke arah Rexton dan menunggu kelanjutan ucapan Rexton.

Sesaat Rexton tampak ragu-ragu untuk melanjutkan ucapannya, seperti berpikir serius.

"Apa ?" tanya Maria.

"Hmmm, apakah kau masih cinta dia ?" tanya Rexton.

"Siapa yang kau maksudkan dengan dia ?" tanya Maria seraya menatap serius.

"Maksudku tunanganmu itu, yang bernama Prinsen, kau masih mencintainya, Maria", kata Rexton mengulangi ucapannya.

Maria terdiam sejenak sembari menundukkan pandangannya.

"Tidak lagi...", sahutnya sambil menggeleng pelan. "Tidak ada cinta yang tertinggal lagi di hatiku sekarang ini", sambungnya.

Rexton menatap dengan serius ke arah Maria, sebuah tatapan tanya yang hanya dia sendiri yang memahaminya arti dari tatapan itu.

"Kenapa kau tanyakan hal tak penting padaku ?" tanya Maria.

Maria meletakkan piring kuenya ke atas meja.

"Jujur saja, pertanyaanmu itu telah membuatku hilang selera makan kue lapis legit ini", ucapnya.

"Makan lah... !" pinta Rexton.

"Tapi seleraku berkurang sekarang", kata Maria.

"Baiklah, terserah padamu saja, tapi amat disayangkan sekali kalau kue itu disia-siakan dan tidak dihabiskan", kata Rexton.

Rexton melirik jam ditangannya, dia segera beranjak bangun dari kursi yang ada diruangan kerjanya.

"Aku harus pergi, ada urusan yang mesti aku kerjakan, tunggu lah disini sembari menikmati kue lapis legit itu", ucapnya.

"Kau akan kemana ?" tanya Maria sambil menolehkan kepalanya.

"Tidak kemana-mana, tapi aku harus kerja sekarang, Maria", sahut Rexton.

"Tapi kenapa kau menyuruhku tunggu disini kalau kau tidak pergi kemana-mana ?" tanya Maria.

"Ada hal penting yang harus kuambil dari ruangan lainnya", sahut Rexton.

"Oh, begitu, ya, baik lah, pergi lah", ucap Maria.

"Sisakan aku kue berlapis seribu untukku dan jangan dihabiskan sendiri", lanjut Rexton.

"Siap, Letnan !" sahut Maria sembari memberi hormat lalu tersenyum manis.

"Tunggu aku kembali !" ucap Rexton seraya mencolek ujung hidung milik Maria lalu berlalu pergi ke arah pintu keluar.

Rexton melangkah cepat, sepertinya dia terburu-buru sekali.

Dari arah kejauhan, Maria hanya duduk diam sembari menatap jauh ke arah punggung Rexton yang berlalu pergi.

"BLAM... !" pintu ruangan kerja milik Rexton tertutup rapat setelah Rexton keluar.

Maria hanya menghela nafas panjang seraya menatap kembali ke arah sekotak kue lapis legit yang ada di atas mejanya.

"Dia tidak mengerti apa-apa...", gumamnya.

Suasana ruangan kerja mendadak sepi tanpa Rexton hadir bersamanya disini.

Maria mengedarkan pandangannya ke arah sekitar ruangan kerja milik Rexton yang dilengkapi oleh perabotan antik.

"Kantor Rexton cukup luas sekali, terasa nyaman meski ukurannya lebih kecil dari kantor kerja papa", ucapnya.

Maria mendesah pelan, dia teringat kembali pada Prinsen dan Haven yang dilihatnya di rumah makan tadi

"Aku tidak salah lihat tadi kalau Prinsen dan Haven ada di rumah makan itu, tapi sayangnya, Rexton tidak mengijinkanku masuk untuk memeriksanya", kata Maria.

Maria lantas teringat pada botol kristal pemberian pelaut lukisan yang ditemuinya di rumahnya, dia mengeluarkan botol itu dari dalam tas tangan miliknya.

Sebuah tas tangan kecil terbuat dari kain sutera yang disulam oleh benang emas itu tergeletak di kursi yang ada di sebelahnya.

Maria menoleh pelan ke arah kursi tersebut kemudian meraih tas itu.

"Apakah aku membawanya, botol kristal itu ?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Dibukanya tas kain dari sutera berukuran kecil itu lalu memeriksa isi di dalam tas.

"Rupanya aku tidak lupa membawanya", ucapnya.

Maria mengeluarkan botol kristal dari dalam tas lalu menatapnya serius.

"Apa guna botol ini ? Tidak mungkin kan aku ikut-ikutan botol alias tolol karena sebotol aneh pemberian pelaut lukisan ?" ucapnya.

Belum sempat dia melanjutkan kalimatnya, botol itu tiba-tiba melayang-layang dari atas telapak tangannya.

"Botol itu terbang sendiri ?" ucap Maria tersentak kaget seraya melonjak kebingungan dan berdiri tegap.

Botol kristal masih melayang-layang lalu memberi isyarat pada Maria untuk berjalan ke arah jendela diruangan itu.

Namun Maria tidak mengerti dengan maksud botol misterius itu, dia hanya berdiri termenung serta keheranan.

"Apa ?" tanyanya sambil menaikkan dua bahunya ke atas.

Botol kristal itu melesat cepat ke arah jendela di ruangan ini dan berhenti disana.

"Apa maksudmu ?" tanya Maria masih tak mengerti.

Botol kristal kembali mendekati Maria lalu memukul-mukul pundak Maria.

Maria yang tak mengerti maksud botol kristal itu hanya bisa memekik pelan dan berusaha menghalau botol ajaib dari dirinya.

"Pergi lah ! Menjauh lah dariku !" pintanya sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke arah botol kristal yang mulai mengganggu dirinya.

Anehnya botol itu tidak berhenti juga dan terus mengusik Maria bahkan pukulannya semakin kuat ke arah Maria.

"Apa maumu ?" tegur Maria yang mulai kesal.

Tiba-tiba dari arah pintu ruangan kerja diketuk sebanyak tiga kali.

Sebelum Maria sempat menoleh ke arah pintu, muncul sinar terang benderang dari arah botol kristal yang melayang-layang di dekatnya.

Cahayanya sangat menyilaukan mata Maria sehingga dia tak mampu memandangi cahaya itu lebih lama lagi.

Maria menundukkan pandangannya dan berdiri terdiam.

Seketika Maria tertarik ke dalam kumpulan cahaya kemilauan dan menghilang lenyap dari ruangan kerja milik Rexton.

Bersamaan itu pula, pintu ruang kerja dibuka oleh seseorang dari arah luar ruangan.

Tampak Kai sedang berdiri tepat di arah pintu masuk ke ruangan kerja milik Rexton.

"Rupanya mereka berdua tidak ada disini, kemana perginya dua orang itu", ucapnya sembari memeriksa keadaan di ruang kerja tersebut dan dia melihat ke arah meja, tersisa bekas piring kue yang diletakkan asal.

Kai mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan kerja milik Rexton yang sepi namun dia tidak menemukan petunjuk apa-apa disana lalu Kai memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

1
Tobatos Corp
rival terbaik
Dewi Anggya
enak donk bisa mnghilang setidaknya pas dlm keadaan mendesak atau Maria ingin menyelidiki sesuatu
Dewi Anggya
Maria bisa mnghilang karena cahaya itu...
Dewi Anggya
semoga kamu selamat Kliwon dn surooo 🤭 agak beraaaat tugasmuuu
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍
total 2 replies
Bianca Nadia
gua cinta ma lu thor
Bianca Nadia
keren sih👍
Bianca Nadia
gak tanggung tanggung nih saingannya perwira tinggi militer pulak dibanding empedu jobless kek prinsen gak sebanding
Bianca Nadia
kek dejavu gitu
Bianca Nadia
oh critanya nih tentang reinkarnasi
Kintamani Wee
💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 💪💪💪💪💪💪
total 2 replies
Kintamani Wee
kek gimana ini
Dewi Anggya
Hiyaaaaaaat.....benturkan kepalanya prinsen Kedinding,ke meja,kelantai ,kemanapuuuun gk masalah Rexton 🤣✌🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂
total 2 replies
Dewi Anggya
prinsen ini arogan sekaliiiii....
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍mantap sekali....👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Dewi Anggya
thoor maaf klo saya komen terus yaa🙏🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍👍🎂
total 2 replies
Dewi Anggya
tuhhh dengerin Rexton bahwa apa yg di bilang Maria itu benar ...bkn halusinasi 🤭
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kintamani Wee
wajar sih kalo dibilang durhaka kelewatan
Kintamani Wee
lah disentuh kamunya yang kabur mulu maria, gimana juga ketegasanmu sebagai bini
Kintamani Wee
lah rexton terjadi lah reaksi kimia rexton
Kintamani Wee
guys
Kintamani Wee
sedari main kejar kejaran mulu nih mereka kapan wik wik wiknya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!