robi lihat jodohku calon masa depan gw. menunjuk ke arah cowo berseragam SMA
yang mana ege di sana banyak orang. Lo masih bocil aja udah jodoh jodoh segala. robi menoyor kepala puri.
puri tertawa di atas sepedah miliknya.
ayo balik bentar lagi mau ujan udah gelap. ajak Robi.
jangan tinggalin gw rob rob. ucap puri namun sebelum dia mengayuh sepedanya dia menoleh kembali ke arah anak cowo yang berseragam SMA itu.
kan katanya ucapan adalah doa maka dari itu gw mau ucapin itu biar nanti jodoh gw kaya dia kalau bisa dia aja tuhan.ucapnya dalam hati puri.
pagi hari yang cerah menyilaukan setiap mata yang melihatnya begitu pun dengan mata puri yang begitu terpesona dengan ke wajah rupawan sang anak laki laki yang dia sebut jodohku.
tutup mulut Lo laler masuk.robi menutup mulut puri dengan tangannya
sialan Lo mana ada laler di sini. lagian bibir gw nga terbuka juga. puri memukul lengan Robi
lagian Lo dari tadi liatin Mulu tuh cowo kenapa. tanya Robi
cowo itu yang gw maksud. ucap puri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyzi4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Pagi menyambut mereka untuk memulai aktifitasnya. Teman teman puri sudah pulang saat gelap pagi tadi.
Yang tersisa hanya ada Dewi dan Dani. Dewi memeluk adiknya dengan perasaan senang.
" akhirnya Lo sadar."
" gw udah sadar dari malem, Lo tidur. kalau cape kenapa nga di rumah aja sih." ucap puri
" Lo nga tahu saat gw dapet kabar dari bapak kalau Lo masuk rumah sakit jantung gw nga tenang. Lo kenapa bisa sampai di bully di sekolah, kenapa Lo nga lawan. Biasanya Lo jago lawan." ucap Dewi
" udah gw lawan, gw kalah banyak aja. Mereka banyakan kak, gw cuma sendiri. Lawan gw gw juga bukan cewe, tapi cowo semua." ucap puri
" ya ampunnn.... Tapi Lo nga di apa apain kan, Lo masih perawan kan. gw nga bisa bayangin gimana sakitnya. Luka Lo tangan kanan kiri wajah Lo juga. Sakit banget ya." tanya Dewi
" perawan lah, untung nya si Robi sadar kalau gw belum masuk kelas, jadi sebelum gw di gilir sama mereka temen temen gw Dateng nolongin gw." ucap puri
" untung temen Lo peka banget sama Lo, kalau nga Lo habis sama mereka. Tapi Lo bisa mengundur ngundur waktu mereka juga Lo hebat, Ade gw hebat bisa membela diri Lo walaupun diri Lo jadi kaya gini." ucap Dewi
" oh iya, alasan mereka buat Lo kaya gini apa?" tanya Dewi.
puri menceritakan kalau dia dekat dengan Kaka kelas yang populer di sekolahnya, dan cewe itu mengakui bahwa dirinya pacar dari sang cowo populer itu.
Cewe itu cemburu saat puri dekat dengan cowo populer itu, cewe itu pun nekat untuk melukai puri.
" sialan tuh cewe, temen gw habis gw Jambak rambut dia sama gw. Gw botakin atas sama bawahnya juga sekalian biar nga gatel. pasti jelek makanya dia Berani nya cuma lawan cewe yang deketin cowo itu." ucap Dewi dengan geram
" ya gitu lah wajahnya, gw sih sering bilang si topeng mo.....ny..eeett..." ucap puri
" udah jangan pikirin tuh orang dulu, Lo harus sehat dulu, kalau Lo mau bales tuh cewe ajak gw juga ya." ucap Dewi
" jangan.... biar ini urusan puri sama teman teman puri, mereka udah buat gw kaya gini mereka juga harus merasakan apa yang sudah mereka lakukan sama gw." ucap puri menatap kesal pada ingatannya yang telah terjadi pada dirinya.
Saat mereka asik berbincang pengatar makanan datang dan bersamaan dengan dokter berkunjung di pagi hari.
Dokter memeriksa keadaan puri dan mengecek aliran infus pada tangannya.
" apa ada keluhan lain." tanya dokter
" tidak ada dok, cuma kepala saya kok masih ada rasa ngilu dan pusing ya." tanya puri
" oh itu akibat pukul benda tumpul pada kepala, jadi pusing dan rasa ngilu pada kepala belum hilang." ucap sang dokter
" terima kasih dok." ucap puri
" iya... jangan lupa di minum obatnya dan oleskan obatnya pada luka luka yang ringan." ucap sang dokter
puri dan Dewi mengangguk dan kini Dewi menyaupi puri untuk segera makan dan meminum obat.
setelah selesai semua puri kembali tertidur karena obatnya memiliki kandungan obat tidur.
Setelah puri tertidur, Dewi pun melangkah keluar dari kamar puri menuju kantin untuk membeli sarapan.
kantin rumah sakit hanya ada makanan yang menurutnya tidak enak. Dewi pun kini berjalan keluar dari rumah sakit mencari penjual makanan sarapan di depan rumah sakit.
setelah membeli sarapan, Dewi mampir di minimarket untuk membeli makanan ringan untuk dia dan kedua adiknya tidak lupa membeli beberapa buah buahan untuk puri.
Setelah itu Dewi kembali masuk namun saat berjalan di lobby rumah sakit Dewi melihat Aldo dengan seorang perempuan.
Dewi berhenti dan bersembunyi di balik tiang tiang ada di sana. Aldo dan perempuan itu pun berjalan ke arah lobby.
Dewi berbalik menatap taman yang ada di hadapannya. Saat Aldo melewati dirinya.
" siapa cewe itu." gumam Dewi
Dewi berlari menuju ruangan puri dan menaruh semua barang yang dia beli ke atas meja dan keluar kembali.
Dewi berlari menuju lobby apa Aldo masih di sana atau sudah pergi.
aldo yang tidak tahu ada Dewi di rumah sakit itu pun sudah berjalan keluar menuju parkiran.
Dewi mencari di sekitar lobby, namun tak menemukannya, Dewi pun kini berjalan cepat mencari ke arah parkiran. Dan benar saja Aldo dan perempuan itu menaiki mobil dan mereka keluar dari rumah sakit
" siapa dia, apa mungkin Aldo berselingkuh. Atau dia kakanya." gumam Dewi
di lain tempat Al kini nampak murung tidak seperti biasanya dia terlihat tidak semangat untuk sekolah dan belajar.
Teman teman Al mencoba bertanya ada apa. Namun jawaban Al selalu mengatakan tidak terjadi apa apa. Membuat teman temanya bingung.
Bimo menoleh ke arah dimana bangku yang selalu di gunakan puri dengan teman temanya. Yang ternyata tidak ada puri di bangku itu.
Bimo pun berdiri berjalan ke arah dimana ada teman teman puri dengan makan sambil bercanda.
" bro boleh gabung." ucap Bimo pada Bayu
" boleh bang Bimo." ucap Bayu
" latihan sekarang pulang sekolah." ucap Bimo
" aduh bang, kita bisa ijin nga buat nga latihan dulu sekarang." ucap Dio
" emang ada apa dengan kalian, sampai tidak bisa ikut latihan." tanya Bimo
" mmmmm.... Gini bang kita ada urusan sangat penting." ucap Andi
" urusan apa sampai kalian bertiga nga bisa latihan." tanya nya lagi.
" gini bang, kita harus ke..." mulut Bayu di tutup Robi
" kenapa?" Bimo di buat bingung oleh mereka.
" maaf ini mah bang, alasan nya nga bisa di ungkapkan untuk saat ini karena urusannya penting banget, kita hanya di suruhnya begitu jangan bicara sama siapa pun." ucap Robi
" emang ada yang sepenting itu, sampai nga boleh di bicarakan." tanya Bimo
" ada bang ini kita di suruhnya gitu. Maaf ya bang, pelatih juga pasti memaklumi kok kita bertiga nga ikut latihan." ucap Dio
" ya udah terserah Lo aja, gw ke sini cuma mau tanya sama Lo." ucap Bimo
" tanya apa bang, kelihatannya serius banget bang." ucap Andi
" temen Lo si puri kemana." tanya Bimo
mereka terdiam dan saling pandang. Dan kompak mengangkat bahunya.
" Lo semua jangan bohongin gw, Lo semua paling Deket sama si puri mana mungkin Lo semua nga tahu puri." ucap Bimo
" puri ada bang, cuma kita nga tahu lagi dimana, orang kita lagi duduk di sini. Coba tanya si Neni biasanya bareng." ucap Dio
" oh iya gw baru inget, ada satu lagi ya temen si puri." ucap Bimo
" iya bang, coba tanya aja dia." ucap Bayu