CINTA SELALU DI HATI

Setelah kepergian Nenek patma dari kamar Vanisa,Vanisa mondar mandir memikirkan tentang pernikahan nya dengan Refan.

"Baru selesai bercerai sudah nikah lagi"keluh Vanisa dengan kacak pinggang.

"Dari mana Refan tau siapa orang tua kandung ku.nenek yang lebih dulu menemukan ku di jalan dia tidak tau siapa orang tua ku,sedangkan Refan baru bertemu dia sudah tau siapa orang tua ku.satu satu nya barang pengenal orang tua ku adalah kalung,ia kalung.apa Refan menemukan kalung ku?....kalung itu sudah lama hilang lima tahun yang lalu,besok aku akan tanya dia"

Vanisa berbalik badan menaiki kasur nya tiba tiba Juan datang mengunci kedua tangan nya di belakang punggung dan menindih tubuh nya.

"Lepaskan aku!...."

"Seperti nya kamu tidak menempati janji mu,aku paling benci dengan orang yang mengingkari janji,kamu membiarkan aku menunggu terlalu lama dan bosan.kamu membuat mood ku jadi berantakan"Juan berbicara di dekat telinga Vanisa dengan suara yang pelan tapi terdengar menakutkan.

"Apa kamu tidak lihat nenek tadi ke kamar ku,dia bicara dengan ku"

"Aku melihat nenek hanya sebentar di sini,dia tidak lama.kamu harus di beri hukuman supaya kamu tidak bisa bermain main dengan ku lagi"Juan menyibak rambut panjang Vanisa yang menutupi sebelah wajah nya.kemudian Juan mengendus daun telinga Vanisa yang membuat perempuan itu memejamkan mata merasakan deru nafas Juan membuat seluruh tubuh nya merinding.

Juan juga mengoda Vanisa dengan mengigit kecil leher Vanisa tapi tidak meninggalkan jejek merah.

"Emghh..."suara Juan yang terdengar menahan gejolak di tubuh nya.

Vanisa merasakan ada sesuatu yang munusuk tepat di garis pinggul nya yang sangat keras dan kuat.

"Juan....lepaskan aku"Vanisa mengoyang goyang kan pinggul nya supaya Juan jatuh dari tubuh nya.justru Juan semakin panas saat Vanisa menggesek gesek adek kecil nya.

"Kamu selalu mengoda ku Vanisa"suara Juan mulai berat.

Juan membalikkan posisi Vanisa menghadap nya,mengangkat kedua tangan Vanisa di atas kepala dan semakin menekan tubuh nya dengan kencang.Juan memberi sentuhan halus mengunakan bibir nya pada leher Vanisa kemudian di dada dan juga di wajah tak lupa di bibir nya.tangan nya yang satu lagi ia gunakan untuk meraba raba kaki Vanisa hingga ke pinggang.

-Seperti nya Juan tidak akan melepaskan aku-

"Apa yang nenek bicarakan kepada mu"kata Juan sembari memberikan sentuhan halus nya.

"Membahas pernikahan ku dengan Refan"

"Apa!...."Juan mengangkat kelapa nya menatap Vanisa dengan mata melotot.

"Kamu akan menikah dengan Refan?....kamu serius?...."

"Untuk apa aku bercanda dengan sesuatu yang sakral ini"

"Kamu tidak boleh menikah dengan siapapun.kamu adalah milik ku Vanisa...."

"Aku sudah bukan milik kamu lagi Juan,kamu juga tidak bisa menekan ku lagi.aku bebas menikah dengan siapapun yang aku mau"

"Kamu menyukai nya?..."

"Siapa yang tidak menyukai pria berbakat seperti Refan,dan dia juga berasal dari keluarga kaya"

Juan menekan dagu Vanisa dan mendekatkan diri nya"Aku punya segala nya,aku pewaris sah group Halim,kamu mau apapun akan aku berikan.menikah lagi dengan ku"

"Sayang nya kamu sudah punya tunangan"

"Aku akan meninggalkan dia demi kamu,Vanisa...aku hanya mencintai kamu!..."

"Pernikahan ku sudah di atur nenek,kalo kamu tidak setuju,bilang saja sama nenek"

Juan sangat marah dia pun pergi dari kamar Vanisa,dan Vanisa merasa lega karna dia terlepas dari Juan.

Juan menemui nenek nya yang sedang duduk di kursi pijat.

"Nenek..."

Patma membuka mata nya melihat Juan berdiri tegap.

"Ada apa,seperti nya kamu sedang marah"

"Kenapa nenek mau mengatur pernikahan Vanisa dan Refan,kenapa tidak bilang dulu sama Juan!..."

"Kenapa nenek harus bilang sama kamu"

Juan menghela nafas dengan berat dan duduk di kursi menghadap nenek nya.

"Aku yang membawa Vanisa kesini nek,aku yang bertanggung jawab atas diri nya.sesuatu yang terjadi pada nya,apa yang dia lakukan,langkah apa yang dia ambil semua nya aku harus tau...dan aku yang memutuskan nya,bukan nenek"

"Kenapa kamu jadi marah sama nenek?....nenek hanya ingin mencari pasangan untuk Vanisa.nenek tau Refan pria yang nakal,nenek yakin Refan bisa menjaga Vanisa dengan baik,dia sangat mencintai Vanisa mungkin karna ada nya Vanisa Refan akan berubah menjadi lebih baik"

-Di bukan hanya nakal saja,tapi dia juga licik dan juga brengsek,aku tidak bisa membiarkan Vanisa jatuh ke tangan nya-

"Setidak nya Vanisa masih tetap bersama nenek di rumah ini.jika dia menikah dengan pria lain nenek tidak bisa bersama nya lagi"ungkap Patma dengan nada yang sedih serta pandangan kosong.

"Seandai nya aku menikah dengan Vanisa,apa nenek akan marah?"tanya Juan menguji nenek nya.

"Nenek lebih bahagia Vanisa menjadi istrimu,tapi itu tidak mungkin.nenek tidak ingin kamu menikah dengan wanita lain selain Diva,karna nenek tidak ingin kamu melepaskan group Halim"

"Ya sudah"Juan pergi meninggalkan nenek nya dengan hati yang sangat terpukul.

Vanisa berdiri di luar jendela,dia melihat Refan keluar dengan pakaian rapi dan masuk ke mobil.

"Malam malam begini apa yang di lakukan pria itu?"kita Vanisa yang tak peduli,dia pun masuk ke kamar nya dan tidur.

Keesokan malam nya keluarga Halim menyiapkan pesta tahunan dan mengundang semua aliansi yang bergabung di perusahaan nya.

Di pesta Sinta meletakan minuman nya lalu mendekati Vanisa.

"Sharoon,perancang baju terkenal dengan kualitas premium yang bukan kaleng kaleng.sekarang kamu sudah kaya yah,gadis kampung"sindir Sinta pada Vanisa menatap dari ujung sampai kepala"

"Omongan mu hanya bisa menyindir orang yah?...sebaik nya kamu diam saja"

"Dasar...."Sinta marah,dia mendorong Vanisa dan jatuh,untung nya Juan menyambut nya dengan cepat.

Juan memeluk pinggang Vanisa dengan erat dan menatap mata nya.Juan membantu Vanisa berdiri kemudian dia menatap Sinta dengan marah.

Jangan lupa like yah.....