NovelToon NovelToon
Istri Sang Presdir

Istri Sang Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Tamat
Popularitas:28.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Casanova

Perjalanan Kisah Cinta Om Pram dan Kailla -Season 2

Ini adalah kelanjutan dari Novel dengan Judul Istri Kecil Sang Presdir.

Kisah ini menceritakan seorang gadis, Kailla yang harus mengorbankan masa mudanya dan terpaksa menikah dengan laki-laki yang sudah dianggap Om nya sendiri, Pram.

Dan Pram terpaksa menyembunyikan status pernikahannya dari sang Ibu, disaat tahu istrinya adalah putri dari orang yang sudah menghancurkan keluarga mereka.

Disinilah masalah dimulai, saat sang Ibu meminta Pram menikahi wanita lain dan membalaskan dendam keluarga mereka pada istrinya sendiri.

Akankah Pram tega menyakiti istrinya, di saat dia tahu kalau kematian ayahnya disebabkan mertuanya sendiri.

Akankah Kailla tetap bertahan di sisi Pram, disaat mengetahui kalau suaminya sendiri ingin membalas dendam padanya. Akankah dia tetap bertahan atau pergi?

Ikuti perjalanan rumah tangga Kailla dan Om Pram.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : Kailla dan Ibu Citra

“Pram, bisa kita bicara di kamar?” tanya Ibu Citra, menatap Kailla.

“Ada apa Ma? Bicara saja disini. Aku tidak enak dengan istriku. Nanti dia mengira aku menyembunyikan rahasia darinya,” tolak Pram, ikut menatap istrinya.

“Baiklah. Ceritakan tentang keluarga menantuku. Mama rasa, perlu juga dikenalkan dengan kedua orang tua istrimu,” ucap Ibu Citra mengejutkan Pram.

“Baiklah,” sahut Pram setelah berpikir sejenak. Memang seharusnya dia bercerita banyak hal tentang istrinya pada sang mama.

“Sayang, aku ada urusan dengan mama,” ucap Pram, menghampiri Kailla. Memohon sedikit pengertian. Pram memilih bicara berdua saja dengan mamanya. Dia khawatir, mamanya akan mengeluarkan kata-kata yang bisa saja menyakiti istrinya.

“Aku ikut!” pinta Kailla, meraih lengan Pram. Kailla tidak bisa meninggalkan Pram berduaan saja dengan mamanya setelah mengetahui niat tidak baik Ibu Citra yang mau menjodohkan suaminya dengan wanita lain.

“Kai, aku mohon,” pinta Pram, menggelengkan kepala.

“Tidak, aku tidak mau. Aku takut kamu goyah disaat mama merengek padamu untuk menikahi Tante itu,” ucap Kailla, menatap mama mertua dan suaminya bergantian.

“Kai.....”

“Tetap tidak! Aku ikut, meskipun aku hanya akan jadi pendengar. Aku berjanji tidak akan menyusahkanmu,” pinta Kailla.

Pram terpaksa mengangguk daripada memperpanjang masalah.

***

Ketiganya sudah duduk manis, dengan Pram bersebelahan dengan Kailla, dan Ibu Citra duduk di hadapannya. Ruangan itu lumayan lega dan yang terpenting tertutup, pembicaraan mereka tidak akan terdengar keluar.

“Istriku anak satu-satunya. Mama mertuaku meninggal saat melahirkannya, papanya sakit, dirawat di rumah sakit beberapa tahun belakangan ini,” cerita Pram, membuka pembicaraan.

“Apa pekerjaan orang tuanya?” tanya Ibu Citra menatap Kailla dengan pandangan menyelidik.

“Papanya mempunyai perusahaan di bidang property. Dan sejak menikah aku yang membantu mengurusnya,” sahut Pram, tersenyum menatap Kailla yang duduk di sebelahnya. Istrinya sedang memeluk erat lengannya dengan manja.

“Tidak memiliki keluarga lainkah?” tanya Ibu Citra lagi.

Pram menggelengkan kepalanya.

“Berapa umurnya?” tanya Ibu Citra kembali.

“Dua puluh empat tahun.”

Ibu Citra tersenyum kecut, membayangkan jarak yang begitu jauh. Dua puluh tahun, bukanlah jarak ideal untuk pasangan suami istri. Tapi dia memilih diam dan tidak membahasnya lebih lanjut.

Dari tadi otaknya sedang mencari celah dan cacat sang menantu, yang bisa memukul mundur keduanya. Setidaknya dia masih berharap bisa menikahkan Pram dengan wanit pilihannya, wanita yang tepat. Bukan seperti istri yang Pram kenalkan padanya saat ini.

“Bekerja atau hanya menghabiskan uangmu saja Pram?” tanya Ibu Citra lagi dengan ketus.

“Ma..!” bentak Pram.

“Istriku masih kuliah,” sahut Pram, berusaha meredam emosinya.

Kailla yang mulai terpancing, mengeluarkan suaranya kali ini.

“Aku kuliah sambil menghabiskan uang suamiku, Ma,” sahut Kailla kesal.

“Aku sudah memborong semua tas branded, tapi tetap saja uangnya tidak habis-habis,” ucap Kailla, mengangkat tas tangannya, menunjukkan tas mahal yang dibawanya.

Ibu Citra mengelus dada, menantu seperti apa sebenarnya yang dibawa putranya saat ini. Berani berbicara seperti itu depannya.

“Kai, cukup,” pinta Pram setelah melihat mamanya yang memejamkan mata, berusaha tenang dan tidak terpancing dengan jawaban istrinya.

“Tidak Sayang. Mama harus tahu, semua kelebihanku.”

“Pasti kamu belum menceritakan kalau aku sudah menghancurkan mobil kesayanganmu yang seharga milyaran rupiah itu.” Kailla kembali mengungkapkan sesuatu yang membuat Ibu Citra terkejut.

“Pram, yang benar saja?” tanya Ibu Citra, menepuk dadanya tidak percaya.

“Iya Ma. Pulang dari rumah mama nanti, aku berencana menenggelamkan mobil sportnya yang lain!” jelas Kailla lagi dengan suara berapi-api.

“Astaga Pram, bagaimana kamu mendidik istrimu.”

“Dia sangat mencintaiku Ma. Kalau aku meninggalkannya, putramu ini akan berakhir di rumah sakit jiwa!” sahut Kailla, tersenyum menatap mama mertuanya yang menahan kesal.

“Pram,” panggil Ibu Citra menepuk kencang lengan putranya yang tidak bereaksi apa-apa. Hanya diam melihat istrinya berbicara.

“Ma, kalau bisa meminta, bolehkah cari istri muda untuk suamiku yang lebih muda usianya dariku. Misalnya yang baru menamatkan SMA-nya atau baru saja mendapatkan menstruasi pertamanya. Jangan tante-tante yang umurnya jauh di atasku. Ini sungguh memalukan rasanya,” gerutu Kaila, melampiaskan kekesalannya.

“Kai, sudah Kai. Kita pulang sekarang,” pinta Pram, menarik tangan istrinya.

“Tidak, apalagi yang mama ingin ketahui tentangku?” tanya Kailla menantang.

“Sudah berapa lama menikah?” Ibu Citra menginterogasi kembali. Rasanya tidak mau percaya dan tidak bisa menerima kenyataan. Putra yang selama ini dianggapnya masih sendiri, tiba-tiba mengakui sudah memiliki istri dan membawanya serta ke depan mata.

“Hampir empat tahun.” Kali ini Pram yang menjawab.

Ibu Citra tersenyum, setelah mendengar jawaban Pram terakhir. Seperti mendapat angin segar, untuk mengirim pukulan telak pada sang menantu. Dia sedari tadi mencari cara membungkam mulut menantunya.

“Menikah selama empat tahun, tidak memiliki anak!” celetuk Ibu Citra menatap keduanya bergantian.

“Ma, aku yang belum mau,” jawab Pram, memberi penjelasan.

“Hahaha, umurmu hampir setengah abad, Pram. Berbicara dengan siapapun tidak akan ada yang mau percaya.”

“Dia yang tidak mau atau dia yang tidak bisa hamil?” tanya Ibu Citra, meluncurkan tuduhan menyakitkan di depan sang menantunya langsung.

Raut wajah Kailla berubah, dari yang tadinya tersenyum sumringah menjadi mendung seketika. Pertanyaan sang mama mertua seperti pisau yang dihujamkan tepat di jantungnya.

Mama mertuanya bukan orang pertama yang menuduhnya. Sebelum ini sudah ada orang lain yang menanyakan pertanyaan serupa. Semua orang berpikir dia yang tidak mau memiliki anak, bukan suaminya.

“Kelewatan mama! Kenapa harus mengatakan kata-kata yang menyakiti istriku. Aku tidak akan mengunjungimu lagi, sampai Kailla memaafkanmu!” ucap Pram.

“Aku yang belum mau Kailla hamil, sebelum mendapatkan restu mama,” ucap Pram lagi, memeluk Kailla yang terdiam dan mulai menangis.

“Ayo, kita pulang sekarang,” ajak Pram.

“Tidak. Aku tidak mau pulang!” sahut Kailla, mengusap kasar air mata yang jatuh di pipinya.

Menghampiri Ibu Citra yang sedang menatapnya dengan raut wajah yang sulit diungkapkan. Ekspresi kecewa dan sedikit bersalah karena mengeluarkan kata-kata yang mungkin menggores hati menantunya. Apalagi, dia mendengar sendiri ultimatum dari Pram. Yang tidak akan mengunjunginya lagi, sebelum Kailla memaafkannya.

“Aku mengorbankan masa mudaku demi menikah dengan putramu!”

“Aku mengorbankan perasaanku demi menikahi laki-laki tua yang kamu sebut putramu itu!” ucap Kailla, mulai menumpahkan perasaannya.

Perasaan yang selama ini disimpannya rapat-rapat. Sakit yang disembunyikannya selama empat tahun ini.

“Aku pernah hamil dan keguguran. Tapi setelah itu, putramu menolak untuk membuatku hamil!”

“Dengarkan baik-baik, Nyonya. Aku akan buktikan aku bisa dan mau hamil. Dengan atau tanpa putramu!” ucap Kailla, berlari keluar dengan emosi.

Ibu Citra tertegun, berdiri kaku di tempatnya. Memandang putranya yang panik saat istrinya menangis.

“Apa aku harus mengikhlaskan Kinar dan menerima istri Pram yang tidak sesuai dengan harapanku,” batin Ibu Citra.

“Kai...,” panggil Pram, ikut berlari mengejar istrinya.

“Kai, tolong maafkan aku!” ucap Pram, menarik lengan Kailla.

“Bay, kita pulang sekarang!” perintah Kailla, pada Bayu yang sedang berbincang dan tertawa di ruang tamu dengan Kinar.

“Ba-baik Non,” sahut Bayu, berdiri dan berpamitan dengan Kinar.

***

Terima kasih.

Love You All

Mohon dukungan like, rate dan komennya saja.

1
Ellya Muchdiana
bagus begitu Kailla, laki laki egois harus diberi pelajaran
Siska Oktavia
ok
Khairul Azam
ceritanya bagus, tp klo berlebihsn jg gak bagus
Ratna Dewi
disini yg keren autornya... kata2nya selalu tertata rapi dan menyayat hati... lanjut terus tour kutunggu karya2 terbarumu.. /Heart//Heart/
Arye Ghad'iz BinAngun
nangis nangis Bombay aku 😭😭
E
Luar biasa
Suprawani Mami
baca yg ke 4xnya tetep asyikk
Abiy Dewa
Luar biasa
Wiji Lestari
Bayu keren bisa menyadarkan sisi egonya kayla
Maftu Chah
Luar biasa
Siti Saja
Buruk
Linda Liddia
Udh baca dari season 1 2 3 bagus bgt critanya Thor..Thor gak ada season 4 utk kelanjutan crita pram kailla & anak2nya Thor..
Casanova: ada kak. di aplikasi pena hijau
total 1 replies
Rosanti
Luar biasa
an
baaguuuss
Noor Jannah
Kecewa
Noor Jannah
Buruk
zira
kaila ga ada hormatnya dgn suaminya yg ekstra sabar...dia lupa klo dia juga berhubungan dgn pria lain, pakai pelukan lagi
zira
seharusnya Kaila bisa menjaga dirinya, tidak asal main peluk, tidak ada suami dan di tempat umum
Beby Toy
baguss banget udah baca yg ketiga kalinya 🥰
zira
Kaila kualat...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!