"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Berburu Monster
An Yue melajukan kudanya masuk ke dalam hutan semakin dalam, ia tak bisa untuk kalah
karena saat ini kehidupan kakaknya sedang di pertaruhkan.
walau pun An Yue tahu jika pun nanti ada wanita yang menginginkan sang kakak maka Pangeran Kedua akan membunuhnya.
akan tetapi sebagai adik dia ingin menunjukan jika dia juga bisa menjadi pelindung bagi sang kakak.
setelah beberapa saat memacu kudanya An Yue sampai di hutan bagian dalam yang jelas tidak di bersihkan oleh penjaga Istana.
dalam artian lain hutan bagian itu tidak di periksa oleh penjaga Istana sehingga sudah pasti ada monsternya.
" Aku Tidak Boleh Kalah Di Perlombaan Ini, Apapun Yang Terjadi Aku Harus Menang,"
gumam An Yue yang menatap sekitarnya dengan mata tajamnya.
" Aku Rasa Disini Aman," An Yue langsung turun dari kudanya lalu membawa kudanya
ke sebuah pohon dan mengikat akan talinya disana.
" Kawan, Kau Tunggulah Disini, Aku Harus Berburu Dulu," kata An Yue yang mengelus-elus bulu dari sang kuda.
An Yue berjalan sedikit jauh dari kudanya sembari mengeluarkan pedang merahnya yang akan datang setiap kali dia memanggilnya.
" Aku Tak Punya Pilihan Lain Semoga Saja Mata Iblisku Bisa Aku Gunakan Sekarang Walau Kekuatan Asliku Belum Bangkit." kata An Yue dengan wajah ragu.
An Yue menutup matannya dengan menarik napas dalam-dalam lalu tiba-tiba matanya
terbuka hingga bola matanya yang tadinya memiliki bola mata warna biru seperti Kaisar Zhu telah berubah menjadi bola mata bewarna merah darah.
yah, itu adalah mata Iblis An Yue yang biasa digunakan untuk melihat akan penglihatan jauh di depan sana atau sesuatu yang sulit untuk di lihat.
" Aku Harus Mencari Kumpulan Monster Agar Aku Tidak Repot Untuk Bertarung Dan
Berpindah-pindah Tempat." An Yue menfokuskan matanya menatap ke depan dan sekitarnya hingga akhirnya ia melihat akan sekelompok monster kera yang berkumpul di salah satu pohon besar.
melihat akan hal itu tentu saja AN Yue senang bukan main hingga akhirnya berlari menuju tempat para kera itu.
setelah berlari beberapa saat dengan ilmu meringankan tubuhnya akhirnya AN Yue
sampai di tempat itu.
" Itu Dia!" seru An Yue yang langsung menyerang para kera itu dengan brutal menggunakan pedang merahnya.
" Tarian Pedang Merah!" An Yue memutar tubuh kecilnya dengan pedang yang dia buat lingkaran di udara bersamaan dengan itu puluhan pedang muncul di belakang tubuhnya lalu melesat dengan cepat ke arah para monyet itu.
Trang
Trakk
Aarrggghhh...
...****************...
di tempat para Kaisar dan para Bangsawan kini dikagetkan dengan meningkatnya poin An
Yue yang naik dratis dengan gila.
bagaimana tidak gila poinnya itu seperti air hujan yang terus turun tapi point An Yue terus meningkat, dari point yang paling rendah kini justru naik pesat dimana satu persatu orang
yang berada di atasnya dia singkirkan begitu saja.
" Ya Dewa Apa-Apaan Anak Ini?" pekik mereka yang merasa tak percaya dengan pencapaian
An Yue.
" Apakah Dia Tidak Membunuh?"
" Dasar Bodoh, Apa Kau Tidak Lihat Kalau Dia Terus Bergerak Itu Artinya Dia Sedang Bertarung Tapi Pertanyaannya Makhluk Apa Yang Dia Serang Dan Bunuh Hingga Pointnya Bisa Sampai Seperti Ini?"
" Apakah Serigala? Hanya Hewan-hewan Ini Yang Jalannya Berkelompok Bukan?"
" Astaga Dia Sangat Hebat,"
" Aku Rasa Rumor Yang Mengatakan Dia Anak Yang Tak Di Inginkan Oleh Kaisar Zhu Adalah
Sebuah Kesalahan Besar."
" Kamu Benar, Aku Juga Tidak Percaya, Jika Dia Anak Buangan Maka Kaisar Zhu Akan Sangat Menyesal Membuang Sebuah Berlian Seperti Ini,"
" Kau Benar, Siapa Orang Bodoh Yang Tak Mau Memiliki Putri Berbakat Sepertinya."
" Lebih Gila Lagi Adalah Siapa Yang Menyebar Rumor Jika Dia Hanyalah Putri Bodoh Dan
Lemah? Aku Rasa Itu Hanya Rumor Saja,"
" Rumor Memang Hanya Rumor,"
" Aku Yakin Dia Akan Menjadi Pemenang Lomba Ini, Hanya Saja Aku Bertanya-tanya Kira-kira Siapa Yang Akan Dia Lindungi Dan
Selamatkan Jika Nasib Putra Mahkota Dan Pangeran Kedua Berada Di Tangannya?"
" Aku Juga Jadi Penasaran Dengan Itu Semua Tapi Mari Kita Lihat Saja Nanti,"
suara bisik-bisik para tamu dan Bangsawan lain sudah terdengar bahkan sampai di telinga Pangeran Kedua, Putra Mahkota dan Kaisar Zhu.
jika ada yang memujinya maka ada juga yang sedang menggunjingnya terutama tentang putri mereka yang tadinya telah di langkahi oleh An Yue.
tanpa semua orang sadari tiga orang pria sejak tadi hanya bisa duduk gelisah dengan
menghela napas panjang dan juga menutupi kegelisahan mereka dengan wajah datar
andalan mereka.
jika di tanya siapa mereka maka jawabannya
pasti adalah Kaisar Zhu, Putra Mahkota dan juga Pangeran Kedua.
namun orang yang paling khawatir adalah
Pangeran Kedua, kenapa mereka bertiga sangat khawatir karena mereka tahu wilayah yang di masuki An Yue sekarang adalah hutan belantara yang tak mereka rawat.
memikirkan An Yue bisa menemukan monster di dalam hutan membuat Pangeran Kedua berkeringat dingin tanpa menyadari jika orang yang di khawatirkan justru saat ini pergi menantang para monster.
jika Pangeran Kedua tahu mungkin pria muda
itu akan muntah darah dengan tingkah sang adik yang di luar nurul manusia.
di saat sang kakak sedang mengkhawatirkan nya maka berbeda dengan si biang masalah yang saat ini dengan santainya gadis kecil itu menuju ke sebuah danau yang tadi dia lihat disana ada beberapa ekor monster katak yang ada di danau itu.
sampai di danau An Yue tanpa banyak kata langsung meluncurkan serangan ke dalam danau membuat airnya menjadi berantakan.
" Keluar Kalian!" teriak An Yue yang berteriak menatap tajam ke arah danau sayangnya
danau itu tidak ada tanda-tanda ada yang mau keluar.
kesal karena tak digubris An Yue semakin lancar melayangkan serangan ke danau itu hingga akhirnya setelah beberapa saat puluhan katak melompat ke arahnya dengan
ukuran yang sangat besar karena mereka adalah monster katak.
melihat akan hal itu membuat An Yue tersenyum puas sebelum dia memutar
pedangnya.
An Yue menyerang katak-katak itu seperti mencincang akan sayuran hingga satu
persatu katak-katak itu berpisah dari badan mereka satu persatu.
Crassshhh..
Crasssshhh...
Hossshh Hossshh...
" Akhirnya Selesai Juga," An Yue terduduk di batu dengan napas yang ngos-ngosan.
ternyata melawan dan juga membunuh puluhan monster walau itu monster tingkat
rendah dan menengah sudah membuatnya sangat lelah.
" Sekarang Apakah Poinku Sudah Banyan?" gumam An Yue dengan napas yang masih
terengah-engah.
" Aku Tidak Boleh Berdiam Diri Terus Menerus Aku Harus Segera Mencari Mangsa Lain Agar Nanti Poinku Semakin Bertambah Banyak," gumam An Yue yang kembali bangun lalu berjalan menjauhi danau itu.
Dug..
Dug..
An Yue mengernyitkan alisnya tak kala mendengar suara pertarungan sengit yang
tak jauh darinya.
dengan segera An Yue menggunakan mata
Iblisnya untuk melihat dan ia melihat seekor harimau sedang melawan seekor kalajengking beracun.
" Hm, Ada Mangsa Baru." An Yue langsung berlari ke arah lokasi tempat pertarungan itu
terjadi.
benar saja, tak jauh darinya ada seekor harimau putih berjuang melawan kalajengking beracun yang dimana di tubuh
harimau itu sudah penuh dengan luka.
" Lebih Baik Aku Membunuh Kalajengking Ini Terlebih Dahulu, Soal Harimau Itu Mudah Aku Tangani," gumam An Yue yang langsung menarik anak panahnya menghalangi ekor
kalajengking yang ingin menusuk harimau yang sudah tak berdaya itu.
Wusshhhh..
Traakk...
anak panah An Yue yang di tembakan melesat cepat menghantam ekor kalajengking itu membuat sasarannya tidak di
kenai.
terlihat kalajengking itu marah tapi AN Yue tidak peduli dia langsung melompat mendekati kalajengking itu lalu menggerakkan tangannya hingga pedang merah ada di tangannya.
dengan gerakan cepat An Yue langsung berlari menyerang ke arah kalajengking itu dengan membabi buta.
ekor kalajengking itu terangkat lalu menuju ke arah An Yue yang sedang berlari ke arahnya, melihat akan hal itu An Yue langsung menghentikan larinya lalu melompat dan salto di udara menghindari akan serangan kalajengking itu.
An Yue memutar tubuhnya di utara
memberikan serangan balikan pada ekor kalajengking itu dan itu memang berefek dimana kalajengking itu kehilangan ekornya.
tak puas dengan itu An Yue langsung bergerak ke samping lalu berlari cepat dan
menekuk kedua kakinya hingga posisinya berlutut, ia sedikit menarik badannya ke belakang dengan pedang merah yang berdiri tegak di depan badannya hingga meluncur bebas di perut kalajengking itu membuat
kalajengking itu tewas dengan perut yang terbelah menjadi dua karena pedang An Yue.
Rooaarrr...
" Jangan Mendekat!"
An Yue kaget saat mendengar suara harimau di depannya itu.
" Kau Hewan Spiritual?" An Yue menatap sang
harimau dengan penuh binar.
" Aku Memang Hewan Spiritual Tingkat Tinggi, Lalu Kamu Mau Apa?" sinis harimau
itu yang membuat An Yue kesal.
" Dasar Harimau Sombong Sudah Mau Mati Masih Belagu Saja." An Yue langsung pergi
begitu saja meninggalkan harimau yang sudah tak berdaya itu.
" Gadis Kecil Tunggu!" harimau itu memaksakan dirinya berdiri lalu berjalan
dengan pelan ke arah An Yue.
" Ada Apa? Aku Harus Pulang, Kakak Ku Pasti
Menungguku Disana." kesal An Yue.
" Tolong Bawa Aku, Bersamamu." kata harimau itu dengan suara lemah.
" Untuk Apa? Kamu Itu Sudah Jelek,Lemah, Penuh Luka Lagi, Dikit Lagi Pasti Mati,"' ketus An Yue.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...