NovelToon NovelToon
Mengandung Benih CEO

Mengandung Benih CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Saudara palsu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: I.U Toon

"Rachel dijodohkan demi mahar, lalu dibuang karena dianggap mandul. Tapi pelariannya justru membawanya pada Andrean Alexander—seorang CEO dingin yang tanpa sadar menanam benih cinta… dan anak dalam rahimnya. Saat rahasia masa lalu terbongkar, Rachel menyadari bahwa dirinya bukan anak kandung dari keluarga yang telah membesarkan nya.

Bagaimana kelanjutan kisah nya.
Mari baca!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.U Toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menikahi CEO

BAB. 26

Andrean dengan cemas langsung masuk untuk melihat kondisi Rachel setelah di nyatakan siuman oleh dokter.

"Rachel bagaiman keadaan kamu sekarang ? Kamu baik-baik saja kan ? Andrean yang khawatir

"Pak Andrean ?Bagaimana bapak bisa ada disini? sekarang saya dimana ini? bagaimana dengan kandungan saya pak?? Saat ini Rachel masih bingung.Rachel mencoba mengingat kembali kejadian yang telah ia alami hingga berujung dilarikan kerumah sakit tersebut.

"Kamu tenang dulu ya?? Semua baik-baik saja kok. Saya menemukan kamu pingsan di jalan lalu saya bawa kamu kemari".

"Terimakasih banyak pak, Untung saja bapak cepat datang".

Andrean mengernyitkan alisnya" Maksud kamu?"

"Ibu dan Abang saya ingin menjodohkan saya dengan pria tua. Saya menolak nya tapi mereka ingin mencelakai saya pak" Air mata Rachel jatuh tak tertahankan. Ia tidak bisa menahan lagi rasa sakit yang dirasakan teramat dalam hingga membuatnya menangis tersedu-sedu.

"Sudahlah, ada saya disini. Saya akan melindungi kamu Rachel". Andrean yang tengah duduk di samping ranjang Rachel langsung memeluk gadis malang tersebut.

"Sebaiknya kamu istirahat saja ya. Dokter mengatakan kami harus full istirahat agar kandungan mu baik-baik saja. Saya akan tunggu kamu di luar" Andrean hendak pergi dari ruangan tersebut namun tangannya di halangan oleh Rachel " Tapi pak, saya takut! Tolong jangan tinggalin saya" ucap Rachel lirih.

Setelah mengalami peristiwa tadi Rachel menjadi ketakutan. Ia takut jika Ibu dan Abang nya akan datang lagi kerumah sakit dan ingin mencelakai anak dalam kandungannya. Karena ia paham betul bagaimana sifat keluarga nya itu. Jika keinginan nya belum terpenuhi dia akan selalu mengejar hingga semua di dapatkan.

"Baiklah, saya akan menunggumu disini. Sekarang kamu istirahat saja ya" Andrean menarik selimut ke atas tubuh Rachel agar dia segera beristirahat.

Andrean duduk di samping Rachel dengan terus menggenggam tangan Rachel agar dia bisa tenang beristirahat.

Malam semakin larut, Andrean masih setia menunggu Rachel di sampingnya hingga pada akhirnya Andrean ikut terlelap disana hingga pagi menjelang.

"Selamat pagi" Sapa Andrean

"Pagi pak. Pak Andrean masih disini?".

"Kan kamu yang meminta saya tetap disini semalam. Bagaimana keadaan kamu sekarang ??"

"Sudah baikan kok pak".

"Tapi tetap kamu tidak boleh pulang dulu"

"Tapi kenapa pak? Sudah baik-baik saja kok"

"Dokter bilang kamu butuh istirahat penuh untuk memulihkan kembali kondisi kandunganmu yang lemah. Selain itu kamu juga harus makan makanan yang bergizi" Andrean menyajikan beberapa makanan yang telah ia siapkan untuk Rachel.

"Tapi pak ini terlalu banyak, perut saya mana muat makan semua ini? Komplen Rachel pada Andrean yang sengaja memberikan banyak makanan untuknya.

"Sudah makan saja, kami itu perlu banyak nutrisi untuk kandungan kamu Rachel. lagian kamu itu sangat kurus. Jadi kamu harus banyak makan"

"Enak aja kurus, padahal orang bilang tubuhku bagus kok. pandangan nya saja yang buruk" Gumam Rachel dalam hati.

"Terimakasih pak".

"Sama-sama Rachel.

"Pak Andrean sudah sarapan ? Kenapa hanya saya yang makan ?" tanya Rachel karena dia hanya melihat semua makanan telah diberikan semua padanya.

"Saya sudah tadi". Sahut Andrean datar.

"Pak Andrean gak ke kantor hari ini?"

"Tidak, tapi ada hal yang ingin saya urus hari ini. Jadi saya keluar sebentar ya. Kamu tenang saja. saya sudah menyuruh orang untuk menjaga kamu di luar". Andrean tidak akan membiarkan orang lain mencelakai Rachel kembali. Dia menyuruh orang untuk berjaga-jaga di depan kamar pasien.

"Kelihatan nya begitu penting hingga pak Andrean serius begitu?

"Emang harus serius kan!. Karena saya akan mengurus pernikahan kita"

DEG.

Jantung Rachel berdegup kencang seakan ingin meledak. Rasa tak percaya saat Andrean menyebutkan tentang pernikahan kita.

"Taa pi saya belum siap pak! Kenapa pak Andrean tidak memberitahu saya lebih dulu".

"Terus sampai kapan kamu siap Rachel? Apa sampai anak dalam kandungan mu mulai membesar? Apa kamu siap dengan tanggapan orang di sekitar mu nantinya?" Andrean paham jika Seorang perempuan yang hamil tanpa menikah dapat menimbulkan Banyak Hinaan bahkan cacian dari orang.

Rachel yang bimbang hanya duduk di termenung di ranjang pasien. Membayangkan jika nanti perutnya sudah membesar sedangkan iya belum menikah. Sudah pasti akan mendapat banyak masalah-masalah yang akan dihadapinya. Belum lagi jika iya ke kantor dengan kondisi seperti itu sudah pasti akan menjadi bahan olok-olok intan.

Selain itu dia juga berfikir keras jika dia menikah dengan Andrean sudah pasti masa depan anaknya akan cerah karena memiliki seorang ayah yang kaya. Selain itu juga mampu memberikan kehidupan layak baginya dan anaknya kelak.

Sekarang Rachel mencoba untuk realistis. Demi kehidupan yang baik untuk anaknya iya akan melakukan hal yang terbaik yang iya bisa. Sudah cukup hidupnya saja yang susah. Iya tidak ingin anaknya mengalami hal yang berat seperti yang pernah iya rasakan selama ini. hidup di keluarga yang kekurangan hingga iya dijadikan bahan untuk di jual.

"Kenapa kamu diam saja ?? Kamu tidak ingin menikah dengan saya ?" Andrean langsung to the point

"Bu-kan begitu pak, Saya hanya......"

Belum sempat Rachel melanjutkan perkataan nya Andrean menyelanya" Jika kamu memang ragu kamu bisa mengajukan cerai setelah anak ini lahir. Yang penting kamu dan anak kamu aman dulu. Jika kamu sudah menjadi istri saya. Saya lebih mudah untuk melindungi kamu dan calon anak kita"

"Bukan itu masalahnya pak. Hanya saja keluarga saya terlalu banyak Masalahnya. Saya takut pak Andrean akan terseret dalam masalah keluarga saya".

"Kalau masalah itu kamu jangan khawatir. Saya bisa urus semua nya. Sebenarnya saya sudah menyuruh orang untuk mencari tau tentang keluarga kamu Rachel. Saya hanya panik saat menemukan kamu pingsan di tengah jalan. Karena kamu pernah mengatakan pada saya jika kamu akan pulang kerumah ibu kamu kan. Tapi kenyataan nya kamu malah pingsan di tengah jalan. Saya berpikir jika ada masalah dengan kamu. Sekarang saya paham ternyata masalah kamu saat ini adalah keluarga kamu sendiri".

" Iya pak ..." jawab Rachel lirih. Airnya matanya kembali jatuh. Tak kala Andrean kembali mengingatkan tentang keluarganya yang telah memperlakukan nya dengan tidak adil.

"Saya mintak maaf Rachel. Saya tidak bermaksud mengingatkan mu akan masa buruk itu" Andrean hanya bisa memeluk tubuh ringkih Rachel saat melihatnya meneteskan air matanya.Entah kenapa melihat Rachel menangis membuatnya hatinya hancur. Seakan merasakan sakit yang di rasakan Rachel.

" Tidak papa kok pak. Pak Andra gak salah kok. Udah menjadi garis nasib hidup saya seperti ini pak. Sekali lagi terimakasih telah menyelamatkan hidup saya".

"Sama-sama Rachel. Sebenarnya saya yang berterima kasi pada kamu. Karena kamu telah menolong hidup saya".

"Maksudnya pak" Rachel mengernyitkan alisnya

" Semenjak papah dan mamah di luar negri. Saya hanya tinggal bersama nenek. Dan nenek saya selalu memaksa saya untuk selalu menikah agar dia bisa memiliki cicit sebelum usianya makin tua. Tapi Saya tidak mencintai tunangan saya Mika".

"Kenapa pak Andrean menikahi saya jika sudah memiliki Tunangan?"

"Seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Saya tidak ingin menikah dengan tunangan saya. Sebenarnya dulu orang tua saya punya janji dengan orang tua Mika. Mereka akan menikahkan anak-anak mereka saat sudah dewasa" Tetapi Calon tunangan saya yang asli telah hilang saat umurnya lima tahun.

Dulu saya sudah Mulai sekolah sedangkan iya belum.

Mungkin dia sekarang tidak ingat dengan Saya lagi".

"Jadi sekarang bagaiman dengan nenek pak Andrean ? Apakah dia akan menerima saya menikah dengan Pak Andrean ?".

"Itu sangat mudah. Karena yang di inginkan nenek hanya cicit jadi sudah pasti nenek akan setuju jika saya mengatakan kamu telah hamil anak saya. Kamu jangan khawatirkan masalah itu. Lagian saya sudah menghubungi nenek dan memberitahukan semuanya. Mungkin sebentar lagi dia akan datang kemari untuk menjenguk kamu".

"Sekarang pak ? Tapi saya belum siap. Saya takut nenek tidak menerima saya".

" Bukan itu masalahnya sekarang Rachel. Sekarang apa jawaban kamu. Apakah kamu mau menikah dengan saya? Jika kamu tidak ingin menikah dengan saya maka nenek tidak akan sampai kemari. Saya juga tidak ingin nenek mendapatkan harapan palsu saat saya mengatakan kamu telah hamil anak saya".

Rachel tidak mengatakan sepatah kata pun. Ia hanya mengangguk kan kepala nya. menandakan iya setuju untuk menikah dengan Andrean.

Hal itu membuat Andrean senang. iya tidak bisa tersenyum di depan Rachel tapi di dalam hatinya iya merasa seperti berbunga-bunga.

"Baiklah jika memang kamu sudah setuju saya akan segera mengurusnya".

"Tapi pak"

"Kenapa lagi Rachel ?"

"Boleh tidak jika pernikahan kita dirahasiakan dulu?

"Apa kamu yakin ?"

"Yakin pak".

"Baiklah jika itu mau kamu".

"terimakasih pak Andrean ".

Tidak berselang lama nenek Andrean tiba dengan kawalan beberapa pengawal.

"Cucu ......!" Kamu baik-baik saja Kan sayang?? Nenek dengar dari Andrean kamu di larikan ke rumah sakit".

" Saya baik-baik saja nek?". Rachel sungguh masih bingung nenek Andrean begitu mengkhawatirkan kan dirinya. Pasalnya mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

"Hmmm Rachel, ini nenek saya.. Maaf sebelumnya. Sudah menceritakan kepada nenek tentang kondisi kamu."

"Maksud pak Andrean ?"

"Ya ya.. seperti yang sudah saya bilang. saya sudah menceritakan semua nya pada nenek.

"Semua?" Tanya Rachel kembali

"Iya ...."

"Jadi bagaimana dengan kandungan kamu ?? Semua baik-baik saja kan!!" Sepertinya nenek sangat berambisi untuk segera mendapatkan cicit.

"Nenek.... Kenapa bertanya seperti itu?? Semuanya baik-baik saja kok. Nenek tenang saja ya. Lagian sekarang Rachel sudah setuju untuk menikah dengan Andrean".

Andrean merasa nenek sangat to the poin saat berbicara dengan Rachel.

"Oeh ya bagus itu dong. Lebih cepat lebih bagus. Selepas pulang dari rumah sakit kalian langsung menikah saja".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!