NovelToon NovelToon
Arsellysa

Arsellysa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Obsesi / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kekasih misterius
Popularitas:852
Nilai: 5
Nama Author: __bbbunga

Katanya, Arsel pembunuh bayaran. Katanya, Arselyno monster yang tak berperasaan. Katanya, segala hal yang menyangkut Arselyno itu membahayakan.
Seorang Berlysa Kanantasya menjadi penasaran karena terlalu banyak mendengar desas desus mengenai cowok bernama lengkap Arselyno M Arxell. Semua murid sekolah mengatakan bahwa Arsel 'berbahaya', menantang gadis yang bernama Lysa untuk membuktikan sendiri bahwa yang 'katanya' belum tentu benar 'faktanya'.
Penasaran kecil yang berhasil membuat Lysa mengenal Arsel lebih dalam. Penasaran kecil yang sukses menjebaknya semakin menjorok ke dalam jurang penasaran.
Pada akhirnya, Lysa mengerti; ternyata mencintai Arsel, memang seberbahaya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon __bbbunga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXVI

Flashback on

Bagas melempar minuman pemberian Arsel, hingga airnya tumpah dan membanjiri lantai dengan sekejap. Arsel menaikkan tatapan, tidak mengerti dengan perlakuan cowok itu padanya. "Nggak usah sok baik, Sel!"

Arsel mengernyitkan kening bingung. Belakangan, sikap Bagas padanya berbeda. Bagas seperti sering terlihat dongkol padanya.

"Lo kenapa, sih, Gas! Gue ada salah sama lo?"

Bagas tidak menjawab, justru mencengkram kerah baju Arsel kuat-kuat. Menatap cowok itu nyalang. "Lo brengsek!"

Alis Arsel kian tertaut tidak paham.

"Kenapa lo rusak cewek gue? Kenapa lo lecehin cewek gue?! Maksud lo pa, bajingan!?"

Mata Arsel membelalak. omong kosong pa yang sendang Bagas bicarakan?

"Belum puas lo ambil dia dari gue? Ini yang lo lakuin ke dia? Hah?!"

Rahang Arsel mengeras. Menepis tangan Bagas dari kerah bajunya, mendorong cowok itu menjauh. "Lo dibohongi, Gas!"

"Gue jauh lebih percaya cewek gue daripada Lo!"

Entah bagaimana caranya Arsel menjelaskan agar Bagas mengerti. cowok itu sudah terlanjur termakan emosinya sendiri. "Seharusnya lo kalah di pertandingan waktu itu. Cewek gue nggak bakalan lebih milih lo dan tinggalin gue."

"Gas—"

"Kenapa lo nggak kalah aja, sih, Arsel? Hah? Kalau lo butuh uang, lo bisa pakai berapa pun uang buat biyain nyokap lo yang penyakitan itu!"

Bugh!

Arsel refleks tidak bisa mengendalikan. Dirinya, lantas melemparkan pukulanya pada Bagas. Ia tidak bisa mendengar orang lain merendahkan ibunya. Alhasil, keduanya berakhir berkelahi satu sama lain sampai kolega sesama petarung tinju pun melerai keduanya. Dan semenjak itu, Arsel dan Bagas tidak pernah salih berkomunikasi lagi.

Flashback off

...*****...

"Yeay! Kebabnya Alyn udah datang!" Gadis berkepang satu yang masih memakai seragam putih biru itu menghampiri Arsel dengan riang. Mengambil kantong bawaan Arsel yang disambut cowok itu dengan mengacak rambutnya pelan.

"Kenapa belum ganti baju?"

Alyn, adiknya itu, hanya cengengesan. Ia lalu kemudian pamit berlalu mengambil piring di dapur.

Sebenarnya hanya kebetulan. Ketika Arsel sedang memesan kebab untuk adik kesayangannya, tiba-tiba saja ada seseorang mengirimnya pesan kalau Lysa juga sedang ingin kebab. Awalnya Arsel mengernyitkan dahi bingung. Namun membeli dua kebab juga pada akhirnya untuk Lysa satu dan untuk adiknya satu.

Arsel lantas melangkah menuju ke dalam kamar ibunya. Memelankan langkahnya ketika melihat ibunya yang sedang tidur. Arsel mendekat, menetap wajah ibunya sejenak. Lalu kemudian memeriksa infus ibunya yang tinggal setengah.

Arsel baru saja hendak mengganti gelas minum ibunya untuk diisi air yang baru ketika suara parau Safira, ibunya, tiba-tiba terdengar.

"Nggak usah, Bang. Nanti ibu bisa ambil sendiri." Safira mencoba mendudukkan diri.

"Ibu kenapa bangun? Ibu Istirahat aja."

Safira tersenyum. "Ibu sehat kok. Lihat nih, bibir ibu nggak pucat, kan?"

Arsel menghela nafas. Melihat sejenak polesan lipstik yang tersisa sedikit pada bibir Safira. Mungkin sudah dipoles sebelum beliau tertidur.

"Iya, ibu pasti bakalan sehat."

"Abang nggak kerja?"

Hati Arsel sedikit teremas tiap kali ibunya melontarkan pertanyaan itu. Ia merasa bersalah tiap kali berbohong dengan tidak memberi tahu Safira apa pekerjaannya jujur. Ia sendiri tidak ingin melakukan pekerjaan itu.

"Kalu Abang capek kerja di toko kelontong itu, nggak apa-apa, Abang berhenti aja. Kan seharusnya ibu yang kerja," ujar Safira seraya mengelus pelan pipi putranya.

Dan tentu saja. Arsel tidak pernah bercerita kalau ia sudah lama tidak bekerja Ladi di toko kelontong yang ibunya bilang. Hatinya teremas lagi.

Setelah pemilik toko kelontong menuduhnya mencuri, walau sebenarnya bukan Arsel yang melakukan, cowok itu akhirnya dipecat dari pekerjaan itu. tidak mudah baginya untuk menemukan pekerjaan lain. Mencari pekerjaan di zaman sekarang ini tidaklah segampang itu.

Sampai pada akhirnya ia bertemu Arfin, orang yang mengenalkannya pada pekerjaan kejam yang ia geluti sekarang ini. Arsel tidak punya pilihan. Ibunya sakit parah, dan Arsel tidak punya pekerjaan. Karena itulah Arsel menerima tawaran Arfin kala itu.

Arsel menggeleng pelan, merespons perkataan Safira tadi. "Jangan. Ibu nggak boleh kerja. Buat apa ada Arsel kalau masih ibu yang harus kerja?"

Safira hanya tersenyum menanggapi putranya yang cukup prospektif kepadanya itu. Ia lalu menggenggam tangan Arsel lembut. "Jangan benci Papa kamu ya," ujar Safira kemudian.

Arsel hanya bungkam. Menangkap manik mata ibunya yang jelas memogmhon kepadanya. bagaimana bisa ars l tidak memendam amarah pada orang yang tidak pernah sekali pun bertanggung jawab seperti papanya? Bahkan jangan pulang bersikap peduli, terlebih pada istrinya yang sedang sakit , papanya bahkan tak pernah memberi sedikit pun uang untuk biaya hidup mereka. Apa bisa Arsel tidak mendemdam amarah pada orang semacam itu?

Arsel kemudian menghela nafasnya. Kali ini berbalik yang menggenggam tangan ibunya lembut. Sebelum kemudian mengangguk ragu.

"Ibu Istirahat lagi, ya. Arsel pamit ke tempat kerja dulu."

Mungkin Arsel sudah sering berbohong tentang pekerjaannya. Tapi berbohong dengan mengatakan bahwa ia baik-baik saja sementara hatinya menyimpan benci yang semakin membara, sukses membuat ia merasa jadi pembohong paling andal sedunia.

...*****...

Kehadiran Arsel yang mendekat sekses membuat John yang sedang berbicara dengan seorang wanita pemegang papan ronde langsung mengalihkan perhatian. Kemudian meminta wanita itu pergi sebelum berbicara empat mata dengan Arsel.

"Lo udah tau, kan, kalau Bagas yang bakalan jadi lawan lo Minggu depan?" karena memang sudah tau, Arsel hanya diam. "Ya... Giman, ya. Gue memang nggak tau apa alasan lo pilih kalah terus belakangan ini. Bahkan ada rumor yang hilang kalau lo dibayar buat kalah. Benar?"

Arsel langsung menaikkan tatapan. Bukan hanya Bagas yang sudah mendengar rumor itu, ternyata John juga.

"Memang apa, sih, masalahnya, Sel? Bagian lo terlalu kecil? Lo nggak puas? Perlu gue tanbahin lagi?"

Arsel hanya menunduk, memilih tidak menjawab.

"Oke, gue tau lo nggak bakalan dengan mudah gitu aja cerita. Tapi kita udah sama-sama dari awal. Bahkan sejak umur lo yang masih nggk masuk kualifikasi buat ikut tanding. Itu yang bikin gue masih nggak lepasin lo sampai sekarang.

Arsel masih bergeming, hanya mendengarkan John tanpa merespons.

"Tapi kalau lo kalah lagi kali ini, sorry, gue udah nggak bisa bantu lo. Gue nggak bisa nampung lo lagi di tim gue."

Sudah seharusnya Arsel menerima risiko ini. Salahnya sendiri karena telah melanggar aturan.

"Ini bukan masalah soal harga menang, Bro. Tapi juga harga diri. Harga diri lo sendiri."

Kalimat terakhir dari John menjadi akhir perbincangan mereka. Sat ini Arsel tengah fokus memukuli samsak yang ada di depannya, di ruang khusus petarung untuk berlatih tinju.

"Hoho! Latihan juga lo rupanya."

Cowok yang memakai sarung tinju warna biru itu berhenti memukul. Lantas menoleh pada Bagas yang tengah berjalan mendekatinya.

"Gue pikir lo lagi santai-santai sekarang. Pasrah dengan kekalahan lo Minggu depan nanti." Bagas tersenyum miring, meledek dirinya.

"Gue nggak punya waktu buat meladeni elo." Arsel kembali berlatih pada samsak di hadapannya.

Bagas mendengus sinis. "Jadi siapa namanya? Berlysa? Oh si YouTuber itu rupanya. Jadi dia korban lo selanjutnya?"

Arsel tak menggubris. Semakin membuat Bagas bersemangat memanas-manasinya. "Gue akui itu cewek cantik, sih. Bahkan nggak cuma lo, gue juga tertarik sama tubuhnya." Bagas lalu mendekat, agaknya berbisik. "Jadi apa yang bakalan lo lakuin setelah sukses merusak dia?"

Kali ini Arsel terpancing, lantas mendorong Bagas lalu mengepalkan kedua tangan.

"Woho! Santai,sib. Kok lo jadi marah? Memangnya benar, kan? Atau jangan-jangan... Lo udah jatuh cinta sama dia?"

Tak ada hal yang Arsel lakukan selain menatap horor cowok itu.

"Apa perlu gue tuntasin niat Lo?" Bagas tersenyum devil. "Kayak yang pernah lo lakuin ke mantan gue tahun lalu," sambung Bagas penuh penekanan sambil menatap Arsel tajam.

Butuh waktu beberapa detik lagi keduanya untuk saling melempar tatapan permusuhan. Sebelum kemudian respons Arsel menghancurkan suasana yang Bagas harapkan seketika

"Lakuin yang lo mau. Itu hak lo. Lo tau itu nggak bakalan berpengaruh sama sekali buat gue."

Bagas menggeram sebal melihat respons Arsel yang sangabtidak seperti yang ia harapkan. "Ayolah, Sek! Gue nggak lagi bercanda."

"Gue juga nggak bercanda."

Bagas mengepalkan tangannya kesal, melihat Arsel yang justru tampak tidak peduli sama sekali. "Gue bakalan merusak Lysa," ancam Bagas lagi.

Namun Arsel malah menarikkan sudut bibirnya, melangkah mendekati bagas dengan santai sebelum kemudian mengeluarkan suara.

"Terserah lo. Karena dia bukan orang yang gue cintai."

...*****...

1
__bbbunga
👍
Avalee
Kak, muali atau mulai kak? ☺️
Avalee
Bikin aja udah, kpn lagi mengabadikan orang cakep 🤭🤭
Avalee
Lysa blackpink gak tuh 🤣
Zea
tetap semangat thor😊
sjulerjn29
lisa blackpink gk tuh🤭
thor mampir juga dong ke ceritaku..
Nurqaireen Zayani
Aduh, cliffhanger-nya bikin saya gak tahan nunggu, ayo lanjutkan thor!
Theros
Gemesin banget nih!
Hairunisa Sabila
Nggak bisa move on.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!