Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba-tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi tunangan dari saudari tiri nya- seorang miliarder kaya yang telah di tolak oleh saudari nya karena pria itu cacat.
Terikat oleh perjanjian antar keluarga dan ingin merebut kembali pusat perbelanjaan mendiang ibu nya, membuat Elena setuju untuk menggantikan saudari nya menikah dengan CEO cacat.
Elena tidak menyadari jika diri nya telah melempar batu dan mengambil berlian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Keesokan harinya di pusat perbelanjaan Rosella, Elena tengah melakukan aktivitas nya seperti biasa di mall, gadis itu menghentikan langkah nya ketika seseorang memanggil nama nya.
" Elena, bisa kita mengobrol sebentar?".
Elena berbalik dan pandangan nya langsung tertuju pada seorang pria yang tengah berjalan mendekati nya, rasa penasaran nya berubah menjadi rasa kesal setelah tau siapa yang ingin menemui diri nya.
" Alvaro, apa yang kamu lakukan sini ?". Tanya Elena menunjukkan raut wajah tak suka nya dengan kehadiran Alvaro.
Alvaro Morgan adalah salah satu pria yang tidak ingin Elena temui. Namun aneh nya, pria itu justru muncul tetapi hari ini ia hanya datang seorang diri.
" Aku datang ke sini karena ingin bertemu kamu, Elana ". Balas Alvaro sembari memandangi Elena.
Sebelum nya, tanpa Elena ketahui. Maya telah menelpon Alvaro dan menceritakan jika semalam Malvin makan malam di rumah mereka sekaligus menyuntikkan sejumlah dana di pusat perbelanjaan Rosella.
Maya ingin Alvaro juga melakukan hal sama seperti yang Malvin lakukan, namun atas nama diri nya, agar Maya juga bisa mendapatkan dukungan dari anggota dewan.
Alvaro menyetujui permintaan Maya , namun ia mendatangi elena juga karena memiliki rencana lain. Pria itu merasa tidak nyaman saat mengetahui Malvin telah berinvestasi di pusat perbelanjaan Rosella untuk Elena.
' Elena masih berharap dengan ku, pasti dia akan bahagia jika aku ikut investasi di sini, aku yakin Elena mencoba menarik perhatian ku dengan bermain - main dengan Malvin '. Itu lah sebabnya Alvaro datang kemari dengan pemikiran jika Elena masih menyukai diri nya.
Namun, meski begitu Alvaro tidak melihat jika Elena merasa senang akan kedatangan nya.
' Bukan kah seharusnya Elena merasa senang?'.
Elena mendengus kesal saat Alvaro tak segera mengatakan niat dari kedatangan nya kemari.
" Maya tau kan kamu ada di sini ?".
Alvaro mengernyitkan dahi nya, ia merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Elena. " Ini ga ada hubungan nya dengan Maya, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan berdua dengan mu".
" Ga ada lagi yang harus bicarakan di antara kita". Balas Elena lalu berbalik dan pergi meninggalkan Alvaro.
Sekarang sudah banyak yang tau jika diri nya bertunangan dengan Malvin, membuat Elena tidak ingin ada yang salah paham dengan ada nya Alvaro yang bertemu dengan nya.
Pria itu malah tak ingin tinggal diam, Alvaro mengikuti langkah Elena. " Elena, aku tau Malvin berinvestasi di mall, jadi aku juga ingin berinvestasi di sini, bagaimana jika aku memberi mu 50 juta dollar? Tapi kamu harus mengembalikan 50 juta dollar yang lain nya ke Malvin. Aku ga mau kamu mendapatkan uang sebanyak itu dari Malvin ". Kata Alvaro sembari mengejar Elena di sebuah lorong.
Mendengar hal yang tidak masuk akal itu, Elena menghentikan langkah nya. " kamu pikir, kamu itu siapa ? Alvaro, kamu itu siapa di dalam hidup ku? Sampai ga mau aku dapat uang dari orang lain ?"
Alvaro mengambil satu langkah maju, " Elena, aku tau kamu masih mengharapkan perjodohan kita, itu sebab nya kamu sebegitu nya marah nya pada ku. Aku memang telah melakukan kesalahan dengan memilih Maya. Aku sadar sekarang, dan aku merasa aku belum sepenuh nya terlambat. Yang harus aku lakukan sekarang hanya harus mendapatkan mu kembali dan semua nya akan baik - baik aja. Kamu gak harus menikah dengan pria cacat itu hanya demi uang ". Kata Alvaro panjang lebar.
" Malvin lebih baik dari mu, Alvaro. Betapa bodoh nya aku jika sampai meninggal dia demi kamu, aku bukan Maya ". Cibir Elena. " Tolong, lain kali jangan buang - buang waktu ku. Aku bak mencintaimu mu, aku juga sama sekali ga mau uang atau pun lamaran dari mu, aku udah merasa bahagia dari apa yang aku miliki sekarang ". Sambung Elena menjelaskan.
Tanpa menunggu balasan dari Alvaro, Elena berbalik dan kembali melanjutkan langkah nya menuju ruang kerja nya.
Sementara itu, Alvaro hanya bisa terdiam di tempat dan mencerna setiap perkataan yang Elena lontarkan pada nya.
" Apa dia ingin bermain keras dan berharap mengejar dia ? ". Gumam Alvaro pada diri nya sendiri. " ya, aku akan tetap mengejar mu sampai kamu menjadi milik ku, Elena".
Di tempat yang sama, di balik sebuah pilar ternyata ada seorang gadis yang menyaksikan kejadian tersebut. Ia juga telah mendengar semua yang Alvaro katakan pada saudara tiri nya . Amarah nya terhadap saudara tiri nya kian bertambah saat menyadari jika tunangan nya juga menyukai saudara tiri nya itu.
Padahal tujuan nya datang ke mall agar diri nya bisa menemukan cara untuk menciptakan sebuah masalah untuk Elena tetapi ia justru berakhir melihat Alvaro yang memohon pada Elena seperti orang bodoh.
" Dia masih belum puas mencuri Malvin dari ku, sekarang dia juga ingin berhubungan dengan Alvaro? Dasar sialan kamu Elena ".
Maya meninju tangan nya sendiri saat menatap punggung Elena yang semakin berjalan menjauh .
Perut nya terasa mual saat rasa cemburu yang dahsyat melanda diri nya.
Maya tidak akan duduk diam saja dan melihat Elena mengambil segalanya dari nya . Jika Maya diam dan tidak melawan Elena, dia takut akan kehilangan ke dua CEO itu dan tidak memiliki apa pun .
Gadis itu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Mengetik beberapa angka di ponsel nya, sebelum akhir nya menempel benda pipih itu ke samping telinga nya dengan seringaian jahat terlihat di bibir nya.
***
Hari ini adalah hari terbaik bagi Elena. Hari ini para dewan mengadakan pertemuan dadakan, setelah mereka mendengar tentang suntikan modal dari Malvin sebanyak seratus juta dollar. Tidak banyak investor yang bermurah hati seperti Malvin.
Dan investasi tersebut telah membatalkan masa percobaan selama satu bulan yang seharus nya Elena lakukan untuk membuktikan kelayakan diri nya menjalankan bisnis ini. Dan sebagai ganti nya Elena secara resmi di terima sebagai direktur pelaksana pusat perbelanjaan karena gadis itu mampu mendatangkan investor yang besar untuk mall.
Pata anggota dewan sangat terkesan pada kinerja Elena. Semakin banyak investor maka semakin banyak modal yang mereka dapatkan.
Pusat perbelanjaan pun pasti nya akan berkembang dan menghasilkan banyak keuntungan.
Namun, Maya dan Amanda justru tidak begitu senang mendengar kabar tersebut, saat ini Richard tengah menelpon Amanda untuk memberi tahu tentang keputusan dari para anggota dewan.
Wanita itu melampiaskan amarah nya pada Richard yang di nilai tidak sanggup untuk menjatuhkan Elena.
" Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi investasi yang Malvin lakukan atas nama Elena telah membuat para anggota dewan terkesan pada gadis itu, nyonya. Tapi jangan khawatir, saya punya rencana. Dia akan di keluarkan sebelum dia menikmati posisi baru nya ". Kata Richard berusaha menyakinkan Amanda.
" Tidak! Biar aku sendiri yang akan menjatuhkan dia". Balas Amanda lalu panggilan terputus secara sepihak.
Sementara itu, Maya yang memang baru saja pulang dan mendengar apa yang di bicarakan oleh ibu nya bersama orang kepercayaan itu hanya tersenyum sebagai respon nya.
Gadis itu menatap sang ibu dengan raut wajah tenang nya. " mama.... besok Elena bukan lagi masalah buat kita ". Kata Maya saat Amanda duduk di depan nya.
Amanda mengernyitkan dahi nya, bingung. Namun Maya tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang dia rencana kan, gadis itu justru tersenyum puas.
Di tempat lain nya. setelah peresmian diri nya , Elena berpamitan pada Sarah jika diri nya ingin merayakan kenaikan pangkat nya bersama dengan Naura— sahabat nya. Sarah pun mengucapkan selamat dan membiarkan atasan nya itu untuk bersenang - senang, mengingat hari ini tidak ada pekerjaan yang terlalu sulit untuk ia kerjakan sendiri.
Elena berjalan menuju parkiran mobil dan menunggu taksi pesanan nya datang untuk menjemput nya karena hari ini Elena memang tidak datang dengan sopir pribadi keluarga nya.
Saat tengah menunggu, Elena di datangi oleh dua orang pria yang sama sekali tidak ia kenali.
" Apa kau Elena Rosalina Smith?". Tanya seorang pria.
Dan Elena hanya menganggukkan kepala nya sebagai jawaban, lalu seorang lagi berjalan ke belakang Elena dan langsung membungkam mulut Elena dengan selembar kain yang telah di beri sesuatu .
Saat itu lah Elena sama sekali tidak dapat mengingat apa pun yang terjadi, karena kejadian nya begitu cepat dan pandangan nya menghitam.