NovelToon NovelToon
Aku, Kamu Dan Para Mantan

Aku, Kamu Dan Para Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Anisa dan Yusuf pasangan suami istri yang memiliki kehidupan nyaris sempurna. Ekonomi cukup, tiga orang anak dan mertua yang tidak ikut campur. Namun, ujian datang dari mantan kekasih Anisa dan mantan istri Yusuf. Kehadiran mantan istri Yusuf juga telah membuat ibu mertua Anisa membencinya. Seiring berjalannya waktu, Yusuf tidak bisa menolak kehadiran mantan istrinya untuk kembali. Hingga memutuskan setuju untuk menikah siri, tapi Yusuf merahasiakan pernikahannya dari Anisa. Lalu bagaimana Anisa dengan mantan kekasihnya yang juga ingin bersamanya, akankah berhasil ? Apakah pernikahan Yusuf dan Anisa akan berakhir atau malah akan semakin kuat ? Yuk baca, like, komen dan share ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

DI BIOSKOP 

Anisa dan kedua anaknya sampai di depan bioskop tempat dirinya dan Reza janjian ketemuan. Anisa, Ryan dan Alif duduk di depan bioskop menunggu jam tayang. Lalu Reza datang sambil membawakan minuman dan cemilan. Reza memberikan dua minuman pada Alif dan Ryan, dan satu lagi untuk Anisa.

"Makasih ya Za, kamu bisa kan katakan disini saja?" Anisa menerima minuman dari Reza.

"Bilang apa?" Reza berpura-pura tidak ingat.

"Soal rahasia suamiku yang ingin kamu katakan kemarin, menurutku disini saja kamu katakan."

"Oh, nanti saja kalau udah di dalem biar ga ada yang denger. Sekarang ayo di makan cemilan sama itu diminum juga kalau haus."

Film yang ingin di tonton Anisa dan anak-anaknya sudah waktunya tayang. Namun, kepala Anisa terasa berat dan berputar-putar. Ryan yang menyadari mamanya sedang sakit jadi panik. Reza segera menangkap tubuh Anisa dan meminta Ryan menggandeng Alif. Anisa terhuyung dan akhirnya pingsan.

"Om bawa mama ke depan dulu untuk minta tolong. Kamu disini dulu sama adek, sebentar lagi mama juga sembuh."

"Mama kenapa Om?

"Mama lagi pusing butuh air putih sama obat, Ryan disini dulu sama adek ya," ucap Reza.

"Kenapa mama ga sadar Om? Mama kenapa?"

"Gapapa, mama cuma pusing aja Ryan. Bentar lagi kami pasti kembali. Udah, Ryan duduk dulu saja sama adek."

Reza menggendong Anisa dan membawanya pergi. Sementara Ryan dan Alif terus menatap Reza dan mamanya semakin menjauh. Di kejauhan Arka dan Candra melihat apa yang terjadi.

"Can, kamu disini saja awasi Ryan dan Alif. Aku akan ikuti kemana pria itu bawa Anisa."

"Baik, Pak."

Arka berlari mengejar Reza dan Anisa. Sementara Candra mendekati Ryan dan Alif. Membelikan keduanya es krim dan coklat, lalu menunggu keduanya.

 

Reza sampai parkiran dan memasukkan Anisa ke mobil. Dan melajukan mobilnya dengan cepat. Sesekali Reza menatap Anisa yang tak sadarkan diri di sampingnya.

Reza mengelus pipi mulus Anisa dan membelai rambutnya. Lalu tangannya berusaha melepas kancing baju Anisa. Namun, karena jalanan macet membuat Reza kesulitan. Dan akhirnya merobeknya dengan kasar.

"Setelah ini kamu akan menjadi milikku selamanya."

Tidak mau berlama-lama di jalan Reza segera membelokkan mobilnya di hotel. Lalu menggendong Anisa lagi dan membawanya masuk hotel. Saat akan memesan kamar, Anisa di geletakkan di sofa oleh Reza.

Sementara Kevin melihat Anisa tak sadarkan diri di hotel yang sama. Lalu Kevin mengambil foto Anisa dan mengirimkan ke Yusuf. Setelah itu Kevin harus pergi untuk menghadiri rapat penting.

Arka yang sudah dikuasai oleh amarah menghampiri Reza dan memukulnya hingga pingsan. Lalu Arka membawa Anisa keluar dari hotel. Arka memasukkan Anisa ke mobilnya dan membawanya ke rumah miliknya. Sedangkan Reza di angkat satpam dan dibawa ke posnya.

 

Yusuf yang sebelumnya mendapat kiriman pesan dan foto dari Kevin sampai di hotel. Yusuf menanyakan nama Anisa atau menunjukkan foto Anisa dan resepsionis. Tidak mendapatkan informasi apapun, Yusuf di sarankan ke pos satpam. Oleh resepsionis yang melihat kejadian pemukulan Arka terhadap Reza.

Saat Yusuf menuju pos satpam, hpnya berdering. Panggilan masuk dari Kevin, ia langsung mengangkatnya. Berharap Kevin sudah menemukan istrinya.

"Pak, apa bapak sudah menemukan Bu Anisa?"

"Belum Vin, aku pikir kamu menelfonku memberitahu tentang Anisa. Kamu dimana sekarang?"

"Saya baru saja selesai rapat dengan calon klien Pak, saya akan bantu mencari Bu Anisa setelah ini, Pak."

"Baiklah, aku harus kembali ke kantor sekarang. Kalau kamu sudah menemukan Anisa, segera hubungi aku."

"Baik, Pak."

Saat itu Reza masih pingsan dan di amankan oleh satpam ke posnya. Yusuf batal bertemu Reza dan pergi ke kantornya.

 

DI RUMAH ARKA

Arka menidurkan Anisa di kamar tamu, lalu meminta art-nya yang seorang wanita menemani Anisa di dalam kamar. Arka memanggil dokter keluarganya untuk memeriksa Anisa. Beberapa menit kemudian dokter datang dan memeriksa Anisa.

Lalu memberikan beberapa obat dan vitamin untuk diberikan pada Anisa. Setelah dokter pergi, Arka memberikan obat dan vitamin itu ke art yang menjaga Anisa. Setelah itu Arka keluar dari kamar dan menemui anak buahnya.

"Fer, kamu cari tau siapa pria yang menculik Anisa. Untung saja kemarin aku membaca pesannya. Sepertinya Anisa mengenal pria itu," perintah Arka.

"Baik, Pak. Kalau sudah ketemu mau di apakan orang tersebut Pak?"

"Kamu beri dia pelajaran supaya dia tidak berani menyentuh Anisa lagi."

"Pelajaran ringan atau berat, Pak?"

"Ringan agak berat saja. Jangan terlalu berat, aku tidak mau sampai dia mati."

"Baik, Pak. Kalau begitu saya pergi dulu."

"Oke."

Arka menghubungi Candra yang ia tugaskan menjaga anak-anak Anisa. Dan ingin memastikan keamanan anak-anak Anisa.

"Can, anak-anak masih menonton film?"

"Iya Pak, tapi filmnya hampir habis. Saya juga bingung kalau nanti mereka mencari ibunya."

"Kamu bisa nggak nanti kira-kira mengantar mereka pulang."

"Waduh, saya tidak tau, Pak. Nanti tak coba tanya saja dulu, Pak."

"Baiklah, yang penting mereka aman."

"Siap, Pak."

 

DI BIOSKOP

Film yang di tonton Alif dan Ryan sudah selesai, keduanya celingukan mencari sosok ibunya. Ryan menggandeng Alif keluar dari bioskop, lalu Candra mendekati keduanya.

"Maaf Dek, kalian berdua saja? Dimana orang tua kalian?" tanya Candra.

"Kita ga tau Om, tadi mama kayanya pingsan. Terus sama Om Reza di bawa keluar sampai sekarang ga balik-balik."

Alif mulai menangis dan memanggil-manggil mamanya. Ryan menenangkan Alif dan membelikannya popcorn. Namun, Alif tetap kebingungan mencari mamanya.

"Dek, Om kenal sama Mama. Apa kalian Om antar pulang saja?" ucap Candra.

Ryan menggelengkan kepalanya, dan berusaha tenang demi adiknya. Di tengah tangisan Alif yang makin kencang, Ryan berinisiatif menelfon papanya. Barulah Alif berhenti menangis histeris, namun sayangnya telfon Ryan tidak di angkat oleh Yusuf.

"Kak, coba telfon mama."

"Tas mama ada sama kita dek, ada hp mama juga disini." Ryan menunjukkan tas Anisa yang tertinggal di bioskop.

Ryan kembali menelfon, kali ini telfonnya di angkat oleh papanya. Ryan mengangkatnya dekat dengan Alif supaya adiknya itu juga mendengar.

"Iya sayang ada apa? Papa lagi sibuk, kamu main sama adek aja ya di rumah."

"Pa, aku sama Alif lagi di bioskop. Tadi pergi sama mama. Tapi mama ga ada, tadi mama dibawa keluar dan ga balik sampai sekarang."

"Apa?? Di bioskop sama mama? Ya sudah, papa akan telfon Om Kevin untuk menjemput kalian. Kalian berdua disitu saja, jangan kemana-mana ya."

"Iya, Pa."

Ryan lega akhirnya mereka bisa pulang, sekarang keduanya memilih duduk menunggu jemputan. Candra masih berada di dekat Ryan dan Alif. Dan memastikan keamanan keduanya.

"Om, kenapa ga pergi aja?" Ryan menatap Candra yang sejak tadi mengawasi keduanya.

"Om, tidak ingin sesuatu terjadi sama kalian. Om juga kenal kog sama mama kalian."

"Nggak, Om. Kita nunggu jemputan dari papa aja."

 

DI KANTOR YUSUF 

Di ruang rapat Yusuf tidak fokus pada jalannya rapat. Pikirannya banyak tersita memikirkan tentang Anisa dan anak-anaknya. Di sela-sela rapat dia mencoba menghubungi nomer Anisa. Tapi Ryan yang menjawab panggilan papanya.

"Bagaimana bisa Anisa menghilang begitu saja. Kenapa tadi aku tidak ke pos satpam dan melihat pria yang sudah menculik Anisa. Dan sekarang Anisa sudah di bawa pria lain. Ya Allah, apa yang sebenarnya terjadi," batin Yusuf.

"Pak Yusuf, apa anda setuju dengan apa yang saya sampaikan baru saja?"

"Pak Yusuf?"

"Ah... Iya maaf, saya akan baca sebentar." Yusuf gelagapan.

Karena tidak mampu berpikir, Yusuf meminta ijin sebentar untuk menelfon Kevin. Dengan cepat Yusuf keluar dan menghubungi asistennya tersebut.

"Vin, bagaimana? Kamu sudah menemukan Anisa?"

"Maaf Pak, saya belum menemukan Bu Anisa. Sekarang saya ada di bioskop untuk menjemput anak-anak, setelah ini ke hotel lagi untuk melihat cctv. Siapa tau saya dapat petunjuk siapa yang membawa pergi Bu Anisa."

"Baiklah, jangan lupa minta rekamannya kalau kamu sudah menemukannya. Nanti aku akan minta polisi mencari Anisa."

"Baik, Pak."

Rapat selesai setelah satu jam berlangsung. Yusuf segera mengambil hpnya di sakunya. Lalu matanya terbelalak melihat video yang baru saja di kirim oleh Kevin. Darahnya mendidih seketika melihat apa yang terjadi pada istrinya.

1
Leon
Loh kok belom update? Lanjutin dong thor, gak sabar nungguin kelanjutannya 😫
CumaHalu: sabar ya kak, masih di review bab terbarunya🙏🤗
total 1 replies
awita_llu
Gak bosen
CumaHalu: terimakasih, kak🙏🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!