Apa jadinya jika seorang Anak kecil memanggilmu Mommy. Bocah perempuan usia 5 tahun yang imut nan cantik lebih sialnya adalah Anak dari bosnya yang dingin tapi genteng yang membuatnya digandrungi kaum hawam.
Yuk baca kelanjutannya...... 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon della1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pip..pip..calon mantu
Setelah perjalanan yang riuh oleh celotehan dari Cia. Tanpa dirasa kini mereka sudah sampai di depan rumah Cira dan disambut oleh Pak Jay selaku satpam dirumah Cira.
Rey turun dari mobilnya saat sudah sampai didepan pos satpam. Dan terlihat Pak Jay sudah senyam-senyum dari tadi saat mobilnya masuk ke halaman rumah ini.
"Tumben pak Rey pagi-pagi kemari" salamnya dan menerima kunci mobil Rey.
"Iya ini si bonsai, katanya mau ikut ke pasar bersama Cira" ucapnya menunjuk Cia yang udah siap mau keluar.
Pak Jay tertawa "Udah kayak tokek ada nempel terus.hahaha" ucapnya disela tertawa.
"Pak Jay, Cia bukan tokek. Tokek jelek Ndak cantik" ucapnya dengan cemberut lalu turun dan berlari masuk ke rumah Cira.
Rey yang melihat tingkah Cia hanya geleng-geleng kepala aja. Dikira ini rumahnya apa ya main-main masuk aja batin Rey.
"Ayo pak, saya masuk dulu" ucap Rey pamit lalu berjalan menghampiri Cia.
Sementara Cia sudah masuk dan disambut oleh Mama nya Cira yang sedang duduk manis di sofa ruang tamu.
"Ama!!"teriak Cia lalu memeluknya. Mama Cia tersenyum senang karena Cia mau main kerumahnya lagi soalnya ia sering kesepian dirumah karena Kakaknya Cira. Wisnu memilih untuk membangun rumah sendiri bersama keluarga istri dan anaknya.
"Eh...Cia sama siapa kesini?" tanyanya dengan mencium pipi Cia yang gembil itu.
Cia tertawa geli karena dicium oleh Mama Cira "Sama Daddy lah Ama" ucapnya.
Seseorang datang dari arah dapur membuat Cia berlari mendekati nya. "Mommy!!" ucapnya lalu memeluk kaki Cira.
Cira terkejut karena Cia sudah dirumahnya sepagi ini "Eh, udah sampai? kok cepat?" tanya Cira lalu menuntun Cia untuk ke Mamanya.
"Cia tumben mau kesini, ngapain?"tanya Mama Cira.
Belum sempat Cia berbicara, seruan salam dari seseorang mengalihkan pandangan mereka ke arah suara. "Pagi"ucap Rey membuat mereka yang sedang duduk termenung karena melihat penampilan Rey yang jauh lebih Sexy daripada memakai jas.
Cira yang melihatnya pun terkagum. Sementara Mama sudah mendekati Rey.
"Rey?. ini Rey?."ucapnya dan mengelilingi tubuh Rey dengan mata terlihat kagum.
"Iya Tante"ucap santai. Lalu memandang Cira yang seperti iler nya mau keluar. "Cia usap iler Mommy mu" ucapan Rey membuat Cira tersentak lalu menyentuh bibirnya.
Cira berdecih karena di Labui oleh Rey membuatnya kesal. "Ayo Cia kita ke dapur ngambil tas belanjaannya.
"Ayo Mom" ucap Cia dengan menggenggam tangan Cira.
Rey yang melihatnya pun tertawa. "Tante, Om nya mana?" tanyanya membuat Mamanya Cia tersadar.
"Ya ampu Rey kamu ganteng banget kalau nggak pakai jas" ucap Mama Cira memuji. "Om lagi mandiin si kenari di belakang" ucapnya dengan mengiring Rey menuju Papa Nugraha.
"Kamu ada apa kesini Rey?. Kalau masalah pekerjaan Tante tau kamu sifat kamu yang nggak mau kerja dihari libur!" ucapnya seraya berjalan menuju Kebelakang rumah.
"Itu Cia katanya mau ikut ke pasar" ucap Rey.
"Owh...Iya Tante jadi lupa" ucapnya dengan tertawa.
"Papa!! Calon mantu datang!!" ucap Mamanya membuat Rey terkejut dan malu. Sedangkan Papa Cira tersenyum senang melihat Rey datang.
"Eh..calon mantu. Mau cari Cira ya?" ucapnya dengan nada menggoda.
"Calon Mantu? Idih modelan remahan upil dibilang calon mantu!"ucap Cira dari arah belakang mereka.
"Mam ayo ke pasar nanti kesiangan" ajak Cira yang sudah membawa tas pasar.
"Daddy Cia mau ke pasar dulu ya? Daddy mau pesan jajanan apa?" tanya Cia yang menyembulkan kepalanya dari balik tubuh Cira.
"Apa minta gorengan ya Cia?" ucap Papa Cira tersenyum sambil mengelus burung kenarinya.
"Daddy nggak minta apa-apa" ucap Rey yang sudah duduk disamping Papanya Cira.
"Yaudah Mama, Cira dan Cia mau ke pasar dulu. Nanti kalau kamu Rey butuh apa-apa ambil aja anggap rumah kamu. Kan sudah jadi Calon Mantu!" ucap Mama Cira langsung melenggang pergi sedangkan Cira hanya menggelengkan kepalanya.
"Dadada.... Daddy!!!" pamit Cia yang diangguki oleh Rey.
Sementara Rey dan Papa Cira sedang duduk di taman. "Papamu sehat Rey" ucapnya.
"Sehat Om"ucap Rey. "Om tidak kerja?" basa basi Rey karena ia tidak pernah bicara sama Pak Nugraha selain ngomongin masalah bisnis.
"Lha,kan hari Sabtu Rey. Libur"ucap Pak Nugraha yang memasukan burungnya ke sangkar lalu digantungnya sangkar tersebut ke pohon besar yang ada di taman ini.
"Ayo Rey masuk, disini panas kita ke ruang keluarga main catur sambil nunggu ciwi-ciwi pulang dari pasar. Om suka sendirian nggak punya teman." ucapnya dan Rey tersenyum.
"Iya Om, Abang Wisnu tidak kesini Om" tanya Rey. Dan mendapatkan gelengan dari Pak Nugraha.
"Orang itu kacang lupa kulitnya"ucapnya santai sambil mengeluarkan bidak catur.
"Hahaha, Om bisa aja. Kan Abang Wisnu sudah berkeluarga Om. Wajarlah" ucap Rey tertawa mendengar ucapan Pak Nugraha.
"Anak tak tau diri itu udah di nikahkan malah nggak mau tinggal disini. Om kan jadi sendirian menghadapi 2 cewek ngegas." ucap Papanya dengan kesal dan Rey tertawa.
"Kamu kapan nikah?" ucapan Pak Nugraha membuat Rey tersedak akan air liurnya sendiri.
"Hahaha....,Mbak ambil air putih buat Rey" teriaknya disela tertawa melihat reaksi Rey.
Huk...Huk..Huk...
Mbak Ais pun datang dengan 2 gelas air putih. Dan meletakannya dimeja dan langsung di minum hingga habis oleh Rey. Pak Nugraha terus aja tertawa.
"Hahaha,,,santai aja Rey Haha" ucapnya membuat Mbak Ais heran. "Mas Rey nya kenapa Pak?" ucap Mbak Ais penasaran.
"Itu bahas nikah" ucap Pak Nugraha dengan mengontrol tawanya.
"Oalah...bukannya mas Rey udah pernah nikah alias kata Neng Cira duda" ucap polos Mbak Ais membuat Rey terkejut sedangkan Pak Nugraha kembali tertawa.
"Saya belum pernah nikah Mbak!" ucap Rey membela dirinya. Awas Lo cireng basi, udah nyebar berita salah. batin Rey.
"Owh...terus Neng Cia siapanya Mas Rey?"tanya Mbak Ais lagi.
"Udahlah Mbak nanti saya ceritain deh, Mbak Ais kalau udah kepo pasti keterusan" ucap Pak Nugraha menyudahi tanya jawab dari Rey dan Mbak Ais.
Setelah selesai menyusun bidak-bidak catur. Terdengar Suara dari luar dengan keras siapa lagi kalau bukan anaknya Wisnu si Riski yang nakal dirumah kalau udah diluar dingin dan kalem banget anaknya.
"KAKEK NENEK!!!" teriaknya
"Iki pelan-pelan nanti jatuh?" ucap Mamanya Riski. Nuri.
"Kakek!!! dimana?!"teriaknya lagi karena tidak melihat kakeknya keluar.
"Disini!!"teriak Pak Nugraha memberitahu lokasinya.
"UPS....pip..pip..pip calon mantu" ucap Wisnu yang sedang melihat Papa nya bermain catur dengan Rey.
"Kakek!!" ucap Riski yang sudah memeluk kakeknya erat.
"Cucu kakek yang paling ganteng" ucapnya membuat Riski tertawa akibat gelitikan yang diberikan oleh Pak Nugraha. "Riska mana?" ucapnya menanyai keberadaan cucu perempuan nya.
"Disini kakek" ucap Nuri mengikuti suara bayi dengan melambai-lambaikan tangannya Riska.
"Sini sama kakek" ucapnya dengan mengulurkan tangannya dan disambut oleh Riska.
"Pa. Mama mana?" tanya Wisnu.
"Lagi ke pasar sama si Cira dan Cia"ucap Pak Nugraha.
Rey hanya diam melihat interaksi keluarga tersebut yang sangat harmonis. Rey bagaikan pajangan yang tak terlihat.
"Eh..ada cadipar"ucap Wisnu dengan duduk disamping Rey lalu merangkulnya. "Udah punya duit berapa kamu sekarang?" ucap Wisnu sinis. Rey hanya menggelengkan kepalanya.
"Banyaklah bahkan lebih banyak dari punya Abang" balas Rey dengan senyum jahatnya.
Mereka tertawa bahkan Riska yang melihat Papinya tertawa pun ikut tertawa. Sedangkan Riski udah pergi kekolam ikan memeriksa keadaan ikan lele nya disana.