Vania gadis lugu dan polos tidak pernah menyangka akan menjadi pengganggu di rumah tangga Dewa Askara seorang CEO terkenal dna sukses serta istrinya Daniela seorang artis terkenal.
Dewa membiayai pengobatan adik Vania hingga sebagai imbalan ia meminta Vania menjadi istri rahasianya.
Bagaimana nasib Vania? apakah ia akan di singkirkan dari kehidupan Dewa atau Daniela mau berbagi suami dengannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26 Perpisahan
"Cepat tanda tangan!" kata Dewa pada Daniela yang ketakutan duduk di hadapannya. Ia baru saja menyusun rencana untuk hamil tapi Dewa malah menceraikannya.
"Aku tidak mau Dewa! Apa alasan mu berpisah dari ku pasti karena wanita ini bukan?!"
Plak!!
Daniela menampar wajah Vania dengan keras. Dewa menarik lengan Daniela dan memaksanya duduk di sofa. Wajah Dewa merah padam melihat Daniela berlaku kasar di depan matanya.
"Bukan karena Vania, ia tidak tahu apapun tentang masalah kita" kata Dewa penuh penekanan.
"Masalah? Memang apa masalah kita selain wanita pelakor ini?!" Daniela menangis histeris memberontak ia kembali menarik Vania dan ingin mencakar wajah Vania. Rafly dengan sigap ikut menghalangi tingkah Daniela.
"Dengar Daniela aku sudah lama tahu smua tentang skandal mu dengan pria bernama Andrew" kata Dewa setengah menahan kemarahannya meski ia tidak mencintai Daniela tapi ternyata sakit juga jika di khianati.
"Apa?" wajah Daniela langsung pucat.
"Sejak saat itu aku berhenti menyentuh mu Daniela, tapi kau sendiri tidak menyadari kesalahanmu kau malah seenaknya sendiri"
"Tidak sayang kau salah paham, aku tidak mungkin berkhianat pada mu. Percayalah sayang aku di fitnah!" Daniela mencoba membela diri tapi malah membuat Dewa semakin muak dan jengah.
"Aku tidak mau tahu tandatangani surat itu secepatnya! Jika tidak akan ku hancurkan karir beserta keluarga mu yang tidak tahu apa-apa!" Dewa melangkah pergi ia meraih tangan Vania untuk ikut dengannya.
"Dewa! Kau tidak bisa memperlakukan ku seperti ini!" Daniela berteriak histeris Rafly yang melihat polah Daniela sedikit merasa iba.
Rafly mengambil segelas air putih untuk Daniela setelah wanita itu tenang ia baru akan membujuk nya untuk memberikan tanda tangan di surat perpisahan itu.
"Ini bu Daniela minumlah" Rafly mengulurkan segelas air putih. Daniela memandang Rafly dengan tatapan marah. Ia meraih gelas itu laku melemparkannya ke lantai.
"Kau puas? Pasti ini rencana mu dan Vania bukan?!"
Rafly yang lagi-lagi tertuduh hanya diam tidak ada gunanya ia membela diri di depan Daniela yang sedang kalut. Daniela menyambar kunci mobil dengan pergelangan kaki yang masih di perban ia berjalan menuju mobilnya.
"Tunggu bu! Biar saya yang mengemudi!" Rafly merebut kunci mobil dengan paksa.
"Kenapa kau selalu ikut campur asisten sialan?!" bentak Daniela. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa ketika Rafly sudah masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang kemudi.
****
Saat di mobil Dewa memandang pipi Vania yang memerah karena tamparan Daniela. Ia mengusap perlahan wajah Vania.
"Apa sakit?" tanya Dewa yang di balas gelengan kepala oleh Vania.
Vania menggenggam tangan Dewa seolah sedang memberikan semangat. Dewa tidak seburuk seperti yang ia pikirkan. Pria itu menikahi Vania karena memiliki alasan bukan karena nafsunya semata. Daniela sudah begitu kejam melukai hati Dewa siapa yang menyangka wanita yang terlihat sempurna seperti Daniela memiliki tabiat yang buruk.
"Bagaimana kalau kita pergi sebentar" kata Vania.
"Kemana?"
"Bolehkah aku mencoba mengemudi?" kata Vania.
"Apa?!"
Jadilah Vania yang mengemudikan mobil mewah milik Dewa, disepanjang perjalanan Dewa selalu terlihat tegang dan takut karena Vania terlihat sekali tidak mahir membawa mobil. Tapi Dewa pasrah ia takluk pada gadis itu kemanapun Vania saat ini membawanya pergi.
Mobil tiba di tepi pantai yang sudah sepi karena menjelang malam. Suara deru ombak terdengar jelas menyapu pinggiran pantai. Vania mengajak Dewa melepas sepatunya lalu menarik lengan pria itu ke pinggiran pantai. Keduanya bersenang-senang dengan bermain air, berkejar-kejaran menikmati minuman dan makanan ringan.
Vania berbaring di atas pasir memandang ke langit disampingnya berbaring Dewa yang juga menatap bintang yang bersinar. Dewa menggenggam tangan Vania.
"Vania temani aku seumur hidup, jangan pergi dari ku" kata Dewa ia beralih memandang wajah Vania.
Vania memejamkan matanya ada bulir bening menetes dari pelupuk mata Vania. Ia tidak pernah menyangka jika dirinya akan benar-benar menempati ruang dalam hati Dewa Askara. Pria yang pernah menjadi bos nya yang bahkan dalam mimpi pun Vania tidak pernah berani mengharapkan cintanya.
*dinovel JUNA SUAMI PENGGANTI
juna menolong dan perhatian alena kau anggap juna melakukan kesalahan fatal terhadap angela
*tapi dinovel ini indra menolong dan perhatian pada vania tidak kau anggap kesalahan
thor ingat cara kau bersikap dalam novel2 mu akan menunjukkan karakter mu
sy ,bacanya jg semangat