NovelToon NovelToon
I LOVE YOU, BULE

I LOVE YOU, BULE

Status: tamat
Genre:CEO / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa / Tamat
Popularitas:431.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nona Fi

Sosok gadis manja dan ceria berubah menjadi gadis yang bersikap sangat dingin saat ayah yang begitu dia sayangi menyakiti hati ibunda tercinta. Ara menjadi gadis yang dewasa, bertanggung jawab pada keluarga dan sangat menyayangi keluarganya. Itu sebabnya Ara berusaha melakukan apapun untuk membahagiakan ibu dan kedua adiknya, termasuk menjadi wanita simpanan dari seorang bule tajir.

Seorang Bule yang Ara sendiri tidak tahu siapa namanya, karena yang Ara tahu hanya nama panggilan pria itu, yaitu Al.
"Jangan tanya namaku! Dan jangan mencoba mencari tahu siapa aku! Hubungan antara kita hanya sebatas ranjang, selebihnya aku tidak mengenalmu dan kau tidak mengenalku."

Ucapan bule tajir itu saat dulu membuat kesepakatan dengan Ara, menjadi hal yang selalu Ara ingat untuk membentengi hatinya.

Bagaimana kelanjutan kisah Ara?
Masukan buku ini ke rak baca kalian, ikuti ceritanya dan dukung selalu authornya. Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Fi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bule 26

Seorang wanita muda baru saja masuk ke dalam rumah. Langkahnya begitu kasar terkesan menghentak dengan raut wajah yang tidak senang, meskipun di tangannya ada beberapa macam tas belanjaan. Wanita itu tampak kesal, dengan terus menggerutu.

Sontak kedatangannya menarik perhatian wanita paruh baya yang sedang sibuk dengan teleponnya di ruang santai tersebut. Wanita paruh baya itu mengernyitkan dahi dalam menatap sang anak.

"Sherly, ada apa denganmu, Nak?" tanya wanita paruh baya itu, tak tahan dengan rasa penasarannya.

Sedangkan wanita muda yang bernama Sherly itu mendengkus. Menatap ibunya dengan tatapan merajuk. "Mama...."

Maya, wanita paruh baya yang ternyata ibu Sherly itu tampak heran. Meskipun begitu dia tetap merentangkan tangan menyambut pelukan sang anak. "Kamu kenapa?" tanyanya penuh perhatian.

"Aku sedang kesal!" sahut Sherly sambil mendesah kasar. Dia mengerucutkan bibirnya dengan cemberut.

"Ada apa? Memangnya kenapa dengan putri kesayangan Mama ini, hem?" tanya Maya, mengusap pipi anaknya dengan penuh kasih sayang.

Mood Sherly berantakan, membuatnya enggan untuk menjawab. Dia terlihat malas untuk menjelaskan apa yang telah terjadi padanya. Wanita muda itu bahkan langsung berdiri, mengambil tasnya kembali dan berjalan menuju kamar.

Tentu saja hal ini membuat Maya keheranan. Dia ingin mengejar anaknya itu, tapi dia mengurungkan niatnya saat melihat Sherly seperti tidak ingin diganggu. Wanita itu akhirnya kembali duduk, dan sibuk lagi dengan teleponnya.

Dia pasti akan menceritakannya sendiri nanti setelah suasana hatinya membaik. gumamnya dalam hati tentang sikap sang anak.

Sedangkan Sherly, begitu sampai di kamar dia langsung membanting pintu. Dia bahkan melemparkan tas belanjaannya kasar dan membiarkannya berserakan. Setelahnya, dia menghempaskan tubuhnya di ranjang dengan embusan napas yang panjang.

"Sialan! Kenapa dia terlihat begitu berbeda sekarang? Kita baru tidak bertemu beberapa tahun, tapi penampilannya sekarang begitu cantik dan elegan." Sherly bergumam sendiri membicarakan tentang sosok Ara yang telah dilihatnya di Mall.

"Bukankah seharusnya dia tetap kumal karena harus menjadi tulang punggung keluarganya? Tapi kenapa sekarang malah aku yang kalah dengan kecantikannya? Sialan, ini tidak boleh dibiarkan!" lirih Sherly mengumpat, benar-benar merasa iri dengan saudara kembarnya itu.

Entah kenapa dia benar-benar tidak rela melihat Ara melebihi dirinya. Baginya, hanya dia yang lebih dari segalanya dan tidak boleh diungguli. Ara seharusnya tetap berada di bawahnya dengan penampilan kucel dan hidup yang berantakan tanpa ayah.

"Aku harus menyelidikinya sekarang. Aku tidak ingin melihatnya bahagia. Yang berhak bahagia hanya aku, dan dia harus tetap meratapi nasibnya menjadi anak tanpa ayah. Aku harus menemuinya, dan mencari keberadaannya sekarang!"

Dia benar-benar bertekad untuk tujuannya. Sherly tak akan membiarkan dirinya merasa terpuruk akan kalah dari saudara tirinya sialan itu.

Gigi wanita itu bergemeletuk, dan tanpa sadar dia memukul ranjang saat dia terbangun dengan tatapan yang tajam.

"Aku harus menceritakan hal ini pada mama, agar aku mendapatkan bantuan darinya."

Sherly tak jadi istirahat dan menenangkan diri. Wanita muda itu kembali bangun, lalu keluar dari kamarnya begitu tergesa untuk menghampiri sang ibu.

Di sisi lain, tempat Ara berada. Wanita itu masih duduk di pojokan balkon, dia ketiduran akibat menangis terus-terusan tadi. Kini saat dia terbangun, dia mendapati hari sudah menjelang malam. 

Tubuhnya terasa mati rasa dan membuatnya kesemutan saat dia mencoba untuk terbangun. Dia hanya bisa meringis, saat kakinya sedikit sudah untuk dibawa berjalan. Yang lebih membuatnya tak nyaman lagi, adalah wajahnya yang kini terasa lengket akibat bekas air mata. 

"Kamu benar-benar menyedihkan, Ara!" gumam Ara pada dirinya sendiri dengan kesal. 

Dia membuka pintu balkon yang sejak tadi dia kunci dari luar. Lalu menuju wastafel dapur untuk mencuci wajahnya. Setelah selesai, dia berniat untuk ke kamar dan melanjutkan tidurnya. Tapi betapa kagetnya dia saat Al ternyata duduk di ruang makan dalam diam. 

"Ya Tuhan ... jika lampu ruangan ini tidak nyala, aku pasti akan mengira dirimu hantu!" decak Ara memekik.

Wanita itu mengembuskan napas panjang, melirik Al masih dengan raut wajah yang kesal. Lalu kembali melangkah menuju tangga. 

"Kemarilah, Ara." 

Namun, langkah kakinya terhenti ketika Al bersuara. Ara berdiam, masih enggan untuk membalik badan. Rasanya dia masih jengkel dengan pertengkaran yang terjadi pagi tadi akibat masalah yang sepele. Dia masih menganggap Al pria paling egois.

"Ara."

Tetapi, logikanya kalah dengan hatinya. Wanita itu rapuh, yang membuat hatinya luluh dan merendahkan harga dirinya yang tinggi. Dia mulai berbalik untuk melihat Al meskipun dengan wajah datarnya. 

"Kamu mau ke sini sendiri atau mau digendong?" tanya Al menatap Ara dengan lekat. 

Hal ini membuat Ara mendesah, yang mau tak mau akhirnya mendekati Al dan duduk di sebelah lelaki itu. "Apa itu sebuah permintaan, atau perintah?" tanya Ara dengan ketus. 

Al menghiraukan ucapan Ara. Malahan, dia menarik kursinya untuk lebih dekat dengan wanita itu. Setelahnya dia menarik tangan Ara untuk digenggam.

"Maukah kamu pergi berlibur bersamaku?" 

1
Vani_27
menjijikkan
Itoh
sbnernya bgs novelnya tpi pnjabarannya trlalu detail jdi bikin cpt boring
echa purin
/Good/
scarlet
Jgn mau Ara,,, lelaki sekali main tgn, maka akan terus main tgn,,, menjauh darinya Ara,,, dia bkn org yg baik
scarlet
Thor,,, AQ tak suka Al,,, 😡
scarlet
sangatttt 🤭😉
scarlet
Tuhan tau hatimu Ara,,, semoga cepat ada solusi yg baik
SUSANTI SUTISNA
syukaaaa cerita ny...seru n gk belibet sat set tp asik
Inonk_ordinary
yg makin parah lagi,,si buke ternyata ude nikah,,dan ara jd pelakor. jangan² ya. kasian ara,,dia benci pelakor tp dia malah jd pelakor..jgn yaa thorr
Inonk_ordinary
see..org yg sangat ceria ternyata...
Lina Yuliana
lanjut thor season 2 nya di tunggu
Ace Syafitri Prawitasari
Luar biasa
Aycha Aia Cw Libra
sempurna
Andriyati
gak cinta kok ada anak 3 hadehhh dasar kamu
dewi wulandari
bagus 👍
Dewi Purwanti
GPP Ra setidaknya hanya satu laki-laki yg berhubungan dengan moe
HARTIN MARLIN
🤔🤔🤔 siapa dia sebenarnya
HARTIN MARLIN
lebih baik kamu tinggalkan Al itu,agar dia menyadari kesalahannya
HARTIN MARLIN
lebih baik gak usah turuti dulu permintaannya
HARTIN MARLIN
Memang menyesak sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!