"Di tinggal pas lagi sayang-sayange."
Mungkin, istilah kata itu sangat tepat untuk seorang gadis bernama Faiz. Menjalin hubungan sejak dirinya masih duduk di bangku kelas SD. Hingga saat selesai masa putih Abu-Abu. Di berikan janji dan impian setinggi langit, namun pada akhirnya di tinggalkan begitu saja oleh sang kekasih.
Perjuangan dan pengorbanan dia lakukan untuk merebut kembali kekasihnya dari tangan para pelakor. Mampukah Faiz mengembalikan sang kekasih ke dalam pelukan nya?
Ataukah, Faiz malah menemukan laki-laki lain yang bisa membuatnya untuk. Move on dari cinta pertama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan maaf Fayya
...~Happy Reading~...
“Jadi, apa yang mau kamu jelaskan?” tanya Faiz to the point ketika Fayya sudah tiba di apartemen nya.
Edward sudah tidak ada di sana. Entah kemana pergi nya laki laki itu yang jelas untuk saat ini Faiz merasa aman dan tidak harus berpura pura cuek lagi dengan laki laki itu. Sejujurnya, Faiz tidka bisa sellau mendiamkan Edward dan mara padanya, ia ikut terluka setiap kali melihat Edwrad memohond an merayu nya, namun dirinya masih acuh. Hanya saja itu smeua ia lakukan dengan terpaksa karena ingin melihat sampai dimana perjuangan Edward untuk nya. Dan apakah Edward bisa mencintainya seperti dulu lagi, atau tidak.
“Iya, Fayya mau minta maaf. Tapi harusnya kakak malah berterimakasih sama Fayya dong.” Kata gadis itu sambil memanyunkan bibir.
“Terimakasih, gundul mu itu terimakasih. Kamu tahu gak, gara gara kamu aku kena tampar sama papa ku! Dan juga, kakak kamu, jangan tanya ke aku. Nanti kamu lihat sendiri bagaimana make up spesial dari papa ku di wajah kakak kamu!” kata Faiz panjang lebar, membuat Fayya begitu sulit untuk menelan saliva nya.
Benarkah sampai separah itu? Batin Fayya.
“Darimana kamu dapat obat kaya gitu Fay?” tanya Faiz lagi kini dengan wajah yang serius.
“Dari orang,” jawab Faya asal.
“Aku tau dari orang, gak mungkin macan yang ngasih kamu obat kaya gitu!” cetus Faiz kembali kesal, “Kamu dapat darimana? Itu bahaya lo, mana jarum nya sakit banget lagi!”
“Tapi tepat sasaran kan?” ucap fayya tersenyum menyengir kuda, “Gini gini Fayya sering mengikuti PMR, jadi paham sedikit sedikit untuk menyuntik di bagian bagian tertentu.” Imbuh nya dengan wajah sombong nya.
“Aku tidak perduli dengan itu, yang ku tanyakan. Kamu dapat dari mana obat kaya gini? Kamu ini masih pelajar loh, emang bisa gitu dapetin obat beginian?” tanya Faiz penasaran.
“Aku beli loh kak itu tuh. Mana mahal banget lagi,” kata Fayya maish berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.
“Fay, jangan sampai vas di samping ku ini melayang ke kepala kamu ya!” ancam faiz untuk kesekian kali nya dan menatap tajam pada Fayya.
“Huuffttt!” Fayya pun menghela nafas nya dengan cukup kasar, “Ada teman yang membantu ku.”
“Temen? Siapa? Laki laki? Perempuan?” tanya Faiz penasaran.
“Cowok, ganteng.” Jawab Faiz tersenyum malu malu.
“Seganteng apa sih? Baik banget mau bantuin kamu berbuat kejahatan!” sindir Faiz berdecak.
“Kak, itu bukan kejahatan, tapi kebaikan. Dan lihat, sekarang akhirnya kakak bisa bersatu kan dengan kak Edward,” kata Fayya membela diri, hingga membuat Faiz mendengus kesal.
Sementara itu, di tempat yang berbeda di sebuah kafe yang tempatnya tidak terlalu jauh dari lokasi Apartmen Faiz. Kini ketiga orang dewasa itu tengah berkumpul untuk berdiskusi tentang kelanjutan hubungan antara kedua anak mereka.
“Kalian yakin?” tanya Leon sekali lagi menatap dua orang di depan nya.
“Apa kau lupa profesi ku?” tanya balik bastian menatap pada Leon.
“Tidak, tapi—“ Leon menjadi ragu, apakah mungkin wanita seperti Faiz berani melakukan kebohongan sebesar itu.
“Meskipun putri ku berbohong soal kehamilan nya. Tapi anak kamu tetap sudah melecehkan putri ku. Jadi pernikahan ini harus segera di lakukan, dan kita lihat sampai dimana sandiwara mereka.” Kata Bastian dengan tegas.
Sementara Leon, ia langsung terdiam dan mencerna kembali dengan apa yang di lakukan putra nya. Benarkah bahwa putra nya sudah melecehkan Faiz? Dirinya maish kurang percaya, namun bukti sudah ada di depan mata. Leon pun menghela nafas nya dengan cukup kasar.
kurang pinter ngeboongnya 😂😂😂
gitu ko bangga anda ya 😅🤣🤣🤣