NovelToon NovelToon
Dinikahi Pembunuh Bayaran

Dinikahi Pembunuh Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: ririn dewi88

Laki laki itu begitu menyebalkan, CEO yang sombong dan selalu galak padamu yang seorang asisten pengantin saja.

"Awas saja ya, lihat aku akan membuatmu jatuh cinta dan aku akan menyiksamu setiap hari"

Jdor, tiba-tiba suara guntur terdengar, ini tak ada tanda-tanda hujan, tapi kenapa ada suara guntur sungguh menakutkan, segera aku masuk kedalam mobil taksi. Aku mulai merinding padahal kan hanya main-main saja mengatakan itu.

Aku juga tak mau kalau sampai benar-benar menjadi istrinya bisa-bisa aku mati berdiri kalau ada disampingnya sampai tua. Menyeramkan sekali sungguh.

Apakah semua kata-kata itu bisa di cabut ?

Disini aku pake sudut pandang pemeran perempuan ya. Semoga kalian suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn dewi88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lihat ada siapa

Indy sampai menubruk tubuh Mamanya saat akan masuk kedalam kamarnya.

"Kamu ini kenapa Indy datang-datang kayak gini, bukannya ceria malah ketakutan. Bukannya kamu baru ketemu calon suamimu yang tampak itu kan" omel Mamanya.

"Indy pokoknya minta sama Mama buat batalin perjodohan Indy dan juga Farhan, Indy nggak mau ya terlibat dalam keluarga itu. Indy akan cari jodoh sendiri Ma. Tolong umur Indy juga belum terlalu tua, Indy masih mau habisin masa masa indah Indy sendirian tanpa ada suami, tolong Ma" akhirnya Indy mengeluarkan semua yang dia inginkan meski kadang tak akan pernah didengar oleh Mamanya.

Tapi dicoba tak masalahkan dari pada hanya diam dan terus menurut, itu malah akan terus membebani dirinya sendiri.

Dengan kasar rambut Indy ditarik, sampai kepalanya turun kebawah dan membuat Indy meringis kesakitan. Ini untuk kesekian kalinya Mamanya melakukan kekerasan padanya.

"Kamu itu dijodohkan dengan anak orang kaya malah menolak, mau umur kamu masih muda mau tua Mama mau kamu nikah sama Farhan. Ini semua buat masa depan kamu dan masa depan Mama juga. Memangnya kamu mau hidup seperti ini terus kamu juga bekerja gajinya nggak seberapa ga akan cukup, Mama ingin diberi uang yang banyak"

Indy dengan paksa melepaskan jambakan Mamanya, lalu mundur beberapa langkah "Memangnya dengan gajiku yang menurut Mama tidak seberapa itu tidak bisa menutupi kehidupan kita Ma, padahal aku bisa membeli kan rumah dengan gaji itu aku tidak butuh menikah dengan orang kaya, aku hanya butuh kenyamanan. Tolong jangan paksa aku lagi untuk menikah dengan siapapun anak teman Mama. Aku cape terus Mama paksa dan mengikuti kemauan Mama" Indy berharap Mamanya akan mengerti dan mengabulkan apa yang dia mau.

"Memang seharusnya dari awal Mama tidak usah melahirkan kamu Indy, kamu sama sekali tidak berbakti pada Mama hanya tinggal menikah saja dengan Farhan, apa susahnya. Mau dia tidak jatuh cinta pun tidak masalah cinta akan mengikuti dengan sendirinya nanti juga dia akan mencintaimu. Kamu hanya perlu merayunya, jadilah perempuan murahan di hadapan Farhan, agar dia mau menikahi kamu"

Indy menggeleng dan melangkah masuk kedalam kamarnya, melampiaskan rasa sedihnya didalam kamar sendirian seperti biasa. Mamanya tak pernah mengerti dirinya, Mamanya selalu memerintah nya dan menuntutnya dengan berbagai macam hal. Dimata Mamanya Indy harus selalu sempurna dan tak boleh cengeng atau pun merasa sakit saat disakiti oleh Mamanya itu.

...----------------...

Farhan membuang puntung rokoknya dan mengangkat telfon dari orang suruhannya.

"Bagaimana apakah sudah ada kabar"

"Sudah Tuan, pembunuh Ayah anda sekarang mempunyai sebuah museum di kota yang begitu besar. Dia hidup dengan mewah dengan kekayaan yang tidak terhingga. Dia bahagia setelah menghabisi nyawa Ayah anda"

"Pertemukan saya dengannya"

"Sepertinya itu tidak akan mudah Tuan, dia begitu tertutup bahkan untuk bertemu dengan media pun sulit. Banyak sekali kolega nya yang ingin bertemu dengannya tapi hanya asistennya saja yang selalu bertemu tidak pernah dia langsung"

"Baiklah kirimkan alamat museumnya"

"Baik Tuan"

Farhan mematikan sambungannya dia punya ide, dia akan melakukan sesuatu untuk memancing orang itu keluar dari sarangnya. Berani berurusan dengannya maka nyawa taruhannya inilah yang selama ini Farhan tunggu dia tidak akan pernah mengampuni orang yang telah membunuh Ayahnya dan Farhan tidak akan pernah kasihan dengan keluarganya.

Dia juga sama tidak kasihan bukan dengan Farhan saat itu, dirinya masih kecil dan adik-adiknya juga masih kecil dan saat itulah Farhan dituntut untuk menggantikan ayahnya.

Farhan kembali masuk dan menutup pintu balkon, duduk kembali dengan lampu yang remang-remang menatap Karina yang sedang tertidur dengan nyenyak, dia sama sekali tidak terganggu tertidur dengan pulas dan nyaman.

Farhan juga tidak mau mengganggunya ini adalah sesuatu yang selalu Farhan lakukan tanpa sepengetahuan Karina, menatapnya lama-lama sampai dirinya bosan tapi rasanya tak ada rasa bosan ingin terus menatapnya dan menelannya sekalian kalau bisa.

Dalam beberapa hari Farhan harus meninggalkan Karina, sebenarnya was-was takut ada yang menyakitinya tapi Farhan harus melakukan ini untuk membalaskan semua kesakitan yang telah Ayahnya rasakan.

Apakah dia sudah jatuh cinta pada Karina entahlah Farhan juga tidak tahu hanya nyaman saja bersamanya.

...----------------...

"Cepat Indy pencet belnya, kamu harus bertemu dengan Farhan" titah Mamanya dengan kasar.

"Tidak Ma, kenapa malah ke sini bukannya Mama mengajakku untuk makan malam di luar, tapi kenapa pergi ke apartemen Farhan. Aku tidak mau"

"Bodoh, dasar bodoh" sambil memukul kepala Indy "Cepat lakukan sekarang juga, kamu harus mendapatkan Farhan apapun caranya, jangan jadi perempuan bodoh yang mau hidup miskin cepat. Mama akan tunggu di bawah, jangan sampai gagal kamu harus bisa tidur dengannya sekarang juga dan menikah dengan Farhan"

"Ma, aku tidak mau"

"Anak sialan dasar" dengan cepat dia memencet bel beberapa kali, lalu pergi begitu saja meninggalkan Indy.

Saat Indy akan pergi pintu terbuka. Indy jadi diam mematung menatap Farhan yang sudah ada dihadapannya berdiri dengan menjulang, dengan tubuh yang basah dan hanya memakai handuk untuk menutupi bawahnya.

"Mau apa kemari"

"Maaf, aku hanya ingin kita saling mengenal saja dan dekat. Bukannya kita dijodohkan, sepertinya kita bisa memulai dengan cara mengobrol mungkin" akhirnya Indy memberanikan diri untuk bicara.

Dengan kasar Farhan menarik tangan Indy dan berhenti didepan kamar yang cukup gelap dan masih ada sedikit cahaya. Disana ada yang terbaring tidur dengan nyenyak.

"Lihat sudah ada yang tertidur ditempat tidurku yang pasti dia yang akan menjadi istriku. kalaupun perjodohan itu terjadi dan kamu menjadi istri saya, saya tidak akan pernah memperlakukan kamu seperti yang kamu inginkan. Saya akan tetap menikah dengan Karina meskipun dia harus menjadi istri kedua dan saya akan hanya ada bersama Karina tidak dengan kamu. Daripada semua itu terjadi lebih baik mundur dari sekarang. Tidak usah mencoba untuk mendekati saya lagi"

Sakit, tentu saja sakit. Indy sangat sakit hati dengan semua yang di ucapkan Farhan. Dirinya hanya akan dijadikan istri bayangan saja yang tak dianggap.

"Pergilah sebelum Karina terbangun dan dia salah paham. Saya tidak mau bertengkar dengannya, saya tidak pernah mau dijodohkan dengan siapapun"

"Aku juga tidak mau dijodohkan, tapi Ibumu dan juga Mamaku yang ingin perjodohan ini terlaksana" jujur Indy.

"Maka tolak lah jangan membuat semuanya menjadi rumit. Bawalah pilihanmu agar orang tuamu tahu kalau dirimu mempunyai pasangan"

Indy yang akan menjawab lagi namun tak jadi Farhan langsung menutup pintu kamar dan tentunya dia juga masuk, terdengar suara sayup-sayup Farhan berbicara, sepertinya Karina terbangun.

Indy, masih saja diam disana binggung harus bicara apa pada Mamanya, pasti dirinya akan terkena amukan lagi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!