Menikahi Istri Keponakan

Rizi berlari disepanjang lorong Rumah sakit dengan perasaan tak menentu pikirannya saat ini dikuasai perasaan cemas terhadap istri dan calon bayi nya

"*Bertahanlah sayang demi a**ku.. jangan tinggalkan aku.", lirih Rizi dalam hati*

Rizi masih terus berlari ingin rasanya cepat sampai ke ruangan istrinya dan memeluk serta memberi semangat untuk istrinya

Setelah mendapat kabar dari Daiyan tentang Abisah yang jatuh pingsang dan harus segera dioperasi Caesar Rizipun meminta izin untuk mendampingi istrinya yang akan melahirkan dan ia berjanji akan mengikuti aturan hukum yang berlaku sampai penyelidikan selesai

Rizi berhenti dan mengatur Napas dalam-dalam di ujung lorong ia sudah melihat Neta, Daiyan, serta Jerry yang setia menunggu di depan ruang operasi..

Netha berdiri menghampiri adiknya itu dengan perasaan yang sama sama mencemaskan Abisah..

"Bagaimana keadaan istriku kak", lirih Rizi yang sudah tidak sanggup menahan Air matanya lagi

"Dia masih didalam Riz "netha berusaha menenangkan adiknya dengan membawa kepelukan nya...

Dalam hati Rizi terus berdoa atas keselamatan istri dan anaknya..

Rizi duduk di sisi kanan Jerry, dengan meremas kedua tangannya melihat kegelisahan adiknya netha berusaha menenangkannya dengan menggenggam tangan nya..

"Tenang lah dia Akan baik baik saja.",

Tak berselang lama suara tangis bayi terdengar didalam ruangan tempat operasi Abisah..

Dokter keluar dengan menggendong seorang bayi laki laki tampan yang masih memerah..

Rizi menghampiri dokter yang sedang menggendong bayiitu namun dipikirannya saat ini hanya keselamatan Istrinya. "Bagaimana keadaan istri saya dok", tanya Rizi yang masih diliputi rasa cemas

"Istri bapak Baik baik saja, dia masih dibersihkan oleh dokter didalam setelah itu akan dipindahkan ke ruang perawatan.",

"Ini Anak bapak silahkan di Adzanin dulu", Kata Dokter itu

Dengan tangan bergetar Rizi meraih bayi mungil yang masih merah itu di gendongan dokter dan mengadzani putranya dengan air mata terus mengalir hari ini perasaannya bercampur antara bahagia dan sedih bahagia karna kelahiran Anak pertamanya lahir dengan selamat , sedih karna untuk sementara dia akan berpisah dengan Anak dan istrinya...

Netha mengambil Alih bayi itu ditangan Rizi kemudian Rizi menunggu istrinya untuk dipindahkan keruang perawatan

"Selamat bos sekarang sudah jadi Ayah, Jerry menepuk pundak Rizi

"Terimakasih jer..

"Untuk kasus itu bos tidak perlu khawatir aku sudah menyuruh orang orang ku menyelidiki kasus ini bahkan tuan Dean mau membantu kita "Ucap Jerry

Rizi menatap Jerry kemudian tersenyum kecil asisten Zaky sekaligus sahabatnya itu memang selalu bisa diandalkan

Sementara Daiyan tak henti hentinya menatap mengoceh didepan bayi yang baru saja lahir itu meskipun ia tau bayi yang ada di gendongan ibunya belum bisa merespon..

Setelah Abisah dipindahkan ke ruang perawatan, Rizi masih setia menemani istrinya yang belum siuman..sementara Jerry bersama Daiyan sudah kembali ke perusahaannya untuk membahas kasus yang menimpah Rizi bersama dengan anak buahnya

Kelopak mata Abisah terbuka pertama dilihatnya senyum suaminya yang mengembang..

"Mas..", Abisah reflek ingin memeluk suaminya namun tiba tiba ia meringis ke Sakitan di bagian perutnya bekas operasi nya...

"Jangan bergerak dulu sayang lukanya masih basah.."Khawatir Rizi

"Mas..Abisah menangis sesenggukan menatap suaminya...

"husst...jangan nangis ya kasihan anak kita "Rizi berusaha menenangkan istrinya

Diciumnya berkali kali kening istrinya untuk memberinya sedikit ketenangan..

Netha datang memberikan baby-nya ke Abisah namun Rizi mengambil alih meraih bayi di gendongan kakak Nya.

"Apa kalian sudah memiliki nama untuk bayi kalian..", Seru Netha menatap Rizi

"Sudah kak.",Sahut Rizi lalu menyebutkan Nama untuk Anaknya RAZI PERDANA ALFARIZI

"Nama yang bagus.",gumam Neta tersenyum ke arah adik iparnya

Rizi memberi ciuman berkali kali di wajah mungil anaknya sangat berat meninggalkan istri dan Anaknya saat ini."Setitik air mata keluar dari matanya namun dengan cepat dia menyekanya

Rizi sendiri belum tau berapa lama hukuman yang ia dapat oleh kesalahan yang tak pernah ia perbuat

"Sayang..berjanjilah kau akan menjaga dia untukku "Tunjuk Rizi pada bayinya, dan berjanji lah tidak akan menangis jika aku tidak bersama kalian.", Rizi menjedah ucapannya kemudian menarik napas panjang..

"Yakinlah aku Ada disini menemani kalian "Tunjuk Rizi pada dada Abisah."Kekuatan cinta akan mempersatukan kita kembali.", Rizi sudah tidak kuat menahan air matanya lagi, netha yang berdiri dibelakang pun ikut terharu dengan adiknya sementara Abisah yang dari tadi menangis kini merentangkan kedua tangannya ingin memeluk suaminya, memberinya semangat bahwa dia tidak sendiri..

Abisah bertekat setelah ini ia tidak bersedih lagi ataupun menangis lagi, ia ingin terlihat tegar di mata suaminya agar suaminya tidak kepikiran tentangnya..

"Mas..kami akan menunggumu mas segeralah kembali kepelukan kami.",lirih Abisah saat melepas pelukannya lalu tersenyum tulus menatap suaminya penuh cinta

"Aku mencintaimu sayang.", ungkap Rizi kemudian mencium bibir Abisah

"Aku juga mencintaimu sangat mencintaimu suamiku. "Abisah kembali memeluk suaminya seakan tidak mau melepaskan nya

Rizi kembali mencium istrinya tidak peduli dengan kehadiran kakaknya di ruangan itu toh kakak nya masih sibuk dengan baby Razi,

Setelah menggendong serta memberinya ciuman di seluruh wajah putranya Rizi dengan berat hati keluar dari ruang perawatan Istrinya

Setelah suaminya tidak nampak lagi di dalam ruangan itu Abisah kembali menangis sejadi jadinya menumpahkan semua sesak didada nya ia tdk ingin suaminya kepikiran tentang dirinya makanya Abisah sebisa mungkin ia menahan diri untuk tidak menangis..

Neta yang melihat adik iparnya menangis, ia menghampiri dan memeluk menenangkan nya ia sendiri tidak akan sanggup jika harus di posisi Abisah "Netha mengusap Air mata nya..

"Bersabarlah dek! Rizi akan kembali dan berkumpul dengan kalian kakak yakin, dia tidak bersalah.", lirih netha

*

*

*

2 Minggu sudah berlalu Namun Jerry masih belum menemukan titik terang dari kasus yang menimpah Rizi, semua cctv sudah dihapus oleh pelaku,bukan pembunuhan saja tuduhan yang diberikan Rizi, namun Rizi juga dituduh memiliki hubungan gelap dengan wanita yang jadi korban pembunuhan itu..

Abisah menghadapi Masalah suaminya dengan tenang bahkan dia tidak percaya sedikit pun dengan pemberitaan diluar sana ia terus memberi dukungan kepada suaminya lewat video singkat yang ia titipkan jika netha berkunjung ke sel tempat suaminya saat ini..

Sampai saat ini Abisah belum mengunjungi suaminya bukan tanpa alasan Abisah tidak mau melihat wajah sedih suaminya cukup doa serta semangat yang ia berikan kepada suaminya..

Tak ada lagi kesedihan diantara mereka karna buat mereka jarak bukanlah masalah buat mereka kekuatan cinta yang mereka miliki menjadi bukti betapa mereka saling mencintai...

Tiap hari Abisah menunggu dan menunggu berharap suaminya bebas dari segala tuduhan yang menimpah nya dan segera mereka disatukan kembali...