NovelToon NovelToon
One Night Love With CEO

One Night Love With CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mimah e Gibran

Menjadi anak haram bukanlah kemauan Melia, jika dia bisa memilih takdir, mungkin akan lebih memilih hidup dalam keluarga yang utuh tanpa masalah.

Melia Zain, karena kebaikan hatinya menolong seseorang di satu malam membuat dirinya kehilangan kesucian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Minumlah terlebih dahulu, agar fikiranmu sedikit lebih dingin," Alan menyodorkan Minuman kaleng dingin yang ia beli tadi di mini market saat turun membuntuti Laras.

"Hmm." Kevin hanya berdehem. Namun, tangannya meraih minuman kaleng itu, dan membukanya. Rasa dingin menjalar melewati kerongkongan. Haus dan amarahnya seketika teredam. Kevin bukan orang yang mudah emosi sebenarnya, ia bersikap seperti itu hanya pada orang-orang tertentu saja.

"Alan, ada hal lain yang ingin aku bahas denganmu," ucap Leon setelah menandaskan separuh minumannya.

Alan mengangguk, duduk bersantai di sofa dengan bahu bersandar.

"Soal apa, Kev?"

"Begini, kamu tau tadi Laras kesini. Saat aku menyebutkan namanya sepertinya Melia tau sesuatu tentang Laras. Mereka berdebat tanpa henti. Aku melihat api permusuhan di mata Laras dan aku khawatir ia akan mendatangi Melia dan melakukan hal buruk padanya." Jelas Kevin.

"Tau sesuatu? apa maksudmu tentang Laras yang sering bersama banyak lelaki di hotel?" tanya Alan.

"Iya, benar. Aku khawatir Melia kenapa-napa, apalagi kau tau seperti apa Laras orangnya. Aku yakin di luar bisa jadi ia akan menyerang Melia."

"Lantas, apa yang harus aku lakukan."

"Percepat semuanya, berikan foto-foto itu ke adiknya Laras. Setahuku, hubungan mereka sangat buruk. Dan aku yakin adik tirinya akan melakukan sesuatu yang membuat Laras hancur."

"Kamu yakin?" tanya Alan kembali.

"Aku rasa Kevin sangat mengkhawatirkan Melia. Apa hubungan mereka ada kemajuan, bukankah Kevin sangat dingin sikapnya. Syukurlah kalau dia mulai perhatian dengan calon istrinya." batin Alan yang merasa sikap Kevin berubah aneh, terlihat jelas jikalau sangat mengkhawatirkan calon istrinya.

"Aku khawatir dengan Melia, jika Laras menyerangny bagaimana? Aku rasa jika foto itu sudah tersebar Laras akan merasa hancur dan frustasi. Dengan begitu, Laras tidak akan punya waktu bahkan berfikir untuk menyerang Melia." jelas Kevin panjang Lebar, sementara Alan memgangguk paham.

"Lebih cepat lebih baik," ucap Kevin lagi.

🍁🍁🍁

Melia mendekus sebal lantaran sedari tadi ia masih berada di depan kantor LS Group. Jika cafe terdekat, seharusnya ada di sekitar perusahaan.

Tak ingin membuang waktu lebih lama menunggu taksi, ia memilih melangkahkan kakinya menyusuri jalan. Sambil menatap sekeliling. Mungkin saja, ibunya kesal lantaran ia begitu lama.

Melia tersenyum kala menemukan cafe, dan berharap sang ibu masih menunggunya disana.

Di salah satu sudut meja, Sintia merenung menunggu Melia datang. Sudah satu jam lebih ia menunggu. Tak berselang lama sesosok gadis yang ternyata adalah Melia masuk ke dalam caffe. Sintia pun berinisiatif memanggil karena jarak yang cukup dekat.

"Mel," panggil Sintia.

Melia menoleh, masih terlihat ekspresi kekesalannya bersama Kevin tadi hingga raut wajahnya masam.

"Apa hubungan mereka tak ada peningkatan hingga Melia berekspresi seperti itu, itu artinya aku gagal dong membuat mereka semakin dekat." Sintia menatap lekat ke arah Melia yang berjalan mendekat.

"Sebaiknya aku berusaha tersenyum, pasti ibu berfikir jika usahanya sia-sia. Meski kenyataannya semakin buruk. Aku tidak ingin ibu banyak fikiran, dan berfikir yang tidak-tidak." batin Melia, kemudian menyunggingkan seulas senyum.

"Maaf, bu lama. Ibu sudah makan?" tanya Melia.

Sintia mengangguk, "kamu makan dulu?" tawar Sintia. Melia memesan makan siang, ia sangat lapar lantaran berdebat dengan Kevin begitu menguras tenaganya. Belum lagi, tentang Laras.

"Ck! Wanita itu." batin Melia kesal mengingat sosok Laras, karena kehadirannya lah yang membuat ia harus pura-pura bermesraan dengan Kevin bahkan terang-terangan bersikap menggoda.

Pesanan pun datang, satu porsi spagetti dan capucinno float. Melia tak sabar untuk segera menyantap makannya.

"Bu, aku makan dulu. Setelah ini kita jalan-jalan." Melia tersenyum, ia tak tahu jika Sintia melihat aura kekesalan di wajah Melia entah itu karena apa.

Dengan lahap melia menandaskan makanannya, kemudian minum.

"Kau beneran kelaparan?" tanya Sintia, Melia pun mengangguk. Padahal, Sintia fikir jikalau Kevin akan mengajak putrinya makan siang bersama. Setelah selesai, Melia meminta bil dan bersiap membayarnya di kasir.

Keluar dari cafe dengan perut kenyang membiat keduanya begitu semangat.

"Kita ke mall ya, bu?" ajak Melia. Sintia pun mengangguk, ia harus melakukan cara agar penampilan Melia berubah.

Mereka mencari taksi, tak berselang lama taksi datang dan mengantarkannya ke salah satu mall terbesar di Jakarta.

Melia dan Sintia turun, lantas membayar ongkos taksi. Mengajak Ibunya masuk ke dalam Mall besar. Sintia berdecak, sudah lama ia tak jalan-jalan ke mall. Terlebih Melia sibuk bekerja malam dan akan menghabiskan siangnya lebih banyak dengan tidur. Jadi jarang sekali mereka meluangkan waktu berdua.

"Lihat ini, bagus tidak?" tanya Sintia menempelkan sebuah dress berwarna soft yang kelihatan natural di kulit mulus Melia.

"Enggak deh, bu. Aku nggak suka warnanya." tolak Melia, namun Sintia memaksa. Melia memang lebih suka warna gelap sedang Sintia tak menyukai hal itu.

"Yang hitam ini saja." pilih Melia, namun Sintia menggeleng.

"Ibu membelikanmu gaun agar terlihat cantik bukan untuk acara berduka, tidak biar ibu saja yang pilihkan." Kekeh Sintia, Melia menekuk wajahnya kesal. Namun, sebisa mungkin ia menutupi dan tetap tersenyum apapun pilihan ibunya. Sintia tidak boleh tertekan bahkan untuk hal-hal kecil.

Warna soft, peach, motif floral dan beberapa dress yang membuat Melia menggelengkan kepala.

"Ini banyak banget, bu." protes Melia, meski bukan dress mahal tetap saja jika diperhitungkan bisa habis gajinya satu bulan.

"Bu, ini udah banyak." protes Melia.

"Kamu pilih satu, mana yang kamu suka?" Kali ini Sintia memilih dua dress terakhir yang sesuai dengan warna kesukaan Melia.

"Itu aja bu," ucap Melia menunjuk warna navy, meski sebenarnya warna itu sudah banyak ia punya.

"Baiklah, tambah satu lagi."

"Bu, buat apa sih beliin Melia banyak banget, Melia kerja juga pakai seragam. Keluar juga jarang-jarang."

"Mel lihat dirimu, kedepannya jika berkencan dengan Kevin kamu harus tampil cantik. Tidak terlihat kampungan." Sebenarnya maksud Sintia baik, tapi justru menggores luka di hati Melia.

"Melia memang kampungan bu, mau dipakaikan apapun tetap saja, cuma gadis kampungan." Melia kecewa, saat ibunya mengatai diri terlihat kampungan. Bukan karena tak terima, Melia sangat sadar akan derajat tapi yang membuat dia kecewa adalah Sintia terlalu memaksakan penampilannya.

Mau secantik apapun, Kevin bahkan tidak akan melirikku. Hubungan kita hanya sebatas rasa tanggung jawab, dia bahkan menyuruhku meminta apapun kecuali perasaannya. Bagaimana bisa ibu berfikir orang seperti aku pantas dibahagiakan Kevin.

Melia berkaca-kaca, berusaha menyembunyikan air matanya saat sang ibu sudah berjalan lebih dulu ke kasir untuk membayar belanjaan.

*Tapi ini semua memang salahku bukan? karena yang ibu tahu hubunganku dan Kevin sangat baik_

🍁🍁🍁*

Like komen rate dan giftnya ya🤗

1
Nurul Huda
Luar biasa
Dini Lestari
iiihhhh jdi kesel baca nya
Dini Lestari
kapAn nikah nya D percepat ya
Dini Lestari
yg 1 m nya ke mna ya masa udh abisss
Indah MB
Mel : Asikk ada drama gratisan 🤣🤣
Indah MB
duh.. kev... kev... jangan gengsi gitu napa.. kan Mel jadi pergi..

menikah Dengan Mr. Arogan mampir
Indah MB
Kev kamu berhutang lg sama Mel hihihi
Menikah dengan Mr. Arogan mampir
Indah MB
semoga kevin bisa membantu

Menikah dengan Mr. Arogan Mampir
Indah MB
Lyn mak Lampir...
tp kasian deh sama Mel.. pasti dia takut ibunya kecewa karena tidak perawan lagi

Menikah dengan Mr. Arogan mampir
Indah MB
aku fav ya kak... hehhee seruuu

Menikah dengan Mr. Arogan mampir
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: makasih kak🙏🏻🥰
total 1 replies
Indah MB
Tom keparat! gini aja udah enek ngebayangin si tom n jerry ini..

Menikah dengan Mr. Arogan mampir
Oom Oom
Luar biasa
Oja Iena
terbaik
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: makasih banyak kaka🥰🤗
total 1 replies
As Thyen
sungguh miris perempuan seperti laras walaupun dari keluarga berpengaruh tapi tidak berharga, luar biasa murahannya
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
bener tuh kata Kevin kalo dia pelakunya pasti sudah gak bakalan bernafas tuh Gio
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Kan ternyata Gio yang kena balas dendam Amelia, karena memang harusnya dia bukan Kevin
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Nah beneran Kevin atau Gio tuh
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝓐ⷨ𝖒ⷷ𝖊ᷞ𝖑𝖑♛⃝꙰ ❤
Salah sasaran mel
Minarni Juita
knapa juga si Kevin GK langsung nikahin si Melia biar gk kerja lagi di club
s
mantappp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!