Gairah Cinta Bodyguard Putri Penguasa

Freya berlarian cepat dari arah luar menuju ke dalam, mencari sosok Mommy dan Daddy nya dengan perasaan panik.

meskipun perutnya lapar, dia berusaha mengabaikan nya.

Begitu dia melihat sosok mommy nya, gadis itu langsung memeluk sang Mommy dengan perasaan penuh kekhawatiran.

"Apa yang terjadi pada kakak?"

Tanya nya penuh kepanikan didalam pelukan sang Mommy.

Sang Mommy hanya berbisik pelan.

"Ini hanya salah satu ujian"

Mommy nya memang seperti itu, tidak pernah terlihat panik ketika menghadapi banyak ujian didalam keluarga mereka.

Terakhir kali Mommy nya berteriak histeris dan terlihat panik saat kejadian penculikan sang kakak kembar Gaohan dan gaohil nya di Thailand, kematian salah satu dari mereka membuat sang mommy jadi semakin menekan tingkat kesabaran nya, wanita paruh baya lebih itu selalu berkata semua akan baik-baik saja.

Mencari pengganti Gao didiri Zoe sebagai pengganti saudara kembar kak Gao nya dimasa lalu.

Meskipun bukan orang yang sama, Mommy nya selalu menekankan Zoe jelas adalah putra kesayangan nya.

Karena itu sang Mommy tidak bisa melepaskan Zoe, bagi nya Zao adalah dunia lain nya setelah kehilangan salah satu Gao kembar dimasa lalu.

Meskipun tidak di pungkiri ada kekhawatiran di balik wajah tua yang masih cantik itu, tapi Mommy nya tidak ingin menampakkan kepanikan dihadapan anak-anak nya.

"Dimana Zoe?"

Sang Mommy bertanya sambil melepaskan pelukan nya.

"Membelikan ku sarapan"

Ucap Freya pelan.

" pulanglah, mereka bilang Gao tidak boleh diganggu untuk sementara waktu, Mommy akan menghubungi kalian saat Gao bangun"

Ucap Mommy nya pelan.

"Mom?"

Freya tampak tercekat.

Sepersekian detik kemudian Zoe muncul diantara mereka, memeluk erat tubuh Mommy nya lantas mencium lembut puncak kepala Mommy nya.

"Apa hal buruk terjadi? biarkan kami disini, Mommy butuh waktu istirahat yang cukup"

Ucap Zoe cepat.

Laki-laki itu menyentuh lembut wajah Mommy nya.

"Biarkan aku Dan Freya yang menjaga Gao"

Ucap Zoe lagi.

"No Zoe.."

"Wajah Mommy terlihat pucat, biarkan Kami yang menunggu disini, Mommy pulang lebih dulu, membersihkan diri, mendapat kan makan yang baik, istirahat sejenak kemudian baru kembali kerumah sakit"

Ucap Zoe lagi sambil mengembangkan senyuman nya.

"Mommy hanya khawatir"

"No Mommy, semua akan baik-baik saja seperti kata Mommy. Gao itu seperti aku, kami berjanji tidak akan pergi lebih dulu sebelum usia kami menua"

Tambah Zoe lagi.

"Anak-anak sudah minta kita pulang, ayolah"

Tiba-tiba Daddy all muncul di samping mereka, menepuk-nepuk pundak Zoe untuk beberapa waktu.

"Bahkan putra kesayangan mu pun sudah meminta kamu pulang, masih tidak mau pulang Sejenak kah?"

Tanya laki-laki itu lagi sambil mengulurkan tangannya.

"Kamu sudah cukup kelelahan sejak semalam"

Lanjut laki-laki itu lagi.

Pada akhirnya Mommy Nadya mengangguk kan kepalanya, menerima uluran tangan sang suami agar segera beranjak dari sana.

"Titip Gao, terus laporkan perkembangan nya, Mommy dan Daddy akan kembali sebelum matahari terbenam, semua keluarga dalam perjalanan Prancis-indonesia, ada calon istri Gao didalam, jangan buat dia menjadi tidak nyaman"

Pesan Daddy all cepat.

"Baik Daddy"

Jawab Zoe cepat.

"Ah aku membelikan Mommy dan Daddy sarapan pagi"

Ucap Zoe cepat sambil menyerahkan bungkusan makanan ke tangan sang Mommy.

"Ini makanan favorit Mommy"

Seketika sebuah senyuman mengembang dibalik bibir Mommy nya.

Sepersekian detik kemudian pasangan itu beranjak pergi meninggalkan mereka.

Freya melambaikan tangan nya pada sang Mommy dan Daddy, membiarkan pasangan serasi sejak muda hingga tua itu terus beranjak pergi menjauhi mereka.

Saat sang Mommy dan Daddy sudah pergi, Zoe langsung menyerahkan sebuah bungkusan kearah Freya.

"Makanlah disana, aku akan menunggu di sini"

Ucap laki-laki itu cepat.

"Kamu tidak sarapan?"

Tanya Freya cepat.

"Aku belum lapar"

Laki-laki itu menjawab lantas berusaha membuang pandangannya.

Tapi Freya dengan cepat menggenggam telapak tangan nya.

"Mari makan berdua"

Seketika Zoe menoleh.

"Ya?"

Laki-laki itu bertanya sambil menaikkan ujung alisnya.