NovelToon NovelToon
Bukan Suami Pilihanku

Bukan Suami Pilihanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Perjodohan / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vivi We

🌻Bijaklah dalam membaca. Novel ini mengandung unsur 21+🌻

Siapa yang mau mengalami kegagalan di hari pernikahan? Pasti tidak ada yang menginginkannya.

Niranida Alifia, hampir saja mengalaminya. Kekasihnya membatalkan pernikahan mereka tepat di hari H.

Untunglah ada seorang pria yang mau menikah dengannya, dan acara pernikahan berjalan lancar. Tapi bagaimana jalan kisahnya kalau menikah bukan dengan pria pilihannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi We, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26. Ternyata

Di apartemen,

Nira yang baru bangun dari tidurnya lalu duduk dan celingukan seperti orang bingung.

"Eh, aku ada dimana?" tanyanya dengan wajah bingung. Nira mengedarkan pandangannya di ruangan yang sangat luas itu dan langsung ingat kalau dia dikurung oleh suaminya.

"Jam berapa ini?" sambil menguap dia melihat jam yang ada di dinding.

"Astaga! Jam sebelas malam?" ucap Nira kaget saat ingat dia ketiduran sekitar jam tiga sore dan saat dia bangun hampir tengah malam.

"Ish,, kenapa Arka belum juga datang? Apa Geo belum ditemukan? Ya Tuhan, semoga Geo baik-baik saja. Aku tidak mau dihantui rasa bersalah kalau Geo,," Nira mengeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan hal-hal buruk yang ada di benaknya.

Krukk,,, kruukk,,

Nira memegangi perutnya yang berbunyi karena kelaparan, sebab dia dari siang memang belum sempat makan.

"Ahh, lapar banget." Nira lalu beranjak dari duduknya menuju dapur dan mencari makanan di sana.

"Ohh, tidak! Tak ada apa-apa di kulkas?" gerutunya setelah mencari-cari bahan makanan tapi tak ada sama sekali. Sungguh Nira merasa kesal karena tidak ada sesuatu yang bisa mengganjal perutnya.

Nira kembali ke sofa dan kembali duduk di sana.

"Apa Arka sengaja melakukannya? Perlahan-lahan mau menyiksaku? Dia sengaja mengurungku sampai aku mati karena kelaparan?" tuduhnya.

____

Sedangkan di rumah mewah, yang tak lain adalah kediaman Arka. Pak Rahmat berlari masuk ke dalam rumah dengan sangat terburu-buru.

"Tu,, Tuan." panggil pak Rahmat dengan nafas yang agak tersengal mengingat usianya yang sudah tak muda lagi, hanya berlari sebentar saja nafasnya sudah terasa sesak.

"Itu,, itu, Tuan."

"Itu apa, Pak Rahmat?" tanya Rey yang tak sabar.

"Geo,,"

"Geo kenapa?" potong Arka langsung berdiri dari duduknya setelah mendengar nama Geo disebut oleh pak Rahmat.

"Geo ada di dalam gudang." jawab pak Rahmat.

"Apa maksudnya ini?" tanpa pikir panjang, Arka berjalan cepat ke arah gudang belakang dengan diikuti oleh Rey dan tak ketinggalan juga pak Rahmat.

Geo hanya tertunduk takut setelah Arka sudah berdiri tegak dihadapannya. Menampakkan wajah tegas bercampur amarah.

"Maaf, Pa." kata yang terucap dari bibir mungil anak kecil itu dan dengan wajah polosnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Arka dengan suara agak membentak. "Jelaskan di dalam!" Arka berbalik dan berjalan masuk ke dalam. Raut wajah khawatirnya seketika hilang dan berubah menjadi amarah saat tahu ternyata putranya tidak hilang, melainkan bersembunyi di lingkup rumahnya sendiri.

"Coba kamu jelaskan!" perintah Arka yang saat ini duduk berhadapan dengan Geo. Tatapan matanya tajam menatap putranya. Sedangkan Geo hanya bisa menundukkan kepalanya.

Semua yang ada di sana juga hanya diam, tak ada yang berani buka suara. Suasana di ruangan itu sangatlah mencekam.

Cukup lama Geo terdiam sebelum memberanikan diri untuk menjawab.

"Tadi aku pulang diantar temanku, Pa." jelas Geo dengan suara serak dan bergetar menahan tangis.

"Jam berapa kau sampai di rumah?" tanya Arka.

"Seperti biasa, Pa. Jam setengah tiga sampai rumah." jawab Geo.

"Oh my God!" Arka mengusap wajahnya kasar sambil menatap ke segala arah untuk meredam amarah yang kini telah memuncak.

"Lalu apa yang kamu lakukan di dalam gudang? Apa kamu tidak berpikir dengan ulahmu itu? Memangnya Papa orang yang kurang kerjaan, yang mau bermain kucing-kucingan denganmu?" tanya Arka dengan suara tegasnya, membuat Geo tak kuasa menahan tangis.

Bagaimana pun, dia hanyalah seorang anak kecil yang berbuat tanpa berpikir panjang tentang apa akibatnya. Geo tak menjawab, dia menangis sesenggukan di dalam pelukan pak Rahmat.

"Ahh, sudahlah! Pak Rahmat, bawa Geo masuk ke kamar!" perintah Arka sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Dia hanya tidak ingin putranya menjadi sasaran kemarahannya yang tak bisa ia kendalikan. Maka dari itu dia menyuruh pak Rahmat untuk membawa Geo menjauh.

"Apa yang kau tertawakan, Rey?" tanya Arka yang melihat Rey kesusahan menahan tawa.

"Ti,, tidak, Tuan." jawab Rey sambil menutupi mulutnya.

"Apa kau tahu? Kita seperti orang bodoh yang dipermainkan oleh anak kecil." ujar Arka sambil menggelengkan kepalanya. Setidaknya Arka merasa lega karena Geo hilang bukan karena ulah Livia.

"Hahahaaaa,,,,! Saya juga berpikir seperti itu, Tuan. Hahahahaaa..!" Rey tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.

"Siapa yang menyuruhmu tertawa?" tanya Arka dengan tatapan membunuhnya pada Rey yang berani menertawakannya.

"Maaf, Tuan." ucap Rey lalu membekap mulutnya sendiri.

Arka menghela nafasnya dan membuangnya kasar.

"Sebenarnya kita yang bodoh atau Geo yang sangat cerdik?" tanya Arka saat tahu kalau mereka dipermainkan oleh anak kecil seusia Geo. Dan bagaimana mungkin anak buah Rey bisa menemukan Geo, sedangkan bocah itu sendiri bersembunyi di dalam rumah. Karena anak buah Rey atau pun Arka, tak akan berpikir untuk mencari di dalam rumah sendiri.

"Hei, kenapa kau diam saja?" tanya Arka yang merasa kesal karena tak ditanggapi oleh Rey.

"Nanti saya salah lagi, Tuan." jawab Rey. Ya seperti itulah nasib Rey. Selalu serba salah.

"Sudahlah! Ini sudah malam. Kau sebaiknya pulang!" perintah Arka. Pasti Rey juga sangatlah lelah seperti dirinya.

Setelah Rey pergi, Arka juga masuk ke dalam kamarnya. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan baginya. Tak hanya itu, pikiran dan tenaganya juga terkuras habis untuk mencari keberadaan Geo.

1
Ndah Sri
jangan2 ibunya geo kakaknya nira .../Shy//Scare/
Ida Sriwidodo
Jiaah.. lagi mode sriuuss tetiba ngakak pas baca part "tapi kakiku papi injak.." 😭😭🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤣🤣
Ida Sriwidodo
Hadiir kaa
Suri Yanti Misran
Luar biasa
Yuniari Askah
cerita nya go tuntas kurang seru, tanpa akhir ya jelas.
Arbellbela
aq Hadir mbak Thor 👋🤭
£rvina
Luar biasa
ary rachmawati
😂😂
abdan syakura
🤕😂😂😂😂
abdan syakura
Hadehhhh Thor..
kl dah begini byk x syaratnya....😞
abdan syakura
Awal yg sulit ya Nira.....
but...ttp Semangat!!!
abdan syakura
Salken Mbak Thor ..
nyimak ya 🤝☺️💪
Alevia
kakaknya dan mantan pacarnya
Fristanty Simangunsong
lumayan bagus
NO NAME
.
Queen Tdewa
para readers bingung mau komen apa
Queen Tdewa
kamu ada2 aja Rey
Queen Tdewa
trnyta GEO bener2 adl putra kandung Arka ... krna wajah GEO sma dgn Livia makany bikin Arka tambah tak suka menatap GEO ...
kasihan GEO ya ...
Queen Tdewa
GEO brrti keponakan Nira ... maka ny mrka mirip ... rupanya bgtu ...
gmna nanti klo Arka tau klo Nira adlh adiknya Livia
Queen Tdewa
brrti beruntung kan gak jdi nikah sma Saka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!