Anak Kembar Tuan Muda

"adik...aalon na Puna adik ladi"tanya Aaron polos memiringkan kepalanya..

"Haha iya sayang kan Aarin kan adik Aaron...jadi Aaron harus menjaga Aarin dengan baik yah...kan Aaron Abang"ucap putri langsung memotong pembicaraan arka dan Aaron...ia tak mau kalau arka keceplosan karena twins A adalah anak yang pintar dan penasaran...mereka tidak akan berhenti bertanya jikalau jawaban yang mereka dapatkan tidak memuaskan..

"yes mommy..aalon pashti atan mendaga aalin denan baik mom...aalin tenang aja ada Abang aalon yang batalan lindungi aalin kalna Abang aalon Atan jadi tentala hebat waktu beshar"ucap Aaron membusungkan dadanya di depan aarin tak lupa juga dia menepuk kencang kepala Aarin hingga membuat Aarin kesakitan dan marah..

puk...Duk...Aarin membalas menepuk kencang kepala Aaron hingga membuat Aaron Terjungkal ke belakang...

"aalin cakit tau..."ucap Aaron memegang kepalanya...arka dan putri yang melihatnya pun hanya bisa geleng-geleng kepala... seperti nya di masa mendatang Aaron yang harus melindungi dirinya sendiri dari Aarin...

"lashain...cakit Tan...maca na Janan mukul mukul tepala cantik aalin..."ucap Aarin galak berdecak pinggang tak lupa juga dia memelototi Aaron...

"huff...dashar aalin nakhal...Ndak mau aalon lindungi aalin nanti..biar ajha nanti di putul putul Olang...aalon Ndak peduyi ladi..."balas Aaron menggepalkan tangannya...

"aalin Ndak atut...Tan aalin Puna Daddy....ya Tan dad..."ucap Aarin tersenyum polos pada arka yang dari tadi memperhatikan mereka...

"dengar sayang...Daddy akan selalu melindungi kalian berdua...tapi Aarin juga harus menghormati dan patuh pada Aaron karna aaron Abang yang akan menggantikan Daddy suatu hari nanti.."nasihat arka lembut mensejajarkan tingginya dengan Aarin...

"mengholmati??"tanya Aarin bingung..

"ya sayang menghormati"ucap arka mengiyakan..lama Aarin berpikir hingga kemudian ia tersenyum

"shepelti ini dad...shiap 86"ucap Aarin memperagakan hormat tim Kopasus...

krik krik krik

arka putri dan Aaron menjatuhkan rahangnya melihat tingkah Aarin...oh Aarin bukan begitu maksudnya....

"benalkan dad...oh pashti benal kalna aalin Tan pintal...shiap 86... lakshanakan komandan... lakshanakan"ucap Aarin senang memberi hormat pada Aaron..

"haduh sayang...mommy pusing melihat tingkah kalian....sekarang ayo kita makan malam setelah itu kita tidur"ucap putri pusing melihat kelakuan twins A yang sangat langka...

"yes mommy...cmon...matan..matan"ucap Aarin yang langsung berlari ke ruang makan di ikuti oleh Aaron di belakang...

"mereka sungguh menggemaskan yah sayang...aku jadi pengen punya banyak anak kalau begitu"ucap arka tersenyum genit...

"ish...kamu ini honey kenapa sih bisa mesum seperti ini ...perasaan dulu kamu sangat dingin sama putri"tanya putri kesal

"kan beda sayang...CK kamu tidak akan mengerti seberapa aku cinta sama kamu"ucap arka cemberut...

cup

putri mengecup bibir arka yang manyun..hingga membuat arka terkejut baru dia ingin merengkuh putri namun putri sudah berlari ke ruang makan..

"sayang....kamu curang"teriak arka tersenyum senang karna baru kali ini putri berinsiatif mencium nya...

arka pun langsung menuju ruang makan dan ikut makan bersama...setelah itu mereka segera ke kamar masing masing...putri yang lelah pun langsung terlelap tanpa menunggu arka yang masih berada di kamar mandi...

arka melihat putri sudah terlelap pun tersenyum dan langsung beranjak tidur di samping putri...ia memandangi wajah putri yang natural tapi cantik..di belainya alis,,pipi,,hidung hingga bibir,,kemudian arka mengecup lembut kening putri...

cup

"mimpi indah my wife"ucap nya pelan lalu menarik putri ke dalam pelukannya...

***

"sayang tolong pasangin dasi aku bentar"ucap arka pada putri yang sedang merapikan kasur...

"sini"ucap putri namun karna putri yang tingginya cuma sebahu arka terpaksa berdiri di atas kasur karna arka yang jahil tidak mau menunduk...

"sudah"ucap putri tersenyum...namun putri tak menyadari bahwa sedari tadi arka memandang intens wajah nya...putri ingin turun dari tempat tidur namun dengan cepat arka melingkarkan tangannya di pinggang ramping putri...

"honey..."ucap putri terkejut namun berbeda dengan arka yang tersenyum..

"aku bahagia sayang....karna memiliki istri cantik dan baik seperti kamu"ucap arka menyandarkan kepalanya pada dada putri yang masih berdiri di atas kasur..putri mengelus lembut kepala arka..

"aku juga honey....aku bahagia karna kamu mau menerima putri dan juga anak anak..."ucap nya tersenyum...

"cuma laki laki bodoh yang tidak mau menerima kamu sayang"..ucap arka mendongak kepalanya menatap putri lembut...

putri yang mendengarnya pun tersipu malu..dia melengos ke samping guna menghindari tatapan arka...namun arka yang licik pun langsung menangkupi pipi putri..

"honey emmmpppp"ucapan putri terpotong karna arka mencium lembut putri namun lama kelamaan jadi panas...arka ingin lebih namun...

tok tok tok..

"permisi tuan...di bawah ada sekretaris Dimas yang menunggu tuan"...ucap pelayan di depan pintu amar...

"Dimas sialan....."umpat arka dalam hati...

"sudah lah honey... sekretaris Dimas sudah capek menunggu di depan...ini kan sudah hampir jam 9 sedangkan sekretaris Dimas menunggu kamu dari jam setengah 8...kasian dia"ucap putri lembut membelai pipi arka...

"aku kan bos nya sayang...aku yang punya perusahaan jadi terserah aku mau datang jam berapa"kesal arka...karna putri membela Dimas...

"iya sayang putri tau kalau honey yang punya perusahaan tapi bukan kah pemimpin yang baik adalah pemimpin yang taat aturan...jika pemimpin nya melenceng dari aturan apalagi bawahannya"ucap putri mengecup kening arka...

"iya iya ibuk negara...."ucap arka manyun..

"ini lagi bibir...kok bisa selalu manyun sih"ucap putri menunjuk bibir arka...

"itu artinya minta cium sayang"ucap arka kesal

cup

cup

cup

cup

cup

"sudah kan"ucap putri setelah menghujani arka dengan ciuman...

"hehe sudah sayang...aku tahu kalau kamu lagi mau kan...tapi maaf sayang karna aku lagi ada meeting sekarang jadi aku buru buru...tapi kamu tenang aja nanti malam aku bakalan...ekhm kamu kok"ucap arka membalikkan fakta tersenyum mengedipkan matanya ke arah putri yang masih melongo mendengar ucapan arka yang seakan menuduhnya...

cup

"udah sayang kamu tidak usah mengantarkan aku ke depan karna aku bisa sendiri...tunggu aku nanti malam ya sayang"ucap arka mengecup bibir putri kemudian beranjak turun kebawah...sedangkan putri masih mematung di depannya...ia baru sadar di saat arka tidak ada lagi di kamar nya

"oh ya Allah... kenapa bisa aku punya suami yang tampan seperti itu"ucap putri menepuk jidatnya...dalam hatinya ia mengumpat kesal dirinya sendiri karna mau aja di gituin arka...

*bersambung*...

**hai kakak...

author balik lagi...

selamat menikmati...

jangan lupa like coment vote dan beri rating yah... terimakasih atas saran dan dukungan kakak... sedikit demi sedikit author akan membenah diri agar menjadi author yang dapat memuaskan kakak kakak....sekali lagi terimakasih...

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰🥰**