Ini karya pertamaku...
Ada seorang gadis bernama Alsaqueen Azkira Argawijaya mempunyai sifat baik, ramah, murah senyum, manja, dan jail kesemua orang tapi itu DULU. Sekarang namanya Alqueena Azkiya Argawijaya sifatnya sekarang kejam, dingin, datar, dan dia gak akan segan-segan membunuh orang yang telah bermain-main dengan dia mau itu cewek, cowok, tua, muda, anak-anak, maupun bayi. Tapi sifat itu tidak berlaku dengan paman, tante, abang angkat, dan juga sepupu gue.
Dia berubah karena ibunya meninggal dibunuh oleh seorang wanita berumur yang hampir sama dengan ibunya dibantu juga oleh anak perempuannya.
.
.
.
Kalau gak nyambung maaf baru belajar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuni rahayu devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa!
"Kalian sebenarnya kenapa?" tanya Tuan Rian.
"Kita semua gak kenapa-kenapa" jawab Kevin.
"Masa gak kenapa-kenapa kayak gini" ucap Fatur.
"Iya kita gak kenapa-kenapa, Kevin cuman kena 2 peluru dikaki sama kena luka tusukan ditelapak tangan" ucap Kevin.
"Chandra cuman kena 2 peluru dikaki kanan sama ditangan kanan" ucap Chandra.
"Al cuman kena 2 peluru dikaki kanan sama ditangan kiri" ucap Al.
"Kalian bilang cuman?" tanya Naila heran yang dijawab anggukan oleh mereka bertiga. Riko hanya diam saja sambil sesekali melirik Al dkk yang ada disebelahnya.
"Woi lo pada lupa ya, mereka gak tau kalau lo pada itu mafia bego"teriak Riko dalam hati. Al dan Kevin lalu saling pandang mereka lupa kalau semua orang gak tau kalau mereka mafia.
"Udah gak usah dibahas, gak penting kok" ucap Kevin.
"Apanya yang gak penting, ini sangat penting" ucap Putra.
"Siapa musuh kalian?" tanya Dion membuat Al dkk dan Riko menegang mereka saling lirik satu sama lain.
"Tolongin kita woi" batin Kevin.
"Siapa pun tolongin kita" batin Chandra.
"Jantung gue udah kayak maraton gara-gara lo bego"batin Riko.
"Ngapain lo nanya gitu bego" batin Al.
"Kalian kenapa diem?" tanya Risa.
"Enggak kok, kita cuman mikir gimana mau jawabnya karena kalian gak kenal sama orang itu" jawab Kevin yang dapat anggukan dari mereka.
"Kalian gak sekolah?" tanya Kevin mengalihkan pembicaraan.
"Nggak udah telat juga" jawab Rosa.
"Kita mau sama kalian aja" jawab Risa.
"Gue kangen sama lo pada jadi mau disini aja" jawab Fatur.
"Yaudah terserah kalian" ucap Kevin.
"Ayah gak kekantor?" tanya Kevin.
"Astaga iya Ayah lupa, hari ini ada meeting" jawab Tuan Rian langsung berdiri.
"Ayah pergi dulu ya, ayo Bunda" ucap Tuan Rian lagi lalu pergi sambil menarik tangan Nyonya Zahra.
Setelah kepergian Nyonya Zahra dan Tuan Rian keadaan disana hening gak ada satu pun yang memulai pembicaraan.
"Kalian abis ngapain sih sebenarnya kok sampai kayak gini?" tanya Dion membuat mereka membeku.
"Gak ngapa-ngapain kok" jawab Kevin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Gak ngapa-ngapain kok kayak gini" ucap Rosa.
"Katanya kalian kesana cuman mau mantau aja tapi ini kok malah luka-luka?" tanya Naila.
"Kan kita gak tau kalau mereka mau balik lagi" jawab Kevin.
"Apa yang pas kita telponan itu Al, yang kalian semua teriak?" tanya Risa.
"Telponan?" tanya Kevin.
"Iya kita sempat telponan, tapi tiba-tiba Al pergi gitu aja" jawab Fatur.
"Iya, sorry darurat jadi hpnya gue tinggal" ucap Al.
"Pantas aja" ucap Risa.
"Kita semua khawatir tau gak" ucap Putra.
"Yang nyuruh khawatir siapa?" tanya Kevin cuek.
"Ya gak ada sih, lo ya dikhawatirin sama kita bukannya bersyukur" ucap Putra.
"Gak penting bro" ucap Kevib santai.
"Kebiasaan lo, udah ah gue mau cabut dulu, mau meracik bumbu-bumbu" ucap Riko dengan nada bercanda, maksud Riko meracik bumbu-bumbu dia mau bikin racun.
"Udah sana lo pergi" ucap Kevin mengusir.
"Ngusir lo" ucap Riko yang sudah berdiri.
"Iya emang kenapa sana hus hus" ucap Kevin.
Riko tidak menjawab dia langsung pergi begitu aja karena malas meladeni Kevin.
"Racik bumbu-bumbu apa sih?" tanya Rosa, Al dkk hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak tau.
"Kita mau ngapain nih?" tanya Putra.
"Lah mana gue tau emang lo pada mau ngapain?" bukannya menjawab Kevin malah balik tanya.
"Nah gue gak tau makanya gue tanya kita mau ngapain" jawab Putra.
"Gue juga gak tau" ucap Kevin.
"Udah terserah kalian mau ngapain anggap ini rumah kalian sendiri mau main basket sana, mau berenang sana, mau baca sana, mau olahraga sana, mau nonton sana, pokoknya terserah kalian, gue cabut dulu" ucap Al langsung pergi begitu saja karena dia sudah pusing mendengar ocehan mereka yang tidak jelas.
"Itu si Al kenapa?" tanya Fatur.
"PMS kali" jawab Putra.
"Nah jadi kita mau ngapain disini?" tanya Dion.
"Main basket gimana" usul Rizky.
"Boleh tuh" ucap Fatur.
"Gue ikut-ikut aja" ucap Putra.
"Gue sama Chandra ikut" ucap Kevin.
"Kenapa gue bego?" tanya Chandra.
"Udah ikut aja" ucap Kevin, Chandra hanya bisa menghembuskan nafasnya berat.
"Kalian yang cewek ikut gak?" tanya Putra.
"Gak kita mau baca aja" ucap Rosa.
"Kita ada 6 orang dibagi jadi 2 tim aja" ucap Fatur.
"Tim 1 Rizky, Chandra, dan Kevin. Tim 2 Gue, Putra, Fatur gimana?" tanya Dion.
"Gue sih ok-ok aja" ucap Putra.
"Gue sih yes, yaudah ayo ikut" ucap Kevin mengajak mereka kelapangan basket.
Para cowok berada dilapangan basket untuk main basket sedangkan para cewek kecuali Al mereka sedang membaca buku diruang keluarga.
"Eh kaki lo pada gimana?" tanya Fatur yang baru ingat mereka sedang luka.
"Eh iya gue baru inget lo berdua luka" ucap Rizky.
"Udah tenang aja, anggap aja buat ngelatih kakinya" ucap Kevin.
"Yakin nih?" tanya Dion.
"Yakin udah ayo mulai" jawab Kevin.
Mereka pun memulai permainan mereka dengan candaan mereka tidak serius bermain, mereka hanya ingin menghibur diri mereka.
Al sedang ada diruangan pribadinya dia sedang memperbaiki gelangnya supaya tak ada masalah jika ingin digunakan.
Tak terasa hati sudah mulai siang mereka semua berkumpul diruang makan kecuali Al dia belum datang dari tadi.
"Al kemana?" tanya Risa.
"Gak tau biar gue panggil" jawab Kevin yang ingin memanggil Al tapi tidak jadi karena mendengar suara Al.
"Kalian gak usah nungguin gue, gue masih sibuk" ucap Al menggunakan alat komunikasi yang ada diruangannya yang menimbulkan suara diruang makan.
"Suaranya ada tapi orangnya gak ada" ucap Fatur melihat sekeliling tapi tidak ada Al.
"Suaranya dari sana tuh, orangnya paling lagi dikamar" ucap Kevin menunjuk tombol yang ada dipojok ruang makan.
"Seriusan deh ni mansion keren banget" ucap Risa.
"Sama aja kayak mansion kalian" ucap Kevin.
"Kalau mansion gue manggil orang harus teriak pake toa, lah disini ada alatnya" ucap Fatur.
"Ada-ada aja lo, udah ayo makan" ucap Kevin.
Mereka memakan makanannya dengan tenang, sebenarnya Al sudah selesai memperbaiki gelangnya, sekarang dia sedang melihat laptopnya tak tau apa yang sebebarnya dia lihat.
"Liat aja siapa yang akan menang" ucap Al tersenyum miring.
---------______----------
Hari berganti malam Rizky dkk dan Naila dkk sudah pulang dari mansion Al, sekarang Al dkk sedang berada diruang keluarga mereka sedang bermain ps.
"Besok kita pergi kesekolah?" tanya Kevin.
"Iya" jawab Al.
"Al gue mau kayak lo boleh gak?" tanya Chandra.
"Kayak gimana maksudnya?" tanya Al bingung.
"Manusia serigala dan vampire" jawab Chandra membuat Al dan Kevin kaget.
"APA!!!" teriak Al dan Kevin.
***Bersambung***
kalau disimpan keknya rada ganjal