Apa jadinya jika kedua pengantin sepakat kabur dihari pernikahan mereka, sementara acara akan segera di gelar.
Mikayla dan Haikal adalah korbannya, karena mereka dipaksa Nikah menggantikan kedua pengantin yang kabur entah kemana.
Jangan lupa follow Ig mamie_kembar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merawat
Mika berjalan mondar mandir di dalam kamarnya. Satu sisi hatinya kasihan meninggalkan Haikal yang sedang sakit dan sendirian. Takut terjadi apa apa dengannya. Tapi satu sisi hatinya mengatakan jika dia harus membiarkan Haikal, karena itu hukuman yang pantas untuk nya.
Mika membuka pintu kamarnya dan kembali ke kamar Haikal, rasa iba dan kemanusiaan lebih besar, hingga dia memutuskan untuk menjaga Haikal sampai panasnya turun.
Mika duduk disamping ranjang Haikal. Dia sengaja menarik kursi dan duduk sambil mengompres kepala suaminya.
Mika terlelap tidur disamping Haikal yang juga tertidur pulas.
Jam empat pagi, Haikal terbangun. Dia bergerak duduk, namun badannya terhalang sesuatu, saat diliriknya kesamping itu adalah tangan mikayla dan yang memeluk dirinya. Bukan mem Luk tepatnya berada diatas perutnya.
Hati Haikal menghangat, dia meraba keningnya yang basah dengan handuk yang masih menempel di sana.
"Apa dia yang merawatku, ternyata dia masih mau perduli padaku." bathinnya
Haikal tetap berbaring karena takut membangunkan mika yang tertidur pulas di sampingnya. Beberapa helai rambut nya menutupi wajah cantik mika.
Mengapa aku baru menyadari jika dirimu cantik, bahkan jauh lebih cantik dari Amira. Hidung mancung, bibir tipis,. argh.....ingin rasanya aku membenamkan bibirku dan Kembali merasakan manisnya bibir mungil itu. bathin Haikal
Haikal membuang muka, takut tak dapat menahan diri untuk mencium Mikayla.
Mika terbangun dan mulai mengerjakan matanya. Dia mengangkat kepalanya perlahan dan menatap ke arah Haikal. Tangannya terulur mengukur suhu tubuh Haikal yang sudah dingin. Haikal memejamkan matanya dan berpura pura tidur. Rasa penasaran, ingin tahu apa yang akan di lakukan istrinya.
Mika kembali menyelimuti tubuh Haikal dan berdiri, dia ingin keluar kamar dan ke dapur. Namun tangan Haikal menghentikan langkahnya.
Haikal menggemgam erat tangannya "jangan pergi!" ucap Haikal lirih.
Mika kembali duduk, dan menatap jengah kearah Haikal.
"Aku tahu kakak berpura pura tidur. lepaskan tanganku." ucap Mika ketus.
Haikal duduk, tak ada gunanya lagi bersandiwara.
"Maafkan aku mika, aku mau kita memulainya dari awal."
Mika menarik nafas dalam dan berat. "Maafkan aku kak, tapi aku rasa lebih baik kita seperti biasa saja."
"Aku tahu selama ini aku salah, aku bukan suami yang baik. Tapi aku menyesal, aku salah."
"Sudahlah kak, aku sudah memaafkan kakak, aku juga minta maaf karena aku kakak tidak jadi menikah dengan nya, tapi aku janji aku tak akan menghalangi hubungan kakak dengannya, hanya ku mohon, Setelah satu tahun ceraikan aku, dan selama itu. Aku mohon kakak tetap mau bersandiwara di depan mama." ucap mika kemudian dia melepaskan tangan Haikal dan berlalu pergi.
Mika menangis dibalik pintu, hatinya sakit harus mengatakan itu semua, tapi dia harus kuat, dia tak mau berharap apapun lagi pada pernikahan nya ini yang hanya akan memberikannya luka yang dalam. Mika menghapus airmata dan berjalan ke dapur.
Haikal mendesah kecewa, terlambat sudah untuknya meminta maaf, mika sudah terlanjur sakit dibuatnya.
Haikal merutuki kebodohannya selama ini, dia menyia nyiakan berlian hanya demi batu paras di jalanan.
Aku akan memenangkan hatinya, aku masih punya waktu untuk memilikinya. Kali ini aku tak mau menyerah, aku pasti bisa mendapatkan mika. Aku akan melakukan apapun yang penting dia mau memaafkan aku.
Mika membuatkan teh hangat dan bubur ayam untuk Haikal, walaupun dia mengatakan tidak mau membuka hatinya, tapi dia tetap merawat Haikal.
"Kak, sarapan dulu." ucap mika yang membawa nampan berisi bubur.
Haikal tersenyum lebar, "Dia masih perduli dan mau merawat ku, aku sungguh beruntung." bathinnya.
"Makanlah selagi masih hangat."
"Tangan ku lemas sekali, apa kau mau menyuapiku?" tanya Haikal dengan wajah memelas.
Mika mengambil mangkuk tersebut dan mulai menyuapi Haikal tanpa bersuara.
"Mika, aku sudah memutuskan hubunganku dengan nya." ucap Haikal disela makannya
Mika diam tak menjawab dan terus menyuapi Haikal.
"Aku tidak ke Bali, aku ke Jepang, khusus untuk memutuskan hubungan ku dengan Amira. Aku..."
Belum selesai Haikal bicara mika sudah memasukkan satu sendok bubur ke dalam mulutnya.
"Sudah selesai, ini obatnya jangan lupa diminum." ucap Mika kesal.
"Aku akan berangkat bekerja. kakak bisa istirahat setelah minum obat." ucap mika lagi dan melangkah keluar kamar.
Haikal terduduk dengan perasaan kesal. Mika masih marah, pasti akan sulit memenangkan hatinya. Dia mau bekerja dan bertemu dengan dokter sialan itu, argh ....aku harus mencegahnya. bathin Haikal.
Apa usaha Haikal untuk menahan agar mika tak berangkat kerja????
Terus dukung dengan like, vote dan koin seikhlasnya. Terima kasih.
Selamat berpuasa
lanjut
aq suka bangat sma wanita yg teguh sma pendirian ,gk mudah luluh...
gk gampangan ...lanjut
liat istri di sapa sma cowo ,
padahal haikal masih lanjut pacaran sma mira ,dasar egoes haikal ...
ayo mika jangan hirau kan haikal
biar kan makan cemburu nya...
lanjut ..
gk keliata wanita lemah ...
mika memang harus tegas ...
tapi tetap perhatian layak nya istri sholehah ,aq suka bangat ...lanjut
mira ditutupi ,biar haikal tau...
jangan sampai bosan kita tunggu nya,lanjut...