"Selamanya kau hanya akan menjadi wanita penghangat ranjangku, Anna! Segera setelah kau melahirkan anak untukku, aku akan langsung menceraikan mu." Alexander.
"Aku tidak pernah menjebak mu Tuan, kumohon jangan memperlakukan aku seperti wanita murahan." Anna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Episode 25
***
Ketika Alexander merobek pakaian istrinya sendiri, amarah sedang memenuhi dirinya sendiri, Alexander tidak tahu kenapa dia marah.
Apakah karena Anna tidak menyangkal kecurigaan nya yang mengatakan Anna lah yang merencanakan semua ini?
Atau karena hal lain.
Sungguh Alexander tidak tahu, yang ia tahu dia sangat kecewa karena Anna adalah wanita licik yang mengincar uang dan kekuasaan sampai rela menjadi bonekanya dan kekecewaan itu membuatnya kehilangan kesabarannya.
Alexander yang memang memiliki h a s r a t yang begitu besar untuk istrinya dengan mudah ingin melakukan hal nakal itu lagi, tetapi saat ia merobek baju tidurnya dengan mudah bekas biru memanjang yang ada di atas dadanya terlihat dengan jelas.
Alexander langsung berhenti ketika melihat itu, tubuhnya tidak mampu melanjutkan, dia mengatakan dia tidak peduli tapi tubuhnya berkata lain.
'Kenapa aku berhenti? Dia sudah mengatakannya jika dia adalah mainan ku, dia melakukan ini semua demi uang dan kekuasaan, jadi kenapa aku berhenti hanya karena luka kecil ini.'
'Aku seharusnya tidak peduli, dia tidak penting bagiku!'
'Aku sangat benci dengan wanita licik seperti nya, aku membencinya. Ya! AKU SANGAT MEMBENCINYA!'
Geram Alexander yakin dia sangat membenci Anna, dia tidak peduli dengannya, akan tetapi ...
Mata Alexander sedikit menyipit, dia bisa melihat jika Anna gemetaran, respon tubuhnya menunjukkan jika dia menahan sakit.
Ketika itulah Alexander bisa melihat dengan jelas semua bekas kemerahan karena ciumannya, bekas biru di atas dadanya.
Alexander jadi sadar jika dia tidak memberikan sedikitpun kelembutan dalam sentuhannya, dan tanpa sadar sentuhannya malah menyakiti tubuh istrinya sendiri.
"SRAAKKK!"
"SIAL!'
Geram Alexander pada dirinya sendiri, dia menghempaskan tangan Anna dan bangkit dari atas ranjang.
"Aku tidak menginginkan mu sekarang, kau bangkit lah dan bersihkan dirimu, kau harus ke rumah sakit memeriksakan kondisi mu!"
Ketus Alexander langsung keluar dari ruangan, dia tidak mau melihat Anna lagi untuk sekarang, dia tidak ingin melakukan itu ketika semua luka itu masih membekas dalam tubuhnya.
Walau dia sangat membenci Anna, tapi entah kenapa dia tidak bisa melakukan hal itu dengan cara brutal lagi, ada sesuatu dalam hatinya yang tak bisa ia jelaskan.
"Tak!"
***
Ketika pintu terdengar tertutup, Anna akhirnya berani membuka mata dan bangkit, dia duduk sebentar dan mengeluarkan semua rasa takut dan rasa sedihnya.
Dia menangis sampai sesenggukan, jantungnya kembali terasa sesak, mungkin karena sempat tenggelam tadi malam.
"Tapi apa yang sebenarnya terjadi setelah aku tenggelam tadi malam? Siapa yang menyelamatkan aku?"
"Aku tidak ingat ada orang yang menyelamatkan aku dari kolam!"
"Ah terserah lah, aku tidak memiliki waktu untuk memikirkan itu semua."
Anna bangkit dengan susah payah, wajahnya masih pucat tapi dia menuruti suaminya dengan baik, dia mandi dan mengenakan pakaian yang nyaman.
Saat dia turun ke lantai bawah, dia melihat suaminya sedang duduk di ruang tamu.
Anna terdiam sebentar, "Tidak mungkin dia menunggu ku kan?"
"Iya itu tidak mungkin, dia sangat membenci ku, dia pasti berada di sana untuk alasan tertentu!"
"Ah, sepertinya aku harus berjalan jauh ke depan untuk naik busway, aku juga merasa dadaku sedikit sesak jadi harus segera ke rumah sakit."
Anna menunduk, dia tahu dia tidak memiliki hak meminta suaminya mengantar nya ke rumah sakit, jadi dia melangkah dengan pelan berusaha untuk tidak mengganggu suaminya yang nampak sedang serius mengurusi pekerjaannya dari rumah.
"Apa yang kau lakukan disitu? Apa kau mencoba mengasah kesabaran ku lagi?"
"Kau pasti senang kan membuat ku menunggu begitu lama, sampai aku harus mengurus pekerjaan ku dari rumah!"
"Karena mu aku tidak pergi ke kantor tepat waktu!" Seru Alexander membuat Anna terdiam, matanya berkedip-kedip kebingungan.
Dia melihat Alexander langsung melangkah melewati nya menuju lobby rumah dimana mobilnya sudah terparkir.
Anna mengangkat wajahnya dan mengikuti langkah suaminya, punggung nya yang lebar dan tubuhnya yang tinggi itu berjalan semakin menjauh.
"Menunggu ku? Tapi kenapa?"
"Bukankah dia sangat membenci ku? Bukankah seharusnya dia memintaku pergi berjalan kaki sampai ke jalanan besar di depan sana?"
Banyak pertanyaan berputar di kepala Anna, karena hal itu dia jadi berdiri mematung dan hanya menatap suaminya pergi meninggalkan nya.
"Apa yang kau lakukan? Apa kau sangat suka diseret Anna?!"
"Cepat ikut aku!"
Seru Alexander lagi membuat Anna terperanjat, dia langsung menunduk dan mengikuti langkah suaminya dengan sedikit berlari.
Dia masuk ke dalam mobil suaminya lagi, dengan cepat dia memasang seat belt dan mencengkram pegangan mobil.
Dia tahu suaminya pasti terpaksa mengantar nya ke rumah sakit, jadi seperti sebelumnya Alexander pasti akan membawa mobil dengan kecepatan penuh sampai jantungnya terasa sakit karena ketakutan.
"Heh!" Alexander tidak suka dengan tingkah istrinya tapi disaat yang sama dia juga tidak bisa menyalahkan nya.
*Mobil mulai melaju*
"Hmmppp!"
Anna memejamkan matanya lebih erat dan menahan nafasnya, dia mengira mobil akan melaju dengan kecepatan penuh.
Akan tetapi ...
"Huh?" Anna sedikit kebingungan, dia mengintip dan melihat jika mobil melaju dengan kecepatan normal, tidak secepat kemarin.
***
Bersambung...
bisa berubah jadi iblis Alex kalau cemburu