menceritakan tentang perasaan aneh seorang pengusaha muda yang dikenal kejam pada lawan bisnisnya terhadap saudara kembarnya sendiri.
perasaan yang tak biasa itu semakin lama semakin membuatnya tidak bisa mengendalikan diri setiap dekat dengan sang adik kembar.
ada unsur adegan ***, yang Tidak nyaman bisa di skip adegan *** nya.
"kak, kita tidak seharusnya seperti ini",
"maafkan aku, tapi jujur aku mencintai mu",
"kak, ini salah, kau tidak boleh mencintaiku, aku adik kembarmu, adik kandungmu",
"aku tahu, tapi...",
sosok tegas, bengis, dengan tatapan dan aura yang begitu tajam itu hanya akan luluh pada sang adik kembar.
apakah cinta Arkana terbalaskan?
ataukan harus kandas ditentang takdir?
yuk ikuti kisah Arkana menaklukkan takdir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Pukul 10 pagi,
Zoya terbangun dari tidurnya, badannya terasa pegal semua, kepalanya bahkan terasa begitu sakit, sejenak dia meregangkan otot ototnya yang terasa kaku.
"zo...",
Mata Zoya terbuka sempurna setelah mendengar suara itu,
"vid, Lo Udah bangun, Lo udah gak apa apa?", tanya Zoya beruntun,
"udah", jawab David yang sudah duduk diatas ranjang dan infusnya juga ternyata sudah di lepas,
"sorry, gue ketiduran,. Sampai gak tahu kalau infusnya udah habis", ucap Zoya penuh sesal,
" gak pa pa, Lo juga pasti capek dan ngantuk" ucap David, melihat Zoya, dia jadi teringat kejadian semalam, meskipun tidak terekam dengan jelas semua adegannya, tapi David masih bisa mengingat sedikit apa yang dia dan Zoya lakukan.
"kita pulang sekarang?", tanya Zoya, dia hendak beranjak,
"Lo pucat, Lo gak mau sekalian periksa?" tanya David seraya menahan pergelangan tangan Zoya,
"enggak, cuma pusing, nanti minum obat juga sembuh, Lo mau pulang sekarang atau nanti dulu?", tanya zoya lagi, jujur saja, dirinya masih begitu canggung dengan David setelah kejadian semalam, tapi untuk sekarang ini dia harus mengesampingkan itu dulu,
Zoya harus mengantarkan David pulang, David baru saja pulih, tidak mungkin dia membiarkan David pulang sendiri.
"sekarang aja", jawab David, dia turun dari brangkar dan Zoya berjalan keluar lebih dulu, dia akan mengurus urusan administrasi David dulu,
" biar gue aja", cegah David saat zoya menyerahkan atm nya pada petugas administrasi,
"tapi...", belum sempat Zoya menyelesaikan ucapannya, David mengambil ATM Zoya dan memberikan ATM miliknya pada petugas perempuan yang menatap bingung keduanya.
selesai, keduanya berjalan menuju tempat parkir,
"gue aja yang nyetir", kata David,
"gue aja, Lo baru pulih", tolak Zoya,
"gue udah gak pa pa, Lo juga masih terlihat lelah", David langsung mengambil kunci mobil di tangan Zoya dan di segera masuk, duduk di kursi kemudi, sementara Zoya hanya bisa pasrah, dia ikut masuk dan duduk di kursi Samping kemudi.
hening, itulah suasana yang tergambar selama perjalanan, hingga Zoya pun kembali terlelap, David berkendara hati hati agar Zoya nyaman dalam tidurnya.
"zo... Zoya", panggilnya lembut seraya menggoyangkan pelan tubuh Zoya,
"eunghhhh, kenapa?", tanya Zoya Dengan suara khas bangun tidur, matanya perlahan terbuka,
"udah sampai apartemen Lo", ucap David, Zoya menegakkan tubuhnya melihat sekitar,
" kenapa malah ke apartemen gue, harusnya Lo berkendara ke apartemen Lo,terus Lo pulangnya gimana?", cerocos Zoya,
"naik taksi", jawab singkat David,
"bawa mobil gue, balikin nanti kalau Lo Udah benar benar sehat",
setelah mengatakan itu, Zoya langsung keluar dari mobil tanpa mendengarkan persetujuan David, karena dia tahu David pasti menolak, dan David hanya bisa menghembuskan nafas kasar.
hari ini dia sudah meminta izin tidak masuk kerja pada arkana ,sejak dia bangun dia langsung menghubungi Arkana, jangan sampai atasannya itu murka karena di yang Tidak masuk kerja dan tanpa kabar apapun.
David hanya memakai alasan dia sedang sakit, dia sempat mengirim foto tangannya yang di infus pada arkana, bodoh amat arkana akan berpikir seperti apa, yang penting hari ini dia ingin menenangkan dirinya dan badannya.
Di rumah sakit lain tempat rakeela dirawat, sejak bangun gadis itu bahkan hanya diam, di badannya banyak muncul ruam merah, kara dokter alergi efek kandungan sesuatu yang masuk kedalam tubuh rakeela, dan pasti itu adalah obat laknat itu.
Tapi itu menguntungkan arkana, karena banyaknya ruam di tubuh rakeela, hingga bekas kissmark yang arkana sematkan di beberapa bagian tubuh rakeela jadi tidak terlihat, dan seperti ruam lainnya.
Arkana beberapa kali mengajak rakeela bicara, tapi gadis itu sama sekali tidak merespon, dia hanya diam menatap kosong sekitarnya, Arkana sampai bingung dan cemas dibuatnya.
hingga saat kedua orang tuanya datang, rakeela langsung menangis keras dan memeluk erat sang mommy yang terlihat begitu cemas itu.
"tenang sayang, tenang ya", ucap mommy Cecilia terlihat begitu cemas, tak menjawab, tangis rakeela semakin terdengar kencang,
Daddy Winston mengkode arkana agar ikut keluar, dan Arkana pun mengikuti langkah sang Daddy,
"katakan yang sebenarnya Arkan", titah tegas sang Daddy,
Dia baru saja kembali dari luar kota bersama sang istri, lalu tiba tiba saja Arkana memberikan kabar kalau rakeela masuk rumah sakit, saat itu juga Daddy Winston dan mommy Cecilia langsung kerumah sakit.
"ada yang menjebak rakeela dan Zoya saat mereka datang ke pesta salah satu langganan di butik rakeela", jelas arkana,
"menjebak?", tanya Daddy winston menatap Arkana,
"memasukan obat perangsang", jawaban arkana membuat kilatan marah terpancar dari mata tajam Daddy Winston,
"beruntung ada Clio juga disana, setelah obat bereaksi, Clio segera membawa rakeela dan Zoya keluar dari pesta, aku bawa rakeela ke apartemen, dan memberinya obat penawar yang aku dapat dari salah satu kolega, dan juga aku suruh rakeela berendam air dingin untuk menetralisir rasa panas di tubuhnya, mungkin dia kedinginan hingga membuatnya demam", jelas Arkana,
Hanya itu yang bisa dia jelaskan, tidak mungkin dia menceritakan kejadian panas yang mereka berdua lalui sebelum adegan berendam, bisa bisa dia dihajar sang Daddy dan mommynya bisa kena serangan jantung.
"pelakunya? Apa pemilik pesta itu?", tanya Daddy Winston, dia bersyukur rakeela dan zoya bisa langsung di bawa Clio keluar dari acara pesta itu, sebelum ada yang berbuat macam macam pada kedua gadis itu,
" sepupu Vero",
" apa, si jalang kecil itu?", tanya daddy Winston kaget, bagaimana pun yang dia tahu sepupu dari Vero itu kalua di lihat seperti gadis manis dan anggun, tapi Daddy Winston juga tahu kalau sepupu dari lelaki yang sejak dulu mengejar cinta anaknya itu, selalu berusaha membuat rusuh kalau rakeela dan Vero sedang bersama.
"hemmm",
"apa rakeela dan Zoya sudah tahu?",
"belum",
" kasih jalang kecil itu pelajaran setimpal dengan apa yang sudah dia lakukan, dia harus merasakan akibat dari Berani macam macam pada keluarga kita", ucap Daddy Winston dengan nada penuh penekanan,
"pasti", jawab Arkana,
" kau tidak kekantor?", tanya Daddy Winston,
"iya, sudah ada kalian yang menjaga rakeela, hari ini David juga sakit jadi hari ini aku akan berkerja sendiri", jawab arkana,
"pergilah", titah Daddy Winston, dan Arkana pun pergi, tapi sebelumnya dia sempatkan berpamitan dengan mommynya dan juga rakeela.
Daddy Winston mendekat pada putrinya yang masih menangis sesenggukan itu, dia memeluk erat rakeela,
" sudah jangan terlalu banyak menangis, nanti kepala kamu sakit", ucap Daddy Winston mengelus kepala rakeela lembut,
"tidak terjadi apapun, kamu tidak perlu hawatir, semua akan Daddy urus sampai tuntas, dan kamu tidak boleh sedih dan menangis lagi", kata daddy Winston lagi.
tak menjawab, rakeela hanya mengangguk, dalam hatinya, bukan itu yang menjadi beban pikirannya, tapi apa yang sudah dia lakukan semalam bersama dengan arkana, kakaknya sendiri.
Meskipun arkana tidak sampai melampai batasnya, tapi tetap saja, kenapa arkana malah seperti sangat bernafsu melakukan itu semua, harusnya Arkana bisa langsung membelinya obat dan menyuruhnya mandi atau berendam air dingin, tanpa harus melakukan kegiatan kegiatan yang bisa membuat mereka kebablasan.
rakeela juga merutuki kebodohannya, kenapa dia bisa terpancing dan mengikuti permainan arkana yang begitu memabukkan itu, tapi semua yang dilakukan rakeela adalah karena efek minuman laknat yang di minum hingga membuatnya kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
setelah ini, dia harus bersikap seperti apa kalau di depan arkana, pasti semua terasa sangat canggung, lalu dia harus apa?
Hingga dia hanya kembali menangis di pelukan sang daddy yang juga sebenarnya Tidak mengerti kenapa rakeela bisa menangis seperti itu.