NovelToon NovelToon
Dendam Membawa Bencana

Dendam Membawa Bencana

Status: tamat
Genre:Misteri / Desas-desus Villa / TKP / Tamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Gemini 75

Di desa kandri yang tenang, kedamaian terusik oleh dendam yang membara di hati Riani. karena dikhianati dan ditinggalkan oleh Anton, yang semula adalah sekutunya dalam membalas dendam pada keluarga Rahman, Riani kini merencanakan pembalasan yang lebih kejam dan licik.

Anton, yang terobsesi untuk menguasai keluarga Rahman melalui pernikahan dengan Dinda, putri mereka, diam-diam bekerja sama dengan Ki Sentanu, seorang dukun yang terkenal dengan ilmu hitamnya. Namun, Anton tidak menyadari bahwa Riani telah mengetahui pengkhianatannya dan kini bertekad untuk menghancurkan semua yang telah ia bangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Ki Sentanu

Setelah pertemuan yang menegangkan di pasar, Mbak Marni dan Dinda memutuskan untuk bertemu di sebuah tempat yang lebih aman dan terpencil. Mereka memilih sebuah gubuk di tengah sawah salah satu gubuk milik keluarga nya, tempat yang jarang dikunjungi orang dan jauh dari mata dan telinga Anton.

Di dalam gubuk itu, Mbak Marni dan Dinda saling berbagi informasi yang mereka ketahui. Mbak Marni menceritakan tentang kecurigaannya terhadap Anton, tentang ramuan yang ia berikan kepada Pak Rahman, dan tentang gudang tempat ia menyimpan ramuan-ramuan aneh. Dinda, dengan suara bergetar, menceritakan tentang buku catatan yang ia temukan di kamar mereka, tentang mantra-mantra aneh dan rencana-rencana yang tidak ia mengerti.

Semakin mereka berbagi informasi, semakin jelas bagi mereka bahwa Anton sedang merencanakan sesuatu yang jahat. Mereka tidak tahu apa tujuan sebenarnya Anton, tetapi mereka yakin bahwa ia ingin mencelakai Pak Rahman dan keluarganya.

"Kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya sedang direncanakan Mas Anton Mbak," kata Marni dengan nada serius. "Kita harus menghentikannya sebelum terlambat."

Dinda mengangguk setuju. "Tapi bagaimana caranya?" tanyanya dengan putus asa. "Mas Anton sangat licik dan berhati-hati. Kita tidak bisa begitu saja menuduhnya tanpa bukti yang kua!" kata Dinda

Mbak Marni berpikir sejenak. "Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang ramuan-ramuan yang digunakan Anton," katanya. "Kita harus mencari tahu apa efeknya dan apa tujuannya."

Dinda teringat sesuatu. "Aku ingat, di buku catatan Mas Anton ada nama seorang dukun," katanya. "Namanya Ki Sentanu. Mungkin dia tahu sesuatu tentang ramuan-ramuan itu."

Mbak Marni terkejut. "Ki Sentanu? Dukun yang tinggal di lereng Gunung Merapi itu?" tanyanya. "Saya pernah mendengar tentang dia. Katanya, dia punya ilmu yang sangat tinggi dan bisa melakukan apa saja,

Dinda mengangguk. "Aku takut Mas Anton bekerja sama dengan Ki Sentanu "Jika itu benar, maka kita dalam bahaya besar!" jelas Dinda.

Setelah beberapa saat berpikir

Mbak Marni dan Dinda memutuskan untuk mencari Ki Sentanu. Mereka berharap bisa mendapatkan informasi tentang ramuan-ramuan Anton dan mengungkap rencana jahatnya. Mereka tahu, ini adalah langkah yang berisiko, tetapi mereka tidak punya pilihan lain.

Dengan berbekal informasi yang seadanya, Marni dan Dinda memulai perjalanan mereka mencari Ki Sentanu. Mereka tahu, mencari dukun yang terkenal sakti seperti Ki Sentanu bukanlah perkara mudah.

Mereka bertanya kepada orang-orang di desa, tetapi kebanyakan dari mereka enggan memberikan informasi. Nama Ki Sentanu disebut dengan nada takut dan hormat. Akhirnya, mereka menemukan seorang kakek tua yang bersedia membantu.

"Ki Sentanu tinggal di sebuah kampung terpencil di lereng Gunung Merapi," kata kakek itu dengan suara serak khas suara kakek kakek. "Tapi, kalian harus berhati-hati. Dia bukan orang sembarangan.

Mbak Marni dan Dinda saling bertukar pandang. Mereka merasa gugup dan takut. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka hadapi di dalam kampung itu.

Dengan memberanikan diri, mereka melangkah masuk ke dalam kampung. Mereka melihat beberapa orang penduduk sedang beraktivitas di luar rumah. Para penduduk itu menatap Mbak Marni dan Dinda dengan tatapan curiga.

Seorang wanita tua menghampiri Mbak Marni dan Dinda. "Siapa kalian? Ada keperluan apa datang ke kampung kami?" tanyanya dengan suara ketus.

Mbak Marni mencoba bersikap ramah. "Kami mencari Ki Sentanu. "Apakah dia tinggal di kampung ini?"

Wanita tua itu mengangguk. "Ya, Ki Sentanu tinggal di kampung ini, tapi, dia tidak sembarangan menerima tamu. Kalian harus punya alasan yang kuat untuk bertemu dengannya."

Dinda maju selangkah. "Kami ingin bertanya tentang Anton," katanya dengan suara bergetar. "Apakah Ibu mengenalnya? Wanita tua itu menatap Mbak Marni dan Dinda dengan tatapan yang sulit diartikan. "Anton? Ya, dia sering datang kerumah Ki sentanu!" jawab wanita tua itu

Mbak Marni dan Dinda semakin terkejut. Jadi, benar bahwa Anton bekerja sama dengan Ki Sentanu batinnya Ia dan Mbak Marni harus segera mencari tahu apa rencana jahat mereka.

Wanita tua itu kemudian mengantar Mbak Marni dan Dinda ke sebuah rumah yang paling besar di kampung itu.

Rumah itu tampak lebih mewah dari rumah-rumah lainnya berbeda dengan rumah rumah dukun pada umumnya di depan rumah itu terdapat sebuah halaman yang luas dengan berbagai macam tanaman obat.

Wanita tua itu mengetuk pintu rumah itu. Seorang pria tua membuka pintu. Pria itu berpakaian serba hitam dan memiliki wajah yang keriput dan tatapan mata yang tajam.

"Selamat datang," kata pria tua itu dengan suara berat. "Saya Ki Sentanu. Saya tahu mengapa kalian datang ke sini."

Mbak Marni dan Dinda terkejut. Bagaimana Ki Sentanu bisa tahu tujuan kedatangan mereka? Apakah dia benar-benar memiliki kekuatan gaib?

"Kami ingin bertanya tentang Anton," kata Mbak Marni dengan suara gemetar. "Apakah aku mengenalnya?"

Ki Sentanu tersenyum tipis. "Anton? Ya, dia sering datang ke sini," jawabnya. "Dia ingin belajar ilmu hitam dariku."

Mbak Marni dan Dinda semakin terkejut. Jadi, benar bahwa Anton bekerja sama dengan Ki Sentanu. Mereka harus segera mencari tahu apa rencana jahat mereka.

"Ki Sentanu "kami mohon, ceritakan apa yang Anton pelajari dari Aki. Apa yang dia rencanakan?"

Ki Sentanu menatap Mbak Marni dan Dinda dengan tatapan yang sulit diartikan. "Mengapa aku harus memberitahu kalian?" tanyanya dengan suara dingin. "Apa untungnya bagiku?"

Dinda maju selangkah. "Kami tahu Anton telah memberikan ramuan aneh kepada ayah saya, Pak Rahman," katanya dengan suara bergetar. "Kami takut dia ingin mencelakai ayah saya dan keluarga kami."

Ki Sentanu tertawa pelan. "Anton memang ambisius "Dia ingin mendapatkan apa yang dia inginkan, dengan cara apa pun."

Mbak Marni mencoba menahan emosinya. "Ki Sentanu, kami mohon, bantu kami," katanya. "Kami bersedia melakukan apa saja untuk melindungi keluarga kami."

Ki Sentanu terdiam sejenak, tampak berpikir. "Baiklah," katanya akhirnya. "Aku akan memberitahu kalian apa yang ingin kalian ketahui. Tapi, dengan satu syarat."

Mbak Marni dan Dinda saling bertukar pandang. Syarat apa yang akan diajukan Ki Sentanu? Apakah mereka bersedia memenuhinya?

"Syaratku sederhana," kata Ki Sentanu dengan suara misterius. "Kalian harus membawakan aku sesuatu."

"Sesuatu? Sesuatu apa?" tanya Mbak Dinda dengan rasa ingin tahu.

Ki Sentanu tersenyum licik. "Aku ingin kalian membawakan aku rambut dari Pak Rahman," jawabnya. "Sehelai saja cukup."

Mbak Marni dan Dinda terkejut. Mengapa Ki Sentanu menginginkan rambut Pak Rahman? Apa yang akan dia lakukan dengan rambut itu?

"Mengapa menginginkan rambut ayah saya?" tanya Mbak Dinda dengan curiga.

Ki Sentanu tidak menjawab. Ia hanya tersenyum misterius dan menatap Mbak Marni dan Dinda dengan tatapan yang sulit diartikan.

Mbak Marni merasa tidak nyaman dengan permintaan Ki Sentanu. Ia merasa ada sesuatu yang aneh dan berbahaya di balik permintaan itu.

"Kami tidak bisa melakukan itu," kata Mbak Marni dengan tegas. "Kami tidak akan memberikan rambut Pak Rahman kepada Anda."

Ki Sentanu menghela napas. "Sayang sekali," katanya. "Jika kalian tidak bersedia memenuhi syaratku, maka aku tidak bisa membantu kalian."

Mbak Marni dan Dinda merasa putus asa. Mereka datang jauh-jauh ke kampung Ki Sentanu dengan harapan bisa mendapatkan informasi tentang Anton, tetapi sekarang mereka justru dihadapkan pada pilihan yang sulit

    ************

1
SitiGemini75
aku selalu update kok kak bahkan tidak cuma satu bab bahkan 4 bab
SitiGemini75
ya oke kak tunggu
Mari🧝‍♀️16
Gimana nih thor, update-nya kapan dong?
SitiGemini75: secepatnya kakak
total 1 replies
Donny Chandra
Bikin penasaran!
SitiGemini75: makasih ya kak
total 1 replies
StarJustStar
Thor, aku tunggu cerita selanjutnya, kasih kabar dong.
SitiGemini75: oke siap 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!