NovelToon NovelToon
​ Dendam Sang Mantan Istri Miliarder

​ Dendam Sang Mantan Istri Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor / Pelakor jahat / Tukar Pasangan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

​💔 Dikhianati & Dibangkitkan: Balas Dendam Sang Ibu
​Natalie Ainsworth selalu percaya pada cinta. Keyakinan itu membuatnya buta, sampai suaminya, Aaron Whitmore, menusuknya dari belakang.
​Bukan hanya selingkuh. Aaron dan seluruh keluarganya bersekongkol menghancurkannya, merampas rumah, nama baik, dan harga dirinya. Dalam semalam, Natalie kehilangan segalanya.
​Dan tak seorang pun tahu... ia sedang mengandung.
​Hancur, sendirian, dan nyaris mati — Natalie membawa rahasia terbesar itu pergi. Luka yang mereka torehkan menjadi bara api yang menumbuhkan kekuatan.
​Bertahun-tahun kemudian, ia kembali.
​Bukan sebagai perempuan lemah yang mereka kenal, melainkan sebagai sosok yang kuat, berani, dan siap menuntut keadilan.
​Mampukah ia melindungi buah hatinya dari bayangan masa lalu?
​Apakah cinta yang baru bisa menyembuhkan hati yang remuk?
​Atau... akankah Natalie memilih untuk menghancurkan mereka, satu per satu, seperti mereka menghancurkannya dulu?
​Ini kisah tentang kebangkitan wanit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Beban rahasia dan malam tampa bintang

​Waktu berlalu dalam irama yang manis dan mengkhawatirkan. Hubungan Natalie dan Arif telah berkembang melampaui persahabatan. Mereka menghabiskan akhir pekan bersama Kenzo, membawa anak itu ke taman sederhana, mengunjungi perpustakaan umum, atau menghabiskan sore di bengkel Arif yang kini ramai berkat pinjaman modalnya. Di tengah serbuk kayu dan aroma vernis, Natalie merasa jiwanya lebih tenang daripada saat dikelilingi laporan obligasi dan merger.

​Arif adalah manifestasi dari semua yang bukan Aaron: jujur, pekerja keras, sederhana, dan paling penting, tidak peduli dengan kekuasaan atau kekayaan.

​Suatu malam, setelah Kenzo tertidur, Arif dan Natalie duduk di teras kecil, berbagi cokelat panas dan keheningan.

​"Nat," ujar Arif pelan, memecah keheningan. "Aku merasa sangat nyaman denganmu. Kamu membuatku merasa seperti, tidak perlu berpura-pura menjadi siapa-siapa. Aku hanya Arif, si tukang kayu."

​Natalie tersenyum pahit. "Dan aku hanya Natalie, si ibu tunggal yang ceroboh dalam manajemen angkanya," balasnya.

​"Kamu bukan ceroboh. Kamu hanya berjuang, sama sepertiku," kata Arif, mengusap punggung tangan Natalie lembut. Sentuhan itu murni, tanpa tuntutan. "Tapi akhir-akhir ini, kamu sering terlihat lelah, Nat. Lebih lelah daripada biasanya. Apa pekerjaanmu di 'manajemen' itu sangat berat?"

​Natalie menelan ludah. Bagaimana ia bisa menjelaskan bahwa kelelahan ini bukan karena harus menyeimbangkan anggaran rumah tangga, melainkan karena ia harus mengelola krisis pasar saham Asia dan menangkis tawaran pembelian dari konglomerat asing?

​"Ya. Sangat berat," jawab Natalie, memilih setiap kata dengan hati-hati. "Semua tentang membuat keputusan. Keputusan yang sangat besar, Rif. Keputusan yang bisa memengaruhi nasib banyak orang."

​"Aku mengerti. Keputusan untuk membeli kayu yang tepat, atau mempekerjakan asisten baru," simpul Arif.

​Natalie hanya mengangguk. "Ya. Keputusan semacam itu."

​Maya, sebagai penjaga rahasia, semakin cemas. Suatu siang, ia menyerbu kantor Natalie di Whitmore Group tanpa pemberitahuan.

​"Nat, kamu harus putuskan. Kamu mau jadi CEO atau pacar tukang kayu?" desak Maya, sambil mengunci pintu kaca kantor.

​Natalie, yang sedang meninjau cetak biru proyek real estat senilai jutaan dolar, menyingkirkannya. "Aku bisa melakukan keduanya, May. Jangan hiperbola."

​"Tidak bisa! Tadi pagi, Arif menelepon. Dia bertanya kenapa kamu tidak pernah punya waktu untuk liburan. Dia bilang, 'Natalie harusnya ambil cuti panjang, dia sudah bekerja terlalu keras di kantor akuntannya.' Nat! Kantor Akuntan? Kita baru saja mengakuisisi empat anak perusahaan dan kau tampil di sampul Forbes Asia dua minggu lalu!"

​Maya berjalan mondar-mandir, frustrasi. "Lalu, kartu kredit yang kau gunakan untuk membayarku, yang 'terselip' di tasmu, itu adalah Corporate Card Whitmore Group edisi terbatas! Kalau Arif melihatnya, game over, Nat. Dia akan tahu kau berbohong."

​"Aku akan lebih hati-hati," bisik Natalie, memijat pelipisnya. Tekanan itu nyata. Setiap kata yang ia ucapkan kepada Arif adalah kebohongan yang manis, dan setiap detik yang ia habiskan di kantor adalah pengkhianatan terhadap keaslian yang ia coba bangun.

​"Arif adalah pria yang jujur, Nat. Dia membenci kebohongan. Dia benci harta yang tidak jelas asalnya. Dan dia sedang jatuh cinta padamu, Natalie yang sederhana," Maya berhenti, menatap Natalie dengan serius. "Jika dia tahu kau adalah wanita yang menjamin pinjamannya, bos dari Doni, CEO dari perusahaan terbesar yang pernah ia dengar... Dia tidak hanya akan membencimu karena berbohong, dia akan berpikir kau mempermainkannya."

​Kata-kata Maya menusuk hati Natalie, mengingatkannya pada ketakutan terbesarnya: pengkhianatan. Ia bersembunyi untuk melindungi diri dari pengkhianatan orang lain, tetapi ia justru menjadi pengkhianat bagi pria yang ia cintai.

​Malam berikutnya, saat makan malam, Arif mengajukan pertanyaan yang langsung membongkar rahasia Natalie.

​"Nat, aku tahu aku mungkin lancang. Tapi aku harus tanya. Aku cinta kamu, dan aku mencintai Kenzo. Aku ingin hubungan kita ini serius. Tapi ada satu hal yang mengganjal," kata Arif.

​Natalie menaruh garpunya. Jantungnya berdebar kencang. Ini dia.

​"Kenapa, setiap kali kita bicara tentang pekerjaanmu, kamu selalu menghindar? Kamu bilang kamu 'manajemen', tapi kamu tahu soal Return on Investment, soal strategi pasar modal... Pengetahuanmu jauh melebihi manajer kantor akuntan biasa."

​Arif mencondongkan tubuh sedikit. "Dan yang paling penting. Aku tahu, hidupmu dulu dihancurkan oleh mantan suamimu yang merampas asetmu. Tapi aku lihat, mobil hatchback-mu selalu bersih, Kenzo sekolah di TK terbaik, dan kamu selalu bisa membayar tagihan tanpa pernah mengeluh kekurangan. Nat, jujur denganku. Seberapa miskin dirimu, atau seberapa kaya dirimu, aku tidak peduli. Tapi siapa Natalie yang sebenarnya? Apa pekerjaanmu sebenarnya?"

​Udara terasa berat. Natalie menatap mata Arif, mata yang penuh kejujuran dan cinta. Matanya menuntut jawaban, bukan sekadar penyamaran yang dangkal.

​Dia bisa saja berbohong lagi. Mengatakan dia baru memenangkan ganti rugi kecil. Tapi kebohongan itu akan menjadi jurang yang tidak akan pernah bisa ditutup. Trauma masa lalunya mengajarkannya satu hal: fondasi sebuah hubungan haruslah kejujuran.

​Natalie menarik napas panjang. Ia harus memilih: menjaga benteng kekuasaannya atau mengambil risiko membuka hatinya pada kejujuran.

​"Arif," bisik Natalie. "Aku tidak pernah bohong padamu tentang perasaanku, atau tentang Kenzo. Tapi aku memang berbohong tentang siapa aku sebenarnya, dan apa pekerjaanku."

​Dia melihat sorot mata Arif yang berubah. Dari rasa cinta menjadi kebingungan yang terluka.

​"Aku melakukan ini karena... trauma. Aku takut. Aku takut jika ada pria yang tahu aku punya uang, dia akan berakhir seperti Aaron. Tapi kamu pantas tahu kebenarannya. Hanya saja, ini bukan kebenaran yang sederhana."

​Natalie berdiri, langkahnya berat menuju jendela, memandangi keremangan malam.

​"Aku bukan manajer kantor akuntan. Pekerjaanku... jauh lebih besar dari itu. Arif, aku adalah CEO Whitmore Group. Dan akulah yang memiliki perusahaan tempat mantan suamiku bekerja, yang baru saja aku rampas kembali."

​Dia berbalik, menanti reaksi Arif. Ekspresi Arif adalah campuran dari keterkejutan, ketidakpercayaan, dan pengkhianatan yang baru disadari.

​"Dan aku juga... akulah founder Yayasan Whitmore-Ainsworth, yang menjamin pinjamanmu," bisik Natalie, air mata yang selama ini ia tahan, kini jatuh. "Aku minta maaf."

​Arif hanya duduk diam, seolah dunia di sekelilingnya baru saja runtuh. Di balik kesederhanaan itu, tersembunyi kekuasaan yang luar biasa. Dan yang paling menyakitkan, kebohongan itu.

1
partini
dari sinopsisnya ngeri " sedap menarik
Himna Mohamad
lanjut thoor
putri lindung bulan: siap akan saya lanjutkan
total 1 replies
Himna Mohamad
good thoor sat set
Himna Mohamad
👍👍👍👍👍
Himna Mohamad
sdh mampir thoor,,lanjut
putri lindung bulan: terimakasih sudah mampir , salam kenal ya
total 1 replies
Himna Mohamad
awal yg bagus thoor👍👍👍👍👍
putri lindung bulan: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
putri lindung bulan
untuk sahabat adri selamat datang di dunia nataly.semoga kalian suka novel.jika suka jangan lupa beri like,dan sisipkan komentar.salam kenal semuanya🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!