Hidupku yg sempurna berubah 180° berkat perselingkuhan ayahku. Aku yg dulu hidup bagai tuan putri kini harus bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidupku, belum lagi ibuku yg jatuh sakit pasca perceraian. Bagaiamana aku harus bertahan??
#HowtoFight??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.25 Perbedaan
David kini bisa membedakan antara istri pertamanya dan istri keduanya. Chyntia adalah wanita terpelajar dan pandai. Wanita itu selalu mempelajari hal baru yang akan ia perlukan. Tak peduli betapa beratnya, Chyntia akan mengusahakan yang terbaik. Hasilnya Margaret tubuh menjadi anak yang baik, pintar dan bisa membedakan hal baik dan buruk.
Sementara Cathy, meskipun terpelajar tapi kemampuannya sebagai seorang wanita hanyalah bersolek. Bahkan sebagai sekertaris pun Cathy sering membuat kesalahan. Selain itu, dirinya suka dengan kehidupan malam yang penuh dengan hal negatif. Mabuk-mabukan, dan party adalah salah satu kegemarannya. Awalnya David menerimanya karena menganggap wanita pada usia Cathy rata-rata begitu, tapi kini David menyadari kebodohannya.
Hari itu, putri mereka Daisy sedang demam dan seharian rewel. Namun, bukannya memeriksa kondisi putrinya dan mencaritahu, Cathy malah menyerahkannya pada para pelayan dan pergi bersenang-senang. Saat dihubungi pun ponselnya tidak aktif hingga pelayan menghubungi David yang sedang bekerja.
Mau tak mau David segera pulang dan memanggil dokter pribadi ke rumahnya demi menyembunyikan fakta pernikahan keduanya. Setelah putrinya tertidur, David terus mencoba menghubungi Cathy tapi tak kunjung juga aktif ponselnya. Dan saat David mengecek gps mobil Cathy, istrinya itu ternyata sedang berada di sebuah club malam.
Kini David benar-benar kesal dan kecewa pada Cathy yang membiarkan putri mereka begitu saja dan menyerahkannya pada pelayan. Saat itu juga David langsung mencari pengasuh bayi yang bisa diandalkan. Dan berniat menegur Cathy besok saat wanita itu sadarkan diri.
"Cathy sudah benar-benar keterlaluan.." gumamnya.
Esok harinya, Cathy bangun siang sekali sekitar pukul 10. Dan David menunggu wanita itu sampai bangun.
"Ugh.. Sudah siang rupanya." ucap Cathy.
"Akhirnya kau bangun juga." ucap David.
"Oh, sayang selamat pagi.." ucapnya tersenyum.
"Iya pagi, kemana saja kau tadi malam?" tanya David.
"Aku hanya main bersama temanku." jawab Cathy.
"Apa kau tahu bagaimana kondisi Daisy??" tanya David.
"Dia pasti sedang bersama pelayan.." ucap Cathy.
"Haaah.." David menarik nafas panjang.
"Ada apa sayang?" tanyanya pura-pura polos.
"Daisy sedang sakit, kemarin dia demam dan kau menghilang entah kemana." ucap David.
"Oh, ponselku habis baterai, maaf." jawab Cathy singkat.
"Kau bahkan tak peduli setelah mendengar putrimu sakit." ucap David semakin kesal.
"Kan sudah ada pelayan yang merawatnya, dia hanya akan menangis jika bersamaku." ucap Cathy.
"Dasar ibu gila..! Wanita macam apa kau ini?? Anakmu sakit dan kau tidak peduli sedikitpun??"
"Lalu kau mau apa?? Mana ada orang yg langsung bisa jadi ibu?" tanya Cathy.
"Kalau tidak bisa bukan berarti tidak peduli, tapi belajar cari tahu.. Dasar wanita bodoh..!" ucap David lalu meninggalkannya.
"Terserah..!" balas Cathy tak terima dimarahi.
David semakin frustasi dengan jawaban istrinya. Cathy bukan hanya mengabaikan putrinya tapi juga tidak peduli pada putrinya. Ibu macam apa yang santai saja mendengar putrinya sakit?? Setelah memarahi Cathy, David pergi bekerja. Tak hanya itu, dirinya menyita mobil dan kartu kredit milik Cathy. David hanya menyisakan kartu debit yang isinya tak banyak agar wanita itu sadar diri.
"Bisa-bisanya berbelanja dan party sampai malam saat putrinya sakit.." gumam David dalam hati.
David pun tak mengajak Cathy bicara sejak saat itu. Dirinya hanya fokus menghubungi pengasuh putrinya yang tahu kondisi putrinya saat ini.
Di tengah masalah baru dalam rumah tangga keduanya, David baru teringat Chyntia dan Margaret. Sudah lama dirinya tak mendengar kabar putrinya semenjak Margaret pindah ke Singapura. Dimana putrinya dan mantan istrinya tinggal? Bagaimana kabar mereka saat ini? Apakah Margaret sudah mendapat pekerjaan kembali atau tidak?? Berbagai pertanyaan pun memenuhi pikirannya.
Hingga David menyuruh mata-mata untuk mencaritahu kabar putrinya dan juga mantan istrinya. Dirinya sangat menyesal menceraikan Chyntia dan menikahi Cathy. Padahal rumah tangganya baik-baik saja dan mereka cukup rukun. Saat ini rumah tangganya bagaikan di neraka. Tangisan putrinya selalu terdengar karena Cathy tak memedulikannya. Istri yang suka berfoya-foya dan berpesta di club malam. Entah masalah apalagi yang akan datang menantinya.
Beberapa hari kemudian, didapatlah informasi mengenai putrinya Margaret. Margaret sudah bekerja di perusahaan milik Kevin sebagai asisten pribadinya. Lalu mantan istrinya tak terlihat sama sekali. Hal itu membuat David bingung, apa yang sebenarnya terjadi disana.
Mata-matanya kembali ditugaskan untuk mencaritahu mantan istrinya tersebut tinggal. Karena berdasarkan informasi awal putrinya tinggal di sebuah apartemen atas nama Theresia.
Hingga akhirnya sebuah kabar buruk didapatkannya. Dimana Chyntia sedang tak sadarkan diri di sebuah rumah sakit disana. Chyntia menderita kanker darah atau Leukimia yang cukup serius. Mendengar hal itu membuat David syok. Apalagi saat pemeriksaan terakhir dulu, tak ada gejala atau diagnosa dokter.
Seketika kakinya lemas mendengar kabar itu, pantas saja mantan istrinya itu langsung pindah setelah bolak-balik ke negara tersebut. Ditambah lagi harta milik istrinya setiap tahun berkurang drastis. Sekarang David menyadari kesalahannya, dan sikap putrinya selama ini. Betapa jahatnya dirinya meninggalkan Chyntia dalam kondisi sakit parah. Dan membiarkan Margaret mengatasi semuanya sendirian.
David pun berencana pergi ke Singapura mengunjungi putrinya dan bicara mengenai Chyntia. Mungkin permintaan maafnya tak akan memperbaiki hubungan mereka. Tapi setidaknya David ingin tahu keadaan yang sebenarnya terjadi pada putrinya. Lalu memberikan hak Margaret yang ia tahan karena putrinya lebih memilih sang ibu.
Tapi kepergiannya akan menjadi masalah bagi Cathy. Hal itu membuat David berbohong dan mengosongkan jadwalnya saat kondisinya perusahaannya aman. Lalu David juga harus menunggu kesehatan Daisy putri kecilnya sehat kembali baru bisa pergi dengan tenang. David sudah tak percaya pada Cathy yang tidak memedulikan putrinya.
Setelah jadwalnya kosong dan Daisy sembuh, David langsung berangkat ke Singapura untuk menemui putrinya. Banyak hal yang ingin ia tanyakan dan bicarakan. Selain itu, David berharap Margaret kembali ke perusahaannya dan menjadu calon penerusnya.
...
Sementara itu, Margaret tengah bekerja bersama Beni menyelesaikan beberapa dokumen. Mereka bahkan lembur hingga malam hari demi menyelesaikannya.
"Akhirnya selesai juga." ucap Margaret.
"Kerja bagus Margaret, kita bisa bekerja sama dengan cepat." ucap Beni.
"Tentu pak, aku lelah lembur terus." ucap Margaret.
"Ya akupun begitu." ucap Beni.
Tiba-tiba Kevin pun datang dan tersenyum melihat keduanya bisa bekerjasama dengan baik.
"Bagaimana sudah beres?" tanya Kevin.
"Sudah tuan.." ucap Beni.
"Bagus, aku akan memeriksanya." ucap Kevin.
Beni pun ke ruangan Kevin bersama Margaret. Mereka menyerahkan beberapa berkas dan dokumen. Lalu Kevin memeriksanya dengan cepat.
"Sejauh ini tak ada masalah, nanti di rumah aku akan memeriksanya dengan teliti." ucap Kevin.
"Baik tuan." jawab Beni dan Margaret.
"Kalau begitu, mari kita makan malam kalian pasti lapar kan?" tanya Kevin.
"Tapi aku harus ke rumah sakit tuan." ucap Margaret.
"Tidak ada penolakan, aku sudah membuat kalian lembur." ucap Kevin.
"Baiklah." balas Margaret.
Begitulah, Margaret terpaksa makan malam bersama mereka hingga hampir tengah malam tiba di rumah sakit.
...----------------...