Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Rahasia Viona
Di tempat lain di hotel..
Saat Viona sampai di hotel yang telah di pesan oleh Pras sebelumnya dia mendatangi meja resepsionis untuk melakukan chek in sebelum Viona masuk ke dalam kamar yang telah di pesan.
"selamat sore mbak, apa ada yang bisa saya bantu?!" tanya petugas resepsionis tersebut.
"oh.. Iya mbak saya ingin check in atas nama Pras suami saya" Viona mengeluarkan handphone nya dan memperlihatkan pesanan hotel lewat aplikasi.
"oh.. Baik mbak tunggu sebentar biar saya proses dulu pemesanannya" petugas itu pun mengambil ponsel Viona dan menscan barcode yang tertera di dalam aplikasi.
Setelah beberapa saat proses check in pun selesai di lakukan dan petugas itu pun menyerahkan kembali ponsel beserta kunci kamar yang di pesan oleh Viona.
"ini mbak, saya sudah memproses check in anda dan ini adalah kunci kamar anda, silakan" petugas itu mengembalikan ponsel Viona.
"baik mbak, terima kasih. Lantai berapa kamar saya?!" tanya Viona sambil mengambil kembali ponsel dan kunci kamar.
"di lantai 13 mbak, silakan lewat sini" petugas itu pun menunjuk sebuah lift yang berada di lorong samping meja resepsionis.
Viona pun kemudian berjalan menuju lorong tersebut untuk menaiki lift menuju ke lantai atas tempat kamarnya berada. Namun sebelum Viona menaiki lift Biantara melihat kedatangan Viona ke hotel tersebut. Merasa tidak percaya dengan penglihatannya Biantara pun diam-diam mengikuti langkah Viona berjalan di belakangnya, saat akan memasuki lift Viona menoleh ke arahnya dan Biantara pun semakin yakin bahwa wanita yang di lihatnya adalah Viona.
Biantara kemudian mendatangi meja resepsionis untuk menanyakan kamar mana yang di pesan oleh Viona, setelah mendapatkan informasi tersebut Biantara langsung mengikuti Viona dengan lift lainnya dan segera naik ke lantai yang sama dengannya. Saat Biantara tiba di lantai tujuannya dia segera mencari kamar yang di pesan oleh Viona, tapi saat berada di lorong hotel Biantara melihat Viona sedang bersama laki-laki lain di depan kamarnya. Biantara pun dengan cepat mengambil ponselnya dan merekam kebersamaan Viona dengan laki-laki itu.
"wah... Benar-benar menjijikan, bukankah dia bilang kalau dia mencintai bang Pras. Tapi kenapa dia malah ke hotel dan bertemu dengan laki-laki lain selain bang Pras?! Lalu siapa laki-laki itu, kenapa mereka terlihat begitu akrab seperti sudah mengenal sejak lama?! Laki-laki itu bahkan terlihat lebih tua dari bang Pras, dan sepertinya umurnya hampir sama dengan papa?!" Biantara bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Biantara terus memerhatikan Viona dan pria itu dari kejauhan agar dia tidak di curigai oleh Viona dan pria itu sambil terus merekamnya melalui ponselnya, cukup lama Biantara mengawasi mereka sampai mereka masuk ke dalam kamar yang sudah di pesan oleh Viona. Setelah itu Biantara pun segera kembali ke lantai bawah menggunakan lift dan meninggalkan tempat tersebut.
"wah.. Benar-benar perempuan menjijikan, tidak dapat bang Pras sekarang malah dia malah memburu om-om. Dasar wanita ja la ng pantas saja mama dan papa sangat menentang mereka, ih.. Jijik rasanya kalau aku harus mendapatkan wanita seperti itu. Apa yang dilihat bang Pras dari wanita murahan seperti dia itu, sudah untung bang Pras mendapatkan Jasmine malah tergila-gila dengan wanita kotor seperti itu" ucap Biantara bermonolog.
Biantara dengan cepat menuju ke mobilnya setelah dia sampai di lantai bawah, dengan perasaan yang masih bergidik setelah melihat Viona dengan Pria paruh baya di lorong hotel itu. Biantara merasa ngeri melihat pemandangan yang tidak seharusnya dia lihat. Dia pun kemudian melajukan mobilnya membelah jalanan ibukota yang selalu padat di jam sore pulang kantor.
"sepertinya bang Pras harus tahu bagaimana sifat wanita itu yang sebenarnya, aku harus kasih tahu bang Pras soal ini dan menunjukan buktinya" ucap Biantara sambil menyetir.
...****************...
5 menit sebelum Biantara naik ke lantai 13 untuk menyusul Viona..
Setelah Viona naik ke lantai 13 dan pintu lift terbuka secara tidak sengaja dia bertemu dengan Jake di lorong hotel tempat kamarnya berada. Jake yang merupakan atasannya di kantor tempat dia bekerja sebagai asisten pribadi sekaligus pekerja plus plus yang selalu siap melayani Jake diatas ranjang baik di kantor maupun di tempat lain selama ada kesempatan.
Jake yang baru saja keluar dari sebuah kamar di lantai itu usai bertemu dengan kliennya secara tidak terduga bertemu dengan Viona di depan lift yang sama yang di naiki oleh Viona. Jake pun terlihat kaget dan bingung karena tidak biasanya dia bertemu dengan Viona di sebuah hotel kecuali dia yang memanggilnya. Viona pun juga demikian dia tidak menyangka akan bertemu atasannya di hotel itu, dengan perasaan gugup Viona keluar dari lift itu dan mendekat ke arah Jake.
"p.. Pak Jake.. Sedang apa Anda disini?! Bukankah pekerjaan Anda sudah selesai?!" tanya Viona dengan gugup.
"ah.. Vio.. Vio.. Saya tidak menyangka kamu akan berada di hotel ini.. Bukankah kamu bilang kalau kamu tadi.. Sudah di jemput oleh suami kamu untuk pulang bersama?! Lantas, kemana suami kamu sekarang?! Apa dia meninggalkan kamu disini?!" tanya Jake dengan penuh curiga.
"ah... Su.. Suami saya sedang ada urusan lain pak, jadi saya.. Diminta untuk menunggu disini sementara waktu" jawab Viona dengan terbata-bata.
"oh.. Benarkah..?! Atau ini hanya alasan kamu untuk menghindari saya, kamu sengaja mencari alasan kan untuk menghindar dari saya?!" tanya Jake menyelidik.
"ti.. Tidak pak, saya.. bukan sengaja menghindari Anda tapi ini.. Memang karena urusan keluarga suami saya" jawab Viona.
"Vio.. Kamu belum lupa kan.. Dengan apa yang saya katakan.. Kamu masih memiliki hutang terhadap saya.. Dan selama hutang itu masih belum bisa kamu bayar.. Selama itu pula kamu adalah milik saya.. Dan kapanpun saya membutuhkan kamu, maka kamu harus datang kemanapun saya suruh. mengerti!" ancam Jake dengan halus.
"i.. Iya.. Pak saya mengerti.. Tapi tolong.. Saya mohon bapak tidak mengganggu rumah tangga saya dengan suami saya. Tolong bapak rahasiakan hubungan ini sampai kapanpun, saya tidak ingin suami saya tahu tentang hubungan kita diluar jam kerja" Viona memohon dengan putus asa.
"kamu tenang saja Vio, selama kamu mau menuruti perintah saya.. Maka saya akan tutup mulut selamanya" Jake mendekat ke arah Viona yang berdiri di hadapannya
"nah.. mumpung kita bertemu disini sekarang dan pekerjaan saya juga sudah selesai, bagaimana kalau sekarang kamu layani saya disini. Dan ingat Vio... Meskipun kamu sudah menikah kamu selamanya adalah milik saya" Jake membisikan kata-kata itu ditelinga Viona.
Viona meneguk saliva nya dengan susah payah saat Jake membisikan kata-kata itu di telinganya, sebab hal itu membuat perasaan Viona jadi tidak karuan. Meski sebenarnya hal itu sudah sering kali mereka lakukan setiap hari selama ada kesempatan. Meski sebenarnya dia enggan untuk melakukan hal itu namun Viona tidak punya pilihan lain selain menuruti keinginan bosnya itu, sebab jika dia menolak keinginan Jake maka dia harus membayar hutangnya sebanyak 2 kali lipat sesuai kesepakatan yang mereka tanda tangani di atas surat perjanjian.
Viona pun akhirnya memutuskan untuk membawa Jake ke kamarnya yang sudah dia pesan untuk melakukan hal yang biasa mereka lakukan di luar pekerjaan utamanya sebagai asisten pribadi Jake, yaitu melayani pria paruh baya itu diatas ranjang seperti yang biasa mereka lakukan selama beberapa tahun sejak Viona bekerja dengannya. Dan hal itu tentu saja dilihat oleh Biantara ketika dia menemukan Viona bersama Jake di lorong tersebut dan Biantara merekam semua percakapan mereka dalam ponselnya.