NovelToon NovelToon
The Land Of Methera

The Land Of Methera

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Isekai / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: lirien

WARNING!!
Kita akan berkelana ke Dunia Fantasi, Karena itu, ada beberapa lagu yang akan di rekomendasikan di awal cerita untuk membawamu ke sana. Putarlah dan dengarkan sembari kamu membaca >>

___
Di sebuah kerajaan, lahirlah dua putri kembar dengan takdir bertolak belakang. Satu berambut putih bercahaya, Putri Alourra Naleamora, lambang darah murni kerajaan, dan satu lagi berambut hitam legam, Putri Althea Neramora, tanda kutukan yang tak pernah disebutkan dalam sejarah mereka. kedua putri itu diurus oleh Grand Duke Aelion Garamosador setelah Sang Raja meninggal.

Saat semua orang mengutuk dan menganggapnya berbeda, Althea mulai mempertanyakan asal-usulnya. hingga di tengah hasrat ingun dicintai dan diterima sang penyihir jahat memanfaatkannya dan membawanya ke hutan kegelapan. Sementara itu, Alourra yang juga berusaha mencari tahu kebenaran, tersesat di tanah terkutuk dan menemukan cinta tak terduga dalam diri Raja Kegelapan, makhluk yang menyimpan rahasia kelam masa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lirien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepulangan Sang Putri

‧˚♪ 𝄞 :

...───✦───...

Hari kelulusan akhirnya tiba. Aula Akademi Stevia diselimuti gemerlap cahaya siang, dan di antara para lulusan yang bersinar, berdirilah Althea dan Alourra. Keduanya meraih nilai sempurna, meski hanya sedikit yang mengetahui rahasia Alourra, bahwa Graclle telah mengabarkan ia sejatinya telah melampaui tingkatan Magna Graduate, pencapaian yang hanya diraih mereka yang mampu menembus Hutan Kabut Peri. Namun, kerendahan hati membuatnya memilih untuk tetap diam, membiarkan pencapaiannya tersembunyi di balik senyum lembutnya.

Sore itu, kabar kehadiran seorang tamu agung membuat suasana semakin semarak. Dari kejauhan, derap langkah kuda menggema di halaman. Kereta berukir lambang kerajaan berhenti tepat di depan gerbang akademi, tempat yang sama di mana keduanya dulu pertama kali tiba.

Althea dan Alourra, kini berusia empat belas tahun, melangkah anggun menuju altar perpisahan. Alourra mengenakan gaun berwarna merah muda berpadu putih yang berkilau lembut di bawah cahaya, sementara Althea tampil mempesona dengan busana biru muda berlapis biru tua dan putih yang bergelombang mengikuti langkahnya. Di belakang mereka, Graclle dan Ela turut mengiringi dengan tatapan bangga.

Pintu kereta terbuka. Dari dalamnya, sosok yang tak asing turun, Duke Aelion Garamosador, dengan postur tegap dan tatapan penuh wibawa.

“Duke!” seru Althea hampir bersorak, namun Alourra segera menyenggol lengannya, memberi isyarat halus.

“Ah, iya…” Althea cepat tersadar.

Duke Aelion melangkah mendekat. Kedua gadis itu membungkuk anggun, mengucapkan salam dengan suara serempak, “Salam hangat pada cahaya kebaikan Eamora.” Graclle dan Ela di belakang mereka turut menunduk.

“Salam yang mulia, putri. Cahaya bagi Kerajaan Eamora,” balas sang Duke, menundukkan kepala dengan hormat.

Ketika salam resmi itu usai, ia menatap mereka dengan senyum ramah. “Maukah kalian ikut denganku kembali ke Kerajaan Eamora?”

Althea dan Alourra saling berpandangan. Sebuah senyum yang penuh arti merekah di wajah keduanya, lalu mereka membungkuk hormat.

“Dengan senang hati, Duke Aelion,” jawab mereka serempak.

Sang Duke tersenyum lebar, matanya menyipit nakal saat memandang Althea. “Kalian benar-benar telah tumbuh menjadi putri yang memesona… tapi, di mana Althea kecilku yang ceroboh itu?”

Althea berpura-pura mengangkat bahu. “Ah, aku tidak tahu. Aku bahkan tak mengingatnya.”

“Benarkah? Mungkin sang kakak di sisimu tahu jawabannya. Haruskah aku bertanya padanya?” goda Duke sambil melirik Alourra.

Alourra terkekeh lembut. “Sepertinya aku tahu… tapi, Ael, sebaiknya kau tidak mengusiknya begitu. Bagaimana jika ia menangis nantinya?”

Althea spontan manyun, menundukkan wajahnya. “Aku tidak seperti itu…” gumamnya lirih.

“Hei, kau sendiri yang mengakuinya,” sahut Alourra sambil tertawa kecil, mengingatkan pada ucapan Althea yang terlontar tanpa sadar.

“Ah… iya, aku bilang tadi aku lupa,” Althea buru-buru meralat, pipinya memanas.

Ucapan itu membuat tawa semua orang merekah, memenuhi udara dengan kehangatan yang jarang hadir di momen-momen resmi seperti ini.

Namun, tawa itu perlahan mereda ketika tatapan Duke Aelion beralih pada Graclle.

“Bagaimana, Graclle? Apakah kau akan ikut kami pulang?” tanyanya dengan nada tenang namun penuh arti.

Pertanyaan itu membuat Ela sontak menoleh ke arah sang kepala akademi, diikuti Alourra dan Althea.

“Kau… bertanya padaku?” Graclle mengangkat alis, mendapat anggukan mantap dari Duke.

Senyum tipis terlukis di bibirnya. “Kau sepertinya lupa siapa aku, Ael,” ujarnya pelan, lalu menambahkan, “Tentu saja aku ikut.”

“Kepala sekolah…? Kau akan pergi?” Ela hampir tak percaya.

“Maafkan aku, Ela,” jawab Graclle lembut. Ia kemudian melepas jubah kebanggaan Akademi Stevia yang disampirkan di bahunya, lalu dengan khidmat memakaikannya pada Ela. “Mulai hari ini, aku menyerahkan kedudukanku padamu.”

“T-tapi ini terlalu mendadak… bagaimana dengan guru-guru besar?” suara Ela terdengar gugup.

“Guru besar sudah tahu siapa aku,” jawab Graclle mantap. “Dan, siapa yang bisa mencegahku?”

Ela terdiam sejenak, lalu menunduk hormat. “Baiklah. Aku akan menjaga Akademi Stevia dengan segenap jiwa raga.”

“Bagus,” ujar Duke dengan nada puas. “Kalau begitu, semuanya sudah diputuskan. Mari berangkat, Tuan Putri.” Ia mengulurkan kedua tangannya.

Althea dan Alourra saling bertukar pandang sebelum masing-masing menggenggam tangan sang Duke. Langkah mereka ringan saat menaiki kereta kuda yang telah menanti.

Begitu kedua putri berada di dalam, Duke dan Graclle pun naik ke kereta kuda lain. Tak lama kemudian, derap kuda menggaung di jalan berbatu, membawa rombongan meninggalkan Akademi Stevia yang kini berdiri sunyi di bawah cahaya sore.

Di dalam kereta, Althea tak mampu menyembunyikan rasa penasarannya. “Kak… aku terkejut. Bagaimana bisa Graclle ikut kembali ke kerajaan bersama kita? Bukankah dia kepala akademi?”

Alourra menatapnya tenang. “Apa kau lupa? Atau dia tidak pernah menceritakan padamu?”

Althea mengerutkan kening, mencoba mengingat. “Aku ingat… dia pernah bilang bahwa dulu, dia adalah seorang penyihir di Kerajaan Eamora.”

“Kau benar… ada satu alasan lain mengapa dia ikut bersama kita,” ujar Alourra perlahan, tatapannya terarah keluar jendela kereta, seolah mencari keberanian di balik pemandangan yang berlalu.

“Apa itu?” tanya Althea, memiringkan kepala, penuh rasa ingin tahu.

Alourra menarik napas dalam. “Maaf… aku belum pernah mengatakan ini padamu. Sebenarnya, pelatihan sihirku belum sepenuhnya selesai. Masih ada tiga elemen yang belum mampu ku kuasai. Dulu, Graclle mengizinkanku pulang lebih awal, namun ia berjanji akan melanjutkan mengajariku setelah aku lulus dari Akademi Stevia. Karena itu, Althea… mungkin suatu hari nanti aku tidak akan berada di istana untuk sementara waktu.”

Althea terdiam sejenak, lalu tersenyum tulus. “Tidak apa-apa, Kak. Selama Kakak pergi, sebisa mungkin aku akan menjaga diriku… dan juga Kerajaan Eamora.”

Senyum lembut merekah di wajah Alourra. “Kau memang adik yang baik,” ujarnya penuh rasa sayang.

Sementara itu, di kereta kuda yang lain, suasana jauh berbeda.

“Graclle,” suara Duke Aelion terdengar berat, “rumor tentang Alourra dan Althea… sudah melonjak di Kerajaan Eamora, aku sudah berusaha untuk meredamnya.”

Graclle mengangguk tipis. “Pasti begitu. Aku sudah menduganya.”

Duke menundukkan kepala, suaranya merendah. “Aku… telah membuat kesepakatan dengan Dewan Besar tentang kekuatan Alourra.”

Graclle menoleh cepat, matanya melebar. “Apa?! Kau membuat kesepakatan?”

“Iya,” jawab Duke mantap. “Aku mengatakan pada mereka bahwa Alourra akan menguasai kekuatan itu, menjadikannya elemen kebaikan. Tapi… jika ia gagal, Dewan sendiri yang akan turun tangan untuk meniadakannya. Mereka memberiku waktu, hingga usianya genap tujuh belas tahun, untuk memastikan ia mampu menguasai kekuatannya dan menunjukkannya di hadapan mereka.”

Tatapan Duke menajam. “Karena itu, Graclle…”

Graclle menghela napas, lalu memotong ucapannya. “Sudahlah… aku paham maksudmu. Aku berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk melatihnya.” Tekadnya terdengar bulat, seperti pedang yang ditempa api.

“Tapi, ada satu hal yang membuatku sedikit khawatir… tentang Althea,” ucap Graclle dengan nada berat.

“Althea?” tanya Duke Aelion, matanya menyipit, penuh tanda tanya.

Graclle mengangguk pelan. “Dalam dirinya, aku tanpa sengaja melihat mana sihir nya dan menangkap sesuatu yang asing… sesuatu yang belum pernah kulihat sebelumnya. Ada kegelapan pekat, namun di dalamnya tersisa lima cahaya kecil yang berpendar redup.”

“Kegelapan?” suara Duke mengandung rasa heran sekaligus waspada. "apa sama sekali tak ada element cahaya?"

Graclle menggeleng “Aku khawatir,” lanjut Graclle. “Dia memohon padaku untuk mengajarkannya sihir itu.”

Lalu, Duke Aelion bertanya dengan hati-hati, “Lalu… apa yang kau ajarkan padanya?”

Graclle Menggeleng, wajahnya mengeras. “Tidak. Aku menolak. Tapi aku telah berjanji, akan memberinya pelajaran, tapi hanya setelah aku selesai melatih Alourra.”

Duke Aelion termenung sejenak, menimbang beban yang ada di pundaknya.

“Bagaimana ini, Duke?” Graclle menyuarakan kegelisahannya.

“Bagaimana kita bisa terus memikul amanah Mendiang Raja Altherick, jika tinggal menunggu waktu sebelum Althea menggunakan sihirnya?” keluh Graclle dengan nada penuh kekhawatiran.

“Tidak. Kita tidak boleh membiarkannya menggunakan sihir itu,” tegas Duke Aelion.

“Ini adalah amanat terakhir Mendiang Raja Altherick,” ujar Duke dengan suara bergetar, menegaskan beban warisan yang mereka pikul.

...· · ─ ·𖥸· ─ · ·...

1
anggita
like👍 iklan👆, moga novelnya lancar.
anggita
iri 😏
anggita
visualisasi gambar tokoh dan latar belakang tempatnya bagus👌
Nanachan: wah trimakasih banyak kak, jadi makin semangat 🫰🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!