NovelToon NovelToon
ISTRI KE-101

ISTRI KE-101

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Romansa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:43.6k
Nilai: 5
Nama Author: GazBiya

Rose dijual.
Bukan dalam arti harfiah, tapi begitulah rasanya ketika ayahnya menyerahkannya begitu saja pada pria terkaya di kota kecil mereka. Tuan Lucas Morreti, pria misterius dengan gelar mengerikan, suami dari seratus wanita.
Demi menutup hutang dan skandal, sang ayah menyerahkan Rose tanpa tanya, tanpa suara.
Ia dijemput paksa, dibawa ke rumah besar layaknya istana. Tapi Rose bukan gadis penurut. Ia arogan, keras kepala, dan terlalu berani untuk sekadar diam. Diam-diam, ia menyusup ke area terlarang demi melihat rupa suami yang katanya haus wanita itu.
Namun bukan pria tua buncit yang ia temui, melainkan sosok tampan dengan mata dingin yang tak bisa ditebak. Yang lebih aneh lagi, Tuan Morreti tak pernah menemuinya. Tak menyentuhnya. Bahkan tak menganggapnya ada.
Yang datang hanya sepucuk surat:
"Apakah Anda ingin diceraikan hari ini, Nona Ros?"
Apa sebenarnya motif pria ini, menikahi seratus satu wanita hanya untuk menceraikan mereka satu per satu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GazBiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ini bukan tempatku

Lucas dan Rose sampai di Aula. Mata Rose membelalak melihat kemewahan yang indah itu, dinding-dindingnya dipenuhi ukiran mewah, lampu kristal menjuntai rendah, menebarkan cahaya hangat yang membuat setiap sudut tampak seperti surga kekayaan.

Musik lembut mengalun, suara tawa dan dentingan gelas bercampur dalam pesta besar itu. Semua orang sibuk menyapa, semua orang ingin dekat dengan penguasa menara, Lucas Morreti.

Nicolas sudah lebih dulu masuk, disambut dengan ramah oleh para tamu. Senyum dan jabat tangannya seolah bagian dari permainan politik yang sudah ia kuasai sejak lama.

Rose berjalan di belakang Lucas. Gaunnya, meski sederhana dibanding wanita-wanita lain, tetap membuatnya tampak seperti bunga segar yang terselip di antara hutan emas.

Tapi langkahnya berhenti mendadak. Dadanya berdebar, matanya menyapu keramaian. Semua terlihat terlalu besar, terlalu jauh dari dunianya.” Ini bukan tempatku. Aku tidak pantas berada di sini,” gumamnya.

Lucas merasakan kejanggalan di belakangnya. Ia menoleh, menemukan Rose berdiri kaku. Tanpa banyak bicara, ia kembali melangkah ke arahnya, lalu tiba-tiba menarik lengan Rose dengan tegas. Tubuh gadis itu hampir terhuyung.

“Gandeng tanganku,” bisik Lucas rendah, nyaris seperti perintah, tapi tak bisa disangkal ada nada yang mengikat lebih kuat dari sekadar suara. “Seperti pasangan lain.”

Rose terbelalak. Matanya membulat, mulutnya sedikit terbuka. Tangannya refleks ingin menolak, tapi jantungnya sudah tak karuan. Seperti mimpi. Ia pernah begitu ingin menyentuh pria itu, pria yang baginya terlalu jauh, terlalu tinggi untuk diraih. Dan sekarang, justru Lucas sendiri yang meminta.

Rose menelan ludah. Ia menggenggam pelan jemari Lucas, ragu, gemetar. Namun saat genggaman itu terkunci, senyum tipis hampir lolos dari bibirnya. Dadanya meledak dengan rasa girang yang nyaris tak tertahan.

Lucas tetap berwajah datar, bahkan sedikit dingin. Tapi langkah mereka berubah. Beriringan. Serasi. Dari kejauhan, banyak mata menoleh. Banyak bisik-bisik muncul. Aura mereka… pasangan itu tampak berwibawa sekaligus menawan.

Sora, tangan kanan Lucas, segera menyambut bos besar itu. Ia menunduk hormat, senyum ramah di wajahnya. Namun begitu matanya jatuh pada Rose, gadis asing yang bergandengan dengan Lucas, senyum itu meredup. Ada kecewa yang ia sembunyikan. Ada tanya yang berputar di kepalanya. “Siapa wanita ini? Mengapa ia berjalan di samping tuan Lucas seolah-olah…dia miliknya?”

Musik pesta makin riuh, gelas-gelas beradu, tawa para tamu membahana. Di tengah keramaian itu, seorang wanita bergaun terbuka merah menyala, melangkah dengan anggun mendekati Lucas. Senyum genitnya tajam seperti mata pisau, matanya penuh keberanian menatap pria yang menjadi pusat perhatian malam itu.

“Lucas Morreti,” sapa nya. Suaranya meluncur manis, nyaris berbisik. Ia menyentuh lengan jas Lucas seolah sudah mengenalnya lama. “Kau tak pernah berubah. Masih… mempesona.”

Rose melihat semuanya. Ia berdiri di sisi Lucas, wajahnya tetap tenang, seolah-olah tidak terganggu. Ia bahkan sempat menyesap minuman di tangannya dengan santai, padahal di dalam d4danya ada sesuatu yang mendidih. Api kecil cemburu itu membakar tanpa suara.

Lucas melirik sekilas. Ia menunggu reaksi Rose, mungkin sekadar perubahan raut wajah, atau mungkin hanya sedikit kerutan cemburu di keningnya. Tapi gadis itu tetap diam. Senyum tipisnya bahkan masih terjaga, seakan dunia sedang baik-baik saja.

Sesuatupun menusuk hati Lucas. Dingin. Kosong. Kecewa. “Jadi begini?” pikirnya. “Dia tidak peduli. Tidak ada rasa cemburu. Ternyata aku hanya bertepuk sebelah tangan,” hatinya terus berceloteh, sambil sesekali melirik wajah Rose.

Lucas bahkan menahan tawa hambar di dalam d4danya. Ia menegakkan bahu, menatap wanita bergaun merah itu tanpa emosi. Tangannya tetap menggenggam tangan Rose, erat, meski tahu tak ada arti baginya.

“Toh dia sudah menjadi istriku,” batinnya getir. “Mau cinta atau tidak, apa bedanya? Cepat atau lambat, ia juga akan pergi… seperti istri-istriku yang lain.” Gerundel hati Lucas, ia benar-benar tidak bisa pokus karena rasa kesal.

Rose menoleh sebentar, matanya sekilas memandangi genggaman tangan mereka. Ada rasa perih yang ia sembunyikan. Ia ingin sekali berkata, “Aku cemburu, aku peduli.” Tapi ia terlalu keras kepala untuk mengakuinya. Terlalu takut membuka hati pada lelaki dingin itu.

Dan pesta tetap berputar. Lampu kristal berkilauan. Dua hati itu berdiri berdampingan, dekat tapi sama-sama merasa jauh.

Untuk memulai acara, nama Lucas pun di panggil ke podium. Sambutan darinya sangat berarti dan ditunggu. Tepuk tangan bergema, Lucas tersenyum lebar dengan penuh wibawa. Sebelum melangkah, ia membungkukan tubuhnya, “Aku segera Kembali, tunggu disini!” bisiknya begitu dekat, hingga napasnya terasa hangat di kuping Rose.

Pegangan tangan itu lepas, Rose menatap tubuh belakang Lucas, tiba-tiba teras perih seolah melepasnya pergi jauh. “Jangan takut, dia tidak akan pergi. Dia suamiku,” gumam Rose pada dirinya. Mata bulatnya berkaca-kaca.

Dari kejauhan, Wanita dengan gaun merah terlihat berjalan keluar. Rose segera mengejarnya, ia ingin memberinya Pelajaran, karena telah genit pada suami orang.

Ternyata ia memasuki toilet.

Rosepun segera masuk, benar saja. Wanita genit itu sedang Merapikan lipsticknya di depan cermin. Rose berpura-pura mencuci tangan. Tiba-tiba Wanita itu mendekat, menyapa Rose dengan senyum tipis penuh sindiran.

“Hai… Kalo tidak salah lihat, kau datang bersama tuan Lucas Morreti?” tanyanya, menatap angkuh.

Rose berbalik, membalas tatapan angkuh itu. “Apa kau tidak lihat, gaun ini senada dengan dasinya, dia sendiri yang memilihkannya untukku,” sahut Rose penuh percaya diri.

Wanita itupun terkikik seolah jawaban Rose lucu. Rose mengangkat dagu, melempar tatapan tidak suka.

“Ups maaf nona… tapi kau tidak terlihat seperti orang kaya. Ngomong-ngomong apa nama perusahaanmu? Siapa tahu aku bisa membeli semua sahamnya…” ujar Wanita ini, suaranya sengaja dibuat lantang agar beberapa orang di dekatnya mendengar.

Rose membeku, harga dirinya serasa di injak-injak.

“Saranku! Cari saja pria yang setara. Tuan Lucas Morreti itu incaranku, asal kau tahu saja acara yang saat ini di gelar, itu acara kerja sama Perusahaan kami. Dan ini caraku, aku nikahi dulu perushaanya, lalu setelah itu pemiliknya. Siap-siap kalah ya…!” ejek Wanita itu.

Jelas saja darah Rose semakin mendidih.

Plak!

Tangan lentik itu dengan ringan menampar Wanita bergaun merah, hingga menjerit kesakitan.

“Kau berani menamparku!” bentak nya. Dengan wajah panas, ia mengangkat tangan hendak menampar Rose, memberi balasan.

Namun sebelum sempat, Rose lebih dulu menangkap pergelangan tangannya. Dengan satu gerakan tegas, Rose membalikkan posisi dan menahan tubuh wanita itu ke dinding marmer kamar mandi.

Bugh!

Pukulan Rose mendarat tepat di wajahnya. Da4ah langsung mengucur dari hidung si wanita.

“AAHH!” jeritnya menggema, membuat para tamu lain yang kebetulan ada di kamar mandi berteriak kaget.

**

Bersambung!

1
☆𝙎𝙊𝙇𝙀𝘿𝘼𝘿☆ᵒⁿᵍⁱˢɴᴀᴅᴇ ⚫
iiiih aku syedih rose
tapi juga sebel sama uler keket sora
pengen jambak aja
Dede Dedeh
dasar ulat keket.....hati hati rose !!!
☆𝙎𝙊𝙇𝙀𝘿𝘼𝘿☆ᵒⁿᵍⁱˢɴᴀᴅᴇ ⚫
kasian banget kamu rose,,sejak kecil sudah menderita
punya orang tua tapi tak ada kasih sayang
tapi akhirnya kamu terbentuk jadi wanita hebat,beda sama adikmu yang pancundanģ itu
yumin kwan
kapanlah lucas tau kebusukan Rosa...
☆𝙎𝙊𝙇𝙀𝘿𝘼𝘿☆ᵒⁿᵍⁱˢɴᴀᴅᴇ ⚫
aku kira buku kàmàsutra thor wakakaka
Nafisyah Bunda Raihan
ayo Lukas ajak rose jalan²
tunjukkan pada dunia kalo rose istri yg sangat kau cintai,,,
tunjukkan pada para ulat bulu kalo Lukas hanya milik roselyn seorang
yumin kwan
ish... jahat kali la si Sora ini....
ardan, jgn mau percaya, jgn mau dimanfaatin ma Sora....
tadinya berpikir mo jodohin Sora ma ardan, ga jadi la, mending ma cewek lain aja.... 🥱
yumin kwan
ga bisa dan ga mau Terima kenyataan ya Sora???? cucian deh
☆𝙎𝙊𝙇𝙀𝘿𝘼𝘿☆ᵒⁿᵍⁱˢɴᴀᴅᴇ ⚫
hahaha sudah tau rasanya,aku yakin pasti bakalan ketagihan luc🤭
yumin kwan
biar sora ma ardan aja 🤭
yumin kwan
jangan ada pelakor pebinor diantara Lucas dan Rose 😍
☆𝙎𝙊𝙇𝙀𝘿𝘼𝘿☆ᵒⁿᵍⁱˢɴᴀᴅᴇ ⚫
wakakaka kasian kamu sor
menunggu itu membosankan,apalagi yang ditunggu nggak ada rasa sama kamu
bener kamu pintar tapi bukan tipe lucas
☆𝙎𝙊𝙇𝙀𝘿𝘼𝘿☆ᵒⁿᵍⁱˢɴᴀᴅᴇ ⚫
wakakaka yaa sudah aku ikhlas klo sora yang kena tebasan🤣
☆𝙎𝙊𝙇𝙀𝘿𝘼𝘿☆ᵒⁿᵍⁱˢɴᴀᴅᴇ ⚫
harusnya kau menjawab gini rose :
selama jadi istrimu aku gak pernah main enak-enak

lucas : maksutmu enak-enak???

rose : bikin anak,,bodòh

🤣🤣🤣🤣🤭🤭
☆𝙎𝙊𝙇𝙀𝘿𝘼𝘿☆ᵒⁿᵍⁱˢɴᴀᴅᴇ ⚫
sebastian ini orangnya tòlòl bin boďoh
gak mau capek dalam mengatasi masalah
dasar laki2 lembek kamu bas
masak kalah sama adekmu rose,
dia jenius penuh strategi
☆𝙎𝙊𝙇𝙀𝘿𝘼𝘿☆ᵒⁿᵍⁱˢɴᴀᴅᴇ ⚫
wakakaka oh ardan..,kamu terlihat seperti semut kalau dihadapan rose,orang kaya gak pake lama
☆𝙎𝙊𝙇𝙀𝘿𝘼𝘿☆ᵒⁿᵍⁱˢɴᴀᴅᴇ ⚫
aaah ardan,aku suka pria ini..,setidaknya bisa bikin lucas cemburu hahaha
Ayano Rosie
ditunggu perang nyonya dan asisten😍😄😄🤣🤣🤣
Nafisyah Bunda Raihan
bwaaaahahahaha
biar nyaho itu si sora,,,🤣🤣🤣
Afrilho
uhh semakin seru aku suka part Rose yg cemburu semoga segera up yah rhor🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!