NovelToon NovelToon
The Agreement

The Agreement

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Tamat
Popularitas:72.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anna

SEAN DAN SAFIRA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh tiga

happy reading genks!!!

****

Bella menatap geram pada ponselnya. Sore tadi ia mencoba menghubungi Sean, tapi lelaki itu tidak juga mengangkatnya, sampai tadi malam ia baru saja mendapatkan satu pesan masuk pada ponselnya.

"Aku gak bisa angkat telepon kamu dulu, aku lagi ada di rumah Ayahnya Safira. Besok aku kabarin lagi ya. Aku kangen kamu."

Ia terabaikan. Ia terlupakan. Sean berubah sejak perempuan bernama Safira itu mulai memasuki kehidupan mereka, kehidupan ia dan Sean tentunya. Bella sangat benci berada di posisi seperti ini. Bella benci diabaikan oleh Sean. Bukankah yang seharusnya menjadi prioritas lelaki itu adalah dirinya, mengapa sekarang ia yang terabaikan? Mengapa dirinya yang menjadi wanita kedua?

Dengan geraman kesal, Bella menekan beberapa digit angka pada layar ponselnya. Perempuan itu terdiam dengan wajah penuh emosi menunggu jawaban dari lawan bicaranya.

"Saya ada tugas buat kamu!" ujarnya setelah panggilan itu terjawab.

***

Safira kembali membuang napasnya gusar saat berada di depan pintu kamar. Setelah selesai merapihkan sisa makan malamnya dengan Sean tadi, ia memilih duduk di ruang tv beberapa menit untuk menenangkan hati dan pikirannya. Bukan hanya sekedar duduk, sebenarnya ada alasan lain bagi Safira untuk tidak naik ke lantai dua dan memasuki kamarnya. Ia berharap ketika nanti dirinya memasuki kamar, Sean sudah lebih dulu terlelap tidur, dan dengan begitu ia tidak perlu bertatapan lagi dengan lelaki itu.

Tangannya sudah siap memutar handle pintu dan mendorongnya. Pemandangan pertama yang Safira lihat adalah ranjang yang masih rapih, tidak ada seorang pun di atasnya.

Kemana Sean? batinnya bertanya.

Safira melangkahkan kakinya pelan menuju pintu balkon yang tidak tertutup. Matanya menangkap punggung Sean yang berdiri di sana, dan sebuah rokok yang terselip di antara jari tangannya.

"Ngapain di sana?"

Refleks Sean membalikan badannya ke arah sumber suara. "Ini," jawabnya sambil menunjukkan sebatang rokok di tangan.

"Kamu ngerokok?" Safira mendekat dan mensejajarkan tubuhnya di samping Sean. "Saya baru tahu."

Sean mengedik. "Ya gitu deh, namanya juga cowok. Tapi gak sering, cuma kalo lagi suntuk aja." Ia membalas kemudian menghisap kembali batang rokok yang sudah tinggal sedikit itu dan membuang asapnya menjauhi Safira. "Tadi kemana?" Dilemparnya batang rokok tersebut ke bawah dan menginjaknya dengan sendal kamar.

"Eh?" Safira tersentak bingung. "Oh itu ... nonton tv." Ia menatap Sean dengan senyum kaku. "Kamu jangan terlalu sering ngerokok, gak baik untuk tubuh kamu."

Sean menoleh, mendapati sepasang mata bulat yang cantik sedang menatapnya. Ujung bibir lelaki itu terangkat sedikit seperti sebuah seringai. "Kenapa? Elo gak suka ya cowok yang ngerokok?"

Safira mengedik. "Hm, ya salah satunya itu."

"Bagus dong, berarti elo gak mungkin suka sama gue."

Sontak Safira membuang wajahnya, menghindar dari tatapan Sean. Sedikit sakit saat mendengar kalimat itu keluar dari bibirnya. Tapi apa yang Sean katakan memang benar. Semakin buruk Sean di mata Safira, semakin mudah baginya untuk tidak jatuh cinta pada lelaki itu. Namun diam-diam Safira merasa sesak di dalam rongga dadanya.

"Kayaknya saya tidur aja, deh." Safira hendak berbalik masuk ke dalam kamar, tapi langkahnya terhenti saat tangan Sean menahannya. Sejak tadi Sean merasa ada yang aneh dari Safira, gelagatnya membuat Sean tidak tenang. Safira terlihat lebih pendiam.

"Elo marah?"

Safira menatap mata Sean lamat-lamat. "Marah untuk apa?"

"Karena kata-kata gue tadi di mobil?" jelas Sean.

Safira mendengkus. Tidak peka sekali pria ini.

Bukan itu. Safira sebenarnya juga tidak terlalu mengerti dengan dirinya, hanya saja ia mendadak selalu blingsatan saat berdekatan dengan Sean, apalagi saat mata mereka bertemu. Safira bingung, tapi berhubung Sean menganggapnya seperti itu, baiklah ia akan mengikutinya. "Iya, saya masih kesel sama ucapan kamu."

Sean mendesah seraya melepas genggaman tangannya pada perempuan itu. Ia memasukan kedua tangannya ke dalam kantong celana. "Sorry ... lagian kan tadi lo juga udah bae-bae aja, udah minta bunga juga. Udahlah jangan diem aja kayak gitu, gue bingung ngelihatnya."

"Ya udah, saya juga gak masalah, kamu aja yang ungkit-ungkit dari tadi."

"Lagian kok lo kepo banget sih tentang Raga, kenapa emangnya?"

Safira bersidekap, membalas tatapan mata Sean. Ia tidak boleh terpancing, ia tidak boleh terbawa perasaan dengan lelaki ini. Lagi pula gak ada satu pun sifat Sean yang bisa membuatnya berdebar kan?

"Tadi saya juga udah bilang, saya hanya penasaran. Raga itu kan karyawan saya, aneh aja kalo dia harus kerja sama saya sementara perusahaan kamu lebih baik dari perusahaan saya."

"Lo keberatan dia kerja di sana?" tanya Sean dengan alis terangkat ke atas. "Atau lo canggung kalo kerja sama adik ipar lo?—ya maksud gue adik ipar pura-pura selama delapan bulan ke depan."

Ish! Safira meringis. Ia benci sekali kalau Sean terus saja membahas masalah perjanjian pernikahan mereka. Tanpa diingatkan Safira juga tahu kalau pernikahan mereka tidak akan lebih sampai delapan bulan, tapi bisa tidak sih Sean berhenti mengucapkannya.

"Saya berharap kamu gak ngomong seperti ini dengan adik sepupu kamu itu, karena kalo sampai dia tahu. Saya akan tuntut kamu!" Lalu dengan hentakan keras, Safira masuk ke dalam kamar membuka sendalnya dan naik ke atas ranjang.

Seandainya bukan di rumah ayah, Safira enggan sekali seranjang dengan lelaki itu malam ini. Selain merasa sebal mendengar perkataan Sean, Safira juga tidak bisa menghilangkan debaran jantungnya itu.

"Ya elahhhh, marah-marah mulu lo ... kayak perawan butuh belaian, mau apa gue belai?" Oceh Sean nyeleneh. Ia mengikuti langkah Safira yang masuk ke dalam kamar. duduk di sisi ranjang sebelah Safira.

"Mulut kamu, Sean!" geram perempuan itu.

dengan kekehan keras, Sean merebahkan tubuhnya di sebelah Safira yang sudah memunggunginya. "Mulut gue seksi, mau?" Masih saja ia mencoba meledek Safira, tanpa tahu kalau perempuan itu sedang menahan debaran yang menggila di dadanya.

Ya Tuhan .... Safira sepertinya harus segera memeriksakan jantungnya besok.

1
Anita Giu
Akhirnya aku kembali lagi 2025. Gak ke hitung lagi udah brpa kali aku balik baca cerita Safira dan Sean 🥹🥰
Winsjuliyaaaa❤️
Haiii thor aku dari 2025
Sa Ya
terserah
☺😍
aku cari cerita jona dan bella kok udah gak ada ya???
udah dihapus ya thor?
myPuspa
dari 2025 balik lg kesini cuma mau baca kisah jona dan bella, kok direvisi dihapus semua thor ?
dimana kalau mau baca kisah mereka lagi...🥺
myPuspa
Luar biasa
desember
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
desember
AQ baca ulang karena kangen SM sean😍🤣
Uci H'Tulang
i come back
Ika Yuliastin
Luar biasa
Ayy_
namanya diana diubah jd ganaya?
tp masih ada yg belum diubah itu thor.
hmmm fir fir.. mending kamu biarin jona sm diana. Klo sama medusa, Ga berasa canggung apa ya jdi satu keluarga sm mantan tmn tidur suami? 🙄
Agustina Farida: k ok k ok kl.n l
total 2 replies
Ayy_
biarin aja lah si medusa mati, ngerepotin mulu
Ayy_
nyusahin aja si medusa
lagian knp jd ngurusin dia
Ayy_
sok pahlawan lu.. ngpain bantuin org yg prnh mau bunuh istri lu
otak dipke dong
Ayy_
mantan pacar itu harus di buang pada tmptnya.
Ga ada alesan bantuin atau apapun itu. Ingat sdh berumah tangga.
Ayy_
bagus fir.. buang aja mah suami begitu. Udh mau punya anak tp ga ada perubahan jd lbh dewasa.
Lemah bgt jd cow, gmn mau ngelindungin anak istri
Ayy_
raga ttp jd favorit, cow tegas yg buang mantan pada tmptnya.
Bukan kyk sean yg plin plan
Ayy_
padahal nungguin ceritanya raga, ehh malah cerita medusa yg dibuat
Ayy_
Aku tim nya raga. sampe sini ga ada simpati2nya sedikitpun sm medusa.
Dia begitu krn obsesinya sendiri.
Ayy_
mknya gaush sok jd pahlawan kesiangan. Lu sendiri yg ngebuat istri lu berpikiran buruk.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!