Niat hati ingin mengugurkan kandungannya, malah bertemu ayah janin yang ia kandung. Lusi Caisa Vanholand, CEO wanita muda yang menghabiskan malam dengan Gasan Samiel Pedros seorang dokter spesialis kandungan dan anak namun memilih tidak ingin mempertahankan hasil benih semalam yang mereka lakukan. Bagaimana Gasan memperlakukan pasiennya itu? Apakah dia mampu memaksa Lusi untuk mempertahankan calon anak mereka? Bagaimana sikap Lusi dengan pemaksaan yang akan dilakukan Gasan padanya? Dukung novel ini agar mendapatkan retensi terbaik dan masuk menjadi novel pilihan pembaca! Terima Kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMUAN TAK DISANGKA
Jam 3 lebih, Gasan sudah bersiap tampan dengan kemeja navy kancing atasnya terbuka serta celana hitam rapi.
Betrand dan Vina juga serasi memakai pakaian dominan cream , senada dengan pakaian yang dikenakan kedua anak perempuan mereka, Gina dan Greta.
Mereka menggunakan 2 mobil menuju rumah keluarga Vanholan.
Gasan memakai mobil mewahnya sendiri dan keluarganya yang lain memakai mobil bersama driver.
Sekitar hampir jam 4 sore, akhirnya mereka sampai di tujuan.
Berselang beberapa detik tidak sampai satu menit, ada mobil lainnya yang masuk ke halaman luas kawasan itu.
Lusi ternyata baru sampai juga.
"Mati aku! Mereka sudah sampai!" gumamnya lalu langsung menuju parkir area basement agar menghindari keluarga calon suaminya.
Keluarga Pedros yang sudah keluar mobil tidak memperhatikan dengan seksama siapa yang mengemudikan mobil itu.
Mereka menganggap mungkin anggota keluarga Vanholand yang baru datang.
Namun Gasan tau jika mobil itu milik Lusi"
"Ck..wanita itu masih sempat sempatnya keluar rumah disaat penting seperti ini. Hampir saja dia mempermalukan keluarganya dengan datang telat" batinnya.
Jugos dan Lumbar sudah berdiri di depan pintu rumah mereka, menyambut kedatangan keluarga Pedros dari Paris.
"Selamat sore" Jugos dan Lumbar bergantian dengan ramah.
"Selamat sore. Terima kasih sudah menyambut kedatangan kami" sahut Betrand.
"Dengan senang hati, kami sangat senang keluarga Pedros berkenan datang kesini" ujar Jugos.
Semuanya bersalaman dengan pemilik rumah.
Jugos dan Lumbar juga akhirnya bisa mengenal putra dari keluarga Pedros yang akan dinikahkan dengan putri mereka.
"Selamat sore, Tuan Jugos dan Nyonya Lumbar. Perkenalkan saya Gasan" sapa pria yang tanpa Jugos dan Lumbar tau telah menghamili putri mereka.
"Selamat sore, Nak Gasan. Ayo ayo silahkan masuk" ajak Jugos sangat antusias.
Berbeda dengan Lumbar yang terkesan kaku dan memaksa senyumannya namun tetap terkesan ramah.
Saat ini Lumbar hanya memikirkan perasaan putrinya saja dan apa yang akan dilakukan dengan kandungan Lusi.
Semuanya masuk ke ruang tamu, disana sudah ada Kakek Uron dan Nenek Deby.
Jugos memperkenalkan kedua orang tuanya kepada keluarga Pedros.
Lumbar meminta izin untuk memanggil Lusi di kamar.
Saat sudah berada didepan kamar putrinya, Lumbar mengetuk pintu.
Tok..tok..tok..
"Sayang..mami boleh masuk?" tanyanya.
"Iya, mam. Masuk aja" sahut Lusi dari dalam kamar.
Lumbar pun membuka pintu dan bisa melihat Lusi sedang membenarkan riasannya.
Setelah masuk kamar, ibu dari Lusi itu menutup pintu.
Pakaian yang dipakai wanita hamil itu pun sudah berubah lebih elegant seperti gaun untuk acara semiformal.
"Wah cantik sekali putri mami!" puji Lumbar saat berdiri disamping Lusi yang sedang duduk didepan meja rias untuk merias wajahnya.
"Ya pasti dong. Putri sapa dulu" ujar Lusi dengan senyuman manis.
Lalu Lumbar mencoba memancing sang putri untuk bercerita soal keputusan terkait kandungannya.
"Hmm..mami boleh tanya sesuatu nggak sebelum kamu akan bertemu dengan keluarga Pedros?" ucapnya.
Lusi menoleh kearah sang ibu dan tersenyum.
"Aku tau pertanyaan yang akan mami tanyakan. Aku memutuskan untuk mempertahankan kandungan ini dan jujur kepada semuanya. Jika memang putra keluarga Pedros mau menerima keadaanku serta keluarganya juga mau, aku akan benar benar menikahinya" sahut Lusi mantap.
"Kamu beneran bersedia menikah dengan pria yang belum kenal seperti apa? Bagaimana sikapnya? Bagaimana wajahnya? Bagaimana tutur katanya? Bagaimana latar belakang keluarganya?" tanya Lumbar memastikan lagi.
"Aku rasa papi tidak akan memilihkan calon suami sembarangan untukku. Lagi pula latar belakang keluarga Pedros sudah kuketahui. Mereka berpendidikan dan memiliki bisnis besar juga dibidang kesehatan. Bisa dibilang keluarga Pedros dan keluarga kita bisa disesuaikan" jawab Lusi.
Lumbar menghela nafas lega jika memang putrinya sudah setuju dengan pilihan ayahnya. Yang Lumbar khawatirkan jika putrinya akn tersakiti nanti, hidup bersama pria yang mungkin terpaksa menerima keadaan ini.
Tidak mudah menerima wanita yang sudah mengandung anak pria lain, batinnya.
"Mami tenang saja. Aku menikah karena aku ingin menjadi lebih baik dan membuat anak yang aku kandung memiliki keluarga, meskipun aku juga tidak tau akan seperti apa suamiku nantinya. Tapi aku sudah memutuskan untuk tetap melahirkan bayi ini dengan apapun konsekuensinya" ucap Lusi.
Lumbar tersenyum.
"Apapun keputusanmu, mami selalu mendukungmu sayang. Berbahagialah" sahut wanita itu sambil memeluk putrinya.
"Sepertinya mami belum tau jika papi menikahkanku dengan putra dari keluarga Pedros untuk mendapatkan saham rumah sakit Internasional Madrid. Papi masih merahasiakannya" tebak Lusi dalam hati karena Lumbar tidak mengatakan soal saham apapun.
"Terima kasih mam. Aku janji akan bahagia" ujar Lusi.
Setelah puas bepelukan, Lumbar membiarkan Lusi menyelesaikan riasnya.
Tak lama kemudian, mereka berdua turun bersama dari lantai 2 menuju ruang tamu.
Tap..
Tap..
Tap..
Langkah keduanya terdengar oleh semua orang yang berada di ruangan itu sehingga seluruh pasang mata tertuju pada sumber suara.
Seketika pandangan Lusi berhenti saat memandang seorang pria yang sangat ia kenali wajahnya.
Langkah kakinya berhenti seketika ditempat ia kini berdiri membeku sampai sang ibu yang mengandengnya menoleh kearahnya.
"Sayang..." panggil Lumbar tapi Lusi masih terdiam.
Tubuhnya seakan akan tidak ingin melangkah lebih dekat dengan pria yang kini masih ia tatap tajam.
Gasan pun menatapnya dengan senyuman manis seorang pria yang terkesan menggoda.
Sedangkan keluarga Pedros lainnya sudah panik dengan pandangan kedua orang ini.
Betrand mencoba mencairkan suasana.
"Wah..sangat cantik sekali putri keluarga Vanholand!" celetuknya memberikan pujian pada calon mantu.
"Iya benar. Sepertinya calon mantu kita sangat menawan dan baik hatinya" timpal Vina.
Lumbar masih dalam posisi berdiri dan heran dengan sikap putrinya yang tiba tiba berubah.
"Lusi.." panggilnya lagi, buru buru putrinya itu melepaskan genggaman tangannya.
"Maaf..saya kebelakang dulu" gugup Lusi dengan wajah serta matanya memerah.
Terlalu terkejutnya sampai dia tidak bisa banyak berkata apa apa atau meluapkan emosinya.
Lusi pun tiba tiba berjalan masuk lagi kedalam rumah dan berlari ke taman belakang untuk menghirup udara segar.
Keluarga Vanholand keheranan, kenapa dengan sikap Lusi yang terkesan tidak sopan ini.
Tapi tak lama setelah keheningan ini, suara Gasan memgembalikan fokua mereka semua.
Lumbar kini sudah duduk disamping sang suami.
Ia tidak mengejar Lusi karena pasti ada yang tidak beres dengan putrinya itu.
"Tuan dan Nyonya Vanholand. Sejujurnya saya sudah mengenal Lusi sebelum perjodohan ini ada" jujur Gasan membuat Jugos dan Lumbar serta Kakek Uron dan Nenek Deby terkejut.
"Oh kalian sudah kenal toh. Apakah kamu ada masalah dengan putriku sampai dia sepertinya terkejut melihatmu disini?" tebak Jugos karena mulai merasakan perasaan tidak enak terhadap sikap putrinya.
"Ya, Tuan..saya meminta maaf karena pertemuan pertama saya dengan putri anda kurang baik. Jadi izinkan saya untuk bertemu dan menyusul putri anda di dalam. Saya ingin meminta maaf dan memperbaiki hubungan ini sebelum kita menyetujui pernikahan ini" sahut Gasan terdengar gentlemen dan mampu membuat ibu serta kedua kakanya terkejut.
"Hmmm...baiklah..masuklah kedalam.." ujar Jugos mengizinkan.
Lalu Gasan pun berdiri dan memberikan tanda hormat dengan sedikit membungkukkan tubuhnya kepada setiap anggota keluarga Vanholand.
Ia pun masuk rumah lebih dalam.
semangat update nya hehhehehe....