NovelToon NovelToon
Petaka Cinta Mertua

Petaka Cinta Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Hantu / Tumbal
Popularitas:137k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Cerita hanya hayalan semata dan tidak menjiplak karya mana pun!

Julia hanya anak miskin yang di nikahi oleh Alan anak nya Juragan karet yang amat sangat kaya, Alan anak ketiga dalam keluarga ini dan semua nya tinggal satu rumah yang amat besar.

Persaingan antara menantu amat sangat ketat, hanya Julia yang tetap apa ada nya karena dia tak punya apa apa dalam hidup ini dan selalu kena marah oleh Warti.

hanya Karto sebagai mertua laki laki yang membela diri nya, bahkan lebih sayang mengalahkan Alan.

Bagai mana kisah mereka selanjut nya?
akan kah Julia larut dalam perhatian dan kasih sayang Karto?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Penderitaan Karto

Dokter yang menangani Karto sampai dua orang dan mereka memang benar benar panik di buat nya, dontol milik Karto terus tegang dan menyemburkan darah serta nanah. Karto sendiri sudah dua kali pingsan akibat tidak kuat menahan rasa sakit yang ia alami, separah itu memang rasa sakit nya sehingga anak anak nya saja sampai merinding.

Sebab mereka adalah laki laki sehingga sudah pasti punya rasa ngilu yang sama, bagai mana bisa dontol tetap tegap seolah punya hawa nafsu dan siap untuk di masukan kedalam rawa buaya. sayang nya bukan air man* yang di semburkan, melainkan darah dan juga nanah yang bau nya amat luar biasa.

Selepas pingsan dia akan kembali berteriak teriak karena sangking sakit nya batang dontol tersebut, obat penenang yang di berikan oleh dokter hanya akan bertahan lima menit saja. setelah itu Karto kembali bangun dan menjerit histeris karena sangking sakit nya, tangan dia reflek mencengkeram batang dontol nya dan meremas kencang.

Karena itu pula darah malah semakin tidak bisa berhenti keluar dari sana, baju dokter yang menangani pun sudah terkena cipratan darah dan nanah amis. tapi karena memang itu pekerjaan mereka, maka tidak bisa juga mau menolak, jadi memang harus tetap profesional pada pasien yang di terima nya ini.

Semakin di pencet maka semakin banyak darah dan nanah yang keluar, dokter sedang bekerja untuk mengeluarkan semua nanah dan darah ini, sudah hampir satu baskom nanah itu di keluarkan. tapi tetap saja masih mancur tiada henti, membuat dokter agak heran juga mau menangani nya dan Karto pun tidak mau diam akibat menahan rasa sakit.

"Kau lihat itu, Bapak sudah parah sakit nya." Ridwan menatap Amir yang ada di sebelah dia.

"Ya mau bagai mana lagi, toh Bapak memang suka main wanita." jawab Amir pula.

"Semua orang juga tau soal itu, banyak kekasih Bapak dari muda hingga tua ini." timpal Alan pula.

"Baru sekarang dia kena penyakit nya, semoga saja Ibu tidak tertular lah. kasihan dia, sudah kena darah gula dan malah nanti nya kena ini lagi!" ujar Razi pelan.

"Lagian jadi orang kok suka sekali ganti pasangan, mana anak nya laki laki semua. apa jangan jangan nanti ada yang menurun ya?" celetuk Selia pula.

Semua nya diam saja tidak ada yang menanggapi ucapan ipar paling tua, Ridwan saja cuek tidak memberikan jawaban apa lagi mereka yang cuma ipar saja. Selia merenggut kesal karena dia tidak di respon, Jena pun tidak ada respon sama sekali karena dia cemas memikirkan anak di rumah dan dia ada rasa takut apa bila Karto memang HIV.

"Kamu kenapa?" Malik bertanya pada istri nya.

"Aku kepikiran Saka di rumah, itu kalau bangun sudah pasti nangis lah dia." jawab Jena.

"Anak itu jangan di latih manja, Jen! harus di biasakan mandiri." ujar Selia pula.

"Anak kami baru dua bulan, Mbak! bayi mana yang bisa mandiri di usia begitu, anak mu umur sembilan tahun saja masih suka ngompol!" serang Malik tak segan lagi.

"Sudah lah, Ya Allah kok kalian malah ribut sekali soal anak!" bentak Amir pada mereka semua membuat terdiam tidak berani lagi membuka suara.

"Punya otak di pakai ya lain kali, Mbak Selia juga kalau ngomong di jaga. kau juga, Malik!" Alan menatap satu persatu.

"Maaf, Mas." Malik mengucap pelan.

"Sebentar lagi kau pulang lah dengan Jena, biar kami saja yang jaga Bapak." suruh Ridwan yang tidak ada membela siapa siapa.

"Ya, setelah azan shubuh kami akan segera pulang." angguk Malik.

Jena akhir nya bisa agak tenang karena sudah di janjikan akan pulang, lagi pula dia tidak nyaman dengan Selia itu, semenjak Selia tau soal dia dan Karto. maka Jena berusaha menjauhi nya, takut bila di peras oleh Kakak tertua, padahal dia dulu nya berusaha keras untuk mendekati Selia agar bisa punya dukungan.

"Kalau menurut mu gimana sakit nya Bapak ini, Lan?" tanya Amir yang sering diskusi dengan Alan memang.

"Aku curiga nya ya sama dengan yang lain, Mas! Bapak sering ganti pasangan, bahkan sebelum nya aku pernah memergoki dia dengan janda kampung sebelah." jawab Alan pelan.

"Tidak ada lah obat nya kalau dia memang sakit itu, Ya Allah bagai mana nasib Bapak jadi nya?" Amir sudah lemas duluan.

"Tapi semoga saja tidak, walau harapan nya amat sangat tipis." harap Alan lagi.

"Apa lagi yang mau di harap, itu sudah sama saja dengan kencing nanah! apa lagi pas kau buka tadi." sahut Amir ngeri.

Alan pun juga ngeri mengingat nya, batang yang kelihatan membengkak dan merah merah hitam seolah mau meledak, siapa pun yang melihat maka pasti akan ngeri juga. teriak kesakitan masih mereka dengar, dokter juga terpaksa mengikat tangan Karto agar dia tidak sembarangan comot saja.

Kalau terus terusan di comot begitu maka akan timbul luka luka lain dan sudah pasti para belatung akan datang saat ia kurang bersih, jadi demi keamanan bersama di ikat lah tangan nya Karto. Ridwan yang di ajak bicara juga cuma bisa mengangguk setuju, dari pada keadaan Bapak nya tambah menjadi saja.

"Bila kami tidak mengikat maka bisa saja luka akan tambah lebar, takut nya para belatung akan semakin senang." jelas Dokter.

"Apa tidak bisa di beri obat penenang dulu, Dok?" tanya Alan hati hati.

"Pasien sudah menerima obat penenang tiga kali, kami tidak bisa memberikan nya terus karena bahaya juga untuk tubuh." jelas Dokter.

"Baru sebentar ini sudah tiga kali?!" kaget Razi tidak percaya.

"Benar, di tubuh pasien hanya akan bertahan lima atau sampai sepuluh menit saja. padahal biasa nya bisa sampai satu jam!" jawab Dokter lagi.

"Ya Allah, bagai mana ini kok seram sekali?" Malik tak habis pikir di buat nya.

Semua anak anak Karto di buat bingung dengan keadaan Bapak mereka, hasil juga belum bisa keluar karena masih harus melakukan test segala macam untuk memastikan apa penyakit nya. dugaan sementara dari dokter ya sama dengan anak anak, HIV dan memang biasa nya seperti ini lah penyakit itu.

"Bila kami tidak mengikat nya maka dia akan tambah menjadi, lihat lah sekarang keadaan dia bagai mana." ujar dokter.

"Ya Allah, Bapak!" Ridwan ngilu sekali melihat Karto.

"Lepaskan aku, lepaskan ikatan ini...aku kesakitan, aaaaahhkkk sakit sekali." pekik Karto terus berontak.

Ridwan menelan ludah susah payah dan menahan nafas juga akibat bau amis dari tubuh Bapak nya, sungguh penyakit bisa datang kapan saja, mereka tidak tau siapa dalang di balik ini semua.

Selesai untuk hari ini ya guys, sambung besok lagi dan silahkan baca juga yang sebelah sudah up ya.

1
Cindy
lanjut kak
isnaini naini
wah ternyata....pdhl kn julua ndk slh apa2pd mu dsr nya aj km yg aslinya memang jht
Apriyanti
terimakasih Thor 🙏
Ali B.U
next 11
Ali B.U
next 10
Apriyanti
owalah Jena toh pelaku nya
lanjut thor
Apriyanti
ya ampun Alan pengertian bgt malah bela istri nya yg terpaksa melakukan
lanjut thor 🙏
Nike Raswanto
oke thor...makasih untuk hari ini 🫰🏻
neni nuraeni
😄😄 kasian
Nana zweety
si kopsah kirain Sdh insaf ternyata masih sama aja... Ndak ada kapok2nya emang padahal Sdh di dawa di lembah Kematian harusnya di penjara di bawah tanah aja biar kepanasan
Apriyanti
keluarga anak KLO aku blg,, lanjut thor 🙏
Nana zweety
Julia kamu jujur saja sama Alan, dan tunjukkan bukti video Jena pada Alan juga.. lama lama greget juga sama Jena, sepertinya dia yang ngebunuh karto
Endang Sulis
Purnama terlalu lelah mengurus hal ghaib jadi kadang tidak mau kalau tidak menyangkut keluarga nya
Endang Sulis
ternyata Jena yang mengirim santet agar Karto meninggal
Nureliya Yajid
terima kasih thor
Neng Hapsah
musnahin arwah si karto nya purrr... biar ga ganggu julia... bodo amat lah sama jena mah...
Tri Lestari
terimakasih kak semangat untuk bsok
wasiah miska nartim
semangat thor
Ayu Putri
ternyata Jena pelakunya,busuk jg hatinya Thor,mau jatuhin Julia,tp Julia pnya vidiomu loh jena
Eli Rahma
yowes lah pe jumpa besok lg thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!