Pengantin Sang Pangeran

Pangeran Helios masih berada di dalam kamarnya. Sudah beberapa hari ini dia melampiaskan kemarahannya pada asisten setianya dan para prajuritnya, mengakibatkan sekarang mereka agak menjaga jarak dengannya. Pangeran Helios sekarang termenung memikirkan perasaannya sendiri. Dia sebenarnya tidak rela bila istrinya pergi berduaan hanya dengan sepupunya, walaupun tugasnya hanya mengawalnya saja.

Sekarang hari telah menjelang pagi. Putri Arumi sudah bersiap dengan segala keperluan yang akan dia bawa pulang ke kerajaannya. Dua kereta kuda yang akan berangkat, ditemani oleh Pangeran Khasmir dan empat prajurit. Saat Putri Arumi akan memasuki kereta kuda yang telah di siapkan untuknya. Putri Arumi sangat terkejut ternyata di dalam kereta kudanya sudah ada suaminya yang telah duduk disana.

"Yang Mulia Pangeran Helios, apa yang anda lakukan di kereta kuda saya? "

Putri Arumi sampai tergagap memanggil nama suaminya, karena dia tak mengira suaminya bakal berada di sana. Padahal selama beberapa hari ini, suaminya tidak menampakkan dirinya sama sekali. Sekarang dia melihat suaminya sudah dalam keadaan rapi di dalam kereta kudanya.

"Tentu saja, sebagai suami yang baik, saya harus mengantar istri saya pulang"

"Hah.. apa..? "

Putri Arumi tidak mengira, bakal menerima jawaban seperti itu dari suaminya. Dengan canggung Putri Arumi akhirnya masuk ke dalam kereta kudanya. Sekarang dia telah berada di dalam kereta kudanya, duduk saling berhadapan dengan suaminya. Kereta kuda pun akhirnya melaju. Pangeran Khasmir yang ditugaskan mengawal Putri Arumi juga tidak mengira kalau sepupunya bakal ikut serta mengikuti Putri Arumi berkunjung ke Kerajaan Angkasa. Padahal Pangeran Khasmir sudah membayangkan akan pergi berduaan dengan sahabat masa kecil sekaligus wanita yang diam - diam dicintainya dari dulu hingga sekarang. Bahkan orang tuanya sudah banyak mencarikan jodoh untuknya akhirnya dia tolak, karena perasaannya tak pernah bisa tergantikan.

Di dalam kereta kuda, Pangeran Helios dan Putri Arumi duduk saling berhadapan. Mereka berdua kadang saling mencuri pandang. Hingga pada akhirnya pandangan mata dari keduanya saling bertemu. Karena merasa malu mereka berdua malah kompak saling berdehem bersama.

"Ehmm..Yang Mulia Pangeran" kata Putri Arumi memanggil suaminya.

"Ehmm.. istriku" kata Pangeran Helios memanggil istrinya.

Mereka berdua juga memanggil bersama - sama. Suasana canggung masih terus terasa, hingga pada akhirnya Pangeran Helios mengambil inisiatif berpindah duduk disamping istrinya. Tentu saja Putri Arumi bakal tidak pernah mengira suaminya akhirnya berpindah dan duduk disampingnya. Karena selama dia berada di Kerajaan Bulan suaminya selalu menghindarinya. Bahkan Pangeran Helios mengunjungi kamarnya sekali saja, itupun waktu dia mabuk berat dan diantar oleh pengawalnya ke kamarnya.

Sebenarnya Putri Arumi saat ini masih ragu kalau suaminya mulai membuka hatinya untuknya, tapi melihat perubahan sikap suaminya sekarang padanya, tidak dia pungkiri hatinya sangat bahagia. Apalagi suaminya sekarang mau duduk satu kereta dan tak ragu - ragu untuk duduk di sampingnya.

Sebenarnya Pangeran Helios tadi sempat melihat kalau sepupunya sempat melirik ke dalam kereta tadi, jadi Pangeran Helios tanpa ragu - ragu langsung pindah disamping istrinya untuk menunjukkan kepemilikannya. Waktu perjalanan sudah menempuh satu hari, mereka berhenti di penginapan terdekat. Apalagi kuda - kuda mereka juga perlu beristirahat makan dan minum. Kebetulan ada penitipan kuda dan kereta kuda di sekitar penginapan.

Di penginapan tersebut Pangeran Helios memesan tiga kamar. Satu kamar untuk dirinya dan istrinya, satu kamar untuk sepupunya Pangeran Khasmir dan satu kamar untuk prajuritnya. Setelah sampai di penginapan, Pangeran Helios dan Pangeran Khasmir memesan makanan lebih dahulu, sebelum mereka masuk kamar dan beristirahat. Sekarang makanan sudah dihidangkan di atas meja. Pangeran Helios, Putri Arumi dan Pangeran Khasmir sekarang sedang makan bertiga. Suasana canggung masih terasa diantara mereka bertiga. Pangeran Khasmir akhirnya yang membuka pembicaraan.

"Putri Arumi apakah hidangan disini sesuai dengan lidah anda? " tanya Pangeran Khasmir pada Putri Arumi.

"Ya Pangeran kebetulan hidangan disini sangat enak di lidah saya" jawab Putri Arumi.

Pangeran Khasmir tanpa ragu mengambilkan nasi dan lauk pauk dan di letakkan di piring Putri Arumi seperti biasa yang mereka lakukan waktu dahulu.

"Terima kasih Pangeran " kata Putri Arumi.

Ternyata Pangeran Helios juga tidak mau kalah, dia juga mengambilkan sayur dan lauk pauk dan diletakkan di piring Putri Arumi. Sekarang piring Putri Arumi tampak menggunung. Putri Arumi jadi serba salah ketika akan makan, dia ingin menolak, tapi dia tidak enak pada suaminya. Tapi jika dia memaksa makan, tentu makanan itu melebihi porsi makannya dan itu bisa menyebabkan dia sakit perut. Pangeran Khasmir bisa membaca keraguan di raut wajah Putri Arumi.

"Putri makan semampunya saja, tidak usah di paksakan makan semuanya"

Pandangan mata Pangeran Helios terlihat murka menatap sepupunya. Tatapan mata sepupunya seolah mengatakan kalau dia adalah suami yang buruk yang selalu memaksakan kehendaknya pada istrinya sendiri.

Untuk mencegah amarahnya tidak meledak sewaktu - waktu, dan bisa menakuti istrinya, Pangeran Helios memutuskan meninggalkan Pangeran Khasmir dan istrinya berdua saja. Walaupun sebelumnya Pangeran Helios perutnya terasa lapar, tapi karena rasa marahnya, membuat perutnya tiba - tiba merasa kenyang. Pangeran Helios langsung masuk ke dalam kamar penginapan. Putri Rena melihat kepergian suaminya yang sedang marah tadi, membuat nafsu makannya pun ikut menghilang. Putri Arumi memutuskan mengikuti suaminya masuk ke dalam kamar dengan membawa sepiring makanan yang rencananya akan dia berikan pada suaminya nanti di dalam kamar. Sebelum masuk ke kamarnya Putri Arumi berpamitan dahulu pada Pangeran Khasmir menyusul suaminya.

"Maaf Pangeran saya ijin masuk kamar dahulu" kata Putri Arumi.

"Ya silahkan Putri"

Sepeninggal Putri Arumi, Pangeran Khasmir merasa bersedih, dia tak ingin terlihat menyedihkan karena di tinggal sendirian. Pangeran Khasmir lalu memanggil semua prajuritnya diajak makan bersama, dia juga memesan arak yang juga disediakan disana. Pangeran Khasmir ingin melupakan kesedihannya dengan mengajak prajuritnya minum arak.

Putri Arumi mengetuk pintu dulu sebelum masuk kedalam kamar. Ketika Putri Arumi sudah membuka pintu kamar, Pangeran Helios langsung menarik tangannya. Untung saja dia bisa menahan keseimbangannya agar tidak terjatuh dan meletakkan piring makan yang di bawanya tadi di atas meja. Sampai di dalam kamar Pangeran Helios langsung menggendong tubuh Putri Arumi dan di letakkan di atas ranjang tempat tidur. Entah karena cemburu atau karena hal lainnya, Pangeran Helios langsung menyerang Putri Arumi, dia mencium bibir Putri Arumi dengan ganas, bahkan tanpa ragu - ragu merobek baju yang dikenakan istrinya. Putri Arumi hanya pasrah dengan apa yang di lakukan suaminya padanya. Karena dalam hati terdalamnya dia juga ingin suaminya menyentuhnya dalam keadaan sadar. Tak terasa tubuh mereka berdua sudah polos tanpa sehelai benang pun. Walaupun awalnya Pangeran Helios dalam keadaan marah ketika menggauli istrinya, tapi dalam hati terdalamnya Pangeran Helios tidak ingin sekalipun menyakiti istrinya, apalagi sekarang saat dia sedang menggauli istrinya. Pangeran Helios sekarang dalam keadaan sadar sepenuhnya saat menggauli istrinya, tidak seperti waktu pertama dulu, dia dalam keadaan mabuk. Perlahan hatinya sudah bisa melupakan nama Putri Rena dan Pangeran Helios sendiri tidak tahu kapan hatinya sudah terisi dengan nama istrinya. Dengan penuh kelembutan dan kasih sayang Pangeran Helios melakukan dengan istrinya. Suara desahan terdengar dari keduanya. Putri Arumi pun mulai bisa merasakan perasaan kasih sayang yang mulai tumbuh dari suaminya.

Di tempat Pangeran Khasmir berada.

Karena merasa bersedih di tinggalkan orang tercintanya sendirian saja. Pangeran Khasmir minum arak di temani prajuritnya hingga tak sadarkan diri. Saat Pangeran Khasmir sudah dalam keadaan mabuk berat, ada seseorang berbaju hitam yang menghampiri mejanya. Orang berbaju hitam itu kemudian menyuruh pengawalnya mengangkat tubuh Pangeran Khasmir dan di letakkan di dalam kamar tidurnya. Setelah itu dia dan pengawalnya pergi dari penginapan itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Selalu dukung aku ya, ditungu like dan komentnya.