Bab 1
POV anis,
PERGI MERANTAU
Di sebuah desa tepatnya desa terpencil yg minim transportasi, disini lah aku dilahirkan dan dibesarkan. yahh, kampung kecil yg sulit ekonomi mau gimna lagi aku terlahir disini,
sempat terpikir knpa aku tidak terlahir dari keluarga kaya tinggal dikota hehehe, yg nama nya takdir siapa yg tau kan?, orang tuaku pun asli orang sini beda nya bapakku orang kampung sebelah yg mna keadaan kampung nya sama aja dgn kampung ibuku,
desa kami tak ada jalanan aspal, tak ada jalan tol, tak ad gedung-gedung dan sebagainya. Disini hnya ada jembatan kecil sebagai jalan menuju keluar masuk kampung dan menuju rumah kerumah, hanya ada kendaraan roda dua dan perahu kecil untuk orang-orang gunakan sebagai alat untuk mencari sumber rezeki begitulah nasib tinggal dikampung tp herannya masih bnyk penduduknya,
Yahh sekarang aku sudah lulus sekolah menengah aku ingin mengubah nasib pergi ke negara tetangga sebagai TKW, besar harapanku disana apakah itu akan terkabul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chaca chomel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Didalam kamar utama Michael baru saja bangun dari tidur nya dan mencari-cari keberadaan istri nya di samping tidur nya tapi tak menemukan nya, Dia pun bangun dan berjalan menuju kamar mandi namun tetap nihil tak ada tanda-tanda istri nya ada di sana Michael pun bergegas keluar kamar demi mencari Anis,
Yang dia takut kan saat ini adalah Anis pergi meninggalkan nya dan membawa calon anak nya untuk pergi jauh dari Michael, tidak itu tidak akan Michael biar kan terjadi bisa gila Michael jika Anis benar-benar pergi meninggalkan nya.
Dia hanya takut dan berfikir tidak mungkin semudah itu Anis mau menerima nya begitu saja kan setelah apa yang terjadi, apakah ini hanya akal-akalan Anis untuk menipu nya dan setelah Michael lengah Anis pergi meninggalkan nya begitu saja.
pikiran Michael yang agak kacau bangun tidur ya ada-ada saja,,, heheee
Okey lanjut,,
Hanya memikirkan kan nya saja sudah membuat Michael hampir gila bagaimana jika itu terjadi tidak Michael tidak akan membiarkan hal itu terjadi, dia akan mencari Anis walaupun sampai di lubang semut sekali pun, ujar Michael dalam hati nya
Tanpa Michael sadari Anis tak Mungkin berani pergi meninggalkan nya, selain nyawa Anis yang jadi taruhannya ada juga nyawa orang tuanya yang mana Michael sendiri sudah tahu alamat nya,
tidak menutup kemungkinan jika Michael akan menjadi kan kedua orang tuanya menjadi target untuk mengancam Anis kan, yang mana Anis sendiri tau sekejam apa suami nya itu maka dari itu Anis akan berpikir seratus kali untuk bertindak gegabah kan.
Michael bergegas memasuki lift untuk turun kebawah dari lantai 3 ke lantai dasar tujuan nya kali ini adalah kebelakang, Michael berjalan tegap dan melihat ada kerumunan apakah istri nya ada di sana juga pikir Michael.
Michael " Ada apa ini?,,,," suara bariton itu mengagetkan semua orang dan menghentikan tawa mereka, yang tadinya suasana heboh jadi hening dalam sekejap wajah yang tadi nya berseri-seri langsung berubah tegang,
Setelah kedatangan tuan Michael tak terkecuali Anis pun sama tegang nya dengan mereka, ia sangat takut jika suaminya beneran marah tapi Anis sebenarnya hanya ingin membantu apa salah nya pikir Anis.
Ia pun hanya menunduk dan menautkan jemari nya untuk menutupi rasa gugupnya, Michael yang melihat Anis hanya menunduk pun langsung berujar,
Michael "kenapa kamu hanya menunduk Hem?,,," tegur Michael pada Anis dengan nada dingin nya, ""apakah lantai itu lebih menarik daripada melihat saya?,,,"" tanya nya lagi, Anis tak berani menjawab masih betah dengan diam nya
Michael "tatap aku!,,," perintah nya pada Anis, Anis pun menuruti perintahnya memberanikan diri untuk menatap suaminya, dan semua orang yang ada diruangan itu tak ada yang berani menyela mereka semua takut dan masih sayang nyawa mereka maka itulah mengapa mereka memilih bungkam menunggu perintah tuanya,
Ditatap Michael wajah istri nya itu yang mana sudah di banjiri oleh air mata, ya Anis menangis saking takut nya dia takut kalau suaminya akan murka, melihat istrinya menangis pun Michael rasanya tak tega untuk memarahinya
Michael " Kemarilah,,,," pinta Michael pada Anis dengan nada lembut selembut sutera, Anis pun meragukan untuk mendekat melangkah pelan dan....
"Happpp",,,,,
Ya Michael memeluk nya erat, dibenamkan Michael wajah nya di celuk leher Anis sambil membungkuk, karena tinggi Michael mencapai 180 cm sedangkan Anis hanya tinggi 155 cm kecil mungil dan imut-imut, heheee....
Michael "biar aku seperti ini sebentar,,,," ujar Michael pelan, ""maaf jika membuat mu takut tadi, aku hanya takut kamu pergi meninggalkan ku disini dan membawa calon anak kita,,,"" ungkap Michael dengan nada sedih, memang itu yang dia khawatir kan sejak tadi
Anis masih diam bingung sudah pasti antara percaya dan tak percaya mendengar pengakuan suami nya itu se takut itukah Michael jika kehilangan dia apakah Michael benar-benar sudah mencintai nya, pertanyaan itu selalu berputar-putar di benak nya....
Dan apa ini suami nya suka berubah-ubah seperti bunglon dan bahkan meminta maaf pada nya bukan untuk memarahinya, semua orang yang disana juga menatap bingung antara percaya atau tidak
Melihat tuan nya selembut itu pada istrinya bahkan mereka memastikan pendengaran mereka agar tak salah dengar, apa tadi tuan nya baru saja meminta maaf pikir mereka, bukan kah tuan yg mereka kenal pantang untuk meminta maaf ucap mereka dalam hati tapi ini adalah sebuah keajaiban, setelah melerai pelukan nya Michael pun berujar...
Michael "kamu sudah sarapan Hem?,,," tanya Michael lembut sambil membelai wajah Anis dan berpindah ke perut Anis di usap nya pelan
Anis "be-belum,,," ucap Anis gugup karena jujur jarak diantara mereka begitu intim
Michael "mau sarapan sekarang atau membantu aku mandi dulu?,,," goda Michael sambil mengedipkan mata nya pada Anis
Anis "astaghfirullah, kamu belum mandi by?, maaf aku melalaikan mu ya,,,," ucap Anis dengan nada khawatir
Michael "Tau kesalahan mu Hem?,,," alih-alih menjawab Michael malah bertanya balik pada Anis. Michael ini lah benar-benar susah untuk ditebak kadang dingin kadang kasar, heheee.....
Anis pun hanya mengangguk mengakui kesalahannya
Anis "Maaf,,," ujar Anis dengan rasa bersalah nya
Michael "Lain kali kamu tak perlu ke dapur okey, aku sudah membayar mereka semua untuk bekerja jadi disini sudah ada tugas nya masing-masing, tugas mu hanya lah melayani ku dan menyiapkan kan kebutuhan ku,,,," ujar Michael panjang lebar tapi masih nada lembut agar istri nya tidak merasa takut dan tersinggung, Anis pun mengangguk pelan sebagai jawaban
Michael "bagus,,,," ucap nya sambil tersenyum manis, ""kamu tadi masak apa Hem?,,,"" tanya Michael lagi pada Anis untuk mencair kan suasana
Anis "nasi goreng sosis dan ayam goreng lengkuas, kamu mau nyobain gak by?,,,," sahut Anis dengan binar, ya mood ibu hamil kadang suka berubah-ubah juga, heheee
Michael "Boleh,,," ujar Michael, ""kamu makan juga ya temenin aku, mungkin calon anak Daddy udah lapar ya?,,,"" tanya nya pada Anis dan mengusap perut rata Anis
Anis "Iya, aku siapin ya,,," pinta nya dengan senyum manis pada Michael
Michael "hem, baik lah,,," ujar Michael, Dengan telaten Anis menyiapkan sarapan untuk suami nya itu senyum manis nya pun menghiasi wajah nya
Anis "dimakan ya by, semoga kamu suka,,,," ucap Anis lembut setelah menyerahkan piring yg terisi penuh untuk Michael
Michael "Pasti,,," sahut Michael sambil menerima piring nya
Jackson "wehhh, enak nih,,," ujar Jack yang baru saja tiba dan langsung ikut bergabung, ""tumben paman Arjuna memasak ayam goreng harum gini?,,,"" tanya Jack sambil mencomot ayam goreng nya
Michael "cih, itu masakan istri ku,,," sahut Michael sewot
Jackson "weh, serius nih?, nyonya baru pinter masak ternyata,,,," ujar Jack dengan senyuman
Anis " syukur lah kalau tuan Jack suka, nanti aku akn memasak kan lagi kalau begitu,,,," ujar Anis, Jack ingin menyahut tapi sudah di dahului Michael yang menyela
Michael "gak ada, enak saja istri ku di suruh masak,,," sahut Michael cepat
Anis "gak papa kok by, sekalian masakin kamu,,,,"ujar Anis lembut
Michael "gak nis, pokok nya gak boleh tugas masak sudah ada koki nya,,," ujar Michael, ""dan lagi stop manggil Jack dengan sebutan tuan dia atasan mu sekarang karena kamu istri ku,,,," sambung Michael lagi panjang lebar
Jackson "benar nyonya, jangan panggil saya tuan lagi panggil Jack saja saya lebih nyaman dipanggil Jack,,,,"sahut Jack lembut dan Anis pun hanya mengangguk sebagai jawaban tak membantah lagi takut suami nya kembali marah, dan mereka melanjutkan sarapan dengan khidmat, ya hanya mereka karena Jordan tidak ikut masih sibuk dengan urusan markas.
Setelah selesai makan Michael meminta Hana untuk menunggu nya di ruang kerja dan Anis pun pergi untuk menyiapkan pakaian kerja suami nya lalu membantu untuk memakai kan nya pada suami nya.
Setelah rapi Michael turun kebawah menemui Hana yang sudah menunggu di ruang kerja nya bersama Jack, ada yang ingin di sampaikan Michael pada Hana sebelum mereka berangkat kekantor.
Bersambung.....
Kira-kira apa ya yang akan di sampaikan tuan Michael?,,,,
Salam dari (Menjadi Bayi Di Keluarga Musuh)
.
.
jangan lupa mampir ya novel baru aku judulnya I Love You Jovan..! ❤️😁
terus UP ya Mommy...
salam dari Aira dan Zayyan
jgn lupa mampir di 'aku akan mencintaimu suamiku' 🤗🤗